Volume 12 Chapter 3 - Bagian 4: Beggining The Counterattack
Para paladin dan milisi yang menyerang hampir tidak ada yang terluka, sebagian penduduk yang dipenjara kehilangan nyawa didalam kekacauan tersebut, namun jumlahnya jauh lebih sedikit.
Ini adalah hasil yang terjadi karena keikut sertaan Sorcerer King, intinya beberepa orang mulai berpikir, jika seandainya, sejak awal kita menyerahkan semuanya ke Sorcerer King, mungkin kita tidak perlu kehilangan satu orang pun…
Setiap orang tersenyum saat Neia dan Sorcerer King berjalan menyusuri jalanan, entah mereka bahagia karena dibebaskan dan meneteskan airmata diatas semangkuk sup panas.
Mereka diberitahu kalau pembebasan mereka berkat bantuan dari sorcerer King, begitu mereka melihat Sorcerer King berkeliling sendiri, mata para penduduk dipenuhi dengan keterjutan, kebingungan, dan rasa takut, tapi hal ini tidak dapat dipermasalahkan.
Tentu saja, Neia anggap ini sebagai hal yang berbeda karena dia sudah bisa menerimanya. Sementara dia ingin melakukan sesuatu jika Sorcerer King merasa tidak senang, namun kelihatannya pria itu tidak keberatan. Oleh karena itu, ini akan sangat tidak sopan baginya jika dia melakukan sesuatu sendirian.
Neia berbicara dibelakang Sorcerer King yang sedang berjalan didepanya.
“Yang Mulia, Kemana Anda akan pergi sekarang?”
Sorcerer king melihat ke telapak tangannya, dan tidak melihat kebelakang ke arah Neia.
“Umu.. aku sedang menuju bangunan besar yang ada ditengah kota. Jika itu adalah sebuah pangkalan musuh, aku perlu menyelidikinya secepat mungkin. Para paladin semuanya terikat dengan tugas seperti membebaskan penduduk yang tertangkap, membagikan makanan, merawat yang terluka, memenjarakan para demihuman yang tertangkap, dan berbagai hal lainnya.”
Neia mengangguk sedikit.
“Bangunan itu cukup besar. Jika para paladin mempertimbangkannya sebagai markas, bukankah mereka seharusnya sudah memeriksanya?”
Meskipun Sorcerer King adalah orang yang telah menaklukan kota, tugas-tugas yang beragam banyaknya sudah diserahkan kepada para Tentara-warga dan paladin untuk diselesaikan. Dengan begitu, mereka seharusnya pasti sudah memeriksa bangunan yang menjadi tujuan sang Sorcerer King.
Sorcerer King berhenti dan kemudian menatap Neia dengan seksama. Setelah itu, dia mengangkat bahu dan meneruskan berjalan.
“Ah, mm.. Sebenarnya, aku meletakkan para bawahanku diluar untuk memastikan tidak ada paladin yang mendekat. jadi aku ragu mereka sudah memeriksanya.
“Eh? Lalu berarti yang anda katakan sebelumnya–“
“—Baraja-san. Aku sudah mengatakan banyak hal padamu hingga sekarang ini, tapi seiring dengan berjalanya waktu akan lebih baik bagimu untuk betul-betul mempertimbangkan masalah dengan dirimu sendiri. Misalnya, alasan mengapa kita adalah orang-orang yang akan pergi untuk menyelidiki bangunan itu.”
“Ah! Baiklah, Yang mulia!”
Sorcerer King melihat ke arah telapak tanganya sekali lagi. Di dalamnya ada sebuah item yang pernah dipakai oleh demihuman tersebut –si mendiang Buser. Sorcerer king sedang menilai item itu selagi dia berjalan, dan memeriksanya menggunakan magic dengan hati-hati.
Dari apa yang dikatakan Sorcerer King, pedang itu disebut 「 Sand Shooter 」, baju besi disebut 「Turtle Shell」, perisainya dinamakan 「Lancer’s Merit」, Penutup tanduknya disebut 「Charge Without Hesitation」, cincinya adalah「Ring of Second Eye」dan「Ring of Running」, sedangkan jubah itu disebut sebagai 「Mantle of Proection」
Ada juga magic item lainnya seperti kalung dan sejenisnya. Meskipun dia mengatakan bahwa tidak satupun dari benda-benda itu yang memiliki pesona yang mengesankan, namun tetap saja Sorcerer King terlihat cukup senang dengan benda-benda tersebut.
Neia mengalihkan pandanganya dari punggung Sorcerer King ke tanah, kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Sorcerer King yaitu memikirkan alasan mengapa harus Sorcerer King yang memeriksa bangunan tersebut secara pribadi. Akan tetapi dia tidak memperoleh jawaban apapun yang membuatnya berpikir, “itu dia (alasannya)!”
Namun, jika dia bertanya ke Sorcerer King tentang alesannya, pasti dia akan diam saja. Mungkin saja Sorcerer King akan menganggapnya tidak berguna dan mengabaikanya, itu terlalu menakutkan. Dia sangat menghormati pemikiran Sorcerer King.
Sementara dia berusaha keras untuk menemukan jawabannya, bangunan yang sudah disebutkan sebelumnya kini telah terlihat didepan matanya.
Ada dua makhluk Undead –High Wraiths–berdiri di pintu masuk bangunan tesebut.
Di saat Sorcerer King mendekat, mereka melangkah ke samping, membiarkan Sorcerer King dan Neia melewatinya.
“Ini,.. kelihatannya tempat tinggal dari para mantan bangsawan kota.”
Neia tidak terlalu yakin bangsawan mana yang memerintah dikota ini. Namun, mengingat ukuran dari kota ini, pastilah orang itu lebih dari sekedar baron, tidak kurang dari itu.
“Benar. Bahkan undead saja belum pernah memasuki tempat ini. Kita adalah orang pertama yang melakukanya jadi, Hati-hatilah. Mungkin masih ada lebih banyak demihuman yang belum ditakhlukkan.”
“Eh!? Yang Mulia! Kalau begitu–”
Dia ragu-ragu untuk berkata “Anda harus berhenti”, tapi Neia yang lain dalam dirinya diam-diam mengatakan kalau seharusnya baik-baik saja jika itu adalah Sorcerer King.
“Aku harus pergi kedalam. Ini adalah markas musuh, dan mungkin ini adalah sarang dari pemimpin para demihuman. Sementara itu adalah satu-satunya alasan untuk kesimpulan tersebut karena bangunan ini sangat besar – bisa saja ada yang lebih kuat dari Buser di depan kita. Aku ingin mengakhiri semua masalah dikota ini.”
“Ah!”
Setelah mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, Neia pun segera mendesak kepalanya untuk tersadar. Pada saat yang sama, rasa syukur mengalir di hatinya atas kebaikan hati dari Sorcerer King.
Dia tidak membiarkan para paladin mendekat karena mungkin ada musuh yang sangat kuat! Tidak seperti yang dia katakan sekarang, mungkin dia tidak mau menceritakannya kepadaku karena dia merasa malu karena bertarung sebagai perisai orang lain?
Sementara Neia tahu kalau berpikiran seperti itu tentang Sorcerer King akan sangat kasar, entah kengapa dia merasa Sorcerer King ini agak sedikit imut.
“Jadi..? Apa kau paham?”
Sorcerer King menatap wajah Neia saat dia menanyakan pertanyaan itu. Neia mengangguk, dan Sorcerer King terlihat senang saat dia membalas, “Ah, itu bagus..”
Dia benar-benar senang kalau aku bisa memahaminya… betapa lembut dan baik hatinya dia.
“Pelayan anda ini mengerti harapan Yang Mulia tentang kenapa anda tidak ingin menarik perhatian orang lain!”
“…Hm? Ah.. tepat sekali. Lalu kamu mengerti, kan? Aku tidak ingin terlalu menonjol.”
“Mengerti!”
Sorcerer King tampak seperti sedang memikirkan sesuatu. Entah kenapa juga terlihat begitu menggemaskan.
“…Ah— kalau begitu mari pergi.”
“Baik!”
Sebagai seorang pengawal, dia merasa salah jika membiarkan Sorcerer King berjalan didepan, tapi Sorcerer King tidak mengijinkan Neia berjalan didepanya. Neia Melihat dengan kagum pada bagian belakang orang yang dermawan dan murah hati dihadapannya. Sebagai seorang bawahan, Memandangi seorang raja memimpin dari depan benar-benar pemandangan yang menghangatkan hatinya.
Setelah melewati pintu masuk yang lebar, Neia mengajukan sebuah pertanyaan.
“Darimana seharusnya kita memulai pencariannya? Sepertinya tidak ada tanda-tanda adanya orang lain disekitar sini…”
“Mm.. penglihatan dan pendengaranmu sangat tajam, Baraja-san, tapi bagaimana dengan indera penciumanmu?”
“Terus terang saja, saya tidak terlalu percaya diri dengan indera penciuman yang saya miliki. Namun, saya pikir, saya lebih baik dalam beberapa hal jika dibandingkan dengan sebagian besar dibidang tersebut. Sedangkan untuk (indera) perasa, saya pikir milik saya hanya berada di angka rata-rata. Bagaimana pun, saya belum pernah mencicipi racun sebelumnya, jadi saya tidak bisa menjadi pengecap racun atau sejenisnya.”
“Begitulah. Lalu, bisakah kamu mendeteksi bau kematian dan kebencian?”
Ketika dia mengatakan “kematian dan Kebencian”, aura raja dari seorang pengusa melingkar disekelilingnya.
“Kematian dan kebencian?”
“–Lewat sini.”
Sorcerer King melangkah. Tidak ada jejak keraguan dalam langkah kakinya. Dia berjalan seolah-olah akrab dengan tempat ini dan apa yang akan di depannya.
Kematian dan kebencian.. Ini harusnya tidak memiliki bau.. atau mungkin Yang Mulia, yang merupakan seorang Undead, bisa mencium bau yang seperti itu? Itu artinya siapa pun yang membuat bau tersebut sedang menunggu disini.
Neia mencengkram busur yang telah dipinjamnya dari Sorcerer King. Bergantung pada situasi, dia harus melayani sebagai perisai untuk Sorcerer King dan melangkah maju untuk menarik tali busurnya. Namun dia tidak bisa melakukan apapun sewaktu pertempuran melawan Buser… Jika dia tidak membuat dirinya lebih berguna, tidak ada alasan baginya untuk tetap berada disini.
Sepanjang perjalanan, mereka tidak menemui demihuman apa pun, dan tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah pintu yang ukurannya sama dengan yang mereka lewati sebelumnya. Pintu itu terbuat dari besi dan baja, dan sepertinya terlihat begitu kokoh.
Ada yang terlihat seperti sebuah pintu penjara di tengah kediaman bangsawan biasa disini. Posisi sejajar seperti ini memenuhi Neia dengan perasaan yang kuat. Rasanya seperti dia telah terjatuh kesebuah tempat yang tidak dia kenali dan punggungnya terasan dingin.
“–Tempat ini…”
“Tempat ini adalah… kamu bisa menunggu di luar jika kau mau, kau tahu kan?”
Pilihan itu bukanlah hal yang tepat bagi Neia. Setelah melihat ke arah Neia yang menggelengkan kepalanya, Sorcerer King mengangkat bahu dan membuka pintu tersebut.
Kekuatan Sorcerer King membuka pintu besi dengan mudahnya. Namun, tebalnya sangat mengejutkan, jadi pastinya pintu ini sengaja dibuat khusus.
Sorcerer King masuk kedalam ruangan.
Oh tidak! Aku tidak percaya aku benar-benar membiarkan Yang Mulia masuk terlebih dahulu ke tempat yang tidak diketahui ini. Aku benar-benar bodoh!
Neia pun segera memasuki ruangan juga.
Meskipun pintu yang berat itu telah memberinya beberapa kesan tentang apa yang dia duga, interior dari ruangan ini terasa aneh. Ini memberinya kesan dari sebuah kamar penyiksaan–meskipun deskripsi tentang hal tersebut hanya dari yang pernah dia dengar saja.
Yang pertama, tidak ada jendela disana.
Ada tongkat-tongkat bercahaya dengan lampu berwarna merah samar menempel di dinding. Ini bukanlah peristiwa yang alami, sebuah ciptaan dari magic.
Ada sebuah meja dan dua buah kursi yang terbuat dari kayu. Selanjutnya didalam ada pintu lainya, yang juga terbuat dari besi.
Sorcerer King berdiri ditengah-tengah ruangan. Mengamati setiap sudutnya dengan hati-hati. Saat itulah Neia melihat sesuatu di atas meja.
“Yang Mulia, ini kelihatanya adalah selembar kertas, tapi apa yang tertulis diatasnya?”
Potongan kertas yang diambil Neia ditutupi dengan karakter tak terbaca. Tulisan itu tentu saja tidak tertulis dalam naskah Holy Kingdom.
“Hm… Sepertinya mereka ditulis dengan kata-kata dari bahasa demonic.”
Sorcerer King mengeluarkan sebuah Monocle (kacamata dengan satu kaca) dari saku. Akan tetapi dia memperhatikan ekpresi terkejut di wajah Neia, kemudian dia menjelaskannya.
“Ini adalah sebuah Item Magic yang bisa menguraikan bahasa-bahasa tertulis. Dikatakan benda ini menghabis banyak sekali Mana. –Baraja-san, apa kamu tahu siapa saja manusia yang bisa menguraikan karakter-karakter ini?”
“Kemapuan untuk memahami bahasa?”
“Ya, atau setidaknya, seseorang yang tahu huruf-huruf apa ini. Juga… setiap manusia yang memiliki sebuah bakat yang memungkinkan mereka menguraikan bahasa.”
“Saya mohon maaf sedalam-dalamnya, saya tidak tahu..”
Neia adalah pengawal biasa dari ordo paladin. Tidak sempat baginya untuk besentuhan dengan berita tentang orang-orang semacam itu.
Memang, dia telah mendengar beberapa desas-desus dari teman-temannya sesama pengawal. Misalnya, “temanku punya bakat yang memungkinkan dia tahu persis bagaimana panasnya air. Tentu saja, tidak ada yang tahu suhu sebenarnya, “atau” assistenku adalah pengemudi kapal yang bisa berjalan lima langkah diatas air, tapi lebih dari itu dia akan tenggelam, ” dan lainnya. Kebanyakan dari mereka adalah kemampuan yang membuat orang mengeluh dan terdiam. Tidak ada informasi tentang orang-orang yang memiliki kemampuan yang ingin diketahui oleh Sorcerer King.
“Baiklah. sayang sekali. Apa menurutmu kapten Custodio ingin tahu tentang ini?”
Seharusnya kapten dari ordo paladin akan berhubungan dengan segala jenis kecerdasan. Namun, Neia tidak tahu apapun dari Remedios. Akankah kapten benar-benar meluangkan ruang di kepalanya untuk informasi?
“Saya tidak terlalu yakin tentang hal tersebut. Namun, saya rasa akan lebih baik untuk bertanya kepada wakil kapten.”
“Baik, itu benar, sebaiknya kita tanyakan dia…”
Sorcerer King mungkin ragu-ragu dengan kata-katanya karena alasan yang sama dengan yang dimiliki Neia.
“Tapi, apa yang akan Anda lakukan jika orang seperti itu tidak ada?”
“Hm? Ah, aku tidak ada niat apapun. Tapi jika ada seseorang yang bisa menguraikan kecerdasan yang ditinggalkan Jaldabaoth, rencana kita kedepannya seharusnya berubah, bukan?”
Ini adalah pertanyaan yang jelas yang bisa dia pahami hanya dengan sedikit berpikir. Namun dia membutuhkan Sorcerer King untuk menjelaskan kepadanya. Neia hampir merasa sangat malu tentang menanyakan pertanyaan bodoh seperti ini karena dia bahkan belum memikirkan apapun.
“Jika tidak ada orang yang bisa menerjemahkan ini, maka aku hanya perlu mengeluarkan mana untuk menguraikannya. Namun, melakukan itu akan menyebabkan keadaan yang tidak menguntungkan, dimana aku harus jadi lebih waspada terhadap jaldabaoth. Jika aku bertemu Jaldabaoth setelah menggunakan banyak mana, satu-satunya pilihan bagiku adalah melarikan diri. Meskipun demikian, hal ini membuatku begitu penasaran. Jika itu hanya satu potong kertas, maka aku akan membacanya.”
“Apakah itu akan baik-baik saja?”
“Ya, aku hanya perlu memperhatikan cadangan mana yang aku miliki.”
Sorcerer King memakai Monocle-nya dan melihat kertasnya. Meskipun disana tak ada tanda-tanda aktifasi yang terlihat, seharusnya benda itu telah mengeluarkan efeknya. Sorcerer King terlihat seperti sedang menguraikannya sekarang. Dikatakan bahwa Sorcerer King tidak memilki mata, jadi itu terlihat ‘seperti’ dia sedang membacanya.
Sesaat kemudian, dia melepas monocle itu.
“Itu adalah jumlah yang banyak dari sejumlah mana.”
Neia telah melihat para Priest di sekelilingnya goyah dan bergetar setelah menggunakan banyak mana. Tapi dia tidak melihat tanda-tanda tersebut pada Sorcerer King. Namun, membandingkan Sorcerer king dengan rata-rata Magic caster adalah puncak dari ketidaksopanan. Ya, seharusnya itu dikarenakan dia memiliki cadangan mana yang luar biasa.
Selagi Neia memikirkan hal ini, Sorcerer King mendekati pintu lebih jauh kedalam dan dengan hati-hati membuka celah penglihatan.
Neia mendengar banyak suara napas yang lemah dari dalam, dan hidungnya mencium aroma darah.
Dia mencengkram busurnya erat-erat, berpikir untuk menyelipkanya antara Pintu dan Sorcerer King, tapi Sorcerer King menghentikannya dengan tangannya.
Dengan maksud, jangan datang kesini.
“Mm… Baraja-san. Orang-orang yang menggunakan ruangan ini bukanlah demihuman, tapi para demon. Alasan mengapa aku mengatakan demikian karena kertas ini berisi tentang rincian ekperimen yang dilakukan oleh para Demon. ”
“…eksperimen demon?”
Tanpa dijelaskan lebih lanjut, dia yakin eksperimen ini tidak benar atau tidak layak dengan alasan apapun.
“Benar, Mereka sepertinya telah melakukan hal-hal seperti memotong-motong lengan dan kemudian memasangnya kembali ke makhluk lainnya, atau memotong bagian perut dan menukar organ bagian dalam tubuh. Mereka memulai dengan darah yang mirip sebagai sebuah kelompok pengendali, dan mereka mempercabangkannya untuk membuat kombinasi dari manusia dan bentuk kehidupan lainnya –tidak hanya demihuman, tapi juga hewan–dan kemudian mereka menyembuhkannya dengan sihir untuk melihat perubahan apa yang terjadi…”
“Ekperimen yang menakutkan! Terutama yang berhubungan dengan darah dan tubuh yang ditukar, bagaimana bisa orang waras memikirkan hal semacam itu?”
“Benar, setelah melakukan ekperimen ini, wajar bila mereka menginginkan subjek tes mereka untuk hidup, dalam artian khusus, mereka ingin membuat mereka tetap hidup selama mungkin sampai mereka tahu mengapa mereka mati.”
Berkata demikian, Sorcerer King berbalik membelakangi pintu. Lalu, dia menunjukkan pintu dibelakangnya dari balik bahunya dengan jempolnya. Untuk beberapa alasan, Neia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
“Beberapa dari subjek tes tersebut ada disana. Mereka masih hidup meski perut mereka terbuka.”
Neia sudah menduga hal ini, tapi kenyataan yang kejam masih mewarnai pikiran Neia yang memutih untuk sesaat. Setelah itu, dia terbakar kebencian terhadap para demon yang telah melakukan eksperimen tidak manusiawi semacam ini.
“Baraja-san! Segera temui para Priest, temui kapten Custodio juga! Cepat!”
“Mengerti!”
Tanpa perlu bertanya alasan mereka harus dipanggil. Neia pun berlari sekuat tenaganya.
Disudut pikirannya, dia mendengar sebuah suara yang bertanya, “apa tidak apa meninggalkan Yang Mulia di sini sendirian..” tapi ini perintah dari orang yang sangat kuat, bisa dipercaya, dan bijaksana. Tidak perlu khawatir. Dia tidak akan salah. Suara itu pun lenyap seketika.
♦ ♦ ♦
Para priest membuka Pintu dan memasuki ruangan. Cara bahu mereka bergetar untuk sesaat menggambarkan kondisi mengerikan didalam sel lebih dari dari apapun yang bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Di hadapannya, Sorcerer King memperlihatkan kertas tersebut ke Remedios dan Gustav.
“Lihat ini. Kertas ini memuat nama-nama orang yang yang ada disana dan apa yang terjadi pada mereka. Sebagai tambahan, ada kertas-kertas lain dengan hal yang serupa tertulis disana, atau mungkn hal-hal lain –tentang rencana Jaldabaoth misalnya. Aku tidak terlalu yakin tentang hal tersebut. Bisakah kau mengartikan apa yang tertulis diatas kertas ini?”
Remedios melihat kertas tersebut dan mengerutkan alisnya, lalu langsung menyerahkannya pada Gustav.
Gustav menggelengkan kepalanya pula.
“Aku tidak punya ide… tapi Yang mulia Mengerti kan, bukan begitu?”
“Ah, ya. Dengan menggunakan kekuatan dari magic item ini. Namun, item ini menghabiskan banyak sekali mana. Mana harus disimpan hingga pertempuran dengan Jaldabaoth. Dan yang ingin aku ketahui adalah, apa ada seseorang diantara kalian yang mengenal seseorang yang bisa membaca karakter-karakter ini? siapa saja yang mungkin memiliki pemahaman untuk melakukan seperti itu.”
“Tidak, saya tidak punya petunjuk sama sekali. Sekalipun saya merasa mungkin ada seseorang seperti itu diantara bangsawan di Selatan. Saya pikir kemungkinan itu sangat rendah…”
“Aku mengerti… lalu bagaimana kita bisa menangani hal ini? Kalau aku, aku berharap kau lebih berusaha untuk mencoba menguraikan naskah mereka ini.”
“Bisakah kita tidak meminjam magic item anda Yang Mulia?”
“Aku menolak. ini adalah harta dari bangsaku. Ini sama seperti dengan bagaimana kau tidak mau meminjamkan Holy Sword di pinggangmu dengan begitu mudah. Dan untuk magic caster sepertiku, Magic item seperti ini lebih berharga daripada pedang.”
Remedios dan Gustav melihat satu sama lain sekali lagi.
“Saya mengerti. Lalu, mari kita sama-sama berkerja keras. Juga –kita memiliki sebuah masalah baru. kelihatannya disana adalah orc yang ditawan. Bagaimana seharusnya menangani mereka?”
Tampaknya Orc tidak menyerang Holy Kingdom atas kehendak mereka sendiri, tapi mereka ditarik oleh Jaldabaoth. Mereka tidak memberikan informasi apapun yang berguna saat ditanyai, dan Ordo paladin pun bingung bagaimana cara menangani mereka.
“Mm… Aku mengerti. Apa bisa kau memberitahuku dimana mereka? Bolehkan kau meninggalkan mereka padaku?”
“Baik. terimakasih atas kerja keras Anda.”
Gustav menyediakan sebuah tempat yang kasar. Karena kota ini tidak terlalu besar, mereka mungkin tidak akan tersesat.
Setelah membuat sketsa peta samar di pikirannya, Tiba-tiba pintu sel terbuka dan seorang Priest yang tampak sangat kelelahan terlihat keluar dari pintu.
“Ohhh! apa yang terjadi!? bagaiamana kondisi orang-orang di dalam?”
“Kami mulai dengan menggunakan Magic Healing pada korban yang bertahan. Ini adalah pertama kalinya kami mencoba menyembuhkan subjek dari percobaan tidak manusiawi semacam itu. Jadi kami akan tinggal disini dan mengamati mereka. Jika mereka baik-baik saja, kami akan memindahkan mereka keluar. Paling tidak, itulah yang kupikirkan.”
“Mengerti. Lalu, kami akan mengirimkan beberapa paladin dan tentara-warga untuk membantu Anda memindahkan orang-orang ini keluar.”
“Dimengerti, Kapten Custodio. Lalu, Yang mulia, saya mohon undur diri.”
Priest tersebut membuka pintu lagi dan masuk kembali kedalam sel.
Setelah menyaksikan Priest tersebut pergi dan menyimpulkan bahwa tidak ada lagi yang perlu dilakukan, mereka berempat pergi menuju tujuan mereka masing-masing. Tentu saja, Sorcerer King dan Neia berpisah dengan dua lainnya dan menuju lokasi para Orc.
“Seperti yang dikatakan, mungkin para demon ada disekitar sini, akan lebih baik jika kita punya seseorang yang bisa melihat bentuk asli dari shapeshifters.” Kata Sorcerer King sambil berjalan.
Meskipun mereka tidak bisa memastikan keberadaan dari para demon di kota ini, selembar kertas dengan karakter-karakter iblis didalamnya menunjukkan kemungkinan tentang adanya para demon, atau mungkin saja para demon yang baru aja ada disini.
“Bisakah para demon mengubah bentuk tubuh mereka sendiri?”
“Ah. para demon seperti itu memang ada. mereka bisa berubah bentuk menjadi pria, wanita, atau bahkan hewan,”
“Saya mengerti… seseorang dengan bakat yang bisa melihat perubahan bentuk. Saya Mohon maaf sedalam-dalamnya, saya belum pernah mendengar ada orang dengan kemampuan seperti itu. Ah, tidak, saya pernah mendengar legenda tentang sesuatu seperti itu. saya ingat pernah membaca mereka di dalam sebuah buku. Tapi, jika Anda bertanya pada saya tentang orang-orang disekitar saya sekarang ini…”
“…Sepertinya, sebaiknya aku membahas masalah ini lagi dengan kapten custodio.”
“Apa perubahan bentuk adalah sebuah bentuk dari ilusi? saya lebih familiar dengan trik seperti ilusi.”
“Pertama, perubahan bentuk sangat berbeda dengan ilusi, tapi menjelaskannya akan memakan waktu lama, jadi aku akan melewatkannya untuk saat ini. Namun, meremehkan Ilusi juga sangat berbahaya. Kamu tahu? Ilusi adalah jenis mantra yang sangat ditakuti lebih dari Caster yang terampil. Juga, ada ilusionis yang tidak hanya puas dengan pemahaman luar dan memilih untuk mengkhususkan diri pada bidang tersebut…”
“jadi saat itulah mereka berspesialisasi?”
“Ahh, ya. Misalnya, ada mantra seperti [perfect Illusion] yang bisa menentang kelima indera. Selain itu, ada orang-orang yang telah menyempurnakan ilusi mereka sampai batas maksimum, dan bisa menggunakan skill tertentu setiap beberapa hari sekali untuk mengelabui dunia itu sendiri…”
Sebuah dunia yang bisa mengelabui dunia berada diluar kemampuannya untuk dibayangkan.
“Ah, lebih tepatnya bagaimana Worldly Illusion itu bekerja?”
“Dari apa yang kutahu, Aku kita, itu adalah mantra yang memungkinkan kau menulis ulang segala aspek dunia. Baiklah, sederhananya, menggunakan ilusi seperti itu bahkan bisa menghidupkan orang mati kembali?”
“Eh!? Anda sedang membicarakan tentang ilusi, ya kan?”
“Oh ya. Worldly Illusion–rahasia terakhir dari ilusi. Dengan mengelabui dunia itu sendiri, ilusi bisa buat menjadi kenyataan…”
Yang bisa dipikirkanya hanyalah kata Wahhh –sekalipun seseorang mengatakan kalau puncak ilusi bisa melakukan sesutau seperti itu. Itu sangat luar biasa bahkan Neia tidak begitu mengerti apa yang barusan dia katakan.
“Jadi, tidak ada yang mengatur bakat-bakat bawaan (talenta) di negeri ini?”
“Tidak, saya belum pernah mendengar sebelumnya. Apakah Socerous Kingdom melakukan hal sedemikian?”
“Negara ku pun tidak mempraktikkannya. aku berencana untuk melakukannya di masa depan, tapi itu akan membutuhkan banyak usaha… ini mungkin akan menjadi persoalan dari sepuluh tahun atau lebih dimasa depan…”
Sorcerer King telah membayangkan kejadian dari sepuluh tahun kedepan di dalam pemikirannya. Inilah perbedaan antara seorang raja dan rakyat biasa.
Dengan kata lain, sebuah perbedaan yang luar biasa.
♦ ♦ ♦
Para Orc ditahan didalam sebuah gedung dengan jendela-jendelanya yang ditutup dari luar. Ini adalah struktur yang cukup besar, mungkin yang kedua atau yang ketiga terbesar dikota ini.
Ada banyak paladin berkumpul di pintu masuk. Sepertinya mereka waspada terhadap apa yang ada didalam.
Setelah melihat Sorcerer King mendekat, para paladin menekukkan lutut dihadapannya untuk mengungkapkan rasa hormat mereka.
“Aku mendengar dari Kapten Custodio kalau para Orc ada didalam gedung ini. Apa aku boleh masuk?”
“Ya! Tentu saja boleh, Yang Mulia!”
“Kalau begitu kalian seharusnya meninggalkan tempat ini dan kembali kepekerjaan kalian…”
Para paladin menoleh ke atas.
“Tapi kapten memerintahkan kami untuk berjaga disini. Kami tidak mungkin meninggalkan pos kami.”
“…Begitu ya? Kalau begitu, aku tarik kembali kata-kataku barusan…”
Berkata demikian, Sorcerer king berjalan diantara pada paladin dan membuka pintu. Tentu saja, Neia mengikutinya.
Ada bau asam diudara yang menyengat hidung Neia. Ini bukan gas beracun, tapi bau tersebut mengingatkan Neia ketika pertama kali dia mengikuti padadin ke sebuah penjara. Selain itu ada bau lainnya yang bercampur ke dalamnya –bau yang membuat dia ingin muntah.
“ini…”
Ketika dia mendengar kapten menyinggung hal ini sebelumnya, dia berpikir tentang mengapa para Orc secara khusus dibawa.
Neia tahu kalau dia akan mempelajari kebenarannya, tapi pada saat yang bersamaan dia mengerahkan sayap imajinasinya. JIka ini bukan hanya masalah yang dihadapai oleh para Orc, jika ada aliansi besar-besaran melawan Jaldabaoth, apakah para demihuman yang ingin melawan balik bersatu dengan mereka?
Seiring Neia yang memikirkan semua hal ini, Sorcerer King terus mendorong pintu terbuka saat dia maju. Dapat dikatakan kalau membiarkan Sorcerer King masuk terlebih dahulu adalah sebuah persoalan penting saat ini.
Mereka melintasi ruangan dan melewati koridor.
Hanya dengan berjalan kaki saja, dia bisa menyadari kalau tempat ini lebih menjijikan daripada sebuah penjara.
Tempat ini dikotori dengan darah, muntahan, dan detritus lainnya. Kondisi ini sangat mengerikan sehingga tidak mungkin membayangkan apa yang sudah terjadi disini.
Orc adalah demihuman setinggi seorang pria, dengan raut wajah yang seperti babi. mereka dikatakan sebagai spesies yang menyukai kebersihan. Mereka tidak akan senang tinggal ditempat seperti ini.
Neia melihat tepian mantel Sorcerer King. Sementara dia mengkhawatirkan tentang bagaimana pakaian megah nya itu bisa diwarnai, dia juga tidak bisa mengatakan padanya untuk menunggu diluar. Lagi pula, tidak ada yang mampu untuk berbicara kepada Sorcerer King yang bijak.
Seketika, indera tajam Neia meresakan jejak banyak makhluk yang mendengus dan bergerak didepan mereka. Ada juga yang terdengar seperti tangisan anak-anak dan ibunya sedang berusaha menghibur mereka.
Orc..? bukan manusia?
Neia kebingungan, Dia tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan Orc memiliki keluarga dan membesarkan anak. Para orc yang datang ke Holy Kingdom adalah para penjajah. Mereka membeci musuh. Oleh karena itu, dia berhenti memikirkan tentang mereka dengan pemikiran lainya. Saat Neia tenggelam dalam kebingungan, Sorcerer King membuka membuka pintu.
Bau busuk menguat. Ada beberapa teriakan disana.
“Undead!”
“Itu Skeleton! Kenapa!?”
“Manusia-manusia bajingan! mereka menjual kita kepada Undead!”
“Mereka benar-benar memperalat Undead! Dasar Manusia menjijikan!”
“Mama–! Selamatkan aku–!”
“Sayang–!!”
Sorcerer King berhenti di pintu masuk. Bahkan sesungguhnya Sorcerer king bingung dengan hal ini.
“Ah – ahemm! Dimlah!”
Setelah Sorcerer King meneriakkan perintahnya, ruangan yang bising itu pun sunyi. Tentu saja, itu hanya beberapa saat. Ruangan kembali dipenuhi dengan keributan yang beberapakali lebih keras dari sebelumnya. Mereka disana meratapi hal yang sama. TIdak, sepertinya ada lebih banyak suara yang meratapi nasib mereka dan memohon belas kasihan untuk anak-anak mereka, terlepas dari apa yang terjadi pada diri mereka sendiri.
“Haahh.”
Sorcerer King mendesah, seolah dia sudah begitu lelah. Setelah itu –dia membanting pintu. Tangan tulangnya yang berwarna putih memiliki kekuatan yang luar biasa, dan pintunya pun melenting, terayun hingga keluar dinding dengan suara yang begitu luar biasa. Para demihuman terdiam seketika.
“Diam. Berikutnya jika dari kalian ada yang berbicara tanpa seizinku sebaiknya kalian bersiap-siap untuk mati…”
Sorcerer King mengambil langkah untuk memasuki ruangan yang telah membeku dalam kesunyian – beberapa orang tua yang berusaha mati-matian menutupi mulut anak mereka – dan semua demihuman menjauh mundur dari nya.
“Aku tidak datang ke sini untuk membunuh kalian, sebaliknya aku disini untuk menyelamatkan kalian.”
Biasanya Neia yang merupaka seorang manusia akan mengalami berbagai kesulitan untuk mencoba membaca wajah dari seorang demihuman seperti Orc. namun, kali ini, Neia begitu percaya diri. Setiap orang dari mereka mengekspresikan bahwa itu bohong.
“Menjelaskannya kesetiap orang sekaligus akan sangat merepotkan. Kirimkan seorang perwakilan.”
Sesaat kemudian, seorang Orc tampak seperti hendak berdiri, tapi Orc disampingnya menghentikannya. Namun, dia tetap maju selangkah.
Dia mungkin saja adalah Orc yang kurus, tapi dia memiliki tubuh yang kuat.
“Apa boleh aku berasumsi kalau kamu adalah perwakilannya?”
Orc tersebut tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk.
“…Apa yang salah? Kenapa kamu tidak bicara?”
“Ah, mungkin karena Yang mulia memerintahkan mereka untuk diam barusan?”
“Kurasa aku sudah memberikan izin, sepertinya tidak ada yang mengerti. Kau Orc yang sudah melangkah maju, aku izinkan kau bicara. Mulailah dengan menyebutkan namamu.”
“Saya adalah Dyel dari suku Gan Zu – Dyel Gan Zu.”
“Dyel, kalau begitu. Pertanyaan pertama ku adalah, apa ada orang disini yang tidak kamu kenal? Atau kepribadian siapa yang telah berubah secara drastis?”
“Tidak, tidak, tidak ada orang yang seperti itu.”
“Berikutnya, beritahu aku kenapa kamu dipernjara disini?”
“Anda tahu demon bernama Jaldabaoth, kan?”
“Tentu saja, Dia adalah musuhku. Sebaliknya kau bisa mengatakan tujuanku datang ke sini – ke Holy Kingdom – adalah untuk membunuhnya.”
Wajah mereka masih mengatakan kalau itu adalah kebohongan, seperti yang diduga. Memang, Neia mungkin saja akan memikirkan hal yang sama sebelum dia memahami tentang Sorcerer King. Namun, Neia yang sekarang berbeda.
Neia Menatapi raut wajah Sorcerer King, kemudian dia berbicara.
“Seperti Yang Mulia telah katakan, saya adalah orang dari negara ini, kalau begitu, kalian harusnya bisa mengerti bukan? Jaldabaoth memimpin tentara sekutu dari para demihuman untuk menyerang Holy Kingdom.”
Wajah Dye sedikit berubah.
“Tunggu, seorang manusia–mungkinkah, wanita.”
Apa maksud mereka berkata ‘mungkinkah’ seperti itu, pikirnya. tapi bagi Neia, menilai jenis kelamin Orc akan sangat sulit. Mungkin hal yang sama juga berlaku untuk mereka.
“Kami tidak menyerang negara ini. Seharusnya tak ada seorang pun dari suku Orc yang membantu Jaldabaoth. Karena itu, dia membawa kami –yang menantangnya–ketempat ini.”
“Mm.. dan apa yang Jaldabaoth lakukan setelah dia membawamu kesini?”
Pertanyaan Sorcerer King tampaknya menimbulkan reaksi kuat dari Dyel dan Orc-orc lainnya. Orc yang tampak seperti ibu mencengkram anak mereka erat-erat. Setelah itu terdengar suara erangan dan sedang muntah.
“Sumpah beneran, Apa yang dia lakukan disini,?” Sorcerer King sangat ingin mengatakan itu tapi dia tidak bisa.
“Ah, sepertinya aku sudah mengajukan pertanyaan yang seharusnya tidak aku tanyakan. Apa aku harus membawakan sedikit air? Atau kamu menginginkan sesuatu yang lain?”
Sikap dari Sorcerer King sepertinya terlihat berubah. Entah kenapa, dia tampak sangat gugup. Mungkin dia mereasa bersalah karena telah menanyakan sebuah pertanyaan yang mengeruk kenangan buruk Orc tersebut. Meskipun mungkin agak sedikit tidak sopan untuk menganggapnya demikian, Sorcerer King terlihat seperti orang tua yang berusaha menghibur anak lain yang telah dibuat menangis oleh anak-anaknya sendiri.
Ini adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh seorang raja yang meperhitungkan kedua ras manusia dan demihuman sebagai warga negaranya.
Untuk orang-orang dari Holy Kingdom , demihuman adalah musuh. Oleh karena itu, dalam keadaan yang sama, mereka tidak akan menghibur atau mengatakan kebaikan apapun.
“Kami tidak menginginkan apapun. Tapi kami memohon pada anda untuk tidak menanyakan kepada kami apa yang sudah terjadi. itu akan membuat Anda tidak senang mendengarnya dan itu seperti neraka bagi kami. Jika Anda memerintahkan kami untuk mengatakannya, kami akan melakukannya. Tapi, saya mohon, Anda lakukan itu di tempat lain yang tak ada orang. Saya Mohon.”
Setelah mendengar isak tangis dan ratapan dari para Orc perempuan, Neia mulai sedikit takut dengan apa yang telah terjadi pada mereka.
“…menyusahakannnya saja,” Sorcerer King berguman kepada dirinya sendiri, tapi begitu banyak yang telah terjadi Neia tidak sama sekali tidak tahu apa yang dia maksud.
“Ah, emm, yah. Karena kau tampaknya adalah musuh dari Jaldabaoth, mengapa tidak membahas masalah dengan bergabung dengan kita, karena kita punya musuh yang sama?”
Dyel mengalihkan tatapannya ke bawah.
“Kami pernah berpikir untuk bertempur sekali, tapi sekarang kami tidak lagi memikirkan hal seperti itu, kami telah di hancurkan oleh hal-hal buruk yang telah terjadi disini. kami tak lagi memiliki kemauan untuk bertarung.”
“Kalau begitu, jika aku membebaskan kalian, apa yang akan kalian lakukan?”
“Jika memungkinkan, kami ingin kembali ke desa kami, jika masih ada orang yang selamat disana, kami ingin membawa mereka dan melarikan diri sejauh-jauhnya. Sampai kita menemukan tempat di mana jaldabaoth tidak akan bisa menemukan kita.”
Sorcerer King mengangguk.
“Maka, datang saja ke tempat kekuasaa–”
“–tolong, izinkan saya untuk menolak! Saya sangat sadar bahwa ini akan membuat Anda kesal, tapi sekalipun kami menyetujuinya di sini, kami pasti akan melarikan diri begitu kami mendapat kesempatan di mana kami bisa melarikan diri. Tapi, pengkhianatan adalah sebuah tindakan rendahan dan keji. Maka, kami harus menolaknya disini, karena yang menanti kami hanyalan kematian yang tidak akan terlalu menyiksa.”
“Apa…”
Sorcerer King mungkin sedikit bingung dengan penolakan segigih ini. Namun, Neia sangat mengerti apa yang terpikirkan oleh Dyel. Itu karena.. Sebelum dia bertemu dengan Sorcerer King, Neia juga merasa kalau Undead adalah musuh dari semua makhluk hidup.
“…Tidak, tapi kerajaanku bukanlah tempat yang menakutkan, kamu lihat? Ada banyak demihuman yang tinggal disana, kau tahu?”
“Anda membual! itu terdengar seperti sebuah kebohongan. Kami tidak akan tertipu! yang Anda bicarakan adalah tentang demihuman jenis undead, benarkan?”
Dyel sepertinya sudah mulai gila, tapi dia seperti dirinya yang dulu. Kalau begitu, sebagai orang yang memiliki pengalaman dalam masalah ini, dia harus menceritakan kepadanya tentang keadaan sebenarnya dari Sorcereous Kingdom.
“Yang Mulia mengatakan yang sebenarnya. Dia adalah orang yang hebat, walau menjadi undead, namun memiliki hati yang penuh dengan belas kasihan untuk semua makhluk hidup. Dia mencintai anak-anak, dia mengatur demihuman dengan adil, dan menerima rasa hormat dari bawahannya. Sebagai bukti dari hal tersebut, mereka telah membangun patung-patung besar yang membuat terkejut setiap orang yang melihatnya–”
“….Baraja-San! Sungguh, itu sudah lebih dari cukup…”
“Tapi, Yang Mulia!”
“Tolong, jangan bilang apa-apa lagi..”
Karena dia teah mengatakan “tolong”. Dia tidak punya pilihan selain untuk tetap diam.
“Manusia, apa otakmu sudah dicuci!?”
“Sama sekali tidak. Saya telah melihat kerajaan Yang Mulia dengan mata saya sendiri. Demihuman yang pertama kali saya jumpai adalah seorang Naga.”
Para demihuman saling memandangi satu sama lain dalam kebisingan. Ada suara bertanya,
“Apa itu Naga?” tapi mereka tidak diacuhkan.
“juga, saya melihat seekor kelinci seperti demihuman. Saya bukan penduduk Sorcerous Kingdom. Karena itu, waktu disana sangat singkat. Meski begitu, itu sudah cukup bagi saya untuk memahmi apa yang sedang terjadi. Orang-orang disana tidak merasa menderita ataupun ketakutan yang terlihat diwajah mereka tidak seperti kalian. Dan tentu saja, tak satu pun dari mereka dibalut dengan luka dan memar seperti kalian.”
Para demihuman itu menunduk menatap tubuh mereka yang kurus. Otot mereka telah layu, dan mereka tidak lebih dari kulit dan tulang.
“Seperti yang dia –Baraja-San katakan. Bagaimana pun, meski aku berkata seperti demikian, kamu mungkin tidak akan percaya padaku. Namun, begitu Anda menjadi bawahanku, Aku tidak akan pernah membiarkanmu mengalami kejadian seperti ini lagi. Aku bisa bersumpah untukmu atas namaku, Ainz Ooal Gown. Alasannya adalah karena semua aturan adalah milikku. Jika itu dirusak, sama saja dengan merusak properti milik-ku. Dan kamu mungkin merasa nyaman. Jika kamu tidak ingin berada di bawah kekuasaanku, aku tidak akan memaksamu. Tinggalah sesukamu. Dalam hal ini, aku akan bersiap untuk mengirim kamu kembali kerumahmu…”
“..Kenapa Anda begitu baik terhadap kami?”
Ini adalah pertama kalinya Dyel menyingkirkan prasangkanya yang telah terbentuk sebelumnya. Neia bisa merasakan dia menatap kearah Sorcerer King sendiri.
“Kuku.. aku ingin mengalahkan Jaldabaoth. Oleh karena itu, para bawahan demihumannya cukup merepotkan. Mengembalikan kalian ke desa kalian adalah cara untuk mengikis kekuatannya.”
“Apa maksud anda?”
“Tidak seperti Jaldabaoth, Aku adalah seorang raja yang penuh kasih… Jika kamu menyebarkan berita untukku, hal tersebut akan menyebarkan kerusuhan diseluruh pasukannya, dan mungkin ada orang-orang yang memutuskan untuk berbalik jubah dan malah mendukung kita, bukan begitu?”
“Saya mengerti, jadi rupanya seperti itu.”
Sulit bagi orang-orang untuk memberikan kepercayaan mereka pada keuntungan yang ditawarkan tanpa suatu ikatan, tapi transaksi yang saling menguntungkan lebih dapat dipercaya. Kelihatannya hal ini juga berlaku untuk pada demihuman.
“Bagaimanapun bukankah menurut anda hal itu akan sangat sulit? Kebanyakan dari pengikut Jaldabaoth adalah para maniak yang haus darah. Bahkan jika kami menyebarkan berita di desa-desa kami, hal tersebut tidak akan memiliki banyak pengaruh.”
“Itu pun tidak masalah. Aku ingin menggunakan semua yang bisa digunakan, dan jika Jaldabaoth melakukan teror, mungkin ada demihuman-demihuman yang akan mengkhianatinya juga. Mmm, ngomong-ngomong kalian mau tidak membantuku melawan Jaldabaoth?”
“Kami tidak bisa. Kami sudah mengatakan sebelumnya bukan? Kami tidak memiliki kemauan itu untuk sekarang.”
“Hah.. sayang sekali. Dan kalian tetap tidak ingin datang ke Sorcerous kingdom?”
“Memang, itu akan menjadi sebuah hal yang baik untuk hidup dibawah perlindungan makhluk perksa seperti Anda. Namun, ini bukanlah keputusan yang bisa saya ambil sendiri. Bergantung pada hasil diskusi saya dengan orang-orang lainnya, yang mungkin kita juga akan bergantung pada Anda.”
“Dyel!”
“Donbass,. Aku tahu apa yang ingin kau katakan. Tapi, dengan munculnya Jaldabaoth, Dengan Demon yang bersama dengannya saja kita dibuat tak berdaya, kita tidak bisa melindungi desa kita sendiri. Pada akhirnya, inilah yang akan terjadi pada kita.”
Orc bernama Donbass menggigit bibirnya dan menunduk. Dia juga mengerti perihal tersebut.
“Baiklah kalau begitu. Lalu, jika kamu datang ke negara ku, maka aku, Sorcerer King akan menawarkan dukungan penuhku untuk kalian. Banyak spesies yang hidup di negeriku. Pada saat itu, aku harap Kau akan bekerja-sama dengan mereka –tinggal bersama-sama dengan mereka sebagai penduduk di negeriku.”
Nada Sorcerer King itu melunak.
Para demihuman dipandang sebagai musuh di Holy Kingdom, namun di Sorcereous Kingdom mereka dipandang sebagai makhluk yang bisa hidup berdampingan. Dari mana sumber perbedaan yang sangat besar ini? Selagi Neia memikirkannya, dia pun segera menemukan jawabannya.
Itu dikarenakan Yang Mulia, huh,,, Karena Yang Mulia memiliki kekuatan luar biasa. Seperti yang saya duga, Kekuatan adalah yang terpenting. huh.
“Baiklah. Kalau begitu, aku akan memberikan alokasi yang kalian butuhkan sampai kalian kembali ke desa kalian. Selain itu, aku akan menyiapkan tentara untuk melindungi kalian. Pulanglah ke rumah kalian yang aman, dengan tubuh kalian akan memerlukan terlalu banyak waktu dan usaha.”
“Άpa anda mau berbuat sejauh itu untuk kami?”
“Tentu saja, pasti. Tangisilah dan meraunglah selebar-lebarnya tentang kebaikan hati dan kemurahan dari Sorcerous Kingdom dan sebarkan nama ku. Setelah ini, Baraja-san, apa boleh aku menyusahkanmu untuk meninggalkan ruangan ini? Aku akan menggunakan rahasia nasional dari Sorcerous Kingdom dimana aku tidak bisa mengizinkan siapapun untuk melihatnya.”
“Mengerti!”
Neia keluar dari ruangan setelah menjawab, dan dia merasa sedikit kesepian. Kata-kata dari Sorcerer King itu sangat masuk akal, dan sementara dia bisa mengerti mereka, dia tidak dapat menerimanya.
Selagi dia berdiri di luar pintu yang rusak, suara napas Para orc dari dalam ruangan mulai berkurang. Sepertinya mereka menghilang dari ruangan, tapi memang itu yang terjadi. Sorcerer King pernah sekali mengatakan selama dia mengingat sebuah lokasi, dia dapat berteleportasi ke sana. Seharusnya dia menggunakan sebuah mantera semacam itu ke mereka.
Hanya membutuhkan waktu sebentar saja, ruangan itu menjadi sunyi. Sesaat kemudian, suara langkah kaki mendekati Neia. Saat pikirannya sudah mancatat kenyataan tersebut, dia melihat kalau satu-satunya orang di sisi lain pintu adalah Sorcerer King.
“Maaf telah lama menunggu.”
“Tidak, itu tidaklah terlalu lama,.”
Ruangan itu kosong. Dia pasti mengguankan magic yang mumpuni melampaui kemampuan imajinasi Neia untuk meneleport semua Orc pergi. Atau mungkin dia menggunakan cara lain –dia meneleport mereka dengan sebuah item.
“Kalau begitu, ayo bertemu dengan Capten Custodio dan mendengar rencana kita selanjutnya.”
“Ya! Pelayanmu mengerti!”
♦ ♦ ♦
Setelah keluar dari kamp pengungsian para Orc, mereka berdua bertanya kepada seorang paladin yang mereka temui di sepanjang perjalanan mengenai posisi Remedios. Tidak ada tanda-tanda darinya di gedung yang sedang mereka tuju, tapi Gustav ada di sana.
“Ohhhh!! Yang Mulia! Kami baru saja akan mengundangmu!”
Gustav Kelihatan benar-benar berbeda dari saat mereka bertemu dengannnya. Dia bersemangat, seolah cahaya harapan merembes keluar darinya, dan suaranya juga meledak-ledak. Apa ada sesuatu yang sudah mengubah situasi saat ini? Mungkin, Sorcerer King punya pertanyaan yang sama di dalam hatinya, jadi dia bertanya.
“Apa yang terjadi? apa anda menerima kabar baik?”
“Ya! Ada seseorang yang sangat penting yang harus anda lihat. Mari, lewat sini.”
Jika mereka ingin menunjukkan seseorang kepadanya, dia pasti seorang bangsawan yang hebat, atau seorang yang berhubungan dengan keluarga kerajaan.
Sorcerer King – yang diikuti oleh Neia karena alasan tertentu – di pandu ke suatu ruangan oleh Gustav.
Ruangan itu terdiri dari beberapa kursi kayu biasa. Remedios duduk di sana, ada juga seorang pria kurus.
Mereka berdua berpaling untuk melihat Sorcerer King saat dia masuk, dan mereka berdua menyambutnya.
“Ini adalah saudara bangsawan yang di pembuluh nadinya mengalirkan darah kami, Holy King, Caspond-sama.”
Memang, wajahnya mirip dengan wajah Holy King ke dua yang menghiasi Koin emas Holy Kingdom. Neia mengedipkan matanya akan fakta bahwa seseorang seperti ini benar-benar terpenjara disini.
“Caspond-sama. Ini adalah raja dari Sercerous Kingdom, Ainz Ooal Gown, yang telah datang untuk menolong bangsa kita.”
“Ohhh..! Tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa terimakasihku, Yang Mulia. Saya merasa terhormat untuk bertemu dengan Anda, saya adalah saudara laki-laki yang telah kalah oleh saudara perempuan saya yang luar biasa.”
Sebagai saudara dari keluarga kerajaan mengatakan hal tersebut adalah hal yang sulit untuk ditanggapi, raut wajah Remedios seperti mengatakan, apa dia sedang menghiburnya? Namun, dia adalah penerus berikutnya untuk posisi Holy Queen, jadi dia tidak bisa bersikap biasa seperti yang biasa dia lakukan selama ini. Maka dari itu, Remedios hanya bisa mengarahkan pandangannya ke bawah.
“ahhh, jadi begitu, suatu kehormatan bertemu dengan Anda, Keluarga Kerajaan-dono.”
Lalu mata mereka kembali bertemu.
Neia melihat dan bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan, dan sesaat kemudian Sorcerer King mengulurkan tangannya, yang segera diraih oleh caspond.
Berjabat tangan adalah praktik yang muncul diantara mereka yang memiiki status lebih tinggi.
Ketika seseorang membandingkan seorang pria yang hanya berada di garis suksesi takhta kepada seseorang yang memerintah negara milik sendiri, betapa pun kecilnya itu, yang terakhir adalah yang memiliki status paling tinggi. Fakta bahwa yang terakhir ini juga membantu negara luar hanya lah usaha untuk meningkatkan kepentingannya. Fakta bahwa Sorcerer King tidak segera mengulurkan tangannya mungkin merupakan tanda penghormatan kepada pihak lain.
Sungguh, dia pria yang bijaksana dan murah hati.
Itu membuat Neia Yakin. Dari sudut matanya, dia melihat Caspond juga mengangguk dan memberi suara persetujuan.
“Yang Mulia, Saya minta maaf telah menyapa anda dengan pakaian lusuh seperti ini. Akan lebih baik lagi jika Saya bisa ganti dulu sebelum kedatangan anda, tapi…”
“Tidak perlu merasa malu. Pakaian biasa saja tidak bisa menurunkan derajat seorang pria berkelas. Anda seharusnya merasa lelah dari hukuman penjara yang begitu lama. Maukah anda duduk sebelum berbicara?”
“Saya bersyukur atas kebaikan Anda. kalau begitu, tolong izinkan saya memanfaatkan niat baik Anda..”
Sorcerer King adalah orang pertama yang melepaskan jabat tangan mereka, dan Caspond duduk setelah dia melakukannya.
“Saya senang melihat Yang Mulia Sehat Walafiat. Tetap saja, bagaimana Anda bisa dipenjara di sini?”
“Itu karena kebetulan aku kabur kesini. Baron Bagnen merawatku dengan sangat baik. –Bagaimana keadaanya? Kapten Custodio. Aku yakin Kamu membawanya pergi setelah dia berbicara denganku.”
“Luka-luka Baron Bagnen tidak parah, dan hidupnya tidak dalam bahaya. Namun, karena kondisi fisiknya yang buruk dan lelah yang berlebihan, dia sekarang masih tertidur nyenyak.”
“Bisa tidak para Priest untuk menggunakan magic mereka untuk menolongnya? Sekarang akan menjadi kesempatan untuk memanfaatkan kepintarannya, bukan?”
“Para Priest sudah mengahabiskan mana mereka yang tersisa untuk menyembuhkan para tahanan yang terluka, dan mereka saat ini sedang istrahat. Dengan tulus saya meminta maaf, tapi jika situasinya tidak begitu penting, saya rasa lebih baik jika membiarkan mereka menyimpan mana nya.”
“Kalau begitu, maka itu tidak akan membantu, kapten. namun, dialah yang membawaku ke sini dan berjuang keras untuk melindungiku. Jika mungkin, tolonglah – kamu mengerti apa yang aku katakan, benar, kan?”
Bukan Remedios, tapi Gustav yang mengangguk dalam-dalam.
“Baiklah, maka ada satu hal yang harus aku pastikan terlebih dahulu. Apa ada orang di negara ini yang bisa melihat perubahan bentuk atau ilusi?”
“Mengapa Anda menanyakannya, Yang mulia?”
“Itu karena aku mewaspadai para demon yang menggunakan magic untuk menyembunyikan diri di antara orang-orang yang dipenjara.”
Caspond melihat ke arah Remedios.
“Kapten, bisakah anda menjawab pertanyaan Yang Mulia?”
“Ah, maaf. Silahkan untuk menjawab atas namaku, wakil kapten. Saya tidak mengingat siapapun orang seperti itu.”
Sorcerer King begumam “mm–” dan tenggelam dalam perenungan. Caspond kemudian menanyakan Remedios pertanyaan yang lain.
“Jika hal ini mengganggu Sorcerer King, maka jelas hal ini menunjukkan kalau ini merupakan pertanyaan yang sangat penting. Saya akan bertanya lagi, dapat kah Anda bersumpah demi para dewa yang Anda kenal?”
Kedua Paladin tersebut mengangguk, lalu tatapan mata Caspond beralik ke Neia. Tentunya dia tidak akan mengenal seorang pengawal seperti dirinya, benar, kan? Seperti yang Neia pikirkan, dia pun segera mengangguk pula..
“Jadi bahkan Squire Baraja juga tidak tahu.. Apa ada yang salah? Kamu terlihat bingung, Aku telah mendengar nama mu dari kapten. Aku sangat bersyukur kalau kamu dapat melayani di sisi Yang Mulia…”
“Terima kasih yang sedalam-dalamnya!”
“Neia buru-buru menunduk ke arah Caspond.”
“Tepat sekali. Dia Luar biasa. Saya ingin satu pengikut yang seperti ini..”
“Apa?, Anda pasti sedang bercanda…”
Suara Neia gemetar. Saat dia melihat Neia seperti itu, Sorcerer King dan Caspond tertawa terbahak-bahak. Kemudian, mereka melanjutkannya –walaupun Sorcerer King tidak memiliki ekspresi wajah, tentu saja –kelihatannya begitu serius.
“Meskipun saya harus mengakui ketidaktahuan saya, Apa ada demon yang punya kemampuan untuk berubah menjadi orang lain?”
“Para Demon bisa mengambil bentuk manusia untuk menjatuhkan manusia, tapi itu tidak berarti mereka bisa berubah menjadi orang lain.. Hanya saja, karena mereka bisa mengambil bentuk manusia, bukan berarti mereka bisa meniru penampilan siapa pun.. Oleh karena itu. Jika orang-orang yang di penjara semuanya tidak dikenali, akan perlu untuk berhati-hati..”
“Kalau begitu, Kita perlu orang-orang yang tertangkap untuk saling menjamin satu sama lain..”
“Sekarang, ilusi lebih merepotkan. Dengan ilusi, seseorang dapat mengambil wajah orang lain. Contohnya..”
Sorcerer King merapalkan sebuah mantera, dan wajahnya yang hanya tulang berubah menjadi wajah Caspond.
“Ini adalah ilusi. Ilusi tingkat rendah seperti ini memungkinkan untuk mengubah pakaian, tapi tidak dengan suara seseorang. Selain itu, mereka tidak bisa meniru ingatan dan pikiran, cukup alami. Karena itu, mereka akan segera ketahuan jika seseorang yang dengan subjek berbicara kepada mereka.”
Wajah Sorcerer king berubah ke bentuk kerangkanya.
“Ada banyak cara untuk menyamarkan pakaian dan suara seseorang. Oleh karena itu, cara terbaik adalah dengan berbicara kepada mereka dan memeriksanya jika ada sesuatu yang salah.”
Pertanyaannya pada para Orc pastilah dimaksudkan untuk mepertimbangkan hal terebut, Neia merenung.
Seperti yang diharapkan dari Yang mulia, pertimbangannya sangat mengejutkan.
“Saya mengerti, yah. Kalian dengar itu, bukan? pergilah segera periksa para tahanan.”
“Tunggu sebentar. Anda juga harus mempertimbangkan kemungkinan dari seorang Demon yang mengamuk saat ketahuan. Apa Anda tidak berpikir bahwa lebih baik membiarkan seorang yang tangguh seperti kapten Custodio tinggal di sisi Anda untuk melindungi diri Anda?”
“Saya tahu. Saya paham. Saya akan melakukan investigasi dengan kapten sebagai saksinya.”
Caspond menundukkan kepalanya.
“Keluarga kerajaan-dono. Hanya itu yang ingin saya pastikan. Jika Anda punya banyak hal untuk dikatakan, maka katakanlah semuanya.”
“Kalau begitu –Yang Mulia. Adapun rencana kita selanjutnya, saya rasa perlu bagi kita untuk menuju ke Selatan terlebih dahulu, terhubung dengan pasukan lokal disana dan kemudian melancarkan sebuah serangan skala penuh. Penyebabnya adalah ada beberapa bangsawan yang di penjara bersama saya, dan saya ingin meminta mereka untuk melihat siapa saja yang bisa memberikan kekuatannya kepada kita. Itulah rencana yang ingin saya ambil.”
“Mm… saya tidak mengerti dengan para bangsawan negeri ini, jadi jika Anda merasa itu yang terbaik, maka pastilah demikian… Apa Anda tidak akan menyerang kamp-kamp penjara lainnya dan menyelamatkan para tahanan yang ada di sana?”
“Belum waktunya untuk itu, memimpin banyak orang ke wilayah yang dikuasai Jaldabaoth sangat menarik perhatian, dan tingkat kemajuan kita akan menjadi sangat lambat. Saya ingin menghindari hasil yang membuat kita kehilangan lebih banyak dari pada yang kita dapatkan dengan membantu orang lain.”
“…Lalu mengapa kita tidak membiarkan warga sipil melarikan diri ke Selatan sementara kita sendiri yang menyerang kamp-kamp penjara?”
Caspond bicara dengan nada yang sama sekali berbeda dari saat dia berbicara dengan Sorcerer King.
Remedios menggeretakkan giginya karena komentar tersebut membuat darahnya mendidih, dan menyalakan api amarahnya.
“Saya pun menyetujui pendapat dari Keluarga Kerajaan-tidak, Caspon-Dono. Namun, kalian telah merebut dua kamp penjara, termasuk tempat ini. Saya membayangkan Anda bisa terus menerapkan pengalaman yang kalian dapat disini, bukan?”
“Kita tidak harus melakukan apapun,” Caspond mengangkat bahu.”Saya tidak merasa kita bisa merebut tanah ini kembali tanpa kematian ataupun luka-luka. Jumlah Korban akan bertambah dari puluhan, hingga ratusan, sampai ribuan. Ada hal lain yang lebih penting dari ini.”
Selagi mereka mendegar kata-katanya, yang mengesampingkan orang-orang, Neia melihat ekspresi terkejut melintas di wajah Remedios dan Gustav. Sedangkan untuk Neia sendiri, yang dia kira adalah begitulah memang seorang bangsawan.
“Caspon-sama, Anda telah berubah. Dulu, Anda adalah seorang yang hebat, yang sama baiknya dengan kelompok Yang Mulia.”
“Apa ini, Kapten Custodio? Apakah kamu merasa kecewa? Hmmph!”
Wajah Caspond terpelintir. Bibirnya meringkuk, memamerkan giginya. Tatapan tajamnya penuh dengan ejekan.
“Hatimu akan seperti dipelintir layaknya milikku jika kamu merasakan hal yang sama seperti neraka yang aku alami. Aku tidak bisa mengucapkan omong kosong lagi, huh, Betapa menjijikkan.. Apa yang mereka lakukan terhadap kita.. Aku kira Kamu belum pernah mendengarnya. Lalu pergi lah cari seseorang dan tanya mereka. Dengan begitu, kamu akan tahu persis bagaimana para para demon jahat dan penghujatan.”
Dia seperti orang yang benar benar berbeda, atau mungkin akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa sisi hitam di bawahya yang secara paksa –telah mereparasi kepribadiannya telah muncul kembali.
“Jika mungkin, Aku ingin membunuh semua demihuman-demihuman itu,,”
Dia melirik Sorcerer King, yang mengangkat bahu dan menjawab.
“Kalian bisa melakukan apa yang kalian inginkan setelah kalian menanyai mereka. Aku telah membebaskan para Orc.”
“Itu tidak dapat membantu, kalau begitu. Sayang sekali. Yhaa, para Orc merasakan kesengsaraan di sampingku… Meskipun demikian, Bisakah Anda menyerahkan mereka kepadaku dengan Holy Sword sebagai imbalannya?”
“Saya adalah seorang Magic Caster. Apa yang akan saya lakukan dengan pedang itu sekalipun Anda memberikannya kepada ku?”
Caspond terkekeh mendengar jawaban Sorcerer King.
Di sisi lain, wajah kosong Remedios terlihat jelas dengan wajah Gustav yang pucat.
Kedengarannya seperti lelucon, tapi Caspon mungkin saja serius.
Tubuh Neia bergetar. Untuk berpikir kalau kebencian Caspond terhadap para demihuman yang dipenjara itu cukup yaitu dia bersedia menyerahkan harta kerajaan hanya untuk mengembalikan mereka ke dalam genggamannya.. apa yang telah terjadi padanya?
“Jadi Anda akan meninggalkan kota ini?”
“Saya ingin, jika saya bisa. Tapi sebelum itu, saya ingin menanyai beberapa tahanan dan mengirim pembawa pesan ke Selatan. Saya pikir itu akan memakan waktu seminggu paling cepat. ketika kita merebut tanah ini kembali, saya akan menawarkan sejumlah penghargaan atas kebaikan anda termasuk apa yang telah di atur oleh Kapten Custodio.”
“Saya akan mengaharapkan hal tersebut.”
♦ ♦ ♦
Sorcerer King pergi bersama Neia semenit kemudian. Caspon melanjutkan, “Baiklah. Karena Sorcerer King sudah pergi, ayo kita ke topik utama.”
“Baik. Melindungi banyak orang sekaligus akan sangat sulit. Jika mungkin, aku yakin kita perlu meminjam bala bantuan dari Selatan, atau mungkin mendapat semacam kendaraan seperti kuda atau gerbong.
Caspond tersenyum dingin saat mendengar saran Gustav.
“Omong kosong apa yang kau bicaraka? Siapa yang bilang kita akan membicarkan itu?”
“Apa kita tidak perlu mempertimbangkan bagaimana kita akan pindah keselatan?”
“Biar aku perjelas. Kita tidak akan lari ke Selatan sekarang ini. Kita akan bertempur dengan tentara Jaldabaoth di sini.”
“itu terlalu gegabah!”
Saat mendengar kata-kata Gustav, Remedios lanjut berbicara.
“Selagi kita memiliki tembok kota, kita akan berakhir begitu kita dikepung dan kehabisan makanan. Pengepungan akan menjadi masalah tanpa adanya bala bantuan yang bisa diandalkan.”
Remedios mungkin saja tidak pandai dalam hal berpikir, namun dia sangat bisa diandalkan saat mengahadapi pertempuran. Gustav mengangguk saat mendengar kata-kata kaptennya yang percaya diri.
“Meskipun begitu, kita harus bertempur disni.”
Saat mereka menatap tajam ke arahnya, Caspond tersenyum dingin dan menjelaskannya sendiri.
“Kalian mendengarnya juga, kan? Sorcerer King sedang menyimpan mana-nya untuk pertempurannya dengan Jaldabaoth..”
Setelah melihat anggukan Gustav, Caspond melanjutkan.
“Hal tersebut akan menyusahkan. Setelah mengalahkan Jaldabaoth dan mengambil para maid demon, Sorcerer King akan kembali ke Sorcerous Kingdom. Sebelum itu, kita perlu membuatnya menurunkan jumlah demihuman-demihuman yang menyerang negara ini. Karena itu, kita harus menempatkan diri kita dalam kesulitan.”
“Tapi kesepakatan kita dengan Sorcerer King…”
“Setiap kali Sorcerer King menebas beberpa demihuman dengan magic-nya, lebih sedikit orang dari Holy Kingdom yang akan menjadi korban, benar kan? Mana yang akan kamu pilih? Perjanjianmu dengan Undead, atau kehidupan para warga sipil Holy kingdom yang tidak berdosa?”
Wajah Gustav tampak pahit, sementara Remedios yang berwajah kaku segera menjawab.
“Orang-orang tak berdosa dari Holy kingdom, tentu saja.”
“Begitulah, Kapten. Oleh karena itu, Kamu harus membuat Sorcerer King bertarung. Karena kita telah membuat kesepakatan, pasti ada alasan bagus untuk menghancurkannya.”
“Jadi kita harus melawan tentara Jaldabaoth untuk hal tersebut?”
“Benar, atau lebih tepatnya –kita memulai pekerjaan kita untuk melarikan diri ke Selatan, tapi karena kita membutuhkan lebih banyak waktu dari yang diperkirakan, kita dikepung oleh tentara Jaldabaoth. Tak ada pilihan yang tersisa, kita tidak punya pilihan selain meminta kekuatan Sorcerer King. Bagaimana menurutmu?”
Dia benar, Mata Remedios Gustav terlihat saling berbicara satu sama lain. Namun–
“Saya punya pertanyaan. Bagaimana jika mana yang yang dihabiskan oleh Sorcerer King membuat pertempuran dengan Jaldabaoth menjadi tidak menguntungkan?”
“Saya dengar mana bisa di pulihkan dnegan cepat, bukan?”
“Adikku pun mengatakan begitu.”
Adik kecil Remedios adalah seorang Priestess. Jika dia berkata,”Saya mendengarnya dari Dia“. Tak ada seorang pun yang bisa membatah hal tersebut.
“Kita akan membebaskan beberapa orang demihuman dengan sengaja dan memancing pasukan Jaldabaoth ke sini. Kita perlu melakukannya sebelum kita kehabisan stok makanan, ingat.”
“…tapi berapa banyak pasukan Jaldabaoth yang akan datang?”
Mereka bertiga telah membagikan semua informasi yang mereka ketahui. Setelah serangkaian pertempuran, pasukan Jaldabaoth kurang dari seratus ribu orang yang kuat.
Tentara tersebut teridiri atas dua belas spesies, dan enam spesies lainnya yang tidak cukup banyak untuk memenuhi syarat sebagai bala tentara dengan yang mereka miliki, totalnya ada delapan belas spesies.
Dua belas ras tersebut adalah:
Snakemen–demihuman–berkepala ular, dianggap berkerabat dekat dengan Lizardmen.
Armatts–Spesies seperti tikus berkaki dua–dengan bulu dari besi. Mereka dianggap sebagai keluarga dekat Quagoa.
Cabens–Mereka menyerupai Kera yang sedikit lebih besar dari ukuran manusia, yang matanya telah di atrofi.
Zerns–Spesies berlendir dengan tubuh bagian atasnya seperti belut dengan lengan dan tubuh bagian bawahnya seperti belatung berwarna biru. Beberapa orang bertanya-tanya,”apa kamu yakin mereka bukan ras heteromorf?“. Tapi mereka terpengaruh oleh mantra-mantra yang bekerja pada demihuman jadi mereka digolongkan sebagai demihuman.
Blader–spesies serangga yang kuku jarinya tertancap pisau–seperti belati dan tubuhnya dilindungi oleh exoskeleton seperti sebuah baju besi. Sama seperti Zerns, mereka juga terpengaruh oleh mantra-mantra yang bekerja pada demihuman, jadi mereka di golongkan sebagai demihuman.
Horuners–demihuman dengan kaki seperti kuda yang terampil beralari kencang. Mereka bisa berlari dalam waktu lama tanpa istrahat dan memiliki mobilitas yang mengejutkan.
Spidans–demihuman seperti laba-laba dengan empat buah lengan panjang dan rampig dan kaki yang menyerupai laba-laba. Mereka bisa meludahkan semua jenis sutera dari mulut mereka dan membuat segala macam pakaian dan item dengan sutra tersebut. Pakaian sutra yang mereka buat dengan cara ini sama kerasnya dengan baja.
Stone Eaters–dipersenjatai ddengan senjata sederhana, fitur yang paling menakutkan dari mereka adalah kemampuan mereka untuk menyemburkan bebatuan yang telah mereka makan. Pecahan batu yang mereka semburkan dengan mudah hingga seratus meter bisa membuat penyok di baju besi dengan mudah. Namun, mereka hanya bisa melakukannya dalam jumlah terbatas. Jadi, jika seseorang bisa bertahan menembusnya, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Orthorous – mereka adalah versi centaur yang tubuh bawahnya digantikan oleh binantang buas karnivora. Mereka memiliki kekuatan tempur yang lebih baik daripada Centaur, tapi sebaliknya mereka kurang gesit.
Magilos – lahir dengan kemampuan untuk menggunakan mantra sampai tingkat empat. Mantra yang bisa mereka gunakan terlihat di tubuh mereka seperti tatto. Anggota terkuat mereka di selimuti tatto-tatto. Terkadang ada individu yang bisa mengembangkan skill sebagai sebagai Magic caster, dan mereka dikabarkan mampu merapalkan mantra hingga tingkat kelima. Mereka mungkin adalah entitas tingkat penguasa.
Pteropos–spesies yang hidup di tebing, yang sangat mahir meluncur jarak jauh. sekalipun mereka bisa terbang, namun hal tersebut membutuhkan banyak kekuatan, sehingga mereka hanya bisa terbang untuk sementara waktu setiap harinya, dan setelah itu mereka bahkan tidak bisa meluncur. Jika mereka tidak bisa terbang mereka bisa mengubah armor dengan angin, sehingga bertahan melawan mereka sangat sulit. Mereka adalah spesies yang kuat saat mereka tidak bisa terbang.
Dan kemudian, ada Bafolk.
Sisa enam ras lainnya tidak terlalu banyak, tapi masing-masing cukup kuat.
Ogre.
Buri Uns-Sebuah Ras seperti Ogre–dengan kekuatan untuk mengendalikan tanah, bisa dianggap sebagai spesies unggulan. Mereka memiliki kemampuan khusus yang terkait dengan bumi.
Vah Uns–serupa dengan Buri Uns. Mereka adalah makhluk pengontrol Air. Mereka memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan air.
Nagarajas–mereka tampak seperti ular dengan tubuh bersisik dan berlengan. Mereka adalah spesies yang sama sekali berbeda dari “naga” yang biasa disebut “naga” pada umumnya. Mereka terlahir dengan kemampuan untuk merapalkan banyak mantra, dan terkadang mereka bahkan membekali diri dengan pedang dan baju besi.
Spriggans–spesies yang bisa bebas mengubah ukurannya dari ukuran kecil ke ukuran besar. Mereka pada dasarnya spesies yang baik dan Spriggan yang jahat sangat jarang. Konon, Spriggan yang baik maupun Spriggan yang jahat tidak dapat dikendalikan ketika mereka mengamuk.
Zoastia–Karnivora dengan tubuh bagian atas dari Beastmen. Mereka adalah keluarga Centaur dan Orthrous. Mereka memakai plat baju besi dan membawa pelisai bundar. Mereka tidak memiliki kemampuan khusus, tapi mereka adalah kavalery berat dengan kebiadaban dan kekuatan dari binatang buas. Hanya satu dari mereka yang sangat kuat, dan Orthrous sering mengandalkan mereka. Tampaknya hubungan itu seperti hubungan antara Goblin dan Hobgoblin. Namun, karena kurangnya kemampuan khusus mereka, mereka bukanlah musuh yang sangat kuat melawan para petualang yang bisa merapalkan mantra [fly]. Tetap saja, dalam bentrokan head to head, petualang Orichalcum pun akan mengalami kesutlitan.
♦ ♦ ♦
“Menurut Sorcerer King, markas kalian mungkin sedang di awasi, kan? Kemudian jika mereka tahu berapa banyak pasukan yang kita miliki, mereka mungkin tidak akan mengirimkan terlalu banyak tentara. Hal teresebut berguna untuk keuntungan kita. Namun, ada sebuah masalah.”
“Makanan.”
“Ya. Sekalipun para Priest bisa membuat makanan, mereka hanya bisa menghasilkan sedikit, bahkan setelah menghabiskan mana yang mereka miliki. Mereka juga tidak bisa makan seperti demihuman.”
Remedios dan Gustav, wajah mereka terlihat merasa jijik. Ketiganya tahu bahwa demihuman memangsa manusia.
Oleh karena itu, bahkan jika mereka berusaha untuk melaporkan para penyerang demihuman, mereka semua tahu, pada akhirnya mereka akan kalah. Itu karena kamp penjara demihuman bisa dianggap sebagai makanan pembuka bagi mereka.
“Coba periksa berapa lama makanan kita bisa bertahan..”
“Kami sudah mengeceknya. Kami juga mencari pandai besi yang mungkin bisa memodifikasi peralatan demihuman untuk di gunakan oleh manusia.”
“Aku tidak berharap lebih darimu, Kapten.”
Mereka bertiga terus mendiskusikan persiapan mereka untuk pengepungan. Setelah satu jam lebih, mereka mencapai kesimpulan yang bisa mereka sepakati, dan ketiganya pun tersenyum.