Chapter 15 : Apa Class Sang Pahlawan?
"Semoga berhasil, Anonim."
"Jika kamu mendapat masalah hubungi kami, kami akan datang
membantu."
Telah diputuskan bahwa sementara Anonim menemui Froogy,
rekan-rekannya akan berkeliaran, memburu monster di daerah sekitar Stone
Village.
Sejumlah goblin kadang sering muncul mengganggu penduduk setempat, dan
karena itu mereka memutuskan berburu goblin yang berkeliaran sekitar desa.
Karena quest yang dia dapat dari pria di pemukimaan kumuh, adalah quest
perseorangan bukan kelompok, jadi sambil menunggu Anonim menyelesaikannya,
rekan-rekannya akan berburu disekitar desa.
Setelah semua orang pergi, Anonim berdiri tak bergerak di alun-alun
desa. Dia menatap beberapa warga desa yang berkeliaran disekitarnya.
"Aku akan bertanya kepada warga." kata dia pada dirinya
sendiri.
Tak perlu dikatakan, Anonim mulai berjalan ke salah satu warga.
Menghampirinya, dan mulai bertanya.
"Permisi, Apa aku boleh bertanya?"
"Apa itu?"
"Apakah di desa ini ada yang bernama Froogy? dan jika ada, bisakah
kau memberitahuku dimana tempat tinggalnya?"
"Froogy? Oh, maksudmu kepala desa! Jadi kau mencarinya? Dia tinggal
diujung desa, dari sini kau berjalan lurus sampai bertemu rumah dengan pohon
besar di halamannya, itu rumah kepada desa."
"Aku mengerti. Terimakasih!" jawab Anonim dengan sopan.
Anonim lega bahwa akhirnya tau tempat tinggal NPC Froogy. Sesuai
petunjuk warga tersebut, Anonim berjalan menyusuri desa dan akhirnya sampai
didepan rumah yang memiliki pohon besar dihalamannya.
"Sepertinya ini rumahnya."
*****
Didepan rumah tersebut, berdiri seorang pria tua kira-kira berusia 60
tahun sedang menyiram tanaman. Anonim berjalan memasuki halaman dan
mendekati pria tersebut.
"Hallo, Pak! aku mencari NPC Froogy."
"Oh, aku Froogy. Ada urusan apa kamu mencariku?"
Orang-orang penting yang memiliki jabatan, biasanya mereka tak ingin
diganggu. Terutama ketika orang asing yang tidak dikenal seperti Anonim datang, dia langsung ingin menyelesaikan dengan segera.
Anonim mengambil sebuah lukisan dari penyimpanannya dan memberikannya
pada NPC Froogy.
"Ini alasan kenapa aku datang kesini Pak!"
Mata NPC Froogy segera cerah, menerima lukisan dari tangan Anonim.
"Ini.. ini adalah lukisan berharga leluhur kami. Tidak baik berbicara
diluar, ayo masuk kedalam, pengelana!"
"Baik, Pak!" Anonim mengikuti NPC Froogy dan masuk kedalam
rumahnya.
"Lukisan ini aku titipkan pada seorang teman di Batavia Town.
Apakah dia yang mengirimmu mengantarkan lukisan ini?"
"Ya, dialah yang memberikan tugas ini padaku." Anonim membalas.
NPC Froogy beberapa waktu yang lalu, dia menyatakan secara terbuka bahwa
ini adalah lukisan leluhur mereka yang berharga. mendengar hal itu, Anonim sudah bisa menebak pahlawan legendaris dalam lukisan itu pasti leluhurnya.
"Apakah namamu, Anonim? Oh, Level 16 dan
HP 1700? Untuk levelmu itu cukup bagus." kata Froogy menatap Anonim,
memeriksanya.
Froogy memang layak keturunan pahlawan legendaris dalam lukisan
tersebut, dia bisa menebak dengan benar hanya berdasarkan memandang sekilas. Tetapi keterkejutan Anonim tidak berakhir disana.
"Kamu memiliki poin Strength dan Vitality lebih dari 100 serta poin
Agility lebih dari 50."
"Dan... Eh? kamu belum memilih class?" Froogy tertegun.
Anonim memberitahu NPC
Froogy apa yang telah terjadi, satu persatu kejadian. Bagaimana dia lulus
latihan di Training Hall dan bagaimana petualangannya sampai dia berada di
Stone Village. Froogy yang mendengarnya tidak bisa menutup mulutnya karena tidak
bisa percaya.
"Di Training Hall, kamu lulus latihan pemula dengan menghancurkan
5000 orang-orangan sawah... Apa? bahkan kamu menolak class spesial Battle
Berserker!?"
Terbelalak, Froogy terkejut. Perlu dicatat bahwa dia bahkan tidak tersentak saat mendengar kabar kaisar
Kerajaan Siger meninggal, namun saat ini mendengar petualangan Anonim membuatnya kaget.
"Tak diragukan lagi Semangatmu
sangat mengagumkan. Kamu bahkan menolak class Battle Berserker, class apa yang
kamu cari sebenarnya?"
"Soal
itu... bolehkah saya bertanya, class apa yang dipilih pahlawan dalam lukisan
itu, Pak?"
NPC Froogy terdiam.
"Mungkinkah bocah ini ingin memilih class yang sama dengan leluhurku?
apakah dia orang yang telah aku tunggu-tunggu? apakah dia benar-benar layak
mewarisi class kuno ini? bisakah dia melewati rintangannya? Yah, lagian juga
yang akan menghadapi rintangan adalah dia, bukan aku!" kata NPC Froogy pada dirinya sendiri.
Froogy menatap Anonim, lalu berkata dengan serius.
"Apa kamu tertarik dan ingin memilih class yang sama dengan
pahlawan dalam lukisan itu?"
"Ya, Pak! aku mencari class yang kuat, aku mengagumi kekuatan
pahlawan dalam lukisan itu. Sebab itu aku ingin memilih class yang sama dengan
pahlawan tersebut."
"Aku bisa membantumu. Tapi, aku peringatkan bahwa ini akan membahayakan
hidupmu. Kamu bisa berpikir
ulang jika kamu takut."
Anonim terdiam,
"Mungkinkah dia akan memberiku quest? Oh benar, setelah aku mengantar
lukisan itu kepadanya, seharusnya questku telah berakhir, kan? tapi pesan
pemberitahuan quest berakhir tidak muncul. Mukinkah ini akan menjadi quest
berantai?" Pikir Anonim merenungkannya, setelah itu dia berkata.
"Saya
siap menghadapi resikonya, Pak!"
"Class leluhurku adalah class kuno. Aku bisa memberitahu, tidak
akan mudah untuk mendapatkannya."
"Class kuno?" Anonim mendengrnya sangat gembira. "Bisa
memberi tahu saya nama class tersebut, Pak?"
"Kamu akan tahu segera. Sebelum itu, aku punya sesuatu yang ingin
kukatakan padamu, Anonim."
"Silahkan Pak!" Anonim menjawab dengan sabar.
"Apa kamu percaya pada takdir? Aku tidak berpikir itu adalah sebuah
kebetulan bahwa kamu datang ke desaku."
"Maksudnya?"
"Kau tahu pahlawan dalam lukisan ini adalah leluhurku, kan? dia
bernama Albino, orang yang berperang melawan ribuan pasukan kejahatan. Dan
hanya dengan seorang diri, dia berhasil memenangkan pertempuran."
"Ya, aku sedikit mengetahuinya, teman anda yang tinggal di Batavia
Town telah menceritakannya padaku!"
"1000 tahun yang lalu setelah dia memenangkan pertempuran dan
berhasil memukul mundur pasukan kejahatan kembali kesarangnya. Kemudian dia
menyegel sarang mereka. Dan kini setelah 1000 tahun, mereka memperluas pengaruh
mereka di alam yang tak terlihat, di tempat yang gelap dan dingin. Suatu tempat
yang lebih rendah dari pada dimana kita berada."
"....."
"Dan sekarang, kekuatan jahat tersebut siap bangkit kembali untuk
menggangu ketentraman manusia. Segel yang dibuat untuk memenjarakan mereka.
Tidak lama lagi akan rusak, dan mereka akan terlepas bebas akhirnya... ini
sangat buruk!"
"...Aku berharap sebelum mereka membuka segel tersebut. Kamu telah
berhasil menemukan warisan yang ditinggalkan leluhurku. Pergilah ke Valley
Hundred Flowers, dan temukan warisan tersebut. Jadilah sang Pemberani yang akan
mengalahkan kejahatan!"
<b>Quest (II): Mencari Warisan Tersembunyi, Albino!</b>
Pergilah menuju Valley Hundred Flowers. Hati-hati dengan para monster
yang menghuni tempat tersebut. Bunuh mereka semua, temukan lokasi warisan pahlawan legendaris, dan buktikan bahwa kamu layak
menjadi penerus kekuatannya yang hebat. Penyelesaian
dari quest ini akan
mengubah takdirmu.
<b>Tingkat Kesulitan:</b> Tidak diketahui
<b>Persyaratan Quest:</b> Kamu
harus memiliki Golden Key.
"Ini adalah lanjutan dari quest sebelumnya. Mengagumkan, siapa yang
menyangka kesempatan semacam ini akan datang padaku!" kata Anonim pada
dirinya sendiri.
"Itu adalah keinginanku yang paling dalam untuk bisa melawan
kejahatan. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menemukan warisan
tersebut."
<b>Ding!</b>
<b>Kamu telah menerima quest!</b>
"Terimakasih. Ambil ini, ini adalah benda yang ditinggalkan
leluhurku, benda ini akan berguna saat kamu berhasil menemukan warisan
tersebut."
<b>Item Golden Key telah diterima!</b>
Setelah semua urusannya selesai, Anonim menutup percakapan dan pergi
meninggalkan rumah NPC Froogy. Dia kemudian mencari rekan-rekannya yang berada
diluar desa. Tidak lupa sebelum itu, mengecek item yang diberikan NPC Froogy
kepadanya.
<b>Item:</b> Golden Key
Sebuah kunci emas yang khusus dibuat Albino untuk membuka warisannya.
***
Anonim berlari dengan cepat! menuju ke titik pertemuan, dia melihat
para anggota party sudah menunggu dengan wajah mereka yang bersinar dengan
kegembiraan.
"Maaf aku lama..." kata Anonim dengan nada meminta maaf.
"Anonim, kau telah selesai dengan quest mu?"
Asia berkata sambil menatap Anonim yang datang kearah mereka dengan
pandangan hangat.
"Yah, semua beres."
"Kami menemukan sebuah dungeon, sepertinya belum ada yang menumukan
sebelumnya!"
"Kami menunggumu. Jadi kita semua bisa menjelajahi dungeon itu
bersma-sama." kata Fatty
Saat Anonim tidak ada, para anggota party telah berkeliling daerah
sekitar Stone Village, mencari para goblin yang berkeliaran. Namun, tanpa
sengaja menemukan sebuah gua tersembunyi di perbukitan tidak jauh dari Stone
Village.
"Dimana tempatnya?" tanya Anonim juga tertarik
mendengarnya.