LMS Vol 15 Chapter 3 Bahasa Indonesia


Volume 15 Chapter 3 ­ Buku Aneh Milik Gildras  


Dewan Mahasiswa Universitas Korea sibuk dengan persiapan festival.

Masing­masing fakultas mengamankan sebuah tempat, dan bantuan kecil diberikan untuk persiapan. Festival budaya dan acara­acara untuk warga lokal dipersiapkan pada saat yang sama. Mereka bahkan

menyibukkan diri mereka dengan persiapan panggung, dan mengatur para penyanyi untuk acara tersebut.

"Tetapi siapa yang harus kita tunjuk sebagai MC acara tersebut?"


"Bagaimana kalau Yu Jae Dol[1]?"

Orang yang sangat dipuji­puji, yang lahir untuk menjadi pembawa acara, MC Yu Jae Dol. Dia tak tau kapan harus berhenti ketika dia mulai berbicara. Dia dipuji­puji sebagai MC nasional karena sifat baik dan perhatiannya.

"Aku mencoba menghubungi dia, tetapi mereka mengatakan jadwalnya padat karena memfilmkan We Must Challenge."
"Kalau begitu apa kau mencoba menghubungi Kang Ho Eun[2]? Dia membawakan festival sekolah kita tahun kemarin, juga."

Mantan altit gulat Kang Ho Eun! Meskipun dia memiliki badan yang besar, dia terkadang membawakan program dengan kenaifannya dan karismanya di lain waktu. Dengan kekuatan dan gairahnya yang cukup besar, dia adalah seorang MC yang seperti seorang big brother.

"Orang itu pergi berlibur 4 hari 3 malam. Dia mengatakan dia benar­benar menyesal dia tak bisa hadir kali ini."

"Sialan.... Lalu siapa yang harus kita tunjuk?"

Permainan, musikal, pertunjukan, dan konser semuanya akan berjalan bersamaan di festival Universitas Korea.

Mengingat bahwa itu akan membuat para mahasiswa mempelajari menikmati energi dan budaya universitas, dan karena itu adalah sebuah pesta untuk warga lokal, mereka tak boleh sembrono. Pada akhirnya, mereka tak bisa menemukan orang yang tepat, dan diputuskan bahwa mereka akan kembali memilih si idola Park Min Su, nomor 2 abadi, sebagai host dari acara utama.

* * *

Jeong Hyo Lynn menggerakkan jari­jemarinya diatas keyboard piano.

Melodi liris dan murni.

Dia sedang ditengah­tengah menulis lagu secara pribadi untuk dimasukkan kedalam album baru.

"Lagu ini benar­benar memiliki perasaan yang bagus... tetapi bagaimana kamu memilih liriknya? Apa kamu mau mencoba menyewa seorang penulis lirik terkenal? Guru Kim Tae Hwan yang kamu pekerjakan sebelumnya mengatakan dia ingin bekerja bersama­sama lagi."

Ketika manager menanyai dia diruangan latihan, Jeong Hyo Lynn menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Aku ingin menulisnya sendiri."

"Begitukah? Karena Hyo Lynn­ssi memiliki bakat untuk menulis lirik juga... kamu akan membuat lagu yang mengagumkan."

Jeong Hyo Lynn sebenarnya berada dalam keadaan dimana dia tak bisa memastikan pikirannya pada

perasaan macam apa yang harus digunakan untuk liriknya.

‘Aku akan menulis lirik untuk lagu yang ingin aku nyanyikan.’

Itu tidak tampak seperti itu akan mudah untuk membuat lagu.

Karena tanggal rilis dari album baru dan debut langsung lagu itu masih lama, dia mencoba untuk menulis lagu sehingga dia tidak akan memiliki penyesalan apapun.

Jeong Hyo Lynn yang sedang memainkan piano, mengangkat kepalanya.

"Manager, bisakah kau membebaskan jadwalku selama 3 hari?"

"Aku akan membersihkannya seperti yang Hyo Lynn­ssi minta, tetapi apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Itu masalah privasi pribadi."

Si manager lega karena Jeong Hyo Lynn tak pernah mencampur­adukkan masalah dalam kehidupan pribadinya. Namun, dia harus menanyakan tujuan Hyo Lynn.

"Kemana kamu akan pergi?"

"Universitas Korea. Seseorang yang aku kenal adalah mahasiswa disana. Aku akan pergi bersama dengan teman­temanku."

* * *
Kamu adalah penemu pertama dari Dungeon Kramado!

Hadiah:

Fame naik sebesar 230 poin

Exp dan drop rate digandakan selama seminggu

Monster pertama yang diburu akan manjatuhkan item terbaik yang dimiliki
"Yay!"

"Kita benar­benar yang pertama. Lihatlah Fame yang kita dapat."

Anggota party yang memasuki dungeon tersebut berteriak gembira.

"Dengan ini, kita telah menyelesaikan tugas ini dengan sukses."

"Ya. Kita kemungkinan satu­satunya yang menemukan dungeon yang belum ditemukan."

Swordsman Bella berbicara dengan percaya diri.

Karena mereka datang melalui tempat berburu yang relatif aman, petualangan seperti ini sangat menyenangkan.

Bahkan kelompok lain akan kesulitan menemukan sebuah dungeon baru untuk tugas mereka.

"Nide, bagus."

"Aku akan mentraktir kalian jika kita mendapatkan nilai yang bagus."

Seperti ekspresi di kehidupan nyata, Nide tersipu seolah­olah dia malu untuk menerima pujian.

"Ini bukanlah apa­apa. Ini hanya keberuntunganku cukup bagus."

Hegel menepuk pundak Nide seolah­olah menyemangati.

"Kerja bagus."

"Bukan apa­apa, kita melakukannya bersama­sama."

Penemuan dari sebuah dungeon bari adalah sebuah peluang yang sangat bagus untuk mendapatkan exp dan item­item.

Hegel menghunus pedangnya.

"Kalau begitu semuanya bersiap untuk bertempur!"

Lawan mereka adalah monster­monster yang tampak seperti kadal putih merangkak didalam dungeon tersebut.

"Shield Bash! Aku akan menekan mereka semuanya!"

Sembari Hegel memegang Kudram's Shield di tangan kirinya, dia menyerbu kearah para monster.

Kekuatan terbesar dari seorang Swordsman adalah damage mereka.

Daya serang dimaksimalkan dengan skill Twin Sword dan skill Great Sword, jadi mereka bisa menghasilkan lebih banyak damage daripada profesi tempur lain yang serupa.

"Shake. Ignite, crumble!"

"Triple­Sword Strike!"

"Memperkuat logam, Blessing of Flame!"

Elemental Magician Selsia, Swordsman Bella, dan Enchanter Rumi juga memiliki tugas mereka dalam pertempuran tersebut.

Para Enchanter bisa secara permanen memberi kekuatan unik pada sebuah item. Keefektifan dari mantra pertahanan yang diterapkan pada orang lebih lemah daripada milik seorang Priest atau Shaman, tetapi mereka secara sementara bisa mengeluarkan kekuatan dari sebuah senjata berkali­kali lipat.

Para Kramanoim yang terserang oleh serangan perisai terluka, terdorong kesana­kemari, atau terlempar. Dalam situasi itu, saat mereka menerima serangan dari Elemental Magician atau Swordsman, mereka secara tak berdaya berubah menjadi cahaya abu­abu.

Nide si Thief mendekati Kramanoim dengan skill Stealth miliknya yang telah aktif.

"Creature Identification!"

Itu adalah sebuah skill profesi yang hanya tersedia untuk para Thief, Scout, Assassin, dan Adventurer. Itu adalah sebuah skill yang memungkinkan kamu untuk melihat rincian informasi dari lawanmu.

Informasi yang Nide dapatkan pada Kramanoim dibagikan pada party tersebut.

*Ding*
Nama Monster : Young Kramanoim

Level : 234

Monster yang tinggal didalam dungeon tua.

Dia hanya tinggal didalam sebuah dungeon untuk waktu yang sangat lama. Penglihatannya telah menurun sampai pada poin hampir buta.
Mereka mendeteksi musuh melalui suara atau getaran tanah dan mereka suka makan daging.

Mereka bisa merangkak sangat cepat melalui penggunaan keempat kaki mereka dan dari mulut mereka bisa menyemburkan racun pelumpuh lemah.
Bukan hanya menyediakan informasi dari Kramanoim, skill itu juga memperlihatkan titik lemahnya, lehernya memancarkan sinar kebiruan. Area dimana kau bisa mendapatkan serangan kritikal!

Dari serangan ganas Hegel dan upaya gabungan dari Bella dan Selsia, para Kramanoim secara lamban berubah menjadi cahaya abu­abu.

Sekitar 3 jam pertempuran, mereka bisa membersihkan monster­monster di lantai satu.

Level Enchanter Rumi dan Bella meningkat 1, dan item­item yang dijatuhkan juga lumayan. Berkat dobel exp, bahkan Selsia tampak senang.

"Ini adalah yang terbaik."

"Ini benar­benar dungeon yang bagus. Untuk tugas kita kali ini, nilai A akan mudah."

* * *

Saat Weed sampai di Kerajaan Dale, hari sudah gelap.

"Pohon tua.... apa itu ada didekat sini?"

Dia menemukan sebuah buku di tempat dimana ada jejak penggalian ditanah.

Gildras's Strange Story Booklet.

Weed membaca buku tersebut.
Aku, Gildras si pengelana yang ceria, aku berkencan dengan istri baruku di Desa Dolne kemarin. Putri dari seorang petani, dia sangat cantik... Dimalam hari, anginnya sangat nyaman dan suasananya bagus.

Hari berikutnya, aku meninggalkan Desa Dolne dan berjalan ke suatu tempat, tetapi aku tak bisa mengetahui arah.

Bagi seorang pengelana seperti aku, yang berkelana sampai sol sepatuku rusak, tersesat adalah sesuatu yang mustahil terjadi.

Disini, ada pepohonan yang kering, dan ketika aku memperhatikannya lagi, kupikir aku juga melintasi pasir merah.

Kejadian mengerikan macam apa yang telah terjadi disini di masa lalu?

Namun, pepohonan tua ini tidak tampak membahayakan bagi manusia. Itu karena bahkan seorang pengelana seperti aku bisa melintasi mereka dengan aman. Hahaha.

Sembari aku tersesat dan berjuang, aku melihat sebuah pintu masuk yang mengarah ke suatu tempat.

Meskipun itu tampak tersembunyi dengan baik diantara pepohonan, pintu masuk itu tak bisa lolos dari mataku yang tajam.

Ya ampun. Kenapa aku begitu mahir menemukan tempat­tempat berbahaya seperti ini. Itu akan bagus jika ada seorang wanita di tempat itu juga..
Itu adalah catatan perjalanan dari pengelana bernama Gildras, yang mengelilingi Benua Versailles.

Ada banyak cerita seperti ini yang disebarkan para Bard di Benua Versailles. Faktanya, meskipun kau berada didalam sebuah bar satu jam saja, kau bisa mendengar cerita­cerita seperti ini 3 atau 4 kali!

Nide telah mengumpulkan informasi seperti itu dan menemukan dungeon.

Gildras's Strange Story Booklet terbagi menjadi 8 bab.
1.            Malam Panas bersama Teman Masa Kecil Setelah Meninggalkan Rumah

2.            Menghabiskan Semalam di Kincir Angin bersama Putri Petani

3.            Malam Yang Menggairahkan bersama Mermaid di Pantai Timur

4.            Malam Yang Pendek Didalam Kereta Perjalanan

5.            Malam Hari bersama Wanita Impian Dibawah Ketegangan dengan Jejak Kemakmuran

6.            Tertangkap oleh Seorang Merchant Budak, Malam Yang Mendebarkan bersama Budak Liar

7.            Malam Aku Merasa Aku Mengatasi Staminaku di Desa Barbarian

8.            Setelah Bepergian Kemana­mana di Benua Versailles, Malam Penuh Kasih Sayang bersama Teman Masa Kecilku Lagi
Masing­masing bab diberi nama dengan judul­judul yang tampak seperti kata­kata yang paling tidak senonoh.

Terlebih lagi, ada sesuatu yang ditulis secara jelas dengan tulisan merah di bawah sampulnya.

* * *

Hegel dan Nide mengeluarkan dan mulai memakan roti dan buah dari ransel mereka.

"Rasanya benar­benar buruk."

"Meski begitu, semuanya makanlah. Dengan begitu kalian bisa menjaga Stamina kalian."

"Menurutmu seberapa jauh dungeon ini?"

Para anggota party mengalihkan perhatian mereka pada Hegel dan Nide, tetapi mereka hanya menggelengkan kepala mereka.

"Setelah memasuki sebuah dungeon, tak seorangpun bisa mengetahui apakah ada sesuatu diujung dari dungeon tersebut."

"Aku juga... sebagai seorang Thief, meskipun aku sudah menjelajahi banyak dungeon, memprediksinya adalah mustahil. Maaf."

Rumi bertanya,

"Lalu biasanya berapa banyak lantai yang dimiliki dungeon?"

"Mustahil untuk menyebutkan secara pasti. Biasanya, ada 2 atau 3 lantai bawah tanah. Kita bisa menganggapnya seperti ini, tetapi itu bukanlah hal yang pasti. Dalam kasus­kasus yang parah, aku pernah melihat dungeon dengan lantai bawah tanah sampai 12."

"Ada dungeon sedalam itu?"

"Menetapkan lantai dalam sebuah dungeon bawah tanah adalah sesuatu yang rancu. Meskipun ada saat­saat ketika kau secara pasti pergi kelantai bawah melalui tangga, dalam kasus­kasus dari dungeon yang secara bertahap menghubungkan bawah tanah, kau akan memahami sebuah lantai ketika level dari monster meningkat atau atmosfernya berubah."

"Kalau begitu kurasa kamu bahkan bisa mati ketika kamu menjelajahi dungeon?"

"Itu mungkin saja."

Setelah mendengarkan percakapan Rumi dan Nide, Hegel menyeringai.

"Namun, jika monster­monster selevel ini, tak ada kemungkinan bagiku untuk mati."

Hegel secara personal memiliki keyakinan yang besar mengenai armornya. Dengan material­material yang yang tak bisa dibuat tanpa skill Handicraft yang tinggi, itu adalah sebuah armor yang bahkan tak bisa dibayangkan oleh Blacksmith kaliber rendah.

Sebuah karya seni yang bisa mendukung Defense milik seorang Swordsman yang sedikit rendah karena terfokus pada Attack!

Set Bantis Armor yang dibuat dengan tepat lebih dari 5.000 gold untuk satu set. Meskipun berat, armor itu memiliki Defense lebih dari 5 atau 6 kali lebih banyak daripada armor normal.

Artinya dia tak akan mati, bahkan setelah menerima damage yang cukup banyak.

Armor pada level dimana panah atau pedang hanya akan terpantul!

Apa yang para Swordsman anggap impian mereka adalah armor full plat. Armor yang dipakai Hegel adalah item kelas pertama, yang bahkan telah dipasangi resistensi sihir. Kerajinan tangan atau ornamennya, bahkan bentuknya bisa disebut sebuah karya seni yang hebat — seindah itulah armor itu.

Produk terbaik yang mendekati kesempurnaan!

Bukan hanya daya tahannya nyaris tak menurun, bagi Swordsman, tak ada item yang lebih baik daripada ini.

Di lantai 2 bawah tanah, para Kramanoim dewasa muncul.

Namun, itu hanya tubuh mereka yang sedikit lebih besar. Kekuatan serangan mereka sama dengan yang sebelumnya.

Monster yang tak memiliki perkembangan meskipun tumbuh besar!

Kecuali, dosis racun yang disemburkan para monster itu telah berkembang cukup banyak, bagi party yang tak memiliki Priest, itu akan menjadi sebuah pekerjaan yang berat.

"Sial."

Hegel dipenuhi air liur pelumpuh yang menjijikkan. Dia dalam keadaan bad mood karena bertarung sambil terserang oleh air liur berwarna kuning.

Karena Swordsman Bella lemah, jika dia dilumpuhkan oleh Kramanoim dewasa, dia hanya akan berakhir mati dengan cepat.

Karena para anggota party'nya yang lain tidak berkaitan dengan tempur, mau bagaimana lagi — Hegel harus berperan sebagai perisai daging.

"Sialan. Kenapa monster­monster kotor ini muncul."

Armor dan perisai milik Hegel penuh dengan air liur. Tentu saja equipmentnya menjadi kotor, tetapi meskipun aroma menjijikkan keluar. Karena dia menggunakan aksesoris yang memiliki resistensi sihir dan racun yang menakjubkan, dia masih bisa menggerakkan tubuhnya dengan penuh semangat, tetapi jika itu adalah orang lain, mereka akan kehilangan kemampuan mereka untuk bertarung.

"Bombardir!"

Twitter menembakkan panah seperti hujan yang lebat, dan yang lainnya mengeluarkan serangan­ serangan sejauh yang bisa dilakukan Mana mereka. Nide si Thief memancing para Kramanoim saat dia berlari dengan langkah yang rumit. Jika bukan karena pergerakan yang sangat cepat yang menarik perhatian mereka, para Kramanoim akan menyerbu anggota party yang lain.

Meski begitu, Hegel dikelilingi oleh para Kramanoim tanpa ada tempat untuk berlari.

"Sialan. Aku tak mau menggunakan skill terkuatku ditempat seperti ini..."

Hegel melirik anggota party yang lain dengan cepat, kemudian memasukkan Longsword yang dia gunakan kedalam sarungnya dan mengeluarkan sebuah gada yang besar.

Secara umumnya, gada adalah senjata dengan kekuatan serangan yang sangat kuat. Meskipun Swordsman menguasai pedang sesuai dengan profesi mereka, mereka mendapatkan skill­skill senjata dari tombak dan senjata­senjata tumpul secara terpisah pada saat yang bersamaan. Karena defense dari armor yang digunakan Swordsman dalam pertarungan begitu luar biasa, itu menjadi efesien untuk menggunakan tombak dengan ujung yang lancip atau senjata tumpul.

Rupture's Mace! (Gada Penghancur)

Itu adalah senjata yang senilai 680.000 won di situs jual beli.

Sebagai opsi, gada itu bisa mengeluarkan kejutan yang keras, bahkan jika diblokir oleh sebuah perisai, kekuatan penghancur yang menembus armor tak bisa dibendung, jadi gada itu bisa menghempaskan orang hanya dengan kekuatan saja.

Mengingat gada tersebut sulit ditangani karena pendek dan berat, tetapi itu adalah cara terbaik ketika melawan monster yang memiliki HP yang tinggi dan tidak mati dengan mudah.

"Hyaaa!"

Saat dia mengganti senjatanya dan mengangkatnya, aura yang kuat memancar dari tubuh Hegel. Mungkin itu adalah karakteristik dari gada, tetapi Fighting Spirit miliknya diperkuat dan para monster terintimidasi.

Hegel tidak melewatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari pergerakan Kramanoim yang tumpul.

"Earth Wave!"

Dengan kekuatan yang besar, Hegel menghantam lantai menggunakan gada tersebut, tanah

bergemuruh dan berguncang.

Tubuh dari para Kramanoim dalam radius 7 meter berubah menjadi cahaya abu­abu karena gelombang kejut tersebut.

Skill AOE yang ditampilkan oleh seorang Swordsman berlevel lebih dari 300 dengan melakukannya secara berlebihan, kekuatan penghancur yang mengerikan!

"Flash of Fighting Spirit!"

Hegel yang menerobos blokade memburu para Kramanoim seolah­olah dia sedang mambantai kawanan domba.

Meskipun dia juga harus membantu anggota party yang lain, dia adalah player pemimpin yang memburu sebagian besar monster.

Meski begitu, Hegel tidak tampak puas.

"Sialan. Jika saja keahlian skill Earth Wave sedikit lebih tinggi, itu akan membuat setidaknya setengah dari mereka tak bisa bertarung dalam satu serangan..."

Bahkan dengan keahlian skill yang kurang, itu sudah cukup bagus untuk membuat Bella atau Rumi tercengang.

"Seorang Swordsman level 300 sangatlah kuat."

"Aku hanya melihat mereka di penyiaran saja, tetapi aku tak pernah melihatnya secara langsung. Namun sama seperti yang mereka katakan, itu seperti mereka dilahirkan untuk bertarung, mereka sungguh luar biasa."

Kekuatan serangan seorang Swordsman sampai pada poin merangsang kekaguman.

Setelah mereka selesai beristirahat sebentar, mereka menuju ke lantai 3.

"Haha. Jika Kramanoim tua muncul, ini akan menjadi sebuah dungeon yang benar­benar bagus."

Hegel memimpin mereka dengan percaya diri.

Namun, dimulai dari lantai 3 bawah tanah, tidak seperti yang mereka duga. Labirin terkutuk memblokir jalan didepan, dan jebakan­jebakan yang tak ada habisnya.

Sesuatu yang mengejutkan seperti panah terbang dari dinding! Mereka melangkah pada tanah dan kaki mereka tenggelam, dan disergap oleh ular­ular beracun. Nide si Thief membongkat jebakan­jebakan dan memburu ular, tetapi mereka terhambat untuk waktu yang lama.

Dan kemudian, dalam sekejap ketika mereka maju seperti itu!

*Rumble!*

Batu besar menggelinding kearah mereka dari lorong yang mereka lewati.

Batu itu memenuhi seluruh lorong.

Batu itu menggelinding maju tanpa adanya sudut untuk bisa lolos.

"Lari!"

Party itu yang melihat batu besar menggelinding dibelakang mereka berlari untuk menyelamatkan diri kedalam dungeon.

"Kita tak tau apa yang ada didepan!"

"Lebih baik daripada tertindis dan mati karena batu itu."

"Lorongnya semakin sempit!"

*Rumble!*

Lorongnya menjadi semakin dan semakin sempit, jadi batu besar itu terjepit diantara dinding. Dindingnya porak­poranda, dan meskipun batu itu menggelinding sampai sini, batu itu akhirnya berhenti.

"Sungguh melegakan."

"Dengan ini apa kita selamat?"

Tak ada waktu untuk mengekspresikan kebahagiaan dengan santai. Nide si Thief mengetahui dari pengalaman kasus­kasus seperti ini, krisis yang lebih besar akan mendatangi mereka.

Nide buru­buru membuka mulutnya.

"Hei, kawan­kawan."

"Hm?"

"Ada 3 berita buruk... ada berita yang benar­benar buruk dan berita yang tidak terlalu buruk. Dan yang satunya adalah berita naas."

Selsia tersenyum.

Setelah berulang­ulang melakukan perburuan yang membosankan setiap hari, mengalami penjelajahan dungeon seperti ini benar­benar menyenangkan bagi dia.

"Beritahu kami berita yang tak terlalu buruk terlebih dulu."

"Ok. Itu adalah jalan kita untuk kembali telah terblokir. Dan berita yang benar­benar buruk adalah, kita tidak tau jebakan macam apa yang ada di tempat kita berdiri."

"Jebakan, kau bilang?"

"Barusan, aku mencoba menggunakan skill Trap Seeking milikku... seluruh tempat ini penuh dengan jebakan, jadi kupikir itu lebih baik untuk tetap diam."

"Pembongkaran jebakan­jebakan itu mustahil?"

"Ya. Seluruh lorong ini penuh dengan jebakan... tempat ini kemungkinan bukan jalan normal yang semula, jadi itu adalah lorong yang terhubung secara terpisah. Dari penampilannya, tanpaknya kita memilih arah yang salah sejak batu itu menggelinding."

"......"

Kulit Rumi berubah menjadi pucat. Tetap saja, sebelum dia menyerah dia bertanya dengan penuh harap,

"Lalu apa berita naasnya? Apakah ada yang lebih buruk dari ini?"

"Ya. Sekarang ini, satu­satunya yang datang ke tempat dimana kita berada, satu­satunya orang yang bisa menyelamatkan kita... adalah Weed­hyung."

"....."

Party itu tenggelam dalam keputusasaan, tanpa harapan, frustasi, dan depresi!

Mereka bisa dengan mudah merasakan maksud Nide dari nadanya.

‘Berakhirlah sudah.’

Itu tampak seperti mereka akan kembali dengan tugas penjelajahan dungeon sebagai kegagalan. Poin untuk menemukan sebuah dungeon yang belum ditemukan kemungkinan akan tinggi, tetapi jika mereka semua mati ditengah­tengah penjelajahannya, itu akan menjadi sebuah kegagalan total pada akhirnya.

Tugas itu sendiri sudah disesalkan, tetapi level atau keahlian skill yang akan menurun karena kematian bisa menjadi sesuatu yang sangat menjengkelkan.

Kemudian Hegel melangkah maju dengan langkah yang tak peduli. Setelah beristirahat secara cukup, staminanya yang habis telah pulih.

"Apa yang kalian lakukan. Apa kalian hanya akan duduk disini dan mati?"

"Hegel! Itu mungkin berbahaya."

"Lagian kita tidak memiliki kebebasan dalam memilih. Maka kita akan maju. Dan ini adalah sebuah dungeon dimana monster­monster lemah seperti Kramaniom yang muncul... meskipun kalian mengatakan ini berbahaya, kemungkinannya tidaklah seburuk itu."

Komentar Hegel anehnya meyakinkan.

Bahkan jika meraka masih berdiri disini, mereka akan bergerak maju. Jika mereka akan mati pada saat yang sama, entah dengan cara ini atau itu, mereka tak akan berdiam diri sampai mati.

Meskipun itu adalah tindakan layaknya Swordsman, hal itu terjadi saat dia mengambil beberapa langkah.

"Hegel!"

"Apa?"

Hegel tidak berbalik dan hanya berjalan maju.

Para anggota party bisa melihat laba­laba menempel pada punggung dan pundak Hegel. Mereka adalah laba­laba yang seukuran kepalan tangan yang merangkak secara diam­diam pada dinding, lantai, dan langit­langit. Karena armor yang dia pakai, hanya orang yang terlibat yang tak bisa merasakan mereka.

"Umm, kau berada dalam bahaya sekarang ini."

"Apa itu."

"Di armormu....."

"Apa ada sesuatu disana?"

Ketika Hegel berpaling untuk melihat, para laba­laba sudah mengeluarkan jaring dan membungkus erat­erat seluruh tubuhnya dalam benang­benang itu.

Tubuhnya sepenuhnya terbungkus jadi dia bahkan tak bisa mengayunkan senjatanya.

Inilah yang disebut segel kedap udara!

Setiap kali dia menggeliat, berusaha untuk lepas, benang laba­laba tersebut tidak putus dan malahan menjadi lebih dan lebih erat.

"Ah!"

Jeritan keluar dari mulut Hegel. HP miliknya tidak menurun banyak karena dia memakai armor yang bagus, tetapi tak peduli seberapa banyak kekuatan yang dia gunakan, dia tak bisa bergerak seincipun didalam benang­benang laba­laba itu.

Semua anggota party juga terikat oleh benang­benang laba­laba yang turun dari langit­langit, dinding, lantai, dan dari belakang mereka.

Seluruh lorong telah penuh dengan laba­laba, jadi tak ada tempat untuk melarikan diri.

Meskipun panah milik Twitter si Ranger bisa menyingkirkan para laba­laba yang mendekat, hal itu tak banyak membantu, dan bahkan belati milik Nide si Thief hanya bisa memotong beberapa helai benang laba­laba.

"Kruuuung!"

Demonic Spirit yang menyerupai seekor laba­laba besar muncul dari dinding lorong tersebut.

Elfin Queen Spider.

Demonic Spirit tingkat bos dengan santai menonton anggota party yang sekarat.

"Oh tidak. Tampaknya kita akan mati seperti ini."

"Tetap saja ini adalah penjelajahan yang menyenangkan."

Itu adalah poin yang bagus bahwa setidaknya mereka masih bisa berbicara karena hanya mulut mereka yang tidak tertutup oleh benang laba­laba.

* * *

Weed berkeliaran di hutan dengan pepohonan yang mengering dan sedang mencari pintu masuk dungeon.

Kegelapan menjadi semakin pekat, dan hutan itu menciutkan semangat.

"Dimana sih pintu masuknya berada."

Jika dia adalah seorang Thief atau seorang Adventurer, dia bisa mengikuti mereka hanya dengan melihat jejak kaki mereka. Namun, bukan hanya Weed tak memiliki skill­skill pelacak semacam itu, tetapi karena dia terbang dengan Wings of Light terbuka lebar ditengah­tengah Forest of Dried Trees, dia sedang berjuang lebih keras lagi.

*Hunng hunng*

Dia mendengar suara pernafasan yang kasar dari mahluk hidup disuatu tempat, dan suara belalang.

Hutan yang sunyi dan tanpa kehidupan!

Sesuatu sedang berdentum, menyerang kearah dia dari celah pepohonan.

"M­A­T­I­L­A­H, PE­NYU­SUP!"

Growler!

Monster­monster memegang kapak menyerbu kearah dia.

Satu kelompok terdiri dari seratus Growler. Itu adalah kedatangan dari serbuan Growler.

Bukannya melarikan diri, Weed menarik dan mengangkat pedangnya.

"Exp poin dan item­item ini! Kemarilah cepat!"

Dia menyambut kemunculan dari musuh karena dia sudah cukup lama tidak berburu.

"Summon Death Knight!"

Death Knight Van Hawk muncul diiringi asap.

"Master!"

Van Hawk segera mengenali Weed. Meskipun dia berada dalam wujud seorang Dwarf, Van Hawk sudah pernah melihat Weed sebagai seorang Orc dimasa lalu, jadi dia tidak terkejut.

Mereka tidak sekedar berada dalam hubungan berlatih bersama­sama selama satu atau dua hari saja.

"Mereka adalah musuh. Bertarung."

"Dimengerti. Master!"

Van Hawk berpaling dan mengayunkan pedangnya. Tanah berguncang, dan para Growler terdorong dan jatuh.

Ketika Van Hawk bertarung dengan sekelompok Growler ganas, yang lainnya memutar dan menjadikan Weed sebagai target mereka.

"Moonlight Sculpting Blade."

Dari dalam Forest of Dried Trees, Weed menyebarkan sinar cahaya saat dia berlari maju. Dia melewati pepohonan dengan kecepatan yang sangat cepat.

Pepohonan yang mengering menjadi hambatan, jadi jumlah dari peluang para Growler yang mengejar dia untuk menyerang terbatas.

"Penyusup!"

"Aku akan mengunyah dan memakanmu hidup­hidup."

Dua Growler melompat maju seolah­olah untuk menghadang dia.

Serangan kapak bertenaga penuh! Itu adalah sebuah tindakan sembrono untuk menerima serangan Growler dengan tenaga penuh.

"Seven Celestial Footsteps!"

Tubuh Weed meninggalkan afterimage saat dia bergerak dengan luar biasa.

Sebuah skill yang bisa mengabaikan hukum inersia[3]! Sebuah skill yang bisa menggerakkanmu pada arah yang sepenuhnya berbeda bahkan pada kecepatan penuh!

Ketika dia mengambil langkah pertama, seluruh tubuhnya mundur. Langkah berikutnya, dia bergerak kekanan. Setelah menghindari serangan Growler, dia mengayunkan pedangnya seolah­olah untuk memotong musuhnya.

Sudah benar­benar lama sejak dia bertarung, tetapi segini bukanlah masalah.

*Pow pow pow!*

Tebasan membabi­buta yang memburu para Growler yang menghadang!

Ketika dia menghabisi 2 Growler, Van Hawk sudah membunuh setidaknya 5 musuh. Van Hawk berdiri ditempat dan menebas para Growler yang menyerbu kearah dia seperti ngengat meluncur kearah kobaran api.

"Seven Celestial Footsteps!"

Weed mengaktifkan skill tersebut tanpa penahanan. Penggunaan skill yang cepat untuk menyerang celah Growler, sebuah skill yang berguna bahkan disaat­saat ketika dia mengambil japtem. Karena Mana dan Stamina miliknya sangat banyak, tak ada keragu­raguan dalam menggunakan skill.

Pada saat itu, whisper dari Rumi sampai pada dia.

— Weed­oppa.

— Ya, ada apa?

Suara yang tenang bahkan sambil berburu secara gila­gilaan dan mengumpulkan japtem!

Itu dilarang untuk berbicara dengan telepon sambil mengemudi. Karena hal itu mengganggu perhatian dan meningkatkan kemungkinan kecelakaan.

Kerena mengirim whisper sambil bertarung juga sangat berbahaya di Royal Road, kebanyakan orang tau diri untuk menahan diri mereka.

Namun, konsentrasi Weed sangatlah mengerikan.

‘Exp poin, keahlian skill, item!’

Dia sudah dibutakan oleh 3 hal ini, bahkan jika sesuatu yang sepenuhnya tak terduga terjadi, dia tidak akan terguncang.

— Apa kamu sudah memasuki dungeon?

— Tidak, masih belum.

— Jangan masuk. Kami jatuh kedalam jebakan. Kami semua hanya bisa menunggu ajal kami tiba.

— ......

— Kamu jangan masuk dan mati secara sia­sia, jadi tetaplah di kota dan beristirahat.


*Skiiiid!*

Weed berhenti.

Kemudian, dia mengamati Forest of Dried Trees dengan mata redup dan direndahkan.

Pada beberapa poin, Van Hawk mengikuti jejak dan berhenti.

‘Masalah macam apa lagi yang akan dibuat oleh master dengan kepribadian yang buruk ini...’

Karena dia telah mendampingi Weed sejak Weed baru keluar dari tahap pemula, Van Hawk mengenal Weed dengan baik. Bahwa ketika berburu, tak pernah ada keraguan atau kebimbangan.

Kebenaran yang akan dihasilkan dari Weed yang seperti itu adalah sesuatu yang mengerikan bagi Van Hawk.

Para Growler yang telah kehilangan semangat bertarung mereka mengamati Weed dengan mata penuh ketakutan.

Jika Van Hawk didasarkan pada kekuatan serangan penghancur, Weed berada pada tingkat yang sepenuhnya berbeda. Pergerakan yang mustahil untuk dikejar.

Pergerakan gesit yang seperti khayalan yang membuat mereka tak berdaya.

Para player harus secara langsung melalui proses pertarungan di Royal Road. Karena itulah, meskipun memiliki level dan skill yang sama, kesenjangan diantara tingkat pertarungan sangatlah besar.

Sebuah karakter yang telah mempelajari Advanced Sword Skill yang dikendalikan anak kecil, dan sebuah karakter yang dikendalikan oleh seorang ahli pedang yang sebenarnya, perbedaannya bagaikan langit dan bumi.

Karena Weed menggunakan skill­skill di tempat yang tepat dan disaat­saat yang tepat, hal itu tidaklah mungkin bagi dia untuk melewatkan tempat dari sehelai rambut yang halus.

Konsentrasi yang dia tunjukkan dalam pertarungan, skill yang dia tampilkan memberikan perasaan yang memicu kekaguman.

Bukan hanya para player normal akan terkejut pada pergerakan tubuh yang luar biasa itu, tetapi para monster juga merasakannya dan ketakutan.

Statistik Leadership dan Charisma miliknya memberikan efek yang bahkan lebih besar, bagi monster­ monster tak memiliki kecerdasan, hal itu dengan mudah membuat mereka jatuh kedalam teror.

Weed berhenti selama pertarungan.

"Kalian benar­benar beruntung. Sesuatu yang mendesak terjadi, jadi sepertinya aku harus pergi sekarang."

Para Growler menghembuskan nafas lega.

Adakah sesuatu yang lebih menggembirakan daripada ini!

Tetapi Weed belum selesai berbicara.

"Van Hawk."

"Ya, Master."

"Jangan biarkan satupun dari mereka ada lolos dan bantai mereka semua tanpa sisa. Jangan lupa untuk mengambil semua japtemnya juga."

"Baik. Master."

Weed bukanlah orang yang suka mengabaikan dan meninggalkan monster.

Setelah menyerahkan tugas tersebut pada Van Hawk, dia mencari pintu masuk dungeon sekali lagi.

Beruntungnya, dia bisa menemukan pintu masuk tersebut di tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat dimana dia bertarung dengan para Growler.


Weed masuk kedalam pintu masuk tersebut tanpa sedikitpun keraguan.