LMS Vol 13 Chapter 2 Bahasa Indonesia


Volume 13 Chapter 2 ­ The Princess's Knight


Mata Weed bersinar tajam.

Yang҅ jelas, aku hanya bisa melakukan yang terbaik.҆

Setelah menerima quest tersebut, dia tidak bisa mundur.

Karena pertempuran sedang berlangsung, dia tak akan memiliki saat­saat untuk beristirahat, Weed dengan sopan membungkuk.

"Remy, bukan, Putri."

"Ya, Knight­nim."


Mata Putri Remy yang berkilauan tengah menatap Weed.

Dimata Weed, dia melihat kaki dan betis sang Putri yang kecil dan halus.

Bagi beberapa orang, kaki perempuan adalah hal yang sangat beracun. Tetapi Weed tidak memiliki ketertarikan semacam itu.

"kau harus bersedia untuk percaya padaku. Jangan hiraukan apapun yang terjadi, kau harus percaya hanya padaku."

"Ya, aku mengerti. Hidupku, aku akan mempercayakannya pada engkau."

Weed mengakhirinya disana dan tidak berbicara lagi.

Jumlah Pasukan Manusia yang mendekati mereka meningkat, dan batu­batu serta mantra sihir yang beterbangan dihadapan mereka.

Tempat ini dimana mereka berdiri, sudah berada diambang menjadi pusat peperangan.

Weed menerima tali kekang untuk menjadi tuan dari kuda putih itu.

dia kemudian menarik sang Putri dan menempatkan dia dibelakangnya.

Puhihing!

Kuda itu meringkik ringan.

Sementara satu tangan memegang tali kendali, tangan yang lain menghunus pedang.

*Ding*
Menggunakan pedang Koldeurim dari Kerajaan Kallamore, Fame meningkat 2.500.

•             Attack Speed meningkat

•             Strength meningkat

•             Agility meningkat

•             Dengan Charisma yang kuat, akan menciutkan nyali monster yang lemah

•             Pedang ini mengandung kekuatan Ice Daemon
Weed menghentak kuda itu untuk berakselerasi menuju pusat kamp musuh.

"Maju, melesatlah!"

Dengan masing­masing langkah yang diambil, kuda putih ini melaju dengan kecepatan yang menakutkan.

Kuda ini berada di dimensi yang berbeda jika dibandingkan dengan kuda yang dia terima saat di Kerajaan Rosenheim, selama operasi di Lair of Litvart.

Serangan seorang Knight secara signifikan dipengaruhi oleh serbuan dari si kuda.

Seekor kuda yang bagus tidak semuanya didasarkan pada stamina atau kecepatan, bahkan gen'nya dipertimbangkan dengan baik ketika membesarkan kuda dari pembuahan.

Untuk kuda­kuda yang paling berharga, pertimbangan awalnya dimulai pada garis keturunan si kuda!

Dia tidak tau pastinya, namun dia tau bahwa kuda yang sedang dia tunggangi pasti sangat mahal. Karena kecepatan berlari yang mengerikan dari si kuda, angin terbelah didepan mereka.

Sebuah kecepatan yang sebanding dengan panah yang sedang melesat. Mata Weed melebar dan mengulurkan pedangnya.

Mulai dari sekarang, satu­satunya hal yang dia rasakan adalah gagang pedangnya. Dia tidak merasakan kelembutan dan kehangatan yang halus dari Putri yang ada dibelakangnya.

****

Dojang ilmu pedang.

Chung Il Hoon, mengenakan seragamnya, sedang menunggu Cha Eunhee.

"Yo."

"Ya, Sahyeong."

"Perempuan mengatakan, penampilan bukanlah segalanya. Jadi kau tak usah mengkhawatirkan hal itu."

Choi Jong Bom buru­buru berbicara.

"Kau benar juga."

Ma Sang Bom juga menepuk dia.

"aku yakin Nona Seechwi sifatnya lembut. Dan dia tampaknya menyukaimu. Dia bahkan datang ke Dojang untuk bertemu denganmu, kau tahu?"

Dia bahkan akan membawa kimbap buatan sendiri juga.

Waktu yang disepakati semakin dekat.

"Tenangkan hatimu untuk saat ini, oke."

Bagi Chung Il Hoon, itu adalah cinta pertamanya. Hatinya berbunga­bunga karena ini adalah pertemuan pertama yang sebenarnya bukannya pertemuan kompetisi pedang.

Hal itu sama bagi Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee.

Ini adalah sesuatu yang benar­benar tak terduga. Kakak pertama mereka mendapatkan pacar. Meskipun pihak yang bersangkutan adalah seorang Orc. Orc buruk, jelek, dan gemuk, itu adalah sesuatu layak diberi ucapan selamat untuk dia.

Mereka semua menyaksikan mereka selama petualangan mereka di Royal Road, kebijaksanaan Seechwi adalah sesuatu yang bisa menyaingi hati Chung Il Hoon.

"Sekarang sudah waktunya bagi dia untuk datang..."

Chung Il Hoon dengan cemas ketakutan selama menunggu, lalu seorang wanita membawa kotak makanan berjalan ke Dojang.

"......"

Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, Roi Lee semuanya tersentak.

Apakah҅ dia!҆

Dia҅ sedikit menyerupai Seechwi.҆

Tapi҅ usianya wow... akhir 30'an, 40 mungkin?҆

Si bibi yang bertubuh gemuk terus berjalan kearah Dojang.

Wajah Chung Il Hoon masih mempertahankan senyum lebar dan maju untuk bertatap muka.

"Kau datang tepat waktu. Terima kasih sudah datang. Apakah itu sulit untuk datang ke sini?"

Chung Il Hoon adalah yang pertama mengulurkan tangannya.

Meskipun tindakan itu sangat kecil, keberanian yang dibutuhkan sangatlah besar.

Agar tidak membuat dia merasa canggung, Chung Il Hoon tersenyum dan meminta untuk berjabat tangan.

Itu bukanlah penampilannya tapi hatinya lah yang penting, jadi Chung Il Hoon mencoba untuk menyambut dia.

Namun!

"Kamu siapa?"

Perempuan itu memicingkan mata. Kemudian dari dalam Dojang, seseorang yang tampak seperti siswa SD berlari keluar.

"Mama! kau membawa makan siangku?"

"Ini. Jangan melupakannya lagi lain kali."

"Um, ok. Ah, para Master. Hallo!"

Anak kecil itu membungkuk seperti anak anjing yang lucu didepan Chung Il Hoon dan para instruktur lain sebelum berlari kembali ke dalam Dojang.

Ibu anak itu pergi.

"Ahem~!"

Chung Il Hoon dengan malu­malu berdehem, dan sekali lagi menunggu Cha Eunhee.

Kemudian, sebuah kontak mata dengan seorang wanita yang datang dari jalan membuat tubuhnya kaku.

Apakah҅ itu dia?҆

Dia datang sambil membawa kotak makan siang kimbap. Jika dia bertangan kosong, Chung Il Hoon tidak akan menatapnya.

Dia memiliki kulit yang lembut, mata berbinar, dan sebuah kecantikan yang berasal dari 1 banding ribuan.

Chung Il Hoon bisa terus tinggal ditengah pusat kota sambil menghadap kecantikan tersebut. Dia memegang dua tas belanja besar dan berjalan menuju Dojang.

Chung Il Hoon berpikir.

Itu҅ bukan dia.҆

Para instruktur lain juga memiliki pemikiran yang sama.

aku҅ tidak berpikir dia adalah Seechwi.҆

Tapi҅ dia berjalan kearah sini.҆

Apa҅ yang sedang terjadi? Mungkin seorang pengacara untuk perusahaan kartu kredit? Atau untuk menjual barang­barang. Jika dia memintaku aku untuk bergabung, maka mungkin aku akan bergabung. Mari kita perhatikan saja gerak­geriknya...҆

Roi Lee adalah yang paling bersemangat.

Semua pikiran mereka tidak pada tas belanja yang berat. Jika mereka melihat dia menggerutu karena beratnya tas­tas itu, mereka tidak akan diam saja disana dalam keadaan linglung.

Mata mereka semua tertuju pada wanita muda dan cantik yang mendekat dan tidak bisa membuka mulut mereka.

Kenapa҅ dia masih mengarah kesini?҆

Apa҅ dia punya keperluan untuk datang ke arah ini?҆

Apakah҅ kami melakukan sesuatu yang salah?҆

Dikepala keempat pria itu, segudang pemikiran muncul dalam benak mereka.

Dia datang dan berdiri tepat didepan Chung Il Hoon, kemudian dengan lembut berbicara.

"Halo, Il Hoon­ssi!"

Kecurigaan melintas di mata Chung Il Hoon.

"Bagaimana kamu bisa tau namaku? Mungkinkah kamu seorang mata­mata dari Dojang lain yang

datang untuk membuat proposal..."

Bahkan jika mereka mencoba untuk memancing dia dengan seseorang yang cantik, dia tidak akan meninggalkan Dojang.

Tidak peduli dari siapa mereka menerima tawaran, entah itu para instruktur atau para murid mereka, tak akan ada yang menerimanya. Dengan waktu telah mereka kumpulkan dalam mempelajari ilmu pedang, kedalaman kehormatan mereka melebihi setiap jumlah uang yang ditawarkan.

Senyum cerah si wanita membentuk lesung kecil dan dia bertanya.

"Apa? Aku bukan seorang mata­mata, tetapi bukankah kamu menunggu aku?"

Sekarang Chung Il Hoon benar­benar terkejut.

"A­A­Ap­Apa?"

Kakak tertua dari Dojang!

Bahkan ketika dia dengan tangan kosong menghadapi seseorang yang membawa sebuah pedang asli, dia bisa mempertahankan ketenangannya, tapi sekarang, dia benar­benar shock.

"T­ta­tak mu­mung­mungkin.... se­se­ses­sesuatu... tak mungkin k­ka­kamu bisa tau apa yang aku lakukan..."

"Goemchi2. Apakah kamu bukan Chung Il Hoon­ssi?"

"ii­it­it­itu... benar..."

"Aku Seechwi, Il Hoon­ssi!"

Chung Il Hoon telah kehilangan jiwanya melihat bentuk manusia Cha Eunhee. Para guru yang lainnya juga membeku ditempat.

Tidak҅ mungkin.҆

Itu҅ mustahil.҆

Apa҅­apan sih yang sedang terjadi disini.҆

Gadis҅ ini... Orc Seechwi.҆

Tunggu҅ sebentar. Kita bisa mengubah penampilan kita di Royal Road, kan? Kita tetap sama, namun dalam kasusnya, dia mengubah penampilannya. Mengapa kita tidak terpikir tentang hal itu?҆

Bahkan sampai sekarang, mereka masih relatif tidak terbiasa dengan Royal Road.

"......"

"......"

"......"

Ada keheningan panjang didalam Dojang.

Chung Il Hoon, para instruktur lainnya, bersama dengan Grand Master Ahn Hyundo, semuanya diam. Para praktisi juga tidak berbicara sepatah katapun. Semuanya hanya menatap Cha Eunhee.


҅tak terpikir Il Hoon memiliki bakat semacam ini.҆

Ahn Hyundo lebih terkejut pada hal ini daripada ketika dia mengetahui bakat Chung Il Hoon dengan pedang.

Seorang҅ wanita secantik itu adalah pacar kakak pertama.҆

Tidak҅. Aku tidak menganggap ini adalah kenyataan. Biarlah ini menjadi mimpi, aku akan segera bangun.҆

Ahn Hyundo, para instruktur, serta semua praktisi, tidak memakan kimbap yang dibawa Cha Eunhee. Tidak, mereka ingin tapi tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk melakukannya.

Karena wajah pada gulungan tersebut terlalu manis. Tapi mereka dipaksa oleh gulungan tersebut dan segera setelah kimbap yang pertama masuk, rasanya menyebar.

Keueuk!҅ Gulungan kimbap ini manis dan halus.҆

Dia҅ bahkan pandai memasak.҆

Aku҅ sudah pasti akan meninggalkan Ramyeon(ramen) seumur hidup untuk ini.҆

Ahn Hyundo, para instruktur, dan para praktisi semuanya menjadi sedih, membuat gulungan­gulungan tersebut tampak mengeras karena mereka menjadi sulit untuk mengunyah.(Bukan makanannya yang keras, gimana jelasinnya ya... katakan saja tidak tega)

Ini adalah pertama kalinya sejak lahir bahwa mereka ragu­ragu dengan makanan.

Setelah beberapa saat, seseorang yang paling berusia, Ahn Hyundo menarik napas panjang.

"Hmmm~! Jadi, kau adalah Seechwi?"

Cha Eunhee menjawab dengan sopan.

"Ya, Pak."

Dia mengenakan blus krem yang indah, beserta dengan rok manis yang sepanjang lututnya. Seluruh tubuhnya memiliki kurva yang tepat. Dia memancarkan kecantikan tertinggi dari seorang wanita. Meskipun itu bukan kecantikan yang sebanding dengan Hwaryeong dan Jeong Hyo Lynn (aku sedikit bingung disini, bukannya pemilik kedua nama ini orang yang sama???), dia sangat cantik diantara masyarakat umum.

Ahn Hyundo mengangguk.

"Baiklah kalau begitu. Perlakukanlah Il Hoon kami dengan baik."

Dia bangkit dan dalam diam menuju ruangannya. Dengan cara yang rapi.

Namun dalam kenyataannya, hatinya sakit karena dia harus keluar dari sana. Bagi para instruktur yang tersisa, Cha Eunhee adalah objek yang menarik. Kata­kata keluar dari mulut Choi Jong Bom.

"Hyeongsu­nim[1], boleh aku bertanya padamu tentang sesuatu yang ingin aku ketahui?"

Saat itulah, Chung Il Hoon mengeluarkan senyum yang tidak bisa dihentikan.

"Fufufu."

Dia mengatakan 'Hyeongsu­nim'! Sebuah istilah yang dia tidak tau bahwa itu begitu menyenangkan.

Cha Eunhee mengungkapkan gigi putihnya yang cemerlang sambil sedikit tersenyum.

"Ya. Silahkan."

Choi Jong Bom bertanya dengan hati­hati.

"Umm... kamu lulusan dari sekolah mana?"

"Itu..."

Cha Eunhee berusaha untuk menjawab tapi Chung Il Hoon menjadi jengkel dan menegur.

"Ya ampun, Jong Bom! Kenapa sekolah yang dipentingkan disini?"

Chung Il Hoon adalah seorang keluaran SMA[2].
Para instruktur dan murid­murid yang lainnya juga sama, putus SMP atau SMA. Itu bukan sesuatu yang bisa mereka banggakan.

Jika seseorang lulus dari SMA, orang itu akan diklasifikasikan sebagai orang elit disini.

Jadi ketika Choi Jong Bom mengutarakan pertanyaan ini tanpa sadar dari gagasan tersembunyi, Chung Il Hoon berpikir berbeda.

Dia҅ pasti malu karena tidak bisa lulus karena suatu insiden.҆

Pertimbangan kepedulian seorang pria.

Alasan kenapa Chung Il Hoon telah memikat pikiran Cha Eunhee.

Cha Eunhee menjawab dengan senyum.

"Tak apa­apa. aku tidak punya alasan untuk tidak menjawab. aku lulus dari Harvard."

"Huh?"

Choi Jong Bom bingung.

"Maksudmu lembaga Harvard dipusat kota untuk melaksanakan pengulang ujian masuk perguruan tinggi?"

"Itu adalah Universitas di Boston, AS."

"Guah!"

Hal ini mengakibatkan jeritan­jeritan kebingungan, kemudian terjadi keheningan yang berat.

Para instruktur dan para praktisi secara tidak sengaja mengenal seseorang dari Harvard University. Kali ini, Ma Sang Bom yang bertanya.

"Maaf karena bertanya, tapi apa pekerjaanmu sekarang?"

"Aku di rumah sakit."

"Oh, kamu seorang perawat."

"Bukan, aku seorang dokter."

"Do­Dokter?"

"Iya. aku seorang psikiater."

Mata Ma Sang Bom menjadi waspada.

Bagi Chung Il Hoon untuk mendapatkan seorang pacar, instruktur berusia pertengahan 30 tahun. Para praktisi juga, tengah putus asa.

Tidak҅ tidak. Ini bukan saatnya bagi kita untuk terombang­ambing tanpa tujuan.҆

Kita҅ berada diakhir 20'an, sementara usia 30 sudah didepan mata. Bisa mendapatkan seorang pacar cantik dan cerdas...҆

Masa depan tampak semakin dan semakin suram bagi mereka.

Didalam hati, guyuran hujan dan guntur menghantam mereka.

Ini҅ tak mungkin.҆

Tak҅ ada waktu yang boleh disia­siakan҆

Para instruktur dan praktisi semuanya berdiri.

"Kita harus masuk ke Royal Road!"

"Ayo kita log in!"

"Desa Orc! Kita harus pergi ke desa itu!"

Mereka semua mendapatkan tujuan yang besar pada saat yang sama.

Pada saat itu, kapsul milik Ahn Hyundo sudah ditempati dan terhubung. Segera setelah mereka muncul di Morata, mereka semua dengan ganas meluncur menuju desa Orc.

****

Itu adalah sebuah keadaan didalam ruang pemutaran KMC Media.

"Menggulingkan garis pertahanan kedua!"

"Dia bertarung dengan perimeter ketiga."

"Tujuh Spearman terbunuh, dia tidak bisa dihentikan."

"Membunuh seorang Knight Kerajaan Bromba! Level Knight diperkirakan sekitar 360."

Direktur Kang sedang sibuk memeriksa Jadwal Siaran hingga dia tidak bisa menonton layar tersebut pada saat ini.

"Dia membunuh mereka hanya dalam beberapa menit?"

Para staf didalam ruang pemutaran ragu­ragu sebentar sebelum menjawab.

"Hampir seketika... bahkan tidak sampai satu menit."

"Apakah kau berbicara tentang situasi diatas kuda? Kupikir kalian semua tau seberapa kuatnya seorang Knight berlevel 360. Apa kalian semua tidak salah?"

"Kuda itu tidak berhenti sama sekali. Berlari menuju satu arah dan dia bertarung sambil berada diatas kuda... dalam sekejap, dia menebas lebih dari 10 kali."

"Apa itu mungkin? Mengayunkan pedang sambil menunggangi kuda akan mengganggu keseimbangan pengendara."

"aku juga... aku tidak bisa membayangkan hal itu. Tapi dia melakukannya."

"Benar­benar seorang monster."

Tak ada yang lain selain kekaguman pada pertempuran yang terus berlanjut!

Sejak awal, Weed, sambil menunggangi kuda putih itu bersama dengan sang Putri yang ada dibelakangnya, meluncur ke barisan musuh.

Unit­unit Archer menembakkan panah pada tingkat yang mengerikan, tapi dia dengan berani menerobos. Bahkan sebelum panah­panah tersebut mendarat ditempat yang ditargetkan, dia sudah melewati area itu.

Para Wizard musuh melemparkan serangan­serangan sihir mereka, tetapi kuda itu dengan indah menghindari serangan­serangan tersebut dengan mengarahkan tubuhnya.

Ledakan api, serpihan es, dan badai petir!

Si Skeleton Knight mendemonstrasikan skill berkuda miliknya yang bisa diandalkan dan meluncur diatas kuda putih itu.

Kemudian dia berhadapan dengan barisan Spearmen dan Archer.

Hanya dengan menyesuaikan bagian belakang kuda itu, setiap kali hentakan mendarat, tombak dan pedang menjadi retak, dan Spearman pada akhirnya terinjak­injak dan tanpa diragukan lagi kehilangan nyawa mereka.

Serangan yang tak terbendung!

Seorang Knight yang menunggangi kuda memiliki damage dasar yang jauh lebih tinggi saat menyerang. Setidaknya, dua atau tiga kali.

Hal ini bisa sampai ke maksimum tujuh kali damage tergantung pada kecepatan serangan si kuda. Sebuah perisai yang mencoba mencegah hal itu akan berakhir hancur berkeping­keping, armor baja remuk, hancur, atau bahkan terkoyak.

Pasukan infantri biasa tidak bisa menghentikan kecepatan berlari dari para Knight.

Sejak awal, para Knight memiliki kekuatan yang bisa diandalkan dan pertahanan yang sangat baik, bersama dengan vitalitas tinggi, tetapi, itu sulit untuk benar­benar menampilkan kekuatan yang sebenarnya dari seorang Knight ketika dia menunggangi kuda.

Weed dengan kecepatan tersebut, menyerbu dan menembus garis pertahanan.

Diatas kecepatan kuda yang mengerikan itu, pergerakan Weed sangat flamboyan. Pedang ditangannya tampak menari­nari.

Kekuatan dan kecepatan yang luar biasa.

Dia terjun ke jantung wilayah musuh seorang diri dan mengayunkan pedangnya untuk menyerang para infantri.

Dan juga, meskipun berduel melawan seorang Knight, dia masih menang.

Meskipun dia berada dibawah pengaruh Power to Reject Death, hal itu tidak kekurangan keagungan. Direktur Kang dengan curiga bertanya dengan nada dingin.

"Mungkinkah dia memiliki pengalaman menjadi Knight... sebelumnya?"

"Mungkin, tapi kami tidak tau."

"Aplikasi mengatakan dia adalah seorang Sculptor."

"Mungkin hanya sebuah hobi sampingan."

Hanya spekulasi belaka, tapi pihak penyiar menetapkan itu adalah sesuatu yang cukup masuk akal. Faktanya, dengan gambar yang dikirimkan, tidak ada gunanya mengali jauh kedalam informasi karakter. Sesuatu yang sejajar dengan prinsip untuk penyiar.

Hal­hal seperti keadaan Weed juga tidak diketahui.

Bagi penyiar untuk menanyakan hal­hal seperti item, skill, atau informasi karakter untuk membentuk kontrak adalah sesuatu yang mendekati perbatasan permintaan yang tidak masuk akal, karena itu semua adalah rahasia­rahasia yang penting.

"Dia serba bisa dimanapun dimedan perang."

"aku ingin ada seorang Knight yang menyelamatkan aku seperti itu juga..."

"Romantis, begitu romantis. Kegembiraan bersama seorang Knight diatas seekor kuda putih adalah sesuatu yang bisa aku nikmati..."

Para penulis perempuan tenggelam dalam pertempuran tersebut.

Seorang Putri naif yang ingin kembali ke negara asalnya! Dia mempercayakan dirinya kepada seorang Knight dengan seekor kuda putih.

Itu adalah sesuatu yang hanya ada di novel roman, atau sesuatu yang berasal dari mimpi yang diidam­ idamkan.

Tentu saja, dalam cerita­cerita itu, si Knight sering kali merupakan pemuda tampan, namun, si Knight kali ini adalah kerangka tanpa daging sedikitpun.

"Tidakkah kau ingin dipeluk dada itu?"

"Kupikir para Knight di Royal Road sangat meyakinkan dan keren."

Di sisi lain, melihat pertempuran Weed, Direktur Kang mempelopori banyak hal di ruang pemutaran.

"Kita tidak tau apa yang akan muncul, anggota tim produksi, jangan melewatkan apapun!"

"Baik!"

"Staf investigasi. Tergantung pada pekerjaan hari ini, kalian bisa mendapatkan bonus tahun ini. Jangan tertidur. Bahkan jika kalian mengantuk, jangan coba­coba untuk nekat tidur."

"Kami benar­benar tidak akan melakukannya sampai akhir pertempuran, Direktur­nim."

"Para anggota staf lain juga, jika kalian melihat sesuatu yang unik atau memiliki pertanyaan mengenai sesuatu, utarakanlah."

Pertempuran yang tercatat dalam sejarah Benua Versailles.

Sebuah pertempuran masa lalu yang tak diketahui seluruhnya kecuali apa yang ditulis dalam buku sejarah benua.

Tapi sekarang, adegan dari pertempuran sengit dimasa lalu itu bisa dilihat lagi.

"Menemukan sebuah jubah langka! Tak tau apa itu tapi Magic Defense'nya luar biasa."

"Ada juga ras raksasa. Tampaknya jumlah mereka lebih dari 200."

"Kemampuan khusus?"

"Menunjukkan kekuatan yang luar biasa... tidak menggunakan senjata atau sihir."

"Baiklah. Mari kita lihat... sejauh ini, spesies yang ditemukan ini belum direkam. Pada bagian skill, apa itu sudah jelas?"

"Sekarang? Baik. Disisi penyihir, ada 57 yang baru, tidak, mantra yang belum ditemukan digunakan."

Mata mereka penuh dengan sihir milik para Mage atau skill­skill milik para Knight dan Warrior selama terjadinya Konflik Palrangka.

Pada saat ini, sihir yang tidak diwariskan oleh profesi itu sangat besar jumlahnya. Disini, efek­efek dari sihir yang hilang itu dan kekuatan mereka bisa terungkap.

Bagi para Mage, mencoba untuk memulihkan sihir praktis masa lalu atau mengembangkan sihir baru, itu adalah suatu penantian yang panjang dari menghabiskan siang dan malam mengharapkan hujan turun ditengah­tengah kekeringan.

Sejalan dengan karakteristik yang dipilih oleh para Mage yang telah menyelesaikan profesi lanjutan kedua, mereka bisa memilih untuk menciptakan sihir mereka sendiri melalui saluran yang tepat, atau untuk mengumpulkan informasi untuk mengembalikan sihir kuno.

Data magis, item, spesies, dll, sangatlah langka. Hal itu lebih khusus untuk tipe­tipe petualang.

Dari mereka yang mencari informasi tentang quest­quest langka, permintaan­permintaan khusus tentang informasi setelah melihat Konflik Palrangka kemungkinan besar jumlahnya akan tinggi. Seiring dengan spesies, dan kerajaan­kerajaan berpartisipasi pada perang tersebut, yang sekarang sudah punah.

Jika itu mengarah pada ini, para petualang pasti akan menanggapi Konflik Palrangka.

"Jackpot."

"Informasi dalam jumlah yang besar, dan melihat skala pertempuran ini."

"Ini bahkan bukan lagi masalah dimana para pemirsa berada."

"Setidaknya akan ada 2 bulan kontroversi atas Konflik Palrangka."

Para anggota staf investigasi bersorak penuh sukacita.

Sejak penampilan Weed di Todeom, mereka telah menahan kekecewaan mereka dengan tenang begitu lama!

Namun, sudah jelas bagi mereka kenapa tindakan Weed seperti itu selama petualangan tersebut. Bagi orang lain, jika mereka mencoba dengan paksa menyelesaikan sebuah quest yang sulit, mereka secara mendasar akan menyebabkan lebih banyak kesulitan pada diri mereka sendiri daripada apapun yang lain.

Kerajaan҅ Sunbain. Aku baru saja sampai di Provinso Herotai... aku penasaran quest macam apa yang bisa aku dapatkan disana?҆

Direktur Kang menjadi semakin gelisah dan sulit untuk ditahan.

Beberapa menit berlalu.

"Weed. Apa yang dia lakukan sekarang?"

dia sedang mengamati kertas analisa yang ditulis dengan buru­buru dari staf investigasi hingga dia tidak mengangkat kepalanya ketika bertanya.

"......"

Meskipun dia menunggu untuk waktu yang lama, tidak ada jawaban.

Lebih dari 100 orang yang ada didalam ruangan pemutaran, tetapi tak seorangpun yang menjawab setelah dia bertanya. Tentunya ada orang­orang yang berasal dari divisi­divisi lain yang mana berarti itu bukanlah hak mereka untuk menjawab, tetapi diantara mereka yang hadir, lebih dari 50 orang berada dibawah komandonya.

Kemudian, ada keheningan yang tiba­tiba di ruang pemutaran.

"Kenapa tidak ada yang menjawabku?"

Direktur Kang mengangkat kepalanya.

Kali ini juga, tidak butuh waktu lama untuk melihat tontonan hebat.

Dia mengalihkan perhatiannya ke arah layar.

Weed terbang di langit.

Lebih mengejutkan lagi, dia ada diatas seekor Drake.

"Ap, apa, apa yang terjadi?"

Itu bukanlah karyawan yang menjawab tapi Oh Dong Man.

"Itu, dia diserang dengan ganas oleh beberapa Drake. Bersamaan dengan serangan­serangan api dari udara, mereka juga menggunakan cakar mereka untuk mengoyak dia, dia berjuang mati­matian untuk menghindari ini."

Itu menakjubkan untuk menghindari serangan panah atau serangan sihir hanya dengan skill berkudanya. Tetapi untuk para Drake, tidak hanya mereka menyemburkan api, mereka terus­menerus mengejar dia, membuatnya menjadi sebuah tugas yang merepotkan.

Bahkan jika kecepatan mereka didaratan sangat cepat, itu masih sulit untuk lepas dari para Drake, bersama dengan fakta bahwa permukaan tanah penuh dengan Monster dan tentara musuh.

"Lalu apa?"

"Kemudian pada poin tertentu, dia melompat keatas seekor Drake dan menungganginya."

Drake tidak dijinakkan oleh manusia, sehingga dia melawan dengan sengit. Binatang itu mencoba untuk menyingkirkan Weed dengan menembak api dan memutar­mutar tubuhnya di udara.

Rekan­rekan Drake juga melihat adegan tersebut.

Mereka secara bersamaan membantu dengan menyemburkan api dari moncong mereka.

Setiap kali mereka melakukan hal itu, Weed bergerak seperti kilat kesisi berlawanan dari Drake tersebut dan menyerang Drake yang lain yang ada disekitar dia.

Pertempuran udara!

Ditengah­tengah sekelompok Drake dilangit, dengan masing­masing pergerakan, itu adalah pertempuran yang menakjubkan.

"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"

Dengan serangan Weed, raungan yang keras bergema.

Si Drake segera mengepakkan sayapnya dan mulai terbang lebih tinggi lagi.

Bersama dengan banyak Drake yang naik, semangat dari orang­orang yang menonton juga semakin tinggi.

"Keoeoeok!"

"Ya ampun!"

"Ini, 20%, 30% pemirsa bahkan tidak cukup."

"Jackpot, jackpot! Dengan ini dikerjakan dengan benar, bonus kami tahun ini telah ditetapkan."

Ditanah, Konflik Palrangka yang bersejarah masih berlangsung.

Puluhan ribu Manusia dan ras­ras lain bertempur memperebutkan dominasi dunia ini. Disuatu tempat dilangit, pertempuran udara dengan para Drake juga masih berlangsung. Ditengah sinar matahari yang menyengat, bersama awan yang melayang.

Para Drake memiliki kecepatan yang luar biasa dan pergerakan yang sangat tidak teratur, dan satu­ satunya orang yang bertarung melawan mereka adalah Skeleton Knight Weed!

Kegembiraan mereka begitu tinggi hingga mereka lupa untuk menelan ludah.

"Ini benar­benar seperti sebuah lukisan. Ksatria heroik bertarung seperti itu untuk melindungi sang putri..."

Kisah sangat bagus.

Karena itu begitu romantis, bagi mereka yang memiliki sensitivitas yang tinggi, mereka akan tenggelam didalamnya.

Lalu tiba­tiba, satu orang menepukkan tangannya.

"Ah!"

"Kenapa, apa yang terjadi? Menemukan sesuatu?"

"Itu..."

"Apa?!"

"Sang Putri meninggal."

"Ap, apa?"

"Umm... lihat di bagian bawah layar. Dia diabaikan begitu saja jadi dia meninggal, bersama dengan si kuda putih."

"......"

Sepertinya, Weed yang benar­benar tenggelam dalam pertempuran telah mengabaikan fakta bahwa dia harus melindungi sang Putri dan si kuda putih!

Dia sendirian melompat keatas seekor Drake dan dengan berani bertarung melawan para Drake sementara sang Putri berakhir mati ditengah­tengah banyaknya monster.

Para penulis perempuan frustrasi.

"Putri Remyyyy!"

"Arrrggghhh! Putri kami meninggal!"

Mereka telah memberikan empati penuh mereka kepada sang Putri jadi rasa shock'nya sebesar runtuhnya langit!

Para anggota staf yang berkumpul di ruang pemutaran semuanya berkecil hati.

Mereka memiliki harapan tinggi yang ditempatkan pada Weed, kemudian menjadi sedih ketika dia tidak bisa menjaga sang Putri tetap hidup.

"Bonus kami."

"Liburanku..."

"Promosi juga..."

Sambil terdengar sakit­sakitan, para staf masih memiliki harapan.

Dengan Konflik Palrangka ini, dan partisipasi Weed didalamnya, mereka tidak tau bagaimana ini akan bergema diantara penonton ketika mereka menyiarkannya.

Meskipun pada saat ini, mereka semua merasa mendapat anugrah untuk bekerja di KMC Media setelah melihat prestasi Jeonshin Weed.