LMS Vol 20 Chapter 4 Bahasa Indonesia


The Legendary Moonlight Sculptor Volume 20
Chapter 4 ­ Pertempuran di Letusan Gunung Berapi  

Dari tanah panas, uap mengepul. Bagian dari kerak bumi tenggelam ke bawah tanah. Akibat gempa, monster Las Phalanx bergegas untuk menyelamatkan nyawanya dan lari secara bersamaan, banyak gunung berapi di Las Phalanx meluncurkan lava ke udara.

Letusan gunung berapi mengakibatkan hujan lava dan meresap ke retakan tanah sampai lava tersebut meluap. Las Phalanx, kini menjadi pemandangan letusan gunung berapi yang dahsyat. Kini Las Phalanx dipenuhi dengan ancaman­ancaman menakutkan. Weed menonton pemandangan itu dari kejauhan sambil tertawa dengan puas.

"Benar­benar pemandangan yang dahsyat!"


Dia menderita ketika melihat letusan gunung berapi, itu adalah pemandangan yang terburuk. Kegiatan berburu terganggu dan dia harus melarikan diri sejauh mungkin. Ketika itu terjadi, Weed kehilangan undead­nya, benar­benar suatu bencana layaknya neraka!

Tapi ketika orang lain menerima damage dari letusan gunung berapi dan gempa bumi, bagi Weed, tidak ada pemandangan yang lebih indah daripada itu. Itu seperti suatu cerita lucu ketika tanah milik sepupunya yang berharga hancur.

"Jangan pernah lupa ini seumur hidup!"

Dilangit, serpihan dari letusan gunung berapi jatuh dimana­mana seperti meteorit. Batu bernodakan lava memuntahkan asap di langit yang cerah, sampai menghantam tanah.

Syuuuuu ­ kwagwagwagwang!

Raungan luar biasa berbaur dengan ledakan, kawah besar pun terbentuk ditanah. Karena dihantam oleh serpihan gunung berapi, benteng yang telah dibangun oleh armada Kerajaan Haven roboh. Pagar dan dinding yang sudah susah payah dibuat, semuanya hancur seperti potongan­potongan kertas, banyak player dan pelaut tewas.

"Ini berbahaya."

"Ayo! Lari ke tepi sungai!”

Yang tadinya tumpukan benteng untuk mencegah serangan monster, sekarang menjadi kendala ketika mereka harus melarikan diri. Ditambah lagi, mereka bisa terguling ditanah karena guncangan gempa bumi, muntahan lava pun bisa dilihat jatuh dari langit.

"Euaaaaag!"

Sembari berteriak dan menjerit sekeras­kerasnya, para pelaut tewas dengan terhormat!

Puluhan gunung berapi di Las Phalanx mulai meletus pada saat yang sama dengan puing­puing berjatuhan seperti hujan. Seakan ribuan meteorit kecil jatuh, itu sangat berbahaya, namun itu merupakan pemandangan yang menakjubkan.

Sampai saat ini, Weed berada ditempat yang aman setiap kali letusan gunung berapi terjadi, tapi itu bukan jaminan. Hanya puluhan meter dari tempatnya berada, puing­puing batu berjatuhan.

"Selama seseorang berada di Las Phalanx, maka jangan harap ada tempat yang aman."

Setelah mengalami beberapa letusan gunung berapi, dia memastikan zona aman untuk bertahan hidup. Weed menempel ke belakang puncak gunung. Serpihan dari letusan gunung berapi yang terbang menghujam puncak gunung tidak menyebabkan kerusakan yang berarti.

"Kalau begini terus, kita harus mundur dan naik ke kapal."

"Ayo kita keluar dari sini sampai gunung berapi tenang."

Para player dan pelaut melarikan diri untuk berlindung diatas kapal yang berlabuh di Sungai Mencair, tapi kemudian mereka melihat sejumlah besar pasukan undead. Dengan latar belakangnya adalah lava yang mengalir di daratan yang retak, pasukan undead yang terdiri dari Death Knight, Witch, Ghoul, Zombie, Skeleton Warrior, Skeleton Mage, Ghoul, dll. Semuanya maju ke arah mereka.

"Undead!"

"Semua pasukan undead maju. Ayo kita bersiap­siap!”

Lengan para Zombie berayun dan berguncang saat mereka berlari. Meskipun mereka hancur setelah dihantam oleh bola api, lebih banyak undead terus bermunculan.

"Keuheuheuheu."

"Hikkeuk! Hikkeuk!”

Diluar dinding batu yang rusak, datang serangan dari para undead. Setiap kali serpihan lava jatuh, cahaya terang dari api melonjak. Setiap kali hal itu terjadi, bisa terlihat bahwa para player dan pelaut berusaha mati­matian melawan pasukan undead.

Para Death Knight membuka mulut mereka dengan kata­kata yang telah ditentukan.

"Jangan lari, siapapun yang terkubur didalam lava ini akan mati."

"Tujuan hidup kami adalah untuk menangkap pergelangan kakimu. Jangan lari dan lawanlah kami!”

Dengan kata­kata yang diberikan Weed pada para Death Knight, moral musuh hancur.

"Gunung berapi akan meledak bahkan lebih parah lagi. Banjir lahar akan melenyapkan tempat ini."

Armada Kerajaan Haven berada diatas bukit, dimana medan membuatnya mudah untuk mempertahankan diri ketika invasi monster. Namun, ketika gunung berapi meledak, sejumlah besar puing menutupinya. Tentu saja, tidak peduli seberapa banyak lava yang mengalir disana, mereka tidak akan tenggelam, tapi mengalami letusan gunung berapi untuk pertama kalinya, membuat mereka terbungkus dalam kekhawatiran dan ketakutan.

Mereka memiliki pasukan yang cukup untuk mengalahkan para undead, namun mereka tidak berkonsentrasi pada pertempuran, mereka justru disibukkan dengan melarikan diri dan menghindari serpihan batu bercampur lava. Para Death Knight dan undead diuntungkan oleh situasi itu. Setelah terkena sihir para Skeleton Mage, para pelaut secara bertahap menuju ke dalam dunia kematian.

"Keulkeulkeul!"

Weed tertawa senang ketika melakukan perbuatan buruk dan lawannya terjebak kemalangan.

"Ini seperti makan ayam pedas disebelah orang lapar."

Geumini, Yellowy, Golden Bird dan Seoyoon menyaksikan pemandangan ini.

Ketika mengkomando para undead, dia selalu tertawa dengan puas. Baginya, penderitaan orang lain dianggap keberuntungan, dan suatu kesenangan yang indah. Karena memang itulah sifat aslinya!

Sebaliknya, andaikan saja Weed tiba­tiba menjadi orang yang baik kepada sesama, dan melakukan perbuatan mulia seperti membagi­bagikan uang dan barang­barang untuk diberikan pada para pemula, mereka justru akan lebih terkejut dan khawatir. Namun, hampir mustahil bagi Weed untuk merubah tabiatnya, tetapi meskipun dia melakukan perbuatan yang lebih buruk, orang­orang disekitarnya sudah memahami hal itu dengan baik.

Karena letusan gunung berapi menjadi lebih intens, para pelaut dan bajak laut tidak keluar dari pertahanan mereka. Dengan adanya para undead, pelaut dan bajak laut terjebak dalam pertempuran, Weed hanya bisa menikmati pemandangan itu. Karena serpihan batu dan lava, undead juga banyak yang hancur.

"Waktunya untuk menggunakan serangan baru dengan lembut."

Ketika undead berkurang, Mana pun dipulihkan. Weed mengacungkan Staff of the Fallen Saint kearah benteng dan melantunkan sihir kutukan.

"Melalui tubuhmu, aku akan menciptakan undead. Untuk selamanya, kau tak akan pernah meninggalkan tanganku. Declaration of the Necromancer!”

Weed merapal 4 sihir kutukan berturut­turut. Kelainan fisik, gatal, rasa takut, stimulus!

Sejak gunung berapi Las Phalanx meletus, moral para pelaut dan bajak laut sangatlah rendah. Drinfeld dan para Navy Knight tidak memiliki persiapan sama sekali untuk menghadapi letusan gunung berapi. Sembaro berurusan dengan pasukan undead, moral mereka terus menurun bahkan semakin parah setelah sihir dilantunkan.

"Lawan pertama yang harus dibunuh....."

Weed mentargetkan para Priest dan Wizard yang tersembunyi didalam benteng. Para bajak laut yang bisa menggunakan kekuatan suci atau sihir hanya berjumlah 7 orang. Dilihat dari klasifikasi kapal, mengubah kemampuan dan daya dukung meriam adalah hal penting ketika mereka lepas dari pantai pantai, sehingga para Priest tak lagi diperlukan. Para Wizard juga demikian, tapi ketika pertempuran sering terjadi, tidak jarang untuk mengubah gelombangnya.

"Corpse Explosion!"

Sambil melambaikan tangannya, Weed mengumpulkan Mana putih dan merapal mantra. Sihir itu berkonsentrasi pada Priest dan Mage yang mengobati luka­luka. dimana mereka berkumpul, Mana milik Weed membuat kontak dengan mayat, dan meledakannya dengan keras.

Necromancer’s Bone Throw adalah sihir serangan dasar mereka, tetapi damage Corpse Explosion jauh lebih kuat daripada Mage kelas menengah.

"Keuaaag!"

"Ini adalah serangan sihir!"

"Ada Necromancer yang mengkomando pasukan undead, dimana dia?"

"Weed! Weed sedang bersembunyi disuatu tempat, sembari mengkomando pasukan undead."

Mereka tidak bisa berpikir jernih di tengah­tengah letusan gunung berapi, baru sekarang mereka menyadari keberadaan Weed.

Corpse Explosion pada makhluk hidup, bergantung pada HP, damage yang ditimbulkan bisa sampai 10 kali lebih banyak. Dengan Corpse Explosion berantai dan Defense yang lemah dari para Priest dan Mage, kematian massal pun terjadi. Lebih dari 60 pelaut mengalami luka baik besar maupun kecil.
Meledakkan sejumlah besar tubuh sekaligus, penguasaan sihir terkait meningkat.

  • Nama yang dikenal luas dalam Navy Knight, Oleuban telah tewas. Infamy meningkat 13 poin!
  • Buronan di Kerajaan Norton, bajak laut Ballakal telah tewas. Fame meningkat sebesar 5 poin!
  • Infamy menurun sebesar 5 poin!

Kamu bisa menerima hadiahnya jika kamu pergi ke Kerajaan Norton.

  • Orang tak berdosa tewas
  • Orang tak berdosa tewas
  • Orang tak berdosa tewas
  • Level Up
  • Infamy meningkat sebesar 1980 poin
  • Karena efek dari Staff of the Fallen Saint, efek dari black magic dan Skill Necromancer diperkuat hingga 70%
  • Untuk setiap pengorbanan manusia hidup, semua statistik akan meningkat sebesar 85 poin selama satu minggu
  • Maksimum Mana meningkat sebesar 270%
  • Karena Staff of the Fallen Saint, Infamy meningkat lebih jauh lagi sebesar 2010 poin
  • Telah mencetak sebuah rekor sebagai seorang Necromancer
  • Kebanyakan manusia tewas dalam waktu tercepat.
Di mulut Weed, senyum jahat terbentuk.

"Sayang sekali, sangat disesalkan karena hanya ini yang kudapat."

Bahkan hal­hal buruk diurutkannya dalam peringkat, itulah hukumnya. Setiap hal buruk yang dilakukan oleh Weed adalah sesuatu yang begitu parah. Setiap kali dia membunuh pelaut dan bajak laut, dia mendapatkan Fame yang seimbang dengan Infamy. Para bajak laut Griffith, belum lagi para kru Drinfeld, sekitar setengahnya memiliki Infamy yang tinggi atau berada dalam status pembunuh(PK). Membunuh mereka akan memberikan lebih banyak exp dan Fame dari biasanya, dan keuntungan dari penurunan Infamy juga bisa dilihat.

"Weed ada diatas sana!"

Weed akhirnya ditemukan. Para player yang sering aktif dilaut memiliki karakteristik penglihatan yang sangat bagus. Mereka mengalihkan perhatian kearah gunung berapi yang meletus, dan melihat sekeliling untuk mendeteksi lantunan sihir dari Weed. Penampilannya adalah Skeleton yang dimodifikasi dengan memakai jubah dan memegang Staff of the Fallen Saint! Di dahinya, nama berwarna merah terungkap dengan jelas.

Weed

"Hindari mayat­mayat itu, tak ada yang tau kapan serangan berikutnya akan datang!"

"Tidak, dia sendirian, serang dan bunuh saja dia sekarang."

Di tengah­tengah perbedaan pendapat, Drinfeld membuat keputusan. Dia mendengar sembari menghindari serpihan vulkanik, Weed pun keluar dari persembunyian untuk menyerang.

"Atur pasukan dan tangkap Weed!"

Dia bersembunyi sejak awal karena pasukan undead yang berfungsi sebagai penerima damage besar tidak ditemukan sampai nanti. Citra mempertahankan damage besar akibat serangan dadakan, meningkatkan keinginan untuk menangkap Weed di dalam pikirannya. Tapi kemudian diarah utara, Death Knight Van Hawk bergegas menuju benteng. Dan di barat, Vampire Lord Tori sedang berlari mendekat.

Masalahnya adalah 50­60 ekor monster menyerbu tepat dibelakang mereka! Para Bollard dan Tairbeth memiliki tingkat kelucuan yang begitu menawan. Disisi lain, Weed memerintahkan pasukan undead untuk menyeret masuk para musuh yang berulang kali mengalahkan mereka, para Chaos Warrior terus ber­teleport pada jarak pendek untuk mengejar mereka.

"Kali ini, itu adalah kawanan pasukan monster Las Phalanx!"

Para player dalam benteng berteriak serempak! Menghindari serpihan lava, namun semangat mereka sudah pupus. Setelah serangan para undead, munculah serangan para monster. Semuanya berjalan sesuai dengan taktik Weed.

Dia memilih taktik yang paling kotor. Dia memaksakan musuhnya kedalam jurang penderitaan, sampai­ sampai mereka jadi gila.

"Semuanya!! Persiapkan diri untuk pertempuran!"

Dari perlindungan benteng, mereka dipaksa untuk keluar dan bertarung. Dan setelah beberapa saat, monster dari Las Phalanx menyerbu mereka.

Para player elit dari armada II Kerajaan Haven dan para bajak laut sedang berada dalam situasi terburuk, namun mereka masih saja mengacungkan senjata mereka. Dengan mengandalkan rekan­ rekan dan dinding, mereka melawan para monster. Meskipun tidak adanya para Priest dan Mage, mereka masih kuat dan bertahan dengan keberanian.

Ketika mereka mengalami masa­masa sulit selama petualangan, sampai ketika letusan gunung berapi dan gempa bumi yang terjadi saat ini, pemirsa terus meningkat, dan sejak Weed meluncurkan serangannya, jumlah pemirsa menempati tempat pertama, kedua, dan ketiga.

Armada Kerajaan Haven dan para bajak laut diserang oleh para monster dan seorang Necromancer!

— Tak pernah kusangka Weed akan melawan mereka sendirian. Namun, tanpa menunggu, dia lah yang pertama kali menyerang, ketika mereka meninggalkan garis.

— Itu tidak adil. Saat mereka menderita karena bencana, dia meluncurkan serangan mendadak. Bukankah itu terlalu pengecut?

— Mereka bodoh karena tidak memiliki persiapan.

— Sampai mereka terbiasa dengan Las Phalanx, mereka harus berhati­hati. Mereka bukan lagi bayi manja yang mana popok mereka harus diganti oleh orang tua, kau tau.

— Apakah berkumpul dalam jumlah besar terdengar sebagai suatu hal yang adil?

— Tampaknya ada yang salah dengan dugaanmu terhadap Weed. Apakah kau berpikir bahwa Knight atau Warrior muncul secara heroik? Aku akan mengatakan yang sebenarnya, selama di Continent of Magic, Weed terkenal karena benar­benar memusnahkan monster­monster dari tempat­tempat berburu. Guilds yang menantangnya, tanpa pandang bulu diinjak­injak dan dihancurkan dengan menggunakan cara dan metodenya.

— Itulah Weed.

— Tak ada gunanya untuk menulis tentang keburukan Weed. Cukup banyak player gemetaran karena pernah mempunyai pengalaman buruk dengan Weed di Continent of Magic. Apa kau pikir itu adalah sebuah lelucon ketika ada orang yang mengatakan bahwa Weed lebih menakutkan daripada Naga terbang?

— Menggunakan monster dan medan adalah teknik klasik milik Weed. Itu adalah trik paling hina yang dia gunakan tanpa ragu­ragu, musuh pun meringkuk ketakutan, jadi tentu saja dia lebih kuat.

— Aku tak mempermasalahkan kekejaman semacam itu!

Tidak hanya player biasa, beberapa guild, bangsawan, penguasa feodal dan sebagainya, menyaksikan siaran itu juga.

"Keulkeulkeul."

Weed menonton para pelaut dan bajak laut bertarung, sambil tertawa berbahaya.

Meskipun terhantam serpihan lava dan sekarat, mereka melawan para undead dan monster untuk mempertahankan tempat mereka. Weed tidak berniat untuk bertepuk tangan pada keberanian, persahabatan atau kemampuan tempur musuhnya.

Weed adalah penjahatnya di sini.

Sangat terlihat bahwa para pelaut dan bajak laut biasa itu tidak mampu memberikan perlawanan.

Setelah kutukan dilantunkan, moral mereka turun drastis, namun kemampuan tempur terpengaruhi cukup sedikit. Kekuatan para pelaut milik Drinfeld dan bajak laut Griffith melemah lebih banyak dari biasanya. Dalam kelompok tempur, moral yang tak terlihat adalah suatu hal yang lebih penting.

1.000, 2.000 orang runtuh dari segi moralnya saja, dan beberapa ratus dari mereka, tingkat kekuatan mereka bisa semakin melemah lebih lanjut.

"Sungguh perbuatan amat sangat jahat, mulai sekarang, lebih baik dengarkan saja apa yang dia katakan."

Death Knight Van Hawk bertindak seperti seorang Dark Knight. Sembari terisolasi diantara musuh, dia bertarung untuk memperoleh kemenangan terhadap para Navy Knight yang menyerang. Dengan menggunakan skill serangan yang kuat, dia mencabut nyawa mereka sebelum mereka bisa melarikan diri, dan setiap kali HP dan Mana Van Hawk menurun, Weed menggunakan sihir yang sesuai untuk memulihkannya. Selama seorang undead masih berada dibawah komando dari seorang Necromancer, dia mampu mentransferkan HP dan Mana miliknya kepada dia.

Vampire Lord Tori membuat dirinya tak terlihat untuk melepaskan serangan kejutan. Ketika menangkap tengkuk para pelaut, dia menikamkan taring tajamnya. Ditengah­tengah pertempuran monster, mereka mati karena kemunculan Tori yang tiba­tiba. Dia bisa mengisi HP dan Mana­nya sendiri sampai maksimum, seperti itulah serangan dari Vampire Lord! Kemudian muncullah bawahannya, True Blood Vampire Clan. Karena mereka tidak harus khawatir akan dihancurkan oleh para Priest, mereka berubah menjadi Kelelawar Vampir dan menyerang dengan sayap mereka. Namun, karena terkena serpihan lava di udara, mereka berhamburan seperti debu.

"Pengorbanan True Blood Vampire Clan sangatlah besar."

Sebagian besar Vampir masih muda. Mereka tumbuh melalui pertempuran, tapi pengorbanan tak dapat dihindari, dan itu pasti akan terjadi. Sembari terbang dilangit melewati serpihan lava, mereka menyerang dari udara ke tanah. Menembus pertahanan para pelaut dan bajak laut, mereka menikamkan taring mereka pada tengkuk musuh. Bagi para Vampir, itu adalah kesempatan untuk meningkatkan kekuatan mereka secara drastis.

Weed berada ditempat yang relatif tenang, namun kekacauan mengepung Drinfeld dan Griffith yang menyedihkan.

Sesekali, ada serangan yang menembus sampai ke tempat Weed berada.

"Tembak! Bunuh dia!"

Dibutakan oleh ketenaran atau amarah karena kehilangan rekan­rekan mereka, para player menyerang Weed dengan benda­benda seperti panah. Tentu saja, serangan membabi­buta seperti itu mungkin bisa mengenai Weed, sehingga tanpa berpikir dua kali, dia pun menyembunyikan dirinya sendiri dan mengumpulkan Mana.

"Yellowy, sebagai orang yang menciptakanmu, tanpa sadar kau telah menjadi benar­benar tampan. Yellowy kau ingin beberapa makanan ringan? Mendekatlah dan lihatlah."

Yellowy melenggang. Meskipun meragukan bahwa Weed akan memberinya makanan ringan, dia masih menggerakkan kakinya.

Weed dengan keras meraih leher Yellowy.

"Mana Drain!"

Eummeoeoeoeo!

Dia menyerap Mana milik Yellowy. Kalau dipikir­pikir, metode itu biasanya dilakukan dengan keakraban, tetapi secara bergantian antara Geumini dan Yellowy, dia dengan cepat menyerap Mana mereka.

"Corpse Explosion!"

Bencana menyebar diseluruh benteng dan mayat yang berserakan meledak. Diantara formasi penghalang yang padat, terjadilah Corpse Explosion. Didalam benteng yang dibuat oleh para pelaut dengan sungguh­sungguh, bebatuan tersebar diseluruh tempat, dan dimana­mana terjadi kebakaran, sehingga sulit untuk menemukan jejak dengan benar.

Itu adalah metode yang kejam, jahat, kotor, tetapi efeknya begitu sempurna!

"Sekarang, haruskah kita dengan lembut menggunakan sihir lainnya?"

Weed melantunkan mantra untuk memanggil para Death Knight. Di tengah garis pertahanan musuh, dia memanggil undead.

Drinfeld mencegah rusaknya formasi pertahanan para pelaut dengan memberikan komando, sembari menyerang dan menghancurkan serpihan lava yang jatuh dengan pedangnya.

Memimpin armada sebagai Admiral, dia mahir dalam perang angkatan laut. Dengan memanfaatkan kapal perang dan formasi pertempuran, membombardir dan menghancurkan musuh adalah keahliannya. Namun, didaratan, dia belum pernah melihat serangan seperti ini, yang memanfaatkan monster, sihir dan medan.

Dia pun tidak bisa memikirkan apa alasan Weed menyerang mereka terlebih dahulu.

Bahkan ketika semangatnya dihancurkan dengan berbagai cara, dia masih bisa tenang dan menyiapkan serangan balik.

"Kau pergilah kesana, dan bunuhlah Weed!"

"Ya, Pak."

Dia mengirimkan pasukan secara terpisah yang terdiri dari 2 player handal dan 8 Navy Knight terbaik dalam armadanya.

Ditengah­tengah berlari menjauh dari benteng, serpihan batu berjatuhan dari langit memporak­ porandakan pasukannya, 2 Navy Knight pun tewas! Mereka menyeberangi lava yang mengalir ditanah, dan melompati retakan pada bumi. Ketika menembus api, 3 orang lagi kehilangan nyawa mereka. Untuk menghindari musuh, mereka mengambil jalan memutar yang lebih jauh, namun itu juga memberikan damage cukup besar pada mereka.

"Sekarang kita sudah hampir sampai."

Para Navy Knight menghunus pedang mereka dan dengan tenang mendaki gunung. Para Mage dan Necromancer rentan terhadap serangan jarak dekat. Mereka mendekat pada Weed, dan berniat untuk menghabisi dia.

Tetapi di jalan yang mereka ambil, ada satu orang yang menghalangi. Seoyoon, tubuhnya tertutup dalam armor sampai dengan helmnya, dia bersenjatakan lengkap dan menunggu.

Seureureung!

Seoyoon tanpa ragu-­ragu menarik pedangnya.

Letusan gunung berapi, gempa bumi, serangan monster, Corpse Explosion, dll... itu semua mengurangi pasukan armada Drinfeld lebih dari setengahnya.

Jumlah yang selamat, 15 orang player, 219 orang pelaut!

Lebih dari 30 pelaut tewas akibat luka parah, tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa mereka mengalami pembantaian mengerikan. Seiring waktu, para player yang mati bisa log in lagi, tapi para pelaut yang dilatih dengan susah payah akan hilang selamanya.

Sebagai sentuhan terakhir, Weed memanggil Poison Fog yang merepotkan.

Para Priest dan Shaman yang sanggup menggunakan sihir penetralan racun, tidak dapat menetralkan sihir tingkat menengah milik Necromancer, ditambah dengan cedera berlebihan dari pertempuran dan ketidakmampuan untuk melarikan diri dari monster, itu semua menyebabkan mereka secara tak berdaya kehilangan nyawa mereka.

Damage yang diterima oleh para bajak laut sangatlah besar. Para player bajak laut yang masih hidup hampir tidak lebih dari 30 orang, sementara para prajurit bajak laut hanya tersisa 152 orang.

Ketika mendarat di Las Phalanx, armada Drinfeld berjumlah cukup banyak, mengingat poin itu, ini memang layak disebut sebagai gerombolan kematian.

"Weed!"

Drinfeld dan Griffith berakhir seperti ini karena Weed. Kemarahan yang meluap akibat kehilangan bawahan mereka sangat mengerikan, dan pembantaian massal terhadap mereka dengan jelas terungkap melalui siaran kepada pemirsa yang sangat luas.

"Akan kupastikan, aku akan membunuhmu."

"Aku pertaruhkan kehormatanku sebagai bajak laut, aku akan membunuhmu."

Mereka dengan tegas memutuskan untuk mundur ke Unfreezing River selama 4 hari sampai para Priest dan Mage dihidupkan kembali.

Sementara itu Weed bersantai disekitar sungai dan kembali ke perburuan secara diam­diam untuk meningkatkan level pasukan undead.

Mereka cukup marah sampai­sampai menyebabkan sesak napas, seolah­olah seseorang menaruh bubuk cabe merah pada air yang mereka minum.

"Tujuannya sekarang adalah menusuk Weed sampai mati."

Armada Drinfeld dan Bajak Laut Griffith memutuskan suatu tujuan yang pasti.

Baik pada chat guild dan forum­forum, banyak cerita yang mengejek mereka sehingga mereka berusaha untuk mengembalikan kehormatan mereka.

Weed juga akrab dengan balas dendam.

"Ketika membalas dendam pada orang­orang jahat yang asli, kau seharusnya tidak mempedulikan tentang adanya hukum!”

Eksekusi menyedihkan yang memberikan ruang untuk orang jahat adalah suatu kesalahan yang besar, dan jika kau berbelas kasihan pada lawanmu, kau hanya akan menerima pukulan telak di tengkukmu.

"Waktunya untuk mundur dengan cepat."

Pada saat orang mati terhubung kembali, Weed dengan cerdik memindahkan perburuan dari tanah dengan retakan yang parah, menuju ke area Sculptor's Legacy.

Armada Kerajaan Haven dan Bajak Laut Griffith tidak sembarangan mengikuti. Mereka tidak tau apakah ada perangkap yang sudah dipasang disana, tetapi getaran gunung berapi besar dari Las Phalanx membuat mereka menangis tersedu­sedu.

"Waspadalah terhadap trik!"

"Selidiki secara menyeluruh dan persiapkan diri untuk letusan gunung berapi."

Berbeda dengan kecerobohan mereka yang sebelumnya, sosok mereka menutupi batas berkali­kali. Setelah letusan gunung berapi terjadi, mereka dengan rapih memperluas area yang bisa mereka jangkau. Namun, bertentangan dengan apa yang terungkap di permukaan, mereka mengirim para Assassin dengan perintah untuk menghabisi nyawa Weed.

"Orang­orang yang sangat sombong itu tidak akan pernah mundur."

Weed sudah memperkirakan bahwa pembalasan ini akan datang dalam segala macam cara. Di Continent of Magic, bertarung dengan guild bergengsi tidak berakhir hanya dengan satu kekalahan. Weed cukup berpengalaman, setelah menderita melalui banyak pertempuran semacam itu.

"Master, para manusia sedang mendekat."

Vampir Lord, Ruler of Blood Tori berhasil mendeteksi tanda­tanda manusia didekatnya.

"Berapa banyak orang disana?"

"Sepuluh. Datang dari belakang."

"Kuat?"

"Setara dengan level orang­orang yang kami hisap darahnya tempo hari."

Selama serangan berlangsung, bisa jadi lawanmu tidak sekuat yang kau bayangkan, itu adalah hukumnya. Jauh dari kata sulit bagi Pasukan Undead, Tori, Van Hawk dan Seoyoon untuk mengalahkan para Assassin yang hanya terdiri dari 10 Navy Knight. Ketika para Assassin digiring ke dalam perangkap dan dimusnahkan, Weed mengambil hasil jarahannya.

"Aku harus mendapatkan equipment Knight dan menjualnya dengan harga mahal pada banyak orang."

Sarung tangan Knight Kerajaan dan sabuk untuk menyangga belati diperoleh!

Selain itu, dua item lagi, sebuah belati beracun dan armor baja juga didapat. Persyaratan level armor baja ini adalah 290, sehingga bagus untuk dipakai oleh Knight level menengah.

"Kesinilah, ini bagianmu."

Weed memberikan belati dan armor baja itu pada Seoyoon.

Armor paling mahal adalah equipment favorit Weed, tetapi karena item­item yang diambil kali ini memiliki opsi yang penting, sehingga ketika dijual, akan sulit untuk menerima harga yang sangat tinggi.

‘Buat pijakan terlebih dahulu.’

Weed tidak melupakan pentingnya kerjasama. Dengan adanya 2 orang, pastilah pekerjaan akan jadi lebih mudah. Ini penting untuk serangan ke 2, 3, 4, 5 dan 6!

Ketika gunung berapi meletus, sarapan, makan siang atau makan malam Weed adalah dengan mengumpulkan para undead dan monster untuk menyiksa Drinfeld dan Griffith. Penyergapan hanya dilakukan ketika mereka sedang berburu monster atau berpencar.

Kebencian, dan serangan tak tertandingi. Kotor dan mematikan, tapi sepertinya Drinfeld dan Griffith tidak bisa menangani serangan undead dan monster. Namun, dengan kejaran para Bollard dan Chaos Warrior, tidak peduli seberapa kuat pertahanan, setidaknya 10 orang tewas. Setelah jumlahnya berkurang, para pelaut dan bajak laut sulit untuk digantikan di Las Phalanx, sehingga Weed memusatkan serangan pada mereka.

Para undead bermain­main dengan para pelaut sedangkan para Chaos Warrior bertarung dengan Drinfeld dan player yang lain. Drinfeld, para player dan Navy Knight menderita siksaan karena kemampuan teleportasi milik para Chaos Warrior, tapi pada akhir pertempuran sengit, mereka berhasil mengalahkan mereka dan terus berburu.

1­2 orang dari kelompok player tewas dalam keadaan saling tindih dengan rapi.

"Skill tempur yang luar biasa."

Weed dengan cermat mengamati adegan itu.

Drinfeld dan Griffith hanya membela diri tanpa serangan balasan untuk menghindari penerimaan damage.

"Bunuh Weed!"

"Tangkap dia. Aku akan memberikan hadiah uang tunai yang banyak."

"Curi equipment dan quest miliknya!"

Griffith secara langsung memimpin skuad bunuh diri dan menyerang melalui jalan memutar. Tanpa memperhatikan para undead atau monster, tujuan kelompok tersebut adalah menusuk Weed sampai mati.

"Bersiaplah untuk menderita damage. Menghabisi Weed adalah harga mati!”

Beberapa orang tetap ditempat sebagai pertahanan untuk memblokir para undead, dan sisanya terus maju. Mereka harus puas ketika tubuhnya diserang oleh monster­monster, ada juga 2 atau 3 jalan bercabang yang memungkinkan Weed untuk berbalik memburu para pengejarnya. Sederhananya, ini adalah pertarungan antara pengejar dan yang dikejar!

Weed berlari sembari sendi­sendinya mengeluarkan suara gemerincing.

"Kuberitahu kalian, aku tidak akan pernah tertangkap!"

Salah satu keunggulan undead adalah Stamina tidak akan menurun. Selain itu, meskipun Strength miliknya lebih lemah dan kemampuan pukulan fisiknya berkurang, tubuhnya yang ringan bisa digunakan untuk berlari dengan cepat.

"Quadrupedal Run!"

Skeleton Lich yang berlarian disekitar pegunungan berbatu dengan empat kaki untuk melarikan diri!

"Tangkap dia!"

"Necromancer macam apa yang bisa berlari secepat itu!"

"Kenapa dia tidak kunjung lelah?"

Tim pengejar berlari dengan sekuat tenaga.

Sampai sekarang, dia hampir tidak merasa perlu untuk menggunakan skill Quadrupedal Run, tapi bahkan ketika dia bergerak, dia mempertimbangkan situasinya dan menyesuaikan penguasaan skill.

Setelah level skill mencapai tahap Intermediate, skill itu berubah, memungkinkan dia untuk bergerak dengan sangat efektif di medan pegunungan. Dia mampu bergerak dengan gesit seperti singa atau harimau. Selain itu, ketika level skill mencapai tahap Advanced, efek suara pun terjadi.

Ttagakttagakttagak.

Bunyi itu terdengar seperti ketukan kuku yang berderap.

Weed tau betul geografi Las Phalanx dan akrab dengan lokasi monster. Unit pelacakan berskala lebih besar biasanya menarik perhatian monster ketika penyerbuan berlangsung.

"Van Hawk, Tori! Lawan!”

Anggota tim pengejar itu disiksa.

"Harsh Wave Attack!"

Setiap kali Griffith menggunakan skill­nya, para Bollard dan Tairbeth bermunculan dimana­mana. Tapi

ketika melakukan itu, Weed sudah cukup menjauh. Dengan adanya jarak antara Griffith dan skuad bunuh diri, dia merapal sihir kutukan yang dengan cepat menghabiskan Stamina. Griffith pun tak lagi bisa terus mengejar dia dan kembali ke Unfreezing River.

Meskipun berisiko, Weed menekan dengan penyerbuan.

"Beberapa kali, ini adalah jalan yang sulit."

Skuad bunuh diri membentuk garis panjang untuk memblokir seluruh cakrawala bahkan setelah mereka mati. Mereka mengulangi itu melalui jalur melarikan diri, mereka mengembangkan teknik dari hari ke hari untuk menghindari monster. Bahkan ketika Weed mencoba menggiring monster, mereka malah maju secara lurus, bukannya berbelok. Pihak pengejar memiliki pilihan terbatas untuk melarikan diri, sedangkan pihak pengejar juga meningkatkan skill mereka dari hari ke hari. Damage dari para pelaut dan bajak laut meningkat, tetapi mereka mengejar dia mati­matian.

"Kau mengikuti dengan pasukan yang tepat dan insentif, tapi sayang sekali, kau menanganinya dengan sangat buruk."

Seoyoon, Yellowy dan Geumini menyergap dan mengakhiri perlawanan mereka.

Hanya segelintir pasukan yang mengikuti sampai akhir, jelas­jelas berusaha untuk membunuh dan mencuri item­item miliknya, tidak peduli bahwa itu lebih sulit dari yang diduga. Bahkan jika dia mencoba untuk membawa para undead dan monster untuk menyerang, Tim pengintai Drinfeld akan segera bertindak. Pertahanan solid seperti dinding besi menggiring Weed ke dalam perangkap. Sampai serangan ke­6, bukannya melawan mereka dengan undead, Weed justru menyeret mereka dengan menggunakan skema! Weed mendecakkan bibir.

"Taktik yang mudah dan sederhana, apakah hanya ini yang kalian miliki?"

Namun sejauh ini, dia tidak kecewa.

Sejak di Continent of Magic, dia memiliki banyak cara untuk berurusan dengan guild bergengsi, jadi di Las Phalanx dan hanya menggunakan taktik dengan efek tercepat!

"Masih tersisa 7 lagi, tetapi bagiku, membuat persiapan adalah suatu hal yang buang­buang waktu, dan damage juga bisa terjadi jadi......"

Bahkan jika kau membunuh 10 kali, kematian sekali saja sama artinya dengan kehilangan banyak uang.

Weed membawa Seoyoon dan anak buahnya ke area Sculptor's Legacy, dan benar­benar mundur.

Drinfeld terus gagal pada tempat itu. Dia yakin bahwa bertarung secara langsung dan mengalahkan monster dan pasukan undead akan cukup untuk membunuh Weed.

"Ini membuktikan bahwa dia adalah tanuki."

Dia cukup cerdik untuk mempersiapkan setidaknya setengah lusin jalur pelarian sebelum menyerang. Disebabkan oleh faktor­faktor seperti kerumunan monster, perangkap, medan, dll sejumlah besar tentara bekerja keras saat ini.

"Jangan mengejar kewanan itu. Perluas daerah kita dan tangkap dia disini."

Drinfeld jelas­jelas memiliki motif tersembunyi.

‘Ketika kita baru saja tiba di Las Phalanx, dia sudah ada disini. Bahkan jika dia lebih akrab dengan daerah ini karena datang sebelum kita, tak ada bukti bahwa dia sanggup berkeliaran di daerah yang sangat luas ini. Terlebih lagi, untuk kembali ke Benua Versailles, dia harus lewat sini.’

Armada Drinfeld mengambil kendali panuh atas kapal hantu dan Unfreezing River.

"Jika kita pergi keluar dan memperluas area berburu di Las Phalanx, kita pasti akan bertemu dengan dia."

Pengejaran Drinfeld yang sembrono menyebabkan damage besar kepada bawahannya. Karena monster berlevel sangat tinggi memenuhi Las Phalanx, mereka harus sabar, tapi dia sama sekali tidak memikirkan pengampunan.

"Pada akhirnya, aku akan membunuh dia. Aku akan mencegah dia kembali ke Benua Versailles lagi."

Demi menebus kebanggaannya yang hancur, admiral armada II Kerajaan Haven harus membunuh Weed. Drinfeld meminta bala bantuan dari Guild Hermes. Sebagian besar dari mereka saat ini hanya terdiri dari para Navy Knight atau para pelaut, mereka tidak bisa secara efektif mengejar Weed yang melarikan diri dan melemparkan undead pada mereka.

— Tentang proposal untuk menusuk Weed sampai mati, aku meminta untuk meminjam pasukan

dukungan.....

Setelah diskusi singkat, Guild Hermes mengirim jawaban positif. Mereka siap untuk segera melepaskan aliansi Hegemonik mereka, akan tetapi, kegagalan Drinfeld adalah kegagalan Guild Hermes secara langsung.

— Weed bertindak sebagai seorang Lich. Aku akan mengirim 15 Priest Senior, 10 Mage Senior dan 10 Knight sebagai pengawal.

Level pasukan pendukung berada di luar ruang lingkup yang diharapkan oleh Drinfeld.

— Terima kasih. Aku pasti akan menghabisi Weed.

— Agar pelacakan berjalan mulus, aku akan mengirim 8 Assassin, 4 Thief dan 1 Excavator bersama­ sama. Pastikan untuk membunuh Weed serta menggali dungeon Las Phalanx.

Untuk mengambil kendali penuh atas Las Phalanx sembari unjuk kekuatan, Guild Hermes dengan tegas mengirim pasukan.

"Para bajingan itu, apakah mereka sedang mengutukku di suatu tempat?"

Weed menggaruk telinganya dengan kasar. Meski begitu, kutukannya berkurang cukup banyak, tidak sampai 1­2 bulan dalam waktu Royal Road, dia akhirnya bisa makan dengan baik.

"Di Benua Versailles Aku tinggal dengan santun tapi... pihak kalian lah yang memulainya."

Weed hidup dengan banyak penahanan diri. Perdagangan yang berlebihan, menjual patung dan beberapa produk lainnya, tanpa henti meronta­ronta harga barang yang dijual, sampai sejauh menangani para pemula dengan berpura­pura makan bubur rumput, semua itu dilakukannya untuk bertahan hidup!

"Lagi pula, aku tidak akan pernah bisa kembali tanpa menembus para bajingan itu."

Sejak awal, itu bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan hanya meminta maaf. Bahkan tidak dengan membungkuk, menyembah, dan memberikan mereka suatu tawaran yang bagus.

"Pertama­tama, untuk mencegah para bajingan itu agar tidak menangkapku, aku harus terus melakukan pengamatan. Tori, Van Hawk, Yellowy, Geumini!”

"Ya, Master­nim!"

"Bersiaplah untuk berperang."

Tingkatkan pasukan undead sampai maksimal, Tori, Van Hawk dan patung­patung hidup, persiapan pertempuran sudah diselesaikan.

"Akhirnya, waktunya untuk memburu para Chaos Warrior."

Untuk menyelesaikan quest, eksplorasi Las Phalanx dimulai pada saat itu. Dia menginstruksikan Seoyoon tentang bagaimana cara melawan Chaos Warrior.

"Mereka benar­benar tidak bertahan, kecuali jika mereka berusaha untuk melakukan teleport pada jarak dekat. Khususnya, ketika beberapa dari mereka HP­nya semakin rendah, mereka akan berkumpul, sehingga kau harus berhati­hati."

Dia cukup mengamati kecenderungan bertempur para Chaos Warrior ketika melawan dengan undead dan ketika Griffith bertarung melawan perangkapnya.

"Monster berbahaya, tetapi jika kau tidak membuat kesalahan, kau dapat mengalahkannya. Bahkan jika semua undead dikorbankan, terus buru mereka."

Van Hawk menunggangi Yellowy memamerkan ototnya yang kuat, siap untuk menunjukkan kekuatan maksimum dari Knight. Terakhir kali Geumini melawan para Chaos Warrior bersama Yellowy, tetapi mereka tidak lagi berkomitmen, jadi sekarang dia hanya berjalan­jalan.

Memblokir rute ke tempat dimana para Bajak Laut Armenia dimusnahkan, disana ada 8 Chaos Warrior!

Untuk meningkatkan Leadership, Weed berteriak menggunakan Lion's Roar.

"Para indead bersama denganku, Blood Lord, Death Knight, mereka yang sudah aku beri kehidupan, Yellowy, Geumini! Semuanya serang!"

"Keuaaaang!"

Weed berteriak dan para undead menggerakkan tangan mereka saat mereka menyerbu kearah musuh! Menginspirasi keberanian untuk pertempuran yang sulit di depan, Necromancer itu meneriakkan teriakan perang.

‘Cukup keren. Jika dia bernyanyi bersama pada saat ini, itu akan pasti sangat indah.’

Weed melirik Seoyoon. Setelah banyak pertempuran bersama­sama, gadis itu menutupi telinganya dengan kedua tangan. Bagi Seoyoon, itu hanyalah sebuah suara keras! Setelah suara teriakan berakhir, dia menghunus pedangnya dan maju. Mangsanya adalah 5 Chaos Warrior.