ARK Chapter 5: Balas Dendam Viscount Haverstein
[New World], adalah benua di mana kedamaian abadi dapat dicapai dengan restu Dewa.
Namun, jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah penuh dengan darah dan perang.
Sempat ada zaman di mana peperangan terus terjadi di [New World], namun kejadian berangsur-angsur telah dilupakan orang-orang.
Pada zaman itu, ribuan ras terbagi menjadi beberapa faksi, faksi-faksi tersebut saling berperang tanpa akhir. Darah dibalas dengan darah, tanah dimana-mana penuh dengan mayat korban peperangan. Zaman ini berakhir bukan karena kebaikan atau keadilan, namun oleh kekejaman yang jauh melampaui apa yang terjadi.
Inkarnasi iblis menyerang semua faksi dan menghabisi semua ras tanpa terkeceuali. Dengan kekuatannya yang seakan tidak dapat ditandingi, dia menyelimuti benua dengan kegelapan.
Semua ras bagaikan bayi yang baru lahir dihadapan inkarnasi iblis ini. Semua orang tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa sembunyi ketakutan. Ini adalah awal mula abad kegelapan.
Meski begitu, sudah merupakan hukum dunia di mana tak akan ada bayangan tanpa sinar, tak akan ada gelap tanpa terang. Ketika inkarnasi iblis hampir berhasil menguasai dunia, ada beberapa orang bangkit melawan dengan kekuatan sepadan.
7 pahlawan, yang namanya diingat sampai sekarang.
3 di antaranya adalah ras Manusia, sisanya adalah Dwarf, Elf, Orc dan ras Beast yang bernama Maban.
Di tengah-tengah benua, mereka bertujuh menciptakan aliansi yang kuat. Suara penderitaan berubah menjadi suara kemenangan. Satu per satu ras bangkit melawan, 7 pahlawan adalah sosok yang sangat hebat, karena akhirnya mereka berhasil menghabisi inkarnasi iblis.
Setelah menghabisi inkarnasi iblis, ketujuh pahlawan masing-masing mempunyai keinginan.
“Aku menginginkan tanah yang luas dan subur.”
Ketiga manusia memperoleh tanah di [New World] dan membaginya menjadi tiga kerajaan.
“Aku menginginkan hutan yang penuh dengan kehidupan.”
“Kalau aku ingin api dan tanah yang keras!”
“Rawa dan padang tandus untukku.”
Elf mendapat hutan, Dwarf mendapat wilayah bawah tanah, dan Orc mendapat rawa.
Lalu semua mata tertuju pada sang Beast Maban.
Maban hanya tersenyum pahit dan menjawab.
“Aku hanya ingin mengawasi sumpah darah dari hati yang pernah kita lakukan untuk menjaga dunia ini.”
“Sumpah itu akan kami jaga.”
“Itu saja sudah cukup.”
Maban mengucapkan itu dan menghilang.
Kerajaan yang enam pahlawan ciptakan merupakan apa yang membentuk [New World] sekarang. 200 tahun kemudian, [New World] mencapai zaman keemasan dan semakin berkembang.
Tapi bahkan zaman keemasan pun harus berhenti.
Seiring berjalannya waktu, sumpah yang dijaga oleh para pahlawan mulai dilupakan. 200 tahun adalah waktu yang lama, sehingga janji dan kehormatan masa lalu mulai hilang.
Sumpah mereka mulai retak. Dan retakan itu semakin membesar menyelimuti [New World].
Namun, jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah penuh dengan darah dan perang.
Sempat ada zaman di mana peperangan terus terjadi di [New World], namun kejadian berangsur-angsur telah dilupakan orang-orang.
Pada zaman itu, ribuan ras terbagi menjadi beberapa faksi, faksi-faksi tersebut saling berperang tanpa akhir. Darah dibalas dengan darah, tanah dimana-mana penuh dengan mayat korban peperangan. Zaman ini berakhir bukan karena kebaikan atau keadilan, namun oleh kekejaman yang jauh melampaui apa yang terjadi.
Inkarnasi iblis menyerang semua faksi dan menghabisi semua ras tanpa terkeceuali. Dengan kekuatannya yang seakan tidak dapat ditandingi, dia menyelimuti benua dengan kegelapan.
Semua ras bagaikan bayi yang baru lahir dihadapan inkarnasi iblis ini. Semua orang tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa sembunyi ketakutan. Ini adalah awal mula abad kegelapan.
Meski begitu, sudah merupakan hukum dunia di mana tak akan ada bayangan tanpa sinar, tak akan ada gelap tanpa terang. Ketika inkarnasi iblis hampir berhasil menguasai dunia, ada beberapa orang bangkit melawan dengan kekuatan sepadan.
7 pahlawan, yang namanya diingat sampai sekarang.
3 di antaranya adalah ras Manusia, sisanya adalah Dwarf, Elf, Orc dan ras Beast yang bernama Maban.
Di tengah-tengah benua, mereka bertujuh menciptakan aliansi yang kuat. Suara penderitaan berubah menjadi suara kemenangan. Satu per satu ras bangkit melawan, 7 pahlawan adalah sosok yang sangat hebat, karena akhirnya mereka berhasil menghabisi inkarnasi iblis.
Setelah menghabisi inkarnasi iblis, ketujuh pahlawan masing-masing mempunyai keinginan.
“Aku menginginkan tanah yang luas dan subur.”
Ketiga manusia memperoleh tanah di [New World] dan membaginya menjadi tiga kerajaan.
“Aku menginginkan hutan yang penuh dengan kehidupan.”
“Kalau aku ingin api dan tanah yang keras!”
“Rawa dan padang tandus untukku.”
Elf mendapat hutan, Dwarf mendapat wilayah bawah tanah, dan Orc mendapat rawa.
Lalu semua mata tertuju pada sang Beast Maban.
Maban hanya tersenyum pahit dan menjawab.
“Aku hanya ingin mengawasi sumpah darah dari hati yang pernah kita lakukan untuk menjaga dunia ini.”
“Sumpah itu akan kami jaga.”
“Itu saja sudah cukup.”
Maban mengucapkan itu dan menghilang.
Kerajaan yang enam pahlawan ciptakan merupakan apa yang membentuk [New World] sekarang. 200 tahun kemudian, [New World] mencapai zaman keemasan dan semakin berkembang.
Tapi bahkan zaman keemasan pun harus berhenti.
Seiring berjalannya waktu, sumpah yang dijaga oleh para pahlawan mulai dilupakan. 200 tahun adalah waktu yang lama, sehingga janji dan kehormatan masa lalu mulai hilang.
Sumpah mereka mulai retak. Dan retakan itu semakin membesar menyelimuti [New World].
***
“Hmm, mungkin sebaiknya aku masukkan yang ini?”
Ark melemparkan herbal yang dia pegang ke dalam panci.
Lalu cairan di dalam panci mulai berubah kemerahan dan mulai mengental seperti pudding.
Setelah melihat puding itu dengan ekspresi serius, Ark menutup matanya dan memasukkan sesuap puding ke mulutnya. Rasa lapar Ark menghilang digantikan energi yang melimpah.
Anda telah menciptakan [Nutritious Jelly] dengan [Survival Cooking].
Satiety telah terisi 100% dan selama 10 detik 200 Health akan pulih.
Selama 10 menit STR dan STA akan meningkat 2 poin.
WIS dan INT akan turun 2 poin.
|
Ark menghela napas lega dan menyimpan sisa puding ke dalam tasnya.
Setelah dia meninggalkan desa Harun, Ark dengan sengaja menjauhi jalan utama dan memilih melewati hutan. Biasanya [User] mulai meninggalkan desa Harun dan menuju kastil Jackson ketika mempunyai level 15 atau lebih.
Tentu saja, meski Ark masih level 13, statsnya sudah seperti player level 15. Namun Ark masih merasa was-was ketika berdekatan dengan [User] lain.
Level adalah penunjuk kekuatan di dalam game. Karena levelnya berada di bawah [User] di sekitarnya, maka Ark akan dianggap lemah, [User] yang lemah akan selalu menjadi sasaran [User] lain.
Oleh karena itu, selama perjalanan Ark tidak lupa melakukan [Levelling] dan [Grinding]. Dia terus menghabisi monster yang ditemui di jalan selama berada di hutan. Setelah 100 lebih monster dia habisi, Ark mencapai level 16. Sayangnya, semua [Equipment] yang dimilikinya mulai rusak, seakan-akan mereka akan hancur apabila disentuh saja.
‘Aku harus mempelajari skill [Repair] di kastil Jackson.’
Jika [Equipment] yang dimilikinya hancur, Ark mungkin tidak akan bisa tidur beberapa hari.
Ark mengganti [Armor]nya ke [Common Clothing] dan untuk sementara berkonsentrasi mengumpulkan [Ingredient] di sekitarnya.
Dia berharap untuk menaikkan [Survival Cooking]-nya juga.
Awalnya dia ingin menghapus skill ini karena lebih banyak gagal daripada berhasil. Tapi setelah berhasil memanfaatkan skill ini untuk membunuh Setan Tikus, Ark merasa skill ini layak untuk dinaikkan levelnya.
‘Walaupun kadang kala aku membuat racun, aku tetap bisa menggunakannya.’
Tetapi walau Ark berusaha menaikkan levelnya, tetap saja itu tidak mudah.
[Survival Cooking] berbeda dengan [Regular Cooking]. Ark tidak bisa sembarangan mencampurkan [Ingredient] untuk mendapatkan hasil. Ketika kombinasinya saling bertentangan, panci akan meledak dan [Ingredient] yang telah susah-susah dia kumpulkan akan menghilang.
Akhirnya, setelah 100 kali mencoba, Ark berhasil menciptakan 15 resep, termasuk [Fragrant Poison Soup]. Dari semuanya, yang mungkin berguna Cuma [Howling Seasoned Chili], [Refreshing Herb Tea], dan yang baru saja sukses [Nutritional Jelly].
[Howling Seasoned Chili] adalah masakan dengan rasa yang sangat kuat namun mempunyai efek menaikkan STR sebanyak 10 poin. Tapi setelah efek berakhir, [User] akan terkena efek [Confusion] selama beberapa menit, jadi jika salah digunakan masakan ini bisa berakibat fatal. Beberapa kali ketika memakan masakan ini, Ark hampir mati karena saat terkena [Confusion], monster yang dia lawan belum mati.
[Refreshing Herb Tea] adalah teh yang akan memulihkan Mana. Rasanya sangat nikmat, dan Ark berkali-kali meminumnya sepanjang perjalanan.
Ark sepanjang perjalanan terus meningkatkan skillnya dan bahkan dia mendapat 2 skill baru, Ark membuka layar skill.
Passive Skill
Sword Mastery (Beginner: 26/100) Anda tidak akan mendapat penalti saat menggunakan pedang.
Hand-to-hand Combat (Beginner: 24/100) Ketika anda menggunakan tangan kosong, [Attack Power], [Accuracy], dan [Evasion] meningkat.
Survival Cooking (Beginner: 22/100) Anda bisa menciptakan masakan dengan bahan-bahan dari alam namun anda harus mencicipinya terlebih dahulu.
Foraging (Beginner: 29/100) Bahan makanan bisa anda kumpulkan dari alam.
|
Active Skill
Nursing (Beginner: 21/100) Memberi harapan, energi dan kekuatan pada pasien anda. Konsumsi mana 10
Spirit of the Cat (Intermediate: 103/300) Menanamkan ketakutan pada
monster tipe Tikus dan monster kecil, melumpuhkan gerakan mereka, [Attack Power], [Defense] dan [Morale] monster tersebut akan turun drastis. Konsumsi mana 100 |
New Skill
Ingredient Identification (Beginner, Passive): Bisa mengetahui efek dasar
dari bahan makanan yang anda dapatkan melalui [Foraging]. Karena
pengetahuan anda tentang bahan makanan naik, ketika anda menggunakan
[Foraging] anda tidak akan lagi menerima [Damage].
Indomitable
Will (Beginner, Passive): Ketika anda yakin bisa mengatasi kondisi yang
berbahaya, anda akan mendapatkan kekuatan untuk mengatasinya. Kekuatan
anda akan meningkat semakin kritis kondisi anda. [Emergency Defense],
[Evasion] dari [Fatal Blow] meningkat 30%. Tingkat [Recovery] naik 5%.
|
[Ingredient Identification] akan sangat membantu [Survival
Cooking].
Bagaimanapun, mengetahui apakah bahan beracun atau tidak akan sangat
berguna. Ark akan bisa mengurangi resiko kegagalan memasak meski cuma
sedikit.
Skill yang tidak dikira akan didapatkan Ark adalah [Indomitable Body]. Setelah berhasil bertahan dari keracunan 100 masakan uji coba, skill ini muncul dengan sendirinya. Karena skill semacam ini muncul, hal ini membuktikan berbahayanya [Survival Cooking].
Ark sangat puas dengan kedua skill barunya.
“Sekarang semua bahan telah habis, saatnya meneruskan perjalanan.”
Ark mengangkat tasnya dan mulai berjalan lagi.
Walaupun di dunia nyata sudah sore, di [New World] sekarang adalah pagi hari.
Ark mencium bau rumput segar di pagi hari dan angin yang sejuk dirasakan tubuhnya. Ark tidak pernah berhenti merasa takjub dengan sensasi nyata yang dihasilkan [New World]. Seperti arti literalnya [New World] memang benar-benar dunia baru.
Tapi apa yang Ark rasakan hanyalah 1 dari 100 [New World].
Ark menyadari ini setelah dia melewati bukit.
“Oh…..!”
Ark penuh dengan rasa takjub.
Pemandangan didepannya benar-benar luar biasa. Hamparan padang hijau dengan menara dan bangunan berwarna hitam di tengahnya. Cahaya pagi memberikan nuansa agung di kota di depannya. Ark samar-samar teringat bahwa NPC di desa Harun sempat bilang kepadanya bahwa [Castle Jackson] hanyalah kota kecil.
“Sulit dipercaya, berarti ada kota yang lebih besar dan lebih hebat dari ini.”
Jiwa muda Ark mulai bangkit, Ark merasa dia ingin berpetualang di semua tempat di [New World].
Ark akhirnya meninggalkan desa pemula dan mulai menginjakkan kaki di kota pertamanya.
Skill yang tidak dikira akan didapatkan Ark adalah [Indomitable Body]. Setelah berhasil bertahan dari keracunan 100 masakan uji coba, skill ini muncul dengan sendirinya. Karena skill semacam ini muncul, hal ini membuktikan berbahayanya [Survival Cooking].
Ark sangat puas dengan kedua skill barunya.
“Sekarang semua bahan telah habis, saatnya meneruskan perjalanan.”
Ark mengangkat tasnya dan mulai berjalan lagi.
Walaupun di dunia nyata sudah sore, di [New World] sekarang adalah pagi hari.
Ark mencium bau rumput segar di pagi hari dan angin yang sejuk dirasakan tubuhnya. Ark tidak pernah berhenti merasa takjub dengan sensasi nyata yang dihasilkan [New World]. Seperti arti literalnya [New World] memang benar-benar dunia baru.
Tapi apa yang Ark rasakan hanyalah 1 dari 100 [New World].
Ark menyadari ini setelah dia melewati bukit.
“Oh…..!”
Ark penuh dengan rasa takjub.
Pemandangan didepannya benar-benar luar biasa. Hamparan padang hijau dengan menara dan bangunan berwarna hitam di tengahnya. Cahaya pagi memberikan nuansa agung di kota di depannya. Ark samar-samar teringat bahwa NPC di desa Harun sempat bilang kepadanya bahwa [Castle Jackson] hanyalah kota kecil.
“Sulit dipercaya, berarti ada kota yang lebih besar dan lebih hebat dari ini.”
Jiwa muda Ark mulai bangkit, Ark merasa dia ingin berpetualang di semua tempat di [New World].
Ark akhirnya meninggalkan desa pemula dan mulai menginjakkan kaki di kota pertamanya.
Ketika
dia masuk kastil, ternyata dalamnya tidak seindah yang Ark bayangkan.
Namun kastil ini masih penuh dengan [User] dan [NPC].
“Bagi mereka yang menginginkan keramahan dan kekeluargaan, bergabunglah dengan Guild Hades.”
“Jika anda adalah petarung yang hebat dan ingin merasakan ganasnya pertempuran, bergabunglah dengan Guild Black Axe!”
“Menjual tongkat sihir dengan harga bersaing, kunjungi Nook’s Stall.”
“Jika ada yang membutuhkan prajurit bayaran, silahkan hubungi saya.”
Ark mendengar teriakan dari segala arah. Terdapat beberapa papan pengumuman di tiap sudut jalan yang menerangkan berbagai macam Guild dan toko, dan di papan juga terdapat beberapa brosur untuk mendapatkan [Party].
Bahkan beberapa warung menggelar barang dagangannya di sepanjang jalan mengakibatkan orang sulit berjalan. Setelah menghabiskan lebih dari dua puluh hari di desa Harun yang sepi dan tenang, Ark merasa seperti orang udik di kerumunan ini.
Selain banyaknya dungeon yang belum di eksplorasi, yang membuat [Castle Jackson] seramai ini adalah adanya NPC yang menawarkan perubahan profesi dan class. Selain itu NPC yang bisa membantu pembuatan Guild dan serba-serbinya juga terletak di sini.
Guilds adalah bagian penting dari sebuah game.
Jika banyak pemain yang terkumpul, mereka bisa saling berbagai informasi dan tenaga untuk menyelesaikan quest yang sulit. Itulah kenapa banyak representatif Guild mencoba berbagai cara untuk mendapatkan paling tidak satu [User] saja dengan level tinggi. Tetapi Ark tidak tertarik untuk bergabung dengan Guild.
Alasan pertama adalah Ark sudah tidak percaya akan [User] lain. Alasan kedua adalah Ark memainkan game ini bukan untuk bersenang-senang saja, [New World] juga adalah ajang tes rekrutmen bagi Ark. Jika Ark bergabung dengan Guild maka dia akan terikat dengan aturan Guild dan tetek bengeknya yang bisa jadi akan menghambat perkembangannya.
Yang menarik untuk Ark adalah kemungkinan beralih profesi setelah level 15.
Itulah alasan utama banyak [User] datang kemari setelah mencapai level 15.
Di [New World] ada 12 kelas profesi.
[Warrior], [Archer], [Magician], [Thief], [Priest], dan seterusnya…. dan di balik itu masih ada cabang-cabang di antara profesi utama tadi. Jadi sepanjang permainan seorang [User] akan mengalami pergantian profesi sebanyak 3 hingga 4 kali.
“Lihat Stat.”
Walaupun statnya tidak seberapa, namun jika dilihat levelnya, Ark masih level 16. Stat seperti itu untuk level 16 bisa dikatakan lumayan.
Jika melihat WIS dan INT, tidak mungkin bagi Ark untuk memilih kelas [Magician] karena kedua stat itu sangat rendah. Profesi yang cocok untuknya adalah petarung jarak dekat, sejauh ini Ark selalu melakukan pertarungan jarak dekat, jadi Ark selalu meningkatkan STR, AGI dan STA.
‘Haruskah aku berganti menjadi [Warrior]?’
Walaupun sama-sama level 15, perbedaan antara User yang telah memilih job dengan yang tidak sangatlah besar.
Jika User sudah memilih job, dia akan mempelajari skill baru khusus job tersebut, dan bonus stat akan ditambahkan sebagai implementasi. Lebih lanjut, jika User melakukan quest untuk mendapatkan job, biasanya User akan mendapatkan Equipment sesuai job’nya tersebut.
Mendapat job seperti perubahan dari anak kecil ke remaja.
Tetapi Ark menggelengkan kepalanya.
‘Aku bahkan belum tahu karakteristik job apapun…’
Ark belum pernah melihat pertarungan antar User yang telah mempunyai job.
Walaupun Ark bisa mengetahui karakteristik sebuah job melalui nama job tersebut, itu hanya permukaannya saja. Tiap game mempunyai perbedaan pada tiap jobnya walaupun namanya sama.
Skill apa yang akan didapat, skill apa yang tidak bisa didapat setelah berubah, Ark harus benar-benar mempertimbangkannya. Ini bukan lagi persoalan di mana Ark bisa memilih berdasarkan mood’nya saja, Ark minimal harus melihat performa job sebelum bisa memilihnya.
‘Di New World, Ark adalah satu-satunya karakterku. Aku harus memilih dengan hati-hati.’
Jika ini game lain Ark bisa memilih job dengan sembarang, jika dia tidak menyukainya dia hanya tinggal membuat karakter baru. Tetapi hanya ada satu kesempatan dan satu karakter di New World. Ark harus mempertimbangkannya dari segala segi dahulu.
‘Baiklah, untuk sekarang aku akan berburu di sekitar Castle Jackson dan mencoba mengamati User yang telah memiliki job. Karena sekarang aku juga sedang ada kesibukan.’
Ark membuka tasnya dan melihat batu bertulis di dalamnya dengan sayang.
Ini adalah Mysterious Slate yang dilindungi Setan Tikus. Ketika Ark melihatnya, secara tidak sadar Ark merasa girang. Ark telah mendapatkan banyak hal dari pencarian Slate ini.
Dia mendapat 12 stat bonus, dia mempelajari Survival Cooking dengan gratis. Dan selain itu, dia mendapat 2 Enchanted Equip yang biasanya mustahil didapat pada levelnya. Ark tidak bisa tidak optimis akan kelanjutan quest ini dan terus membayangkan hadiah apa yang bisa dia dapatkan nantinya.
‘Untuk melanjutkan quest ini aku harus menemui Viscount Haverstein terlebih dahulu.’
Ark berjalan menuju kastil Viscount dengan tergesa-gesa.
“Ada keperluan apa?”
Ketika dia sedang memutar otak mencari alasan untuk masuk kastil sambil mondar mandir di dekat pintu kastil, penjaga di depan pintu memeloti dan membentaknya.
Ya, game ini kan sangat mirip kenyataan, jadi Ark sudah menunggu respon semacam ini.
“Aku kemari karena ingin menemui Tuan Viscount.”
“Apa? Maksudmu pemimpin kota ini?”
“Ya, jika kamu tunjukkan pesan ini, mungkin Tuan Viscount mau menemuiku.”
Ark mengeluarkan pesan orang malang yang dia temukan dari mayat di goa misterius.
Penjaga tadi melihatnya dengan ragu lalu masuk ke dalam kastil. Setelah 10 menit berselang, dia kembali keluar bersama seorang pria. Pria itu terlihat seperti ksatria paruh baya dengan wajah penuh rambut. Ksatria ini hanya memakai Armor sederhana, jadi kelihatannya pria itu bukan Viscount.
Ksatria tadi memperkenalkan dirinya sebagai Cross, Jendral yang bertanggung jawab akan keamanan kastil. Setelah Ark juga memperkenalkan dirinya, Cross bertanya dengan tidak sabar.
“Ark, apakah kamu adalah orang yang menemukan pesan ini?”
“Ya.”
“Apakah kamu menemukan benda yang tertera dalam pesan ini?”
“Aku menemukannya.”
Ark lalu mengeluarkan Mysterious Slate dari dalam tasnya dan menunjukkannya ke Cross.
Cross menghela napas yang selama ini tidak sadar telah dia tahan.
“Aku tidak tahu apakah ini petunjuk dewa atau lelucon iblis.”
“Apa maksudmu?”
“Batu ini adalah benda yang telah dicari Tuan Viscount Haverstein untuk waktu yang lama. Tetapi, tidak ada kabar apapun dari orang yang dikirim untuk mencarinya, bahkan tidak ada satupun yang kembali.”
“Apa guna batu ini?”
“Aku sendiri tidak tahu detailnya. Aku hanya tahu bahwa batu ini berhubungan dengan reruntuhan yang berada di dekat sini. Setelah bertahun-tahun tidak ada petunjuk mengenai batu ini, Tuan Viscount akhirnya menyerah. Lalu dia memimpin Slyphid Knight menuju reruntuhan tadi. Tetapi batu ini malah muncul tidak lama setelah Tuan Viscount berangkat….”
Cross memegang tangan Ark dengan erat sambil meminta.
“Bisakah kamu mengantarkan batu ini kepada Tuan Viscount Jika kamu bergegas dan mengikuti beliau sekarang, kamu bisa menyusul Tuan Viscount begitu beliau mencapai reruntuhan tadi.”
Di saat yang sama, nama quest yang dimiliki Ark berganti ‘Secret of the Slate >> Secret of the Slate II’. Quest ini berisi tentang perlunya Ark untuk segera menemui Viscount, yang saat ini sedang menuju ke reruntuhan yang mempunyai hubungan dengan batu bertulis ini.
‘Hahaha, ini dia. Aku telah menunggu kejadian ini.’
Ark mulai melakukan kalkulasi di dalam otaknya, muncul formula ‘Quest + Dungeon = HARTA KARUN’.
Tidak ada alasan untuk ragu. Ark langsung mengangguk. Cross lalu memberinya kuda dan dua prajurit.
Tidak peduli sesibuk apa Ark, Ark harus mempersiapkan diri dahulu. Ark lalu menuju pandai besi, memperbaiki semua Equipment-nya dan langsung menunggangi kuda yang telah diberikan kepadanya. Tetapi hal ini ternyata mustahil Ark, yang selama ini tidak pernah menunggang kuda.
“Aduh, alamaaaaaak!”
Berpikir bahwa karena ini adalah game, entah bagaiman aku pasti bisa menunggang kuda adalah kesalahan besar.
Baru berjalan beberapa kilometer, Ark sudah jatuh dari kuda sebanyak lima kali. Ark merasa kehabisan akal, untungnya ada dua prajurit yang mendampinginya, mereka segera menuntun kuda milik Ark.
“Fokuskan tenaga di pahamu dan berbaringlah di punggung kuda. Kami akan mengarahkan kudamu.”
“Tidak, tidak bisakah kita beristirahat sejenak?”
“Jika kita ingin segera menyusul Tuan Viscount sebelum dia mencapai reruntuhan, kita tidak boleh membuang-buang waktu, ayo semangat!”
“SIALAN, aku berpikir aku akan mati sebelum mencapainya!”
Walaupun Ark merasa perutnya seakan digiling, tidak ada untungnya menyuruh-nyuruh NPC yang merupakan bawahan langsung pemimpin kota.
Di samping itu, untuk skill yang baru saja dia dapatkan, dia harus bisa bertahan.
Riding Skill yang tercipta di tengah-tengah penderitaannya
“Akhirnya kita sampai!”
Emosi Haverstein meningkat melihat pintu kuno di depannya, wajahnya walaupun pucat menyinarkan harapan.
Sudah lima hari semenjak rombongan ini masuk ke reruntuhan. Akhirnya mereka mencapai ujung reruntuhan. Di depan mereka ada sebuah pintu dengan dekorasi dan ukiran yang sangat rumit.
Iblis yang mereka cari berada di balik pintu ini.
Pintu itu mengeluarkan aura haus darah, di tengah-tengah pintu tersebut ada lubang yang mempunyai ukuran yang sama dengan batu tulis milik Ark.
Haverstein melihat Ark dan menganggukkan kepalanya. Dengan tegang Ark berjalan menuju pintu dan memasukkan batunya ke lubang. Seluruh ruangan mulai bergetar seiring dengan terbukanya pintu.
“Semuanya bersiaplah untuk pertempuran sengit, kita akan masuk sambil melindungi Viscount!”
“YAAAAAAAA!!”
Ruangan yang berbeda dengan ruangan lain di reruntuhan mulai terlihat dari balik pintu. Dinding dan lantai dengan pola yang aneh, atap yang penih dengan stalagtit menimbulkan kesan angker. Sarang iblis ini seakan bukan buatan tangan, namun merupakan kehendak alam setelah ribuan tahun.
Setelah seluruh pasukan memasuki ruangan ini.
“Iblis telah menampakkan dirinya!”
Ark menjerit memperingatkan orang-orang di sekitarnya. Di saat yang sama, dari arah depan muncul aura kegelapan yang menjalar menuju ke arah pasukan. Setelah mendengar peringatan Ark, para ksatria di depan berusaha mengangkat tameng mereka untuk menangkis aura itu, namun dari aura tersebut muncul gelombang yang menghempaskan hingga 3-4 orang.
“Kuekekeke, ada gerombolan lalat yang datang untuk dibunuh!”
Dari balik kegelapan, muncul makhluk besar setinggi 10 meter. Di tubuhnya ada Armor dengan aura gelap dan pedang raksasa, di belakangnya Cape berwarna merah darah berkibar dan menebarkan aura amis darah.
Debra lalu maju sambil menebaskan pedangnya, tiap tebasan memunculkan aura yang bisa menghempaskan orang yang mengenainya. Para ksatria mulai panik.
“Iblis itu da-datang!”
“Twisted Dream Weaver, Debra yang mengerikan!”
“Jangan takut, jahanam ini hanyalah monster pengecut yang hanya bisa sembunyi dan melarikan diri di balik pintu!”
Haverstein berusaha menyemangati pasukannya. Setelah itu para kstaria mulai membentuk formasi dan melawan.
Gelombang listrik berwarna biru keluar tiap kali Debra membuka mulutnya.
Debra juga menebaskan pedang raksasanya kemana-mana. Satu tebasan menghancurkan tameng 3-4 ksatria hingga berkeping-keping. Sylphid Knights yang sebelumnya tidak terkalahkan di reruntuhan ternyata bukan tandingan Debra.
Gelombang listrik Debra yang keluar dari mulutnya bisa melelehkan Armor dan senjata para ksatria, dan gelombang serangan Debra mulai mengurangi jumlah pasukan satu demi satu. Tapi Sylphid Knights bukan prajurit amatir, mereka juga melawan dengan sangat sengit dengan tebasan pedang, tusukan tombak, tembakan panah dan sihir.
Setelah beberapa kali saling serang, tubuh Debra mulai sedikit terhuyung ke belakang, menandakan Debra juga mengalami luka.
“Jika anda adalah petarung yang hebat dan ingin merasakan ganasnya pertempuran, bergabunglah dengan Guild Black Axe!”
“Menjual tongkat sihir dengan harga bersaing, kunjungi Nook’s Stall.”
“Jika ada yang membutuhkan prajurit bayaran, silahkan hubungi saya.”
Ark mendengar teriakan dari segala arah. Terdapat beberapa papan pengumuman di tiap sudut jalan yang menerangkan berbagai macam Guild dan toko, dan di papan juga terdapat beberapa brosur untuk mendapatkan [Party].
Bahkan beberapa warung menggelar barang dagangannya di sepanjang jalan mengakibatkan orang sulit berjalan. Setelah menghabiskan lebih dari dua puluh hari di desa Harun yang sepi dan tenang, Ark merasa seperti orang udik di kerumunan ini.
Selain banyaknya dungeon yang belum di eksplorasi, yang membuat [Castle Jackson] seramai ini adalah adanya NPC yang menawarkan perubahan profesi dan class. Selain itu NPC yang bisa membantu pembuatan Guild dan serba-serbinya juga terletak di sini.
Guilds adalah bagian penting dari sebuah game.
Jika banyak pemain yang terkumpul, mereka bisa saling berbagai informasi dan tenaga untuk menyelesaikan quest yang sulit. Itulah kenapa banyak representatif Guild mencoba berbagai cara untuk mendapatkan paling tidak satu [User] saja dengan level tinggi. Tetapi Ark tidak tertarik untuk bergabung dengan Guild.
Alasan pertama adalah Ark sudah tidak percaya akan [User] lain. Alasan kedua adalah Ark memainkan game ini bukan untuk bersenang-senang saja, [New World] juga adalah ajang tes rekrutmen bagi Ark. Jika Ark bergabung dengan Guild maka dia akan terikat dengan aturan Guild dan tetek bengeknya yang bisa jadi akan menghambat perkembangannya.
Yang menarik untuk Ark adalah kemungkinan beralih profesi setelah level 15.
Itulah alasan utama banyak [User] datang kemari setelah mencapai level 15.
Di [New World] ada 12 kelas profesi.
[Warrior], [Archer], [Magician], [Thief], [Priest], dan seterusnya…. dan di balik itu masih ada cabang-cabang di antara profesi utama tadi. Jadi sepanjang permainan seorang [User] akan mengalami pergantian profesi sebanyak 3 hingga 4 kali.
“Lihat Stat.”
Nama Karakter
|
Ark
|
||
Ras
|
Human
|
Guild
|
-
|
Job
|
-
|
||
Level
|
16
|
Fame
|
150
|
Gelar
|
Mouse Hunter
|
||
Health Point (HP)
|
360
|
Mana Point (MP)
|
100
|
Strength (STR)
|
67
|
Agility (AGI)
|
77 (+2)
|
Stamina (STA)
|
67
|
Luck (LUK)
|
17
|
Intelligence (INT)
|
17
|
Wisdom (WIS)
|
16
|
Equipment Effects
Sharply Shining Sword: Attack Speed +5
Black Bear Mouse Leather Armor: Agility +2, Cold Resistance +20
|
Jika melihat WIS dan INT, tidak mungkin bagi Ark untuk memilih kelas [Magician] karena kedua stat itu sangat rendah. Profesi yang cocok untuknya adalah petarung jarak dekat, sejauh ini Ark selalu melakukan pertarungan jarak dekat, jadi Ark selalu meningkatkan STR, AGI dan STA.
‘Haruskah aku berganti menjadi [Warrior]?’
Walaupun sama-sama level 15, perbedaan antara User yang telah memilih job dengan yang tidak sangatlah besar.
Jika User sudah memilih job, dia akan mempelajari skill baru khusus job tersebut, dan bonus stat akan ditambahkan sebagai implementasi. Lebih lanjut, jika User melakukan quest untuk mendapatkan job, biasanya User akan mendapatkan Equipment sesuai job’nya tersebut.
Mendapat job seperti perubahan dari anak kecil ke remaja.
Tetapi Ark menggelengkan kepalanya.
‘Aku bahkan belum tahu karakteristik job apapun…’
Ark belum pernah melihat pertarungan antar User yang telah mempunyai job.
Walaupun Ark bisa mengetahui karakteristik sebuah job melalui nama job tersebut, itu hanya permukaannya saja. Tiap game mempunyai perbedaan pada tiap jobnya walaupun namanya sama.
Skill apa yang akan didapat, skill apa yang tidak bisa didapat setelah berubah, Ark harus benar-benar mempertimbangkannya. Ini bukan lagi persoalan di mana Ark bisa memilih berdasarkan mood’nya saja, Ark minimal harus melihat performa job sebelum bisa memilihnya.
‘Di New World, Ark adalah satu-satunya karakterku. Aku harus memilih dengan hati-hati.’
Jika ini game lain Ark bisa memilih job dengan sembarang, jika dia tidak menyukainya dia hanya tinggal membuat karakter baru. Tetapi hanya ada satu kesempatan dan satu karakter di New World. Ark harus mempertimbangkannya dari segala segi dahulu.
‘Baiklah, untuk sekarang aku akan berburu di sekitar Castle Jackson dan mencoba mengamati User yang telah memiliki job. Karena sekarang aku juga sedang ada kesibukan.’
Ark membuka tasnya dan melihat batu bertulis di dalamnya dengan sayang.
Ini adalah Mysterious Slate yang dilindungi Setan Tikus. Ketika Ark melihatnya, secara tidak sadar Ark merasa girang. Ark telah mendapatkan banyak hal dari pencarian Slate ini.
Dia mendapat 12 stat bonus, dia mempelajari Survival Cooking dengan gratis. Dan selain itu, dia mendapat 2 Enchanted Equip yang biasanya mustahil didapat pada levelnya. Ark tidak bisa tidak optimis akan kelanjutan quest ini dan terus membayangkan hadiah apa yang bisa dia dapatkan nantinya.
‘Untuk melanjutkan quest ini aku harus menemui Viscount Haverstein terlebih dahulu.’
Ark berjalan menuju kastil Viscount dengan tergesa-gesa.
“Ada keperluan apa?”
Ketika dia sedang memutar otak mencari alasan untuk masuk kastil sambil mondar mandir di dekat pintu kastil, penjaga di depan pintu memeloti dan membentaknya.
Ya, game ini kan sangat mirip kenyataan, jadi Ark sudah menunggu respon semacam ini.
“Aku kemari karena ingin menemui Tuan Viscount.”
“Apa? Maksudmu pemimpin kota ini?”
“Ya, jika kamu tunjukkan pesan ini, mungkin Tuan Viscount mau menemuiku.”
Ark mengeluarkan pesan orang malang yang dia temukan dari mayat di goa misterius.
Penjaga tadi melihatnya dengan ragu lalu masuk ke dalam kastil. Setelah 10 menit berselang, dia kembali keluar bersama seorang pria. Pria itu terlihat seperti ksatria paruh baya dengan wajah penuh rambut. Ksatria ini hanya memakai Armor sederhana, jadi kelihatannya pria itu bukan Viscount.
Ksatria tadi memperkenalkan dirinya sebagai Cross, Jendral yang bertanggung jawab akan keamanan kastil. Setelah Ark juga memperkenalkan dirinya, Cross bertanya dengan tidak sabar.
“Ark, apakah kamu adalah orang yang menemukan pesan ini?”
“Ya.”
“Apakah kamu menemukan benda yang tertera dalam pesan ini?”
“Aku menemukannya.”
Ark lalu mengeluarkan Mysterious Slate dari dalam tasnya dan menunjukkannya ke Cross.
Cross menghela napas yang selama ini tidak sadar telah dia tahan.
“Aku tidak tahu apakah ini petunjuk dewa atau lelucon iblis.”
“Apa maksudmu?”
“Batu ini adalah benda yang telah dicari Tuan Viscount Haverstein untuk waktu yang lama. Tetapi, tidak ada kabar apapun dari orang yang dikirim untuk mencarinya, bahkan tidak ada satupun yang kembali.”
“Apa guna batu ini?”
“Aku sendiri tidak tahu detailnya. Aku hanya tahu bahwa batu ini berhubungan dengan reruntuhan yang berada di dekat sini. Setelah bertahun-tahun tidak ada petunjuk mengenai batu ini, Tuan Viscount akhirnya menyerah. Lalu dia memimpin Slyphid Knight menuju reruntuhan tadi. Tetapi batu ini malah muncul tidak lama setelah Tuan Viscount berangkat….”
Cross memegang tangan Ark dengan erat sambil meminta.
“Bisakah kamu mengantarkan batu ini kepada Tuan Viscount Jika kamu bergegas dan mengikuti beliau sekarang, kamu bisa menyusul Tuan Viscount begitu beliau mencapai reruntuhan tadi.”
Di saat yang sama, nama quest yang dimiliki Ark berganti ‘Secret of the Slate >> Secret of the Slate II’. Quest ini berisi tentang perlunya Ark untuk segera menemui Viscount, yang saat ini sedang menuju ke reruntuhan yang mempunyai hubungan dengan batu bertulis ini.
‘Hahaha, ini dia. Aku telah menunggu kejadian ini.’
Ark mulai melakukan kalkulasi di dalam otaknya, muncul formula ‘Quest + Dungeon = HARTA KARUN’.
Tidak ada alasan untuk ragu. Ark langsung mengangguk. Cross lalu memberinya kuda dan dua prajurit.
Tidak peduli sesibuk apa Ark, Ark harus mempersiapkan diri dahulu. Ark lalu menuju pandai besi, memperbaiki semua Equipment-nya dan langsung menunggangi kuda yang telah diberikan kepadanya. Tetapi hal ini ternyata mustahil Ark, yang selama ini tidak pernah menunggang kuda.
“Aduh, alamaaaaaak!”
Berpikir bahwa karena ini adalah game, entah bagaiman aku pasti bisa menunggang kuda adalah kesalahan besar.
Baru berjalan beberapa kilometer, Ark sudah jatuh dari kuda sebanyak lima kali. Ark merasa kehabisan akal, untungnya ada dua prajurit yang mendampinginya, mereka segera menuntun kuda milik Ark.
“Fokuskan tenaga di pahamu dan berbaringlah di punggung kuda. Kami akan mengarahkan kudamu.”
***
“Tidak, tidak bisakah kita beristirahat sejenak?”
“Jika kita ingin segera menyusul Tuan Viscount sebelum dia mencapai reruntuhan, kita tidak boleh membuang-buang waktu, ayo semangat!”
“SIALAN, aku berpikir aku akan mati sebelum mencapainya!”
Walaupun Ark merasa perutnya seakan digiling, tidak ada untungnya menyuruh-nyuruh NPC yang merupakan bawahan langsung pemimpin kota.
Di samping itu, untuk skill yang baru saja dia dapatkan, dia harus bisa bertahan.
Riding Skill naik 3 poin. Menunggang kuda akan lebih mudah |
(jatuh
5 kali di awal, seakan diaduk-aduk ketika kudanya diarahkan)
menghentikan keinginan besar Ark untuk menusukkan pedangnya di punggung
di bawahnya. Setelah sehari dan semalam berpacu kencang, akhirnya
samar-samar reruntuhan mulai terlihat.
Untung saja mereka belum terlambat, di depan reruntuhan tampak Sylphid Knights sedang mengatur formasi.
Ark langsung melompat turun dari kudanya dan kedua prajurit yang mendampinginya langsung berbegas ke tempat Viscount berada dengan Ark yang masih mabuk kuda.
“Tuanku, kami telah menemukan batu yang tuanku cari!”
“Apa?”
Ark mendongakkan kepalanya dan melihat seseorang yang kira-kira telah berusia 60 tahun.
Rambutnya yang berwarna putih berkibar tertiup angin. Wajahnya penuh keriput, namun matanya mempunyai ketajaman yang seakan lebih hebat daripada pedang. Pria ini adalah Viscount Haverstein.
Dengan tenang dia menghampiri Ark.
“Apakah kamu petualang yang telah menemukan batu yang selama ini kucari? Bisakah kamu menunjukkannya kepadaku?”
“Tentu saja.”
“Tidak ragu lagi. Benda inilah yang selama ini aku cari.”
Setelah Ark memberikan batu itu kepada Viscount, Viscount seakan melamun memandang batu itu. Viscount mematung cukup lama. Setelah itu Viscount kembali memalingkan mukanya ke arah Ark.
“Kamu pasti tidak bisa membayangkan sebesar apa jasamu karena telah menemukan batu ini. Sudah merupakan kewajibanku untuk membalas jasamu dengan hadiah besar. Jadi, aku, Haverstein berjanji akan memenuhi segala permintaanmu selama aku sanggup dan itu sesuai dengan jasamu. Sebutkan permintaanmu.”
Cahaya bintang muncul dari mata Ark dan seakan-akan bersinar kemana-mana.
Akhirnya dia bisa mendapatkan hadiah.
Dan Viscount berjanji memberikan apapun yang dia minta!.
‘Hmm, equipment yang langka? Atau minta koin emas ya?’
Ketika Ark berpikir keras untuk permintaannya, Ark menyadari ada sesuatu yang ganjil. Lalu Ark paham ada jebakan dari kata-kata Viscount.
“Permintaan apapun selama aku sanggup dan sesuai dengan jasamu….”
Setelah berpikir dengan hati-hati, pernyataan semacam itu sangat ambigu.
Walaupun Haverstein menyebutkan ‘apapun’ tapi ada kondisi bahwa permintaan Ark harus memenuhi kondisi ‘aku sanggup’ dan ‘sesuai jasamu’. Pada akhirnya apa yang diminta oleh Ark tetap mempunyai batasan. Karena batasan tersebut tidak berupa angka, Ark tidak bisa menebak sejauh apa dia bisa meminta. Metode apa yang bisa dilakukan untuk menebak batasan itu?
‘Ah, tingkat kesulitannya!’
Ark membuka layar quest dan memeriksanya. Tingkat kesulitan quest ini hanya G. Dari pengalamannya, quest tingkat ini paling banyak hanya bisa mendapatkan 1 gold, atau item tertentu yang biasanya tidak begitu berguna.
‘Apakah hanya ini yang bisa aku dapatkan dari quest ini?’
Kegembiraan Ark sebelumnya menghilang dan digantikan oleh rasa kecewa.
Untuk mendapatkan batu ini, Ark harus membunuh ribuan Tikus dan menghabisi Setan Tikus. Dia merasakan penderitaan menunggang kuda selama sehari semalam hingga punggungnya seakan mau patah. Tetapi hadiahnya cuma 1 gold!?
Kemudian muncul pertanyaan lain di benak Ark.
‘Apakah memberikan batu ini ke Viscount adalah akhirnya? Tetapi kenapa Cross memintaku menyusul Viscount? Dia hanya perlu mengirimkan kurir saja jika memang demikian. Dan questnya menyebutkan bahwa aku harus menemui Viscount, tetapi tidak tertulis bahwa aku harus memberikan batu ini kepadanya. Benar juga, quest ini mempunyai cabang dan pilihan!”
Quest yang bercabang, hasilnya tergantung dengan cabang mana yang dipilih User.
Setelah berpikir matang-matang, Ark percaya bahwa ini adalah quest bercabang. Pilihan Ark sekarang akan menentukan kelanjutan quest. Dengan kata lain, jika Ark ingin mendapat hadiah sesuai bayangannya, Ark tidak boleh salah langkah di sini.
Ark lalu menyusun kata dan menjawab Viscount.
“Apa yang benar-benar aku inginkan adalah menemani Tuan Viscount masuk ke dalam reruntuhan.”
“Apa? Kamu tidak bisa melakukan itu!”
“Kenapa anda mengatakan itu? Akulah yang menemukan batu ini, tentunya aku layak menemani anda. Apakah Tuan Viscount merasa permintaanku terlalu berat dan tidak sesuai dengan jasaku?”
“Apakah kamu tidak tahu? Aku melarangmu mengikutiku untuk kebaikanmu sendiri. Reruntuhan itu bukan tempat biasa. Itu adalah tempat di mana iblis berada. Aku tidak bisa membawa orang sipil sepertimu ke dalam!”
“Apakah anda melanggar janji anda sendiri Tuan Viscount….?”
Ark menekan Viscount dengan nada yang tajam.
Seorang User harus menjaga perilakunya di depan NPC, itu adalah aturan yang diterapkan Ark. Tetapi sudah beda urusannya jika hadiah besar merupakan taruhannya.
Ada banyak cara menaikkan keintiman yang jatuh dengan NPC, tapi tidak ada cara untuk mendapatkan kembali item quest yang telah hilang. Ketika NPC adalah seorang bangsawan atau Viscount, Ark sudah bersiap diri bahkan untuk bertarung melawannya demi hadiah yang lebih besar.
“Kamu memang….. uhuk, uhuk!”
Haverstein, yang sedari tadi memelototi Ark, tiba-tiba berlutut dan muntah darah.
“Tuanku!”
Prajurit yang berada di sekitar Viscount langsung mendekat. Tetapi ada seseorang yang dengan cepat membantu Viscount. Tentu saja dia adalah Ark.
“Serahkan Tuan Viscount kepadaku. Aku berpengalaman merawat orang sakit.”
Ark lalu langsung mengaktifkan Nursing, perlahan kondisi Haverstein mulai membaik.
Ark berkata sambil tersenyum masam.
“Anda sepertinya sangat sakit. Untuk masuk ke reruntuhan dengan kondisi seperti ini…. dan tidak adakah prajurit anda yang bisa merawat anda?”
“Aku tidak membutuhkan pembantu atau apapun. Uhuk, uhuk!”
“Anda sedang sakit Tuanku. Anda bahkan sulit berjalan, apalagi bertarung. Tentunya anda tidak mau menjadi beban prajurit anda sendiri hanya demi menjaga harga diri?”
“Te-tetapi…”
“Saya mohon, berikan ijin pada hamba untuk merawat Tuanku. Sebagai seorang perawat, hamba tidak bisa meninggalkan orang sakit di dekat hamba.”
Ark bicara dengan penuh kesopanan namun tegas.
Haverstein lalu menghela napas.
Itu adalah helaan napas yang mengakui dirinya telah kalah.
Didampingi suara yang telah familiar di telinga Ark, Ark berpikir bahwa dia telah memilih dengan tepat. *Diiing, lalu layar quest terbuka….
Untung saja mereka belum terlambat, di depan reruntuhan tampak Sylphid Knights sedang mengatur formasi.
Ark langsung melompat turun dari kudanya dan kedua prajurit yang mendampinginya langsung berbegas ke tempat Viscount berada dengan Ark yang masih mabuk kuda.
“Tuanku, kami telah menemukan batu yang tuanku cari!”
“Apa?”
Ark mendongakkan kepalanya dan melihat seseorang yang kira-kira telah berusia 60 tahun.
Rambutnya yang berwarna putih berkibar tertiup angin. Wajahnya penuh keriput, namun matanya mempunyai ketajaman yang seakan lebih hebat daripada pedang. Pria ini adalah Viscount Haverstein.
Dengan tenang dia menghampiri Ark.
“Apakah kamu petualang yang telah menemukan batu yang selama ini kucari? Bisakah kamu menunjukkannya kepadaku?”
“Tentu saja.”
“Tidak ragu lagi. Benda inilah yang selama ini aku cari.”
Setelah Ark memberikan batu itu kepada Viscount, Viscount seakan melamun memandang batu itu. Viscount mematung cukup lama. Setelah itu Viscount kembali memalingkan mukanya ke arah Ark.
“Kamu pasti tidak bisa membayangkan sebesar apa jasamu karena telah menemukan batu ini. Sudah merupakan kewajibanku untuk membalas jasamu dengan hadiah besar. Jadi, aku, Haverstein berjanji akan memenuhi segala permintaanmu selama aku sanggup dan itu sesuai dengan jasamu. Sebutkan permintaanmu.”
Cahaya bintang muncul dari mata Ark dan seakan-akan bersinar kemana-mana.
Akhirnya dia bisa mendapatkan hadiah.
Dan Viscount berjanji memberikan apapun yang dia minta!.
‘Hmm, equipment yang langka? Atau minta koin emas ya?’
Ketika Ark berpikir keras untuk permintaannya, Ark menyadari ada sesuatu yang ganjil. Lalu Ark paham ada jebakan dari kata-kata Viscount.
“Permintaan apapun selama aku sanggup dan sesuai dengan jasamu….”
Setelah berpikir dengan hati-hati, pernyataan semacam itu sangat ambigu.
Walaupun Haverstein menyebutkan ‘apapun’ tapi ada kondisi bahwa permintaan Ark harus memenuhi kondisi ‘aku sanggup’ dan ‘sesuai jasamu’. Pada akhirnya apa yang diminta oleh Ark tetap mempunyai batasan. Karena batasan tersebut tidak berupa angka, Ark tidak bisa menebak sejauh apa dia bisa meminta. Metode apa yang bisa dilakukan untuk menebak batasan itu?
‘Ah, tingkat kesulitannya!’
Ark membuka layar quest dan memeriksanya. Tingkat kesulitan quest ini hanya G. Dari pengalamannya, quest tingkat ini paling banyak hanya bisa mendapatkan 1 gold, atau item tertentu yang biasanya tidak begitu berguna.
‘Apakah hanya ini yang bisa aku dapatkan dari quest ini?’
Kegembiraan Ark sebelumnya menghilang dan digantikan oleh rasa kecewa.
Untuk mendapatkan batu ini, Ark harus membunuh ribuan Tikus dan menghabisi Setan Tikus. Dia merasakan penderitaan menunggang kuda selama sehari semalam hingga punggungnya seakan mau patah. Tetapi hadiahnya cuma 1 gold!?
Kemudian muncul pertanyaan lain di benak Ark.
‘Apakah memberikan batu ini ke Viscount adalah akhirnya? Tetapi kenapa Cross memintaku menyusul Viscount? Dia hanya perlu mengirimkan kurir saja jika memang demikian. Dan questnya menyebutkan bahwa aku harus menemui Viscount, tetapi tidak tertulis bahwa aku harus memberikan batu ini kepadanya. Benar juga, quest ini mempunyai cabang dan pilihan!”
Quest yang bercabang, hasilnya tergantung dengan cabang mana yang dipilih User.
Setelah berpikir matang-matang, Ark percaya bahwa ini adalah quest bercabang. Pilihan Ark sekarang akan menentukan kelanjutan quest. Dengan kata lain, jika Ark ingin mendapat hadiah sesuai bayangannya, Ark tidak boleh salah langkah di sini.
Ark lalu menyusun kata dan menjawab Viscount.
“Apa yang benar-benar aku inginkan adalah menemani Tuan Viscount masuk ke dalam reruntuhan.”
“Apa? Kamu tidak bisa melakukan itu!”
“Kenapa anda mengatakan itu? Akulah yang menemukan batu ini, tentunya aku layak menemani anda. Apakah Tuan Viscount merasa permintaanku terlalu berat dan tidak sesuai dengan jasaku?”
“Apakah kamu tidak tahu? Aku melarangmu mengikutiku untuk kebaikanmu sendiri. Reruntuhan itu bukan tempat biasa. Itu adalah tempat di mana iblis berada. Aku tidak bisa membawa orang sipil sepertimu ke dalam!”
“Apakah anda melanggar janji anda sendiri Tuan Viscount….?”
Ark menekan Viscount dengan nada yang tajam.
Seorang User harus menjaga perilakunya di depan NPC, itu adalah aturan yang diterapkan Ark. Tetapi sudah beda urusannya jika hadiah besar merupakan taruhannya.
Ada banyak cara menaikkan keintiman yang jatuh dengan NPC, tapi tidak ada cara untuk mendapatkan kembali item quest yang telah hilang. Ketika NPC adalah seorang bangsawan atau Viscount, Ark sudah bersiap diri bahkan untuk bertarung melawannya demi hadiah yang lebih besar.
“Kamu memang….. uhuk, uhuk!”
Haverstein, yang sedari tadi memelototi Ark, tiba-tiba berlutut dan muntah darah.
“Tuanku!”
Prajurit yang berada di sekitar Viscount langsung mendekat. Tetapi ada seseorang yang dengan cepat membantu Viscount. Tentu saja dia adalah Ark.
“Serahkan Tuan Viscount kepadaku. Aku berpengalaman merawat orang sakit.”
Ark lalu langsung mengaktifkan Nursing, perlahan kondisi Haverstein mulai membaik.
Ark berkata sambil tersenyum masam.
“Anda sepertinya sangat sakit. Untuk masuk ke reruntuhan dengan kondisi seperti ini…. dan tidak adakah prajurit anda yang bisa merawat anda?”
“Aku tidak membutuhkan pembantu atau apapun. Uhuk, uhuk!”
“Anda sedang sakit Tuanku. Anda bahkan sulit berjalan, apalagi bertarung. Tentunya anda tidak mau menjadi beban prajurit anda sendiri hanya demi menjaga harga diri?”
“Te-tetapi…”
“Saya mohon, berikan ijin pada hamba untuk merawat Tuanku. Sebagai seorang perawat, hamba tidak bisa meninggalkan orang sakit di dekat hamba.”
Ark bicara dengan penuh kesopanan namun tegas.
Haverstein lalu menghela napas.
Itu adalah helaan napas yang mengakui dirinya telah kalah.
Didampingi suara yang telah familiar di telinga Ark, Ark berpikir bahwa dia telah memilih dengan tepat. *Diiing, lalu layar quest terbuka….
Quest anda berlanjut. Secret of the Slate II >> Secret of the Slate III
Anda harus mengeksplorasi reruntuhan bersama rombongan Viscount Haverstein untuk memecahkan rahasia di balik batu ini.
Quest akan gagal jika: Viscount Haverstein meninggal.
Tingkat kesulitan: +E
|
***
“Seraaaang, habisi semua monster terkutuk di sini!”
“OAAAAAAAAAH!”
Gelegar 50 Sylphid Knights terdengar di mana-mana. Dengan pedang dan tombak mereka menghabisi monster di reruntuhan dengan cepat.
Gargoyles dan Goblins memenuhi reruntuhan, tapi ketika monster tersebut mencoba menghalangi pasukan ini, regu penyihir yang berada di belakang formasi, melemparkan api dan membakar monster tersebut. Monster yang berhasil menghindar dari kobaran api, berakhir mengenaskan penuh tusukan tombak dan tebasan pedang para kstaria.
Menghabisi ratusan monster level tinggi hanya 10 menit saja.
Ark melihat pertarungan ini dengan takjub.
‘Sangat kuat.’
Dua hari telah berlalu sejak mereka mulai memasuki reruntuhan ini.
Reruntuhan ini seperti labirin, banyak jalan yang membingungkan jadi sangat sulit menentukan arah di dalamnya. Tiap kali mereka melalui persimpangan jalan, selalu ada gerombolan monster yang menunggu dan menyergap. Akan tetapi monster tadi tetap bukan tandingan Sylphid Knights.
Sylphid Knights adalah kelompok ksatria yang selama ini selalu berada di sisi Viscount Haverstein di tiap medan pertempuran. Di lihat dari Equipment saja, sudah sangat berbeda dari prajurit biasa. Senjata dan Armor mereka seakan bersinar dan terlihat mempunyai kualitas yang tinggi. Skill dan level mereka juga tinggi, karena mereka sanggup menghadang tiap serangan dengan tameng mereka, dan tiap kali mereka menyerang Fatal Blows pasti muncul.
Ini adalah pertama kali Ark melihat pertempuran antar NPC dengan skala sebesar ini – level pertarungan yang ada membuat Ark agak kehilangan kepercayaan dirinya.
Setelah beberapa kali berhasil mengatasi gerombolan monster, tanda + terlihat di atas kepala beberapa ksatria. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa dari mereka naik level.
“Berapa sih sebenarnya level pasukan ini?”
Sistem level tentu saja berlaku pada NPC juga. Seperti User tiap kali mereka berhasil membunuh monster, level mereka juga akan naik, namun NPC sepertinya tidak tahu konsep sistem level seperti User. Jika Ark bertanya kepada salah satu ksatria, berapa levelmu? Maka ksatria tersebut hanya akan balik bertanya, apa itu? Dan jika Ark mencoba menjelaskan konsep level, ksatria tersebut akan marah dan tidak akan percaya.
Di New World, istilah level dan stats tidak dimengerti oleh NPC. Istilah tersebut eksklusif hanya diketahui dan dimengerti para User.
Skill dan magic yang berguna untuk mengintip level dan skill yang dimiliki para ksatria ini tidak menunjukkan apa-apa. Hal ini berarti level mereka berada jauh di atas level Ark.
‘Yah, selama aku berada di tengah-tengah pasukan ini, kemungkinan aku mati menjadi sangat kecil.’
Quest ini mempunyai tingkat kesulitan: +E.
Tingkat kesulitan tersebut menunjukkan bahwa mustahil bagi Ark untuk menyelesaikannya sendiri, tidak peduli cara apa yang dia gunakan. Tetapi jika dia bergabung dengan rombongan Viscount Haverstein, quest ini bahkan tidak tampak sulit.
Masalahnya adalah salah satu penentu sukses tidaknya quest adalah hidup matinya Viscount.
Setelah mereka mulai mengeksplorasi reruntuhan ini, kondisi Viscount semakin memburuk. Ark, yang mempunyai Nursing, bisa memperkirakan bahwa nyawa Viscount sebentar lagi akan melayang karena sakit yang dideritanya. Jika Viscount meninggal sebelum Ark menyelesaikan quest ini maka sia-sialah perjuangan Ark selama ini. Dan lagi Sylphid Knights yang mendampingi Viscount akan kembali ke kastil jika Viscount meninggal.
Itulah alasan mengapa walaupun Ark tidak perlu mengatasi monster di sekitarnya, quest tersebut tetap mempunyai tingkat kesulitan: +E.
‘Tidak peduli apapun yang terjadi, aku harus menjaga Viscount agar tetap hidup. Bah, bikin susah saja.”
Wujud Viscount yang lemah dan batuk-batuk membuat Ark jengkel.
Jika quest Ark tidak memintanya untuk menjaga Viscount tetap hidup, Ark tidak akan peduli akan hidup matinya Viscount. Setidaknya dia ingin ikut membunuh satu dua monster yang berada di sekitarnya, kelihatannya exp yang dimiliki monster tersebut cukup banyak.
Para ksatria dengan level tinggi di sekitarnya saja terus naik level tanpa henti. Pada level Ark sekarang, satu monster saja mungkin cukup untuk membuatnya naik level. Tetapi dia harus menjaga nyawa Viscount dengan Nursing, ditinggal sebentar saja, kemungkinan Viscount akan langsung mati.
“Uhuk, uhuk!”
“Tenang, anda tidak apa-apa. Penyakit itu datangnya dari pikiran. Jika anda pantang menyerah, anda bisa mengatasi penyakit apapun. Tunjukkan keberanian anda, jangan sampai hilang harapan.”
Sembari menyemangati Viscount dengan kata-kata yang Ark sendiri tidak percayai, Ark terus mengaktifkan Nursing dan muka Viscount perlahan-lahan menjadi lebih cerah.
“Terima kasih. Jika aku mendengar kata-katamu, entah kenapa kekuatanku kembali dan cukup untuk mengurangi rasa sakit ini. Tetapi aku paham, tidak peduli sebesar aku mengeraskan hatiku, sudah tidak ada harapan lagi untukku….”
“Apa maksud anda?”
“Karena jujur saja, penyakit ini bukan penyakit biasa.”
“Apakah anda tahu penyebab anda sakit?”
“Apakah kamu tahu, kenapa aku tetap memimpin pasukan ini kemari bahkan dengan kondisi seperti ini?”
Haverstein memandang sekitarnya dengan pilu.
“Karena di sini adalah sarang iblis yang membunuh para leluhurku dan memberikan penyakit ini padaku.”
“Iblis apa? Bisakah anda memberitahukan detailnya?”
“Sebaiknya kuberi tahu semuanya, karena kamu telah terlanjur ikut. Dulu, ada sebuah musibah besar di Castle Jackson. Terdapat wabah penyakit dan gagal panen melanda kotaku.
“Apakah anda pikir hal itu terjadi karena iblis yang hidup di sini?”
“Ya. Hal itu terjadi karena kutukan iblis jahanam itu. Leluhurku yang mengetahui ini, mengumpulkan pasukan untuk membasmi iblis namun ayahku yang merupakan salah satu keturunan Jackson yang terkuat, gagal membunuh iblis itu. Meski Iblis itu hanya membutuhkan satu pukulan untuk binasa, namun iblis pengecut itu berhasil kabur dan bersembunyi di tempat ini. Tiap keturunan Jackson akan terkena penyakit ini dan pada akhirnya akan mati ketika mereka berumur 20 tahun selama iblis itu masih hidup.”
“Apa? Jadi Viscount saat ini masih berumur….”
“Alasan aku masih hidup adalah karena ayahku.”
Haverstein memegang kalung perak yang menggantung di dadanya dengan erat.
“Seperti yang leluhurku selalu lakukan, ayahku juga ingin menghilangkan yang selama ini melanda keluarga kami. Di saat aku lahir, akhirnya ayahku mengetahui lokasi iblis itu berada. Ayahku yang mengetahuinya datang kemari, namun tempat iblis itu berada ditutupi oleh pintu kuno yang mustahil untuk dibuka dengan kekuatan semata. Batu yang kamu temukan adalah kunci untuk membuka pintu itu.”
“Seperti yang kita lakukan sekarang, ayahku berhasil menemukan batu itu dan pada akhirnya bertarung dengan iblis itu. Ksatria yang mendampingi ayahku, beberapa dari mereka yang saat itu berhasil hidup, menceritakan bahwa ayahku bertarung dengan gagah berani. Setelah bertarung dengan lama dan sengit, kemenangan sepertinya sulit diraih. Dengan tenaga terakhirnya ayahku berhasil memberikan luka yang fatal pada iblis itu, sayang iblis itu tidak mati hanya kehilangan kekuatannya. Namun karena iblis itu
melemah, kutukannya juga melemah, jadi aku hidup sampai sekarang adalah berkat
ayahku.”
“Jadi itu berarti Viscount kembali sakit karena iblis itu mulai pulih kembali.”
“Ya, beberapa tahun lalu, kutukan penyakit ini juga muncul di anakku yang sekarang berusia 15 tahun. Kekuatan iblis itu mulai pulih. Tetapi ketika ayahku meninggal, batu itu juga ikut menghilang. Selama 3 tahun ini aku berjuang menemukan batu ini, tapi tidak ada hasil. Ketika kondisiku mulai kritis, aku berpikir untuk melakukan perjuangan terakhir dengan datang kemari dan membuka pintu itu dengan paksa. Untung saja kamu berhasil menemukan
batu ini.”
“Jadi jika iblis itu binasa, Viscount akan sembuh?”
Haverstein menggelengkan kepalanya.
“Sudah terlambat untukku. Bahkan, jika aku berhasil membunuh iblis itu sekarang aku tetap akan mati. Tetapi, aku tidak dapat membiarkan anakku mengalami nasib yang serupa denganku. Seperti ayahku, aku juga ingin melindungi anakku dan keturunannya dan membunuh iblis itu. Sudah kewajibanku sebagai Jackson untuk membunuh iblis itu. Aku percaya aku akan berhasil. Sudah petunjuk Dewa bahwa batu itu datang melalui dirimu bersamaan dengan bulatnya tekadku untuk membunuh iblis itu.
Ark merasa sangat terharu.
Seorang ayah demi anaknya, rela kehilangan nyawanya, rela berjuang di tengah-tengah kondisinya yang sekarat.
Tentu saja mereka hanya NPC. Walaupun sangat mirip dengan manusia nyata, mereka bukan manusia sebenarnya.
NPC hanyalah program yang berfungsi karena adanya aliran listrik di sebuah komponen.
Namun, di luar itu semua, tekad Viscount sekarang benar-benar menggerakkan hati Ark. Menurut Ark, perasaan Haverstein yang ingin menolong anaknya benar-benar dari dalam lubuk hati.
Bagi para NPC dunia ini adalah dunia nyata, dan seperti masyarakat di dunia, ada yang baik dan ada yang jahat. Di samping itu, berbeda dengan orang-orang nyata atau User setidaknya NPC di sini benar-benar jujur apa adanya, dan hal itulah yang membuat Ark berpikir bahwa NPC lebih baik daripada manusia pada umumnya.
“Harapan Viscount akan terkabulkan.”
“Terima kasih.”
Haverstein lalu tertidur dengan ekspresi nyaman.
Setelah itu, Ark benar-benar memperlakukan Haverstein dengan sepenuh hati.
Ayah yang rela melakukan segalanya demi anaknya.
Ark jadi teringat oleh almarhum ayahnya sendiri, jadi dia merasa Haverstein adalah seorang sosok yang sangat mirip dengan ayahnya.
Sehari berlalu semenjak Ark memperlakukan Haverstein dengan sepenuh hati, muncul pesan yang tidak disangka oleh Ark.
Dari skill yang Ark pelajari, perkembangan Nursing adalah yang paling pelan. Walaupun dia menggunakan Nursing pada nenek Johansson sebanyak 10 kali, poin yang dia kumpulkan hanya 20 saja. Bahkan setelah berkali-kali menggunakan Nursing pada Haverstein, poinnya hanya hanya naik menjadi 30.
Namun setelah Ark merawat dan menggunakan Nursing dengan sepenuh hati, tanpa Ark sadari skill Nursing naik dengan cepat, dan akhirnya mencapai level Intermediate.
Mulut Ark terbuka lebar.
Ark takjub bukan karena level skillnya meningkat, namun alasan penyebab level skillnya meningkat.
‘Berarti sistem tahu perbedaan antara perlakuan sepenuh hati dan perlakuan sembarangan?”
Level meningkat dengan sangat cepat ketika Ark mulai merawat Haverstein dengan sungguh-sungguh. Berarti perubahan perilaku Ark terhadap seseorang juga mempengaruhi perkembangan karakter di dalam game?
Hal itu secara fisik tentunya mustahil, hati seseorang tidak tampak dari fisiki semata.
Namun unit yang digunakan untuk memainkan New World melakukan scan otak dan seseorang bisa menggerakkan karakter di game melalui perubahan sinyal otak. Sederhananya sinyal otak yang seharusnya menggerakkan tubuh dialihkan untuk menggerakkan karakter. Emosi pada dasarnya adalah perubahan sinyal otak, jadi tidak mustahil bagi sistem untuk mendeteksi emosi pada User ketika memainkan New World. Tapi Ark tidak menyangka bahwa emosi juga mempengaruhi perkembangan skill karakter….
‘Jadi, entah itu berinteraksi dengan NPC atau berkaitan dengan yang lain, perkembangan skill akan optimal jika aku mau bekerja dengan sepenuh hati.’
Prinsip itu berlaku juga di dunia nyata walau kadang hasilnya tidak sepadan, perbuatan baik akan dibalas Sang Pencipta dan semacam itu. Tapi siapa sangka New World juga menggunakan prinsip yang sama.
Hal ini amat mengejutkan. Ini adalah penemuan yang sangat mengagetkan.
Karena terbunuh berkali-kali dari manipulasi Andel di desa Harun, untuk memulihkan stat Ark membuang banyak waktu sehingga skill dan levelnya lumayan tertinggal. Walaupun dia mendapat bonus stat 12 poin dari gelar yang didapatnya, mengejar ketertinggalan setengah bulan dari pelamar yang lain masihlah tidak mudah.
Ark bahkan berpikir ada baiknya pelamar yang lain beristirahat layaknya dongeng kancil dan kura-kura sehingga Ark bisa menyusul mereka, tapi Ark sadar bahwa hal itu mustahil terjadi. Tetapi sekarang dengan penemuan ini Ark merasa telah menemukan cara untuk mengejar ketertinggalannya.
Dia menemukan harapan baru.
Setelah itu, Haverstein mulai lebih sering muntah darah.
Daya hidupnya mulai jatuh, kondisinya menjadi sangat parah, bahkan Haverstein mulai tidak mengenali orang-orang di sekitarnya. Untung saja Nursing Ark sudah mencapai Intermediate, tiap kali Haverstein nyaris meninggal, skill ini berhasil menyeretnya kembali hidup.
Ark benar-benar berharap Haverstein bisa menyelesaikan ini semua sebelum dirinya benar-benar tewas.
“OAAAAAAAAAH!”
Gelegar 50 Sylphid Knights terdengar di mana-mana. Dengan pedang dan tombak mereka menghabisi monster di reruntuhan dengan cepat.
Gargoyles dan Goblins memenuhi reruntuhan, tapi ketika monster tersebut mencoba menghalangi pasukan ini, regu penyihir yang berada di belakang formasi, melemparkan api dan membakar monster tersebut. Monster yang berhasil menghindar dari kobaran api, berakhir mengenaskan penuh tusukan tombak dan tebasan pedang para kstaria.
Menghabisi ratusan monster level tinggi hanya 10 menit saja.
Ark melihat pertarungan ini dengan takjub.
‘Sangat kuat.’
Dua hari telah berlalu sejak mereka mulai memasuki reruntuhan ini.
Reruntuhan ini seperti labirin, banyak jalan yang membingungkan jadi sangat sulit menentukan arah di dalamnya. Tiap kali mereka melalui persimpangan jalan, selalu ada gerombolan monster yang menunggu dan menyergap. Akan tetapi monster tadi tetap bukan tandingan Sylphid Knights.
Sylphid Knights adalah kelompok ksatria yang selama ini selalu berada di sisi Viscount Haverstein di tiap medan pertempuran. Di lihat dari Equipment saja, sudah sangat berbeda dari prajurit biasa. Senjata dan Armor mereka seakan bersinar dan terlihat mempunyai kualitas yang tinggi. Skill dan level mereka juga tinggi, karena mereka sanggup menghadang tiap serangan dengan tameng mereka, dan tiap kali mereka menyerang Fatal Blows pasti muncul.
Ini adalah pertama kali Ark melihat pertempuran antar NPC dengan skala sebesar ini – level pertarungan yang ada membuat Ark agak kehilangan kepercayaan dirinya.
Setelah beberapa kali berhasil mengatasi gerombolan monster, tanda + terlihat di atas kepala beberapa ksatria. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa dari mereka naik level.
“Berapa sih sebenarnya level pasukan ini?”
Sistem level tentu saja berlaku pada NPC juga. Seperti User tiap kali mereka berhasil membunuh monster, level mereka juga akan naik, namun NPC sepertinya tidak tahu konsep sistem level seperti User. Jika Ark bertanya kepada salah satu ksatria, berapa levelmu? Maka ksatria tersebut hanya akan balik bertanya, apa itu? Dan jika Ark mencoba menjelaskan konsep level, ksatria tersebut akan marah dan tidak akan percaya.
Di New World, istilah level dan stats tidak dimengerti oleh NPC. Istilah tersebut eksklusif hanya diketahui dan dimengerti para User.
Skill dan magic yang berguna untuk mengintip level dan skill yang dimiliki para ksatria ini tidak menunjukkan apa-apa. Hal ini berarti level mereka berada jauh di atas level Ark.
‘Yah, selama aku berada di tengah-tengah pasukan ini, kemungkinan aku mati menjadi sangat kecil.’
Quest ini mempunyai tingkat kesulitan: +E.
Tingkat kesulitan tersebut menunjukkan bahwa mustahil bagi Ark untuk menyelesaikannya sendiri, tidak peduli cara apa yang dia gunakan. Tetapi jika dia bergabung dengan rombongan Viscount Haverstein, quest ini bahkan tidak tampak sulit.
Masalahnya adalah salah satu penentu sukses tidaknya quest adalah hidup matinya Viscount.
Setelah mereka mulai mengeksplorasi reruntuhan ini, kondisi Viscount semakin memburuk. Ark, yang mempunyai Nursing, bisa memperkirakan bahwa nyawa Viscount sebentar lagi akan melayang karena sakit yang dideritanya. Jika Viscount meninggal sebelum Ark menyelesaikan quest ini maka sia-sialah perjuangan Ark selama ini. Dan lagi Sylphid Knights yang mendampingi Viscount akan kembali ke kastil jika Viscount meninggal.
Itulah alasan mengapa walaupun Ark tidak perlu mengatasi monster di sekitarnya, quest tersebut tetap mempunyai tingkat kesulitan: +E.
‘Tidak peduli apapun yang terjadi, aku harus menjaga Viscount agar tetap hidup. Bah, bikin susah saja.”
Wujud Viscount yang lemah dan batuk-batuk membuat Ark jengkel.
Jika quest Ark tidak memintanya untuk menjaga Viscount tetap hidup, Ark tidak akan peduli akan hidup matinya Viscount. Setidaknya dia ingin ikut membunuh satu dua monster yang berada di sekitarnya, kelihatannya exp yang dimiliki monster tersebut cukup banyak.
Para ksatria dengan level tinggi di sekitarnya saja terus naik level tanpa henti. Pada level Ark sekarang, satu monster saja mungkin cukup untuk membuatnya naik level. Tetapi dia harus menjaga nyawa Viscount dengan Nursing, ditinggal sebentar saja, kemungkinan Viscount akan langsung mati.
“Uhuk, uhuk!”
“Tenang, anda tidak apa-apa. Penyakit itu datangnya dari pikiran. Jika anda pantang menyerah, anda bisa mengatasi penyakit apapun. Tunjukkan keberanian anda, jangan sampai hilang harapan.”
Sembari menyemangati Viscount dengan kata-kata yang Ark sendiri tidak percayai, Ark terus mengaktifkan Nursing dan muka Viscount perlahan-lahan menjadi lebih cerah.
“Terima kasih. Jika aku mendengar kata-katamu, entah kenapa kekuatanku kembali dan cukup untuk mengurangi rasa sakit ini. Tetapi aku paham, tidak peduli sebesar aku mengeraskan hatiku, sudah tidak ada harapan lagi untukku….”
“Apa maksud anda?”
“Karena jujur saja, penyakit ini bukan penyakit biasa.”
“Apakah anda tahu penyebab anda sakit?”
“Apakah kamu tahu, kenapa aku tetap memimpin pasukan ini kemari bahkan dengan kondisi seperti ini?”
Haverstein memandang sekitarnya dengan pilu.
“Karena di sini adalah sarang iblis yang membunuh para leluhurku dan memberikan penyakit ini padaku.”
“Iblis apa? Bisakah anda memberitahukan detailnya?”
“Sebaiknya kuberi tahu semuanya, karena kamu telah terlanjur ikut. Dulu, ada sebuah musibah besar di Castle Jackson. Terdapat wabah penyakit dan gagal panen melanda kotaku.
“Apakah anda pikir hal itu terjadi karena iblis yang hidup di sini?”
“Ya. Hal itu terjadi karena kutukan iblis jahanam itu. Leluhurku yang mengetahui ini, mengumpulkan pasukan untuk membasmi iblis namun ayahku yang merupakan salah satu keturunan Jackson yang terkuat, gagal membunuh iblis itu. Meski Iblis itu hanya membutuhkan satu pukulan untuk binasa, namun iblis pengecut itu berhasil kabur dan bersembunyi di tempat ini. Tiap keturunan Jackson akan terkena penyakit ini dan pada akhirnya akan mati ketika mereka berumur 20 tahun selama iblis itu masih hidup.”
“Apa? Jadi Viscount saat ini masih berumur….”
“Alasan aku masih hidup adalah karena ayahku.”
Haverstein memegang kalung perak yang menggantung di dadanya dengan erat.
“Seperti yang leluhurku selalu lakukan, ayahku juga ingin menghilangkan yang selama ini melanda keluarga kami. Di saat aku lahir, akhirnya ayahku mengetahui lokasi iblis itu berada. Ayahku yang mengetahuinya datang kemari, namun tempat iblis itu berada ditutupi oleh pintu kuno yang mustahil untuk dibuka dengan kekuatan semata. Batu yang kamu temukan adalah kunci untuk membuka pintu itu.”
“Seperti yang kita lakukan sekarang, ayahku berhasil menemukan batu itu dan pada akhirnya bertarung dengan iblis itu. Ksatria yang mendampingi ayahku, beberapa dari mereka yang saat itu berhasil hidup, menceritakan bahwa ayahku bertarung dengan gagah berani. Setelah bertarung dengan lama dan sengit, kemenangan sepertinya sulit diraih. Dengan tenaga terakhirnya ayahku berhasil memberikan luka yang fatal pada iblis itu, sayang iblis itu tidak mati hanya kehilangan kekuatannya. Namun karena iblis itu
melemah, kutukannya juga melemah, jadi aku hidup sampai sekarang adalah berkat
ayahku.”
“Jadi itu berarti Viscount kembali sakit karena iblis itu mulai pulih kembali.”
“Ya, beberapa tahun lalu, kutukan penyakit ini juga muncul di anakku yang sekarang berusia 15 tahun. Kekuatan iblis itu mulai pulih. Tetapi ketika ayahku meninggal, batu itu juga ikut menghilang. Selama 3 tahun ini aku berjuang menemukan batu ini, tapi tidak ada hasil. Ketika kondisiku mulai kritis, aku berpikir untuk melakukan perjuangan terakhir dengan datang kemari dan membuka pintu itu dengan paksa. Untung saja kamu berhasil menemukan
batu ini.”
“Jadi jika iblis itu binasa, Viscount akan sembuh?”
Haverstein menggelengkan kepalanya.
“Sudah terlambat untukku. Bahkan, jika aku berhasil membunuh iblis itu sekarang aku tetap akan mati. Tetapi, aku tidak dapat membiarkan anakku mengalami nasib yang serupa denganku. Seperti ayahku, aku juga ingin melindungi anakku dan keturunannya dan membunuh iblis itu. Sudah kewajibanku sebagai Jackson untuk membunuh iblis itu. Aku percaya aku akan berhasil. Sudah petunjuk Dewa bahwa batu itu datang melalui dirimu bersamaan dengan bulatnya tekadku untuk membunuh iblis itu.
Ark merasa sangat terharu.
Seorang ayah demi anaknya, rela kehilangan nyawanya, rela berjuang di tengah-tengah kondisinya yang sekarat.
Tentu saja mereka hanya NPC. Walaupun sangat mirip dengan manusia nyata, mereka bukan manusia sebenarnya.
NPC hanyalah program yang berfungsi karena adanya aliran listrik di sebuah komponen.
Namun, di luar itu semua, tekad Viscount sekarang benar-benar menggerakkan hati Ark. Menurut Ark, perasaan Haverstein yang ingin menolong anaknya benar-benar dari dalam lubuk hati.
Bagi para NPC dunia ini adalah dunia nyata, dan seperti masyarakat di dunia, ada yang baik dan ada yang jahat. Di samping itu, berbeda dengan orang-orang nyata atau User setidaknya NPC di sini benar-benar jujur apa adanya, dan hal itulah yang membuat Ark berpikir bahwa NPC lebih baik daripada manusia pada umumnya.
“Harapan Viscount akan terkabulkan.”
“Terima kasih.”
Haverstein lalu tertidur dengan ekspresi nyaman.
Setelah itu, Ark benar-benar memperlakukan Haverstein dengan sepenuh hati.
Ayah yang rela melakukan segalanya demi anaknya.
Ark jadi teringat oleh almarhum ayahnya sendiri, jadi dia merasa Haverstein adalah seorang sosok yang sangat mirip dengan ayahnya.
Sehari berlalu semenjak Ark memperlakukan Haverstein dengan sepenuh hati, muncul pesan yang tidak disangka oleh Ark.
Dari skill yang Ark pelajari, perkembangan Nursing adalah yang paling pelan. Walaupun dia menggunakan Nursing pada nenek Johansson sebanyak 10 kali, poin yang dia kumpulkan hanya 20 saja. Bahkan setelah berkali-kali menggunakan Nursing pada Haverstein, poinnya hanya hanya naik menjadi 30.
Namun setelah Ark merawat dan menggunakan Nursing dengan sepenuh hati, tanpa Ark sadari skill Nursing naik dengan cepat, dan akhirnya mencapai level Intermediate.
Setelah merawat seseorang dengan sepenuh hati, Nursing naik dengan cepat dan naik satu level.
Nursing (Intermediate, Active):
Dapat meningkatkan daya hidup dan memurnikan jiwa seseorang. Makin tinggi level skill, makin ahli penggunaan skill ini. Jika digunakan pada orang sakit, Vigor dan Courage naik 40%.
Konsumsi mana: 10
*Bonus efek Nursing Intermediate (Nurse’s Soul): Dapat sepenuh hati mendoakan kesembuhan jiwa dan raga orang yang sedang sakit. Semua stat akan sedikit meningkat, dan semakin dalam dan serius doanya maka tingkat ketahanan pikiran pada kutukan akan meningkat.*
|
Ark takjub bukan karena level skillnya meningkat, namun alasan penyebab level skillnya meningkat.
‘Berarti sistem tahu perbedaan antara perlakuan sepenuh hati dan perlakuan sembarangan?”
Level meningkat dengan sangat cepat ketika Ark mulai merawat Haverstein dengan sungguh-sungguh. Berarti perubahan perilaku Ark terhadap seseorang juga mempengaruhi perkembangan karakter di dalam game?
Hal itu secara fisik tentunya mustahil, hati seseorang tidak tampak dari fisiki semata.
Namun unit yang digunakan untuk memainkan New World melakukan scan otak dan seseorang bisa menggerakkan karakter di game melalui perubahan sinyal otak. Sederhananya sinyal otak yang seharusnya menggerakkan tubuh dialihkan untuk menggerakkan karakter. Emosi pada dasarnya adalah perubahan sinyal otak, jadi tidak mustahil bagi sistem untuk mendeteksi emosi pada User ketika memainkan New World. Tapi Ark tidak menyangka bahwa emosi juga mempengaruhi perkembangan skill karakter….
‘Jadi, entah itu berinteraksi dengan NPC atau berkaitan dengan yang lain, perkembangan skill akan optimal jika aku mau bekerja dengan sepenuh hati.’
Prinsip itu berlaku juga di dunia nyata walau kadang hasilnya tidak sepadan, perbuatan baik akan dibalas Sang Pencipta dan semacam itu. Tapi siapa sangka New World juga menggunakan prinsip yang sama.
Hal ini amat mengejutkan. Ini adalah penemuan yang sangat mengagetkan.
Karena terbunuh berkali-kali dari manipulasi Andel di desa Harun, untuk memulihkan stat Ark membuang banyak waktu sehingga skill dan levelnya lumayan tertinggal. Walaupun dia mendapat bonus stat 12 poin dari gelar yang didapatnya, mengejar ketertinggalan setengah bulan dari pelamar yang lain masihlah tidak mudah.
Ark bahkan berpikir ada baiknya pelamar yang lain beristirahat layaknya dongeng kancil dan kura-kura sehingga Ark bisa menyusul mereka, tapi Ark sadar bahwa hal itu mustahil terjadi. Tetapi sekarang dengan penemuan ini Ark merasa telah menemukan cara untuk mengejar ketertinggalannya.
Dia menemukan harapan baru.
Setelah itu, Haverstein mulai lebih sering muntah darah.
Daya hidupnya mulai jatuh, kondisinya menjadi sangat parah, bahkan Haverstein mulai tidak mengenali orang-orang di sekitarnya. Untung saja Nursing Ark sudah mencapai Intermediate, tiap kali Haverstein nyaris meninggal, skill ini berhasil menyeretnya kembali hidup.
Ark benar-benar berharap Haverstein bisa menyelesaikan ini semua sebelum dirinya benar-benar tewas.
***
“Akhirnya kita sampai!”
Emosi Haverstein meningkat melihat pintu kuno di depannya, wajahnya walaupun pucat menyinarkan harapan.
Sudah lima hari semenjak rombongan ini masuk ke reruntuhan. Akhirnya mereka mencapai ujung reruntuhan. Di depan mereka ada sebuah pintu dengan dekorasi dan ukiran yang sangat rumit.
Iblis yang mereka cari berada di balik pintu ini.
Pintu itu mengeluarkan aura haus darah, di tengah-tengah pintu tersebut ada lubang yang mempunyai ukuran yang sama dengan batu tulis milik Ark.
Haverstein melihat Ark dan menganggukkan kepalanya. Dengan tegang Ark berjalan menuju pintu dan memasukkan batunya ke lubang. Seluruh ruangan mulai bergetar seiring dengan terbukanya pintu.
“Semuanya bersiaplah untuk pertempuran sengit, kita akan masuk sambil melindungi Viscount!”
“YAAAAAAAA!!”
Ruangan yang berbeda dengan ruangan lain di reruntuhan mulai terlihat dari balik pintu. Dinding dan lantai dengan pola yang aneh, atap yang penih dengan stalagtit menimbulkan kesan angker. Sarang iblis ini seakan bukan buatan tangan, namun merupakan kehendak alam setelah ribuan tahun.
Setelah seluruh pasukan memasuki ruangan ini.
Boss ‘Twisted Dream Weaver Debra’ telah muncul |
Ark menjerit memperingatkan orang-orang di sekitarnya. Di saat yang sama, dari arah depan muncul aura kegelapan yang menjalar menuju ke arah pasukan. Setelah mendengar peringatan Ark, para ksatria di depan berusaha mengangkat tameng mereka untuk menangkis aura itu, namun dari aura tersebut muncul gelombang yang menghempaskan hingga 3-4 orang.
“Kuekekeke, ada gerombolan lalat yang datang untuk dibunuh!”
Dari balik kegelapan, muncul makhluk besar setinggi 10 meter. Di tubuhnya ada Armor dengan aura gelap dan pedang raksasa, di belakangnya Cape berwarna merah darah berkibar dan menebarkan aura amis darah.
Debra lalu maju sambil menebaskan pedangnya, tiap tebasan memunculkan aura yang bisa menghempaskan orang yang mengenainya. Para ksatria mulai panik.
“Iblis itu da-datang!”
“Twisted Dream Weaver, Debra yang mengerikan!”
“Jangan takut, jahanam ini hanyalah monster pengecut yang hanya bisa sembunyi dan melarikan diri di balik pintu!”
Haverstein berusaha menyemangati pasukannya. Setelah itu para kstaria mulai membentuk formasi dan melawan.
Gelombang listrik berwarna biru keluar tiap kali Debra membuka mulutnya.
Debra juga menebaskan pedang raksasanya kemana-mana. Satu tebasan menghancurkan tameng 3-4 ksatria hingga berkeping-keping. Sylphid Knights yang sebelumnya tidak terkalahkan di reruntuhan ternyata bukan tandingan Debra.
Gelombang listrik Debra yang keluar dari mulutnya bisa melelehkan Armor dan senjata para ksatria, dan gelombang serangan Debra mulai mengurangi jumlah pasukan satu demi satu. Tapi Sylphid Knights bukan prajurit amatir, mereka juga melawan dengan sangat sengit dengan tebasan pedang, tusukan tombak, tembakan panah dan sihir.
Setelah beberapa kali saling serang, tubuh Debra mulai sedikit terhuyung ke belakang, menandakan Debra juga mengalami luka.
“Hari ini adalah hari terakhirmu!!”
Para penyihir di belakan formasi secara bersamaan menyerang dengan petir dan api yang didukung oleh sihir pendukung Penetrate.
Lalu, Ark melihat warna merah di atas kepala Debra yang menunjukkan Health telah berkurang setengahnya.
Semangat pasukan naik dan jeritan menggelegar serangan mereka mulai semakin garang.
“Iblis bangsat ini sudah kehilangan setengah nyawanya!”
“Ayo semuanya, terus seraaaang!”
“Huuuk, dasar bajingan….”
Mata Debra berkelebat dan aura gelap mulai menyelimuti tubuhnya dan sekitarnya.
Ksatria yang terkena aura tadi membeku dan ekspresi kosong menunjukkan mereka telah terkena ilusi. Tiba-tiba ksatria tadi mulai saling serang.
“Hati-hati itu adalah sihir ilusi! Pasukan penyihir, lakukan sesuatu!”
“Siap!”
Pasukan penyihir yang berada di belakang formasi dan jauh dari pengaruh Debra mulai melafalkan mantera.
Resistance, Cleanse, Strengthening Willpower dan mantra yang lain dikeluarkan oleh pasukan penyihir. Namun efek ilusi Debra gagal dipatahkan. Situasinya semakin serius dan 3-4 ksatria bahkan sekarat oleh serangan teman mereka sendiri.
Pasukan penyihir mulai kelabakan.
“Efek itu tidak mau menghilang!”
“Semuanya tetap tenang, tidak peduli lawan kita siapa, kita pasti menang!”
Di tengah-tengah kepanikan itu suara Ark menggelegar di seluruh ruangan.
Efek ilusi perlahan-lahan mulai memudar.
Ini adalah kekuatan skill Nursing. Walaupun hanya sekarang Ark beraksi namun hasilnya tidak kecil.
Ark takut mendekati Debra, satu serangan Debra saja bisa mengakibatkan para ksatria mengalami luka dalam. Jika Ark yang baru level 16 menerima serangan, kemungkinan besar dirinya pasti langsung mati. Hal yang hanya bisa Ark lakukan hanyalah menunggu di belakang dan mencoba membantu sebisanya.
Ketika para ksatria terkena efek ilusi dan saling menyerang, semuanya terluka. Skill Nursing yang sangat berguna bagi orang sakit jadi berguna bagi para ksatria tadi, selain itu bonus efek dari Intermediate Nursing adalah meningkatkan ketahanan pikiran akan kutukan. Efek ilusi itu merupakan salah satu jenis kutukan Debra, jadi Nursing bisa mematahkannya.
Tidak hanya itu, Nursing juga meningkatkan Vigor dan Courage sebanyak 40% dan +3 pada semua stat. Ketika bonus itu dirasakan pasukan, serangan dan pertahanan para ksatria meningkat, kecepatan pengucapan mantra para penyihir juga semakin cepat.
“Oaaaaah, kekuatanku berlimpah!”
“Kita bisa menang! Habisi Debra!”
Para ksatria dan penyihir menjerit penuh semangat dan kembali menyerang Debra. Debra mengaum marah tetapi tidak ada yang bisa Debra lakukan.
Ark terus menggunakan Nursing jadi walaupun kondisi beberapa ksatria mulai lelah, mereka tetap mengangkat pedang dan menyerang Debra.
Para penyihir di belakan formasi secara bersamaan menyerang dengan petir dan api yang didukung oleh sihir pendukung Penetrate.
Lalu, Ark melihat warna merah di atas kepala Debra yang menunjukkan Health telah berkurang setengahnya.
Semangat pasukan naik dan jeritan menggelegar serangan mereka mulai semakin garang.
“Iblis bangsat ini sudah kehilangan setengah nyawanya!”
“Ayo semuanya, terus seraaaang!”
“Huuuk, dasar bajingan….”
Mata Debra berkelebat dan aura gelap mulai menyelimuti tubuhnya dan sekitarnya.
Ksatria yang terkena aura tadi membeku dan ekspresi kosong menunjukkan mereka telah terkena ilusi. Tiba-tiba ksatria tadi mulai saling serang.
“Hati-hati itu adalah sihir ilusi! Pasukan penyihir, lakukan sesuatu!”
“Siap!”
Pasukan penyihir yang berada di belakang formasi dan jauh dari pengaruh Debra mulai melafalkan mantera.
Resistance, Cleanse, Strengthening Willpower dan mantra yang lain dikeluarkan oleh pasukan penyihir. Namun efek ilusi Debra gagal dipatahkan. Situasinya semakin serius dan 3-4 ksatria bahkan sekarat oleh serangan teman mereka sendiri.
Pasukan penyihir mulai kelabakan.
“Efek itu tidak mau menghilang!”
“Semuanya tetap tenang, tidak peduli lawan kita siapa, kita pasti menang!”
Di tengah-tengah kepanikan itu suara Ark menggelegar di seluruh ruangan.
Efek ilusi perlahan-lahan mulai memudar.
Ini adalah kekuatan skill Nursing. Walaupun hanya sekarang Ark beraksi namun hasilnya tidak kecil.
Ark takut mendekati Debra, satu serangan Debra saja bisa mengakibatkan para ksatria mengalami luka dalam. Jika Ark yang baru level 16 menerima serangan, kemungkinan besar dirinya pasti langsung mati. Hal yang hanya bisa Ark lakukan hanyalah menunggu di belakang dan mencoba membantu sebisanya.
Ketika para ksatria terkena efek ilusi dan saling menyerang, semuanya terluka. Skill Nursing yang sangat berguna bagi orang sakit jadi berguna bagi para ksatria tadi, selain itu bonus efek dari Intermediate Nursing adalah meningkatkan ketahanan pikiran akan kutukan. Efek ilusi itu merupakan salah satu jenis kutukan Debra, jadi Nursing bisa mematahkannya.
Tidak hanya itu, Nursing juga meningkatkan Vigor dan Courage sebanyak 40% dan +3 pada semua stat. Ketika bonus itu dirasakan pasukan, serangan dan pertahanan para ksatria meningkat, kecepatan pengucapan mantra para penyihir juga semakin cepat.
“Oaaaaah, kekuatanku berlimpah!”
“Kita bisa menang! Habisi Debra!”
Para ksatria dan penyihir menjerit penuh semangat dan kembali menyerang Debra. Debra mengaum marah tetapi tidak ada yang bisa Debra lakukan.
Ark terus menggunakan Nursing jadi walaupun kondisi beberapa ksatria mulai lelah, mereka tetap mengangkat pedang dan menyerang Debra.
“Semuanya ayo berdiri dan melawan. Kemenangan sudah di depan mata. Walaupun iblis di depan kita, semangat kita tidak boleh turun. Hanya melalui perjuangan yang tidak dapat dipatahkan dan keberanian yang tanpa batas kalian bisa menjadi pahlawan yang dikenang sepanjang masa!”
“Haaa, haaa, tunggu, aku kehabisan nafas, biarkan aku beristirahat sejenak….”
“Ayo! Berdiri dan melawan! Keberanian kalian akan membawa kita mencapai kemenangan!”
“OOOOOOHHHH! Ke-kekuatanku datang lagi! Ayo, mari kita hajar Debra!”
“Haaa, haaa, tunggu, aku kehabisan nafas, biarkan aku beristirahat sejenak….”
“Ayo! Berdiri dan melawan! Keberanian kalian akan membawa kita mencapai kemenangan!”
“OOOOOOHHHH! Ke-kekuatanku datang lagi! Ayo, mari kita hajar Debra!”
Tiap kali suara Ark terdengar, ksatria yang mulai sempoyongan bangkit kembali untuk melawan.
Karena tidak ada ksatria yang berhenti menyerang, Health Debra mulai jatuh. Ketika nyawanya tinggal 1/10, lutut Debra langsung lemas dan membungkuk ke depan dengan lutut tertekuk. Melihat Debra membungkuk, Haverstein yang sedari tadi mengarahkan serangkan, mendekati Debra dan mengarahkan pedangnya ke leher Debra.
“Mati kau, iblis jahanam….. hyiaaaaaaa!”
Tiba-tiba Debra mengangkat tangannya dan memegang leher Haverstein.
“Keukekekek, apakah kamu selama ini menderita?”
Debra dengan perlahan berdiri lagi. Jeritan tak percaya para ksatria memenuhi seluruh ruangan.
“Ke-kenapa? Kenapa Debra tidak melemah! Nyawanya kembali penuh”
“Ya tuhan, ini berarti Debra tidak bisa mati?”
Ark melihat warna merah di atas kepala Debra kembali terisi penuh.
Ark tanpa pikir panjang lalu berlari ke arah Debra.
“VISCOUNT!!!”
Mati bukanlah masalah bagi Ark, namun jika Viscount mati, questnya akan gagal.
‘Untuk datang sejauh ini hanya untuk gagal! Tidak mau!”
Ketika Ark berada di depan Debra, Debra mulai menebaskan pedangnya ke arah Ark. Ark sudah memprediksi serangan itu. Ark berhasil menghindari serangan itu. Ark lalu mengkombinasikan pukulan dan tebasan pedang ke arah tangan Debra yang memegang Haverstein.
“Slaaaash, Braaaak!!”
Tangan Debra terpental dan pegangannya pada Haverstein terlepas.
Ark menangkap Haverstein dan mulai berlari menjauh.
“BERANINYA KAU!!”
Dengan marah, Debra mengejar Ark.
“Lihat itu! Petualang itu menyelamatkan Viscount tanpa mempedulikan hidupnya!”
“Semuanya, lindungi petualang itu!”
Para ksatria, termotivasi oleh aksi Ark, mulai kembali menyerang. Tetapi sayang, sesering apapun pasukan menyerang, nyawa Debra tidak mau habis. Dengan kata lain Debra yang sekarang tidak bisa mati!
Debra tidak mempedulikan serangan para ksatria dan terus menuju ke arah Ark sambil mengangkat pedangnya.
Ark langsung berdiri di depan Viscount dan memasang kuda-kuda dengan pedangnya.
*BAAAAM
Ark dengan susah payah menangkis satu sabetan pedang Debra, namun nyawa Ark hilang lebih dari setengah.
“WADUH SIALAN, SATU SERANGAN LAGI MAMPUS AKU!”
Mata Ark mulai berkunang-kunang. Di saat itu serangan kedua Debra sedang menuju ke arah Ark dengan kekuatan yang seakan membelah udara.
“Tidak! Semuanya keluarkan mantra Warp!”
Pasukan penyihir melepaskan sihir Warp ke arah Ark dan Haverstein.
Warp adalah sihir tingkat Advanced yang hanya bisa dilakukan dengan kombinasi 7 penyihir.
5 penyihir yang tersisa, karena khawatir dengan nyawa Viscount, berhasil mengeluarkan Warp hanya dengan 5 orang.
Dengan sepancar sinar, Ark dan Haverstein di transfer ke lokasi lain.
Sabetan Debra hanya mengenai angin lalu menancap di lantai.
Karena tidak ada ksatria yang berhenti menyerang, Health Debra mulai jatuh. Ketika nyawanya tinggal 1/10, lutut Debra langsung lemas dan membungkuk ke depan dengan lutut tertekuk. Melihat Debra membungkuk, Haverstein yang sedari tadi mengarahkan serangkan, mendekati Debra dan mengarahkan pedangnya ke leher Debra.
“Mati kau, iblis jahanam….. hyiaaaaaaa!”
Tiba-tiba Debra mengangkat tangannya dan memegang leher Haverstein.
“Keukekekek, apakah kamu selama ini menderita?”
Debra dengan perlahan berdiri lagi. Jeritan tak percaya para ksatria memenuhi seluruh ruangan.
“Ke-kenapa? Kenapa Debra tidak melemah! Nyawanya kembali penuh”
“Ya tuhan, ini berarti Debra tidak bisa mati?”
Ark melihat warna merah di atas kepala Debra kembali terisi penuh.
Ark tanpa pikir panjang lalu berlari ke arah Debra.
“VISCOUNT!!!”
Mati bukanlah masalah bagi Ark, namun jika Viscount mati, questnya akan gagal.
‘Untuk datang sejauh ini hanya untuk gagal! Tidak mau!”
Ketika Ark berada di depan Debra, Debra mulai menebaskan pedangnya ke arah Ark. Ark sudah memprediksi serangan itu. Ark berhasil menghindari serangan itu. Ark lalu mengkombinasikan pukulan dan tebasan pedang ke arah tangan Debra yang memegang Haverstein.
“Slaaaash, Braaaak!!”
Tangan Debra terpental dan pegangannya pada Haverstein terlepas.
Ark menangkap Haverstein dan mulai berlari menjauh.
“BERANINYA KAU!!”
Dengan marah, Debra mengejar Ark.
“Lihat itu! Petualang itu menyelamatkan Viscount tanpa mempedulikan hidupnya!”
“Semuanya, lindungi petualang itu!”
Para ksatria, termotivasi oleh aksi Ark, mulai kembali menyerang. Tetapi sayang, sesering apapun pasukan menyerang, nyawa Debra tidak mau habis. Dengan kata lain Debra yang sekarang tidak bisa mati!
Debra tidak mempedulikan serangan para ksatria dan terus menuju ke arah Ark sambil mengangkat pedangnya.
Ark langsung berdiri di depan Viscount dan memasang kuda-kuda dengan pedangnya.
*BAAAAM
Ark dengan susah payah menangkis satu sabetan pedang Debra, namun nyawa Ark hilang lebih dari setengah.
“WADUH SIALAN, SATU SERANGAN LAGI MAMPUS AKU!”
Mata Ark mulai berkunang-kunang. Di saat itu serangan kedua Debra sedang menuju ke arah Ark dengan kekuatan yang seakan membelah udara.
“Tidak! Semuanya keluarkan mantra Warp!”
Pasukan penyihir melepaskan sihir Warp ke arah Ark dan Haverstein.
Warp adalah sihir tingkat Advanced yang hanya bisa dilakukan dengan kombinasi 7 penyihir.
5 penyihir yang tersisa, karena khawatir dengan nyawa Viscount, berhasil mengeluarkan Warp hanya dengan 5 orang.
Dengan sepancar sinar, Ark dan Haverstein di transfer ke lokasi lain.
Sabetan Debra hanya mengenai angin lalu menancap di lantai.