High Avatar Chapter 16



Chapter 16 : Gua Orc

Ding!

Kamu adalah orang pertama yang menemukan Gua Orc!

Hadiah:  - Fame bertambah +100 poin  - Selama tiga hari EXP berlipat ganda saat berburu di dungeon ini.  - Monster pertama yang terbunuh akan menjatuhkan item kualitas terbaik.

Anonim dan partynya memasuki dungeon tersebut, segera membeku ditempat saat kata-kata yang terdapat di jendela pesan muncul...

"Ini..."

"Benar-benar, kita adalah orang pertama yang memasuki tempat ini!" Qilin dan Asia berseru penuh suka cita.

Fatty juga memiliki senyum besar diwajahnya. Lahan berburu yang memberi EXP ganda saat mebunuh monster, sangat layak dimasuki. Tak peduli seberapa berbahayanya, sungguh sayang untuk ditinggalkan dan kehilangan semua EXP yang potensial itu.

"Untuk saat ini, mari kita tinggal disini selama tiga hari. Ayo kita memusnahkan semua Orc yang ada didalam, dan meningkatkan level kita."

"Ya!"

"Asia, tolong support! kami mengandalkan kekuatanmu, terutama skill penyembuhmu."

"Oke, namun kita harus hati-hati, level Orc diatas kita."

"Ayo pergi."

Semua orang dalam party Anonim mendapatkan buff dan blessing dari Asia, itu membantu meningkatkan Strength dan Vitality mereka. Mereka kemudian mulai bergerak.

***

"Manusia? Ada... manusia disini!" 3-4 Orc yang berkumpul di lorong bawah tanah berteriak.

"Manusia! bunuh mereka!" niat memembunuh memancar saat mereka berlari kearah party Anonim.

"Bersiap untuk pertempuran."

Anonim adalah yang pertama kali maju, memblokir pedang Orc. Bukannya sekedar menghentikan, Anonim dengan mulus membelokkan serangan tersebut kesamping dan meluncurkan serangan balik.

Anonim mengeluarkan tiga serangan beruntun. Menusuk kedepan, lalu menebas secara diagonal, dan saat pedang ditarik munndur itu memanfaatkan momentum seluruh tubuh untuk menebas sekali lagi dalan sebuah serangan beruntun!

Critical Hit!

Jika tiga serangan beruntun itu tidak diblokir, akan ada kesempatan untuk tebasan keempat bisa mendapatkan Perfect Hit. Namun serangan yang keempat berhasil ditahan.

Diatas serangannya yang ditahan, Anonim mampu untuk membelokkan pedangnya menggunakan kemampuan fisiknya untuk menciptakan celah pada pertahanan lawan. Tak tertahankan, Orc terkena telak serangannya.

Hanya seseorang yang seperti Anonim yang bisa berpikir untuk menggunakan sebuah metode yang kejam untuk membunuh musuhnya.

Pada saat itu, Orc lainnya berlari menargetkan Anonim. Namun, mantra api Qilin adalah yang terlebih dahulu dilemparkan.

"Kau milikku! Fire Ball!"

Karena kemampuannya yang tinggi dalam menggunakan skill ini, tiga bola api ditembakkan dengan sukses pada Orc tersebut.

Disisi Fatty, dia terfokus pada Orc lainnya yang tersisa.

"Makan ini! Wind Blade!" Fatty menebaskan pedangnya kearah Orc.

Pedang Fatty berhasil menebas Orc tersebut. Sementara itu, Asia memberikan support dari balik layar. Karena ini adalah pertama kalinya mereka melawan lawan yang tangguh, mereka semua mempertaruhkan nyawa mereka.

Anonim sedang menangani Orc, dan muncul Orc lainnya dari belakang melakukan serangan menyelinap.

"Mati! Manusia!"

Orc tersebut melompat ke udara dan mengeluarkan serangan yang kuat saat dia turun. Meskipun pedangnya penuh dengan retakan, kekuatan dibalik serangan tersebut terlalu besar untuk diabaikan.

Meski begitu, pergerakannya terlalu jelas. dengan mudah Anonim menghindar, dan meluncurkan serangan balasan.

Craaak!

Saat pedang Orc itu menjangkau targetnya, Anonim menghindar ke dibelakang musuhnya, menebas pada leher Orc itu.

<b>Critical Hit!</b>

Sebuah serangan kritikal!

Membutuhkan waktu yang tepat yang bahkan seperseribu detik akan berpengaruh pada kesuksesan serangan kritikal. Oleh karena itu, keberhasilan dalam melakukannya akan sangat memuaskan.

Menerima damage serangan Anonim, Orc itu terjatuh ke tanah tak bernyawa.

"Anonim, sebelah sini!" teriak Fatty, kelelahan jelas terdengar dari suaranya.

Anonim dengan cepat mendekat untuk membantu dia.

Anonim berlari dan menyerbu ke pertempuran. Setiap kali HP dan MPnya berkurang, Asia akan dengan cepat memulihkan dengan skillnya.

Orc yang HPnya telah kritis, dengan cepat dapat dikalahkan dan menghilang dalam cahaya abu-abu. Mereka mati lebih cepat daripada yang diduga, itu karena Qilin membantu membombardir mereka dengan mantra apinya.

Orc yang tersisa dengan cepat dihabisi oleh serangan combo Fatty, yang MPnya telah dipulihkan Asia.

"Wow! Kita menang!" Qilin berteriak girang segera setelah pertempuran berakhir.

"Aku naik level." kata Asia gembira, dia naik dari level 16 ke 17

Di dalam dungeon ini memiliki lima lantai, level Orc di lantai pertama adalah 20, lantai kedua 21, lantai ketiga 22-23, lantai keempat 24-25 dan laintai terakhir adalah sarang BOSS. Dengan EXP yang berlipat ganda, jumlah EXP yang mereka dapatkan luar biasa banyak. Mereka sudah dekat dengan naik level hanya dengan membunuh satu kelompok.

Setelah Asia menggunakan semua MP untuk memulihkan tema-temannya, Dia duduk untuk memulihkan MPnya sendiri melalui Meditasi.

Mereka mengambil dan mengumpulkan item-item yang para Orc itu jatuhkan. Terutama item yang dijatuhkan monster yang pertama kali mereka bunuh, karena itu adalah item berkualitas terbaik.

"Haruskah kita memeriksanya?"

Sebuah senyum muncul diwajah Qilin yang bersemangat ingin mengecek item tersebut.

<b>Item: Bow of  Ice Cold</b>

<b>Ketahanan:</b> 120/150  <b>Damage:</b> 230-250

Sebuah pedang sihir yang diimbuhi roh es. Memberi 20-50 bonus damage pada target yang menggunakan armor dan mengurangi pergerakan.

<b>Persyaratan:</b> Level 25

<b>Efek:</b> Memberi efek elemen es saat menembakan panah. STR +100

"Ini adalah...."

Sebuah senjata yang dijual ditoko biasanya sangat mahal, lebih dari 100 gold koin. Itu sebabnya banyak pemain lebih suka mencari item drop. Tentu saja, dibandingkan dengan item yang dijual di toko Blacksmith, item drop jauh lebih rendah kualitasnya. Namun tekadang juga, ada item yang jauh lebih baik daripada buatan Blacksmith.

"Jackpot!"

Mereka menatap item tersebut selama beberapa saat.

Anonim dengan pelan berjalan ke tengah-tengah kelompok yang masih linglung memandang item tersebut. Dan berbicara kepada party-nya.

"Ini item cukup bagus! memiliki efek es dan tambahan status STR, mungkin jika dijual lebih dari 500 gold koin."

"...Dan, karena party kita tidak ada Ranger atau Archer, bagaimana kalau item ini kita jual?"

"Itu pilihan terbaik."

"Aku setuju."

"Oke!"

Mereka memutuskan menjual item itu ketika kembali ke kota, jadi ini bisa disebut sebuah keputusan kelompok. Tiba-tiba, sebuah suara muncul.

"Manusia... Kalian berani memasuki tempat tinggal kami!"

Beberapa Orc muncul tanpa peringatan. Semua orang membuat kesalahan, karena gembira mendapat item bagus, mereka lupa mencari tempat bersembunyi yang aman saat beristirakhat setelah pertempuran terakhir.

Disisi lain, Orc yang sedang berpatroli, telah tanpa sengaja menemukan party mereka yang sedang beristirahat. Dengan matanya yang bersinar menakutkan, langsung menyerang party Anonim.

"Asia, Qilin, bersiap! para Orc telah muncul!"

Anggota party dengan cepat siap untuk bertarung. Namun, itu memberikan Orc waktu yang cukup untuk memulai serangan pertamanya.

Claank!

Pedang Orc mengayun kebawah, nyaris mengenai Anonim.
Pedang milik Anonim menari dengan anggun saat melakukan serangan balasan dan menebas Orc. Sihir milik Qilin, bantuan blessing dari Asia dan  selanjutnya Fatty yang tidak ketinggalan menyerang target mereka secara berurutan.

"Grrrrrrrr..."

Jumlah para Orc semakin bertambah, dan pertarungan mulai semakin berbahaya. MP Asia masih belum sepenuhnya pulih sejak pertempuran yang sebelumnya, sehingga dia tidak bisa terlalu aktif membantu dengan skill penyembuhnya.

"Aku tidak bisa menyembuhkan lagi... Aku minta maaf MPku belum pulih." kata-kata Asia membuat semua orang jatuh kedalam keputusasaan. Meskipun Anonim dan Fatty masih bisa bertarung, setelah mereka mati, yang lainnya akan segera menyusul.

Anonim berlari menuju ke salah satu Orc dan menyerang mereka.

Pedangnya telah tertusuk kedalam perut Orc. Darah keluar dari tubuhnya dan membanjiri tanah. Dia menyerang dan menghancurkan organ vitalnya, Orc tersebut pun berhasil terbunuh.

Ding!

Kamu telah naik level!

"Oh... ini sangat bagus levelku naik!" Anonim gembira, levelnya naik satu tingkat.

"Kita harus bekerja lebih keras, masih banyak Orc yang tersisa..."

Pertempuran dengan para Orc masih berlanjut, mereka menyusuri lantai pertama dan bertemu beberapa Orc yang menghalangi jalan mereka, tetapi tidak cukup untuk menghentikan Anonim dan partynya. Dengan kerja sama mereka, para Orc berhasil dibunuh.

"Mari kita pergi ke lantai kedua. Asia, beri kami blessing dan buff!"

Saat Anonim dan partynya memasuki lantai kedua, sekelompok Orc sudah menunggu mereka. Di lantai kedua ini, ada sekitar 150 Orc. Namun mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan tersebar dimana-mana.

"Serang!"

"Waoooooh!"

"Mari kita bertarung melawan gerombolan makhluk jelek ini!"

Seperti perkataan Anonim, segera pertempuran dimulai dan semua orang berjuang sampai darah penghabisan.

Sejak saat itu, mereka tinggal di Gua Orc selama tiga hari. Mereka terus bertarung melawan para Orc. Ketika menyusuri gua, mereka akan memeriksa apakah ada Orc yang mendekat atau tidak. Ketika melihat jumlah Orc yang mendekat sedikit, mereka akan melawannya. Jika jumlah Orc lebih banyak dari party mereka, mereka akan menghindarinya.

Ketika pertama kali memasuki Gua Orc, mereka mungkin merasakan tekanan saat bertarung melawan para Orc. Tetapi setelah beberapa hari berada didalam dan membunuh puluhan Orc. Tekanan tersebut telah hilang, diganti rasa senang mengumpulkan EXP dan meningkatkan level mereka.

Anonim dan partynya adalah satu-satunya pemain yang ada dalam dungeon ini.

Selain itu, Anonim telah membaca pola serangan para Orc yang berada dalam dungeon ini. Para bajingan itu bukan lagi sebuah ancaman yang berbahaya lagi bagi party mereka.


*****

Ketika hari ketiga, Anonim dan partynya berhasil menaklukan lantai kelima, dan berhadapan dengan sang BOSS. Dengan begitu, waktu pertarungan final yang sebenarnya dimulai.

"Serang!"

"Pertahankan formasi! Asia beri kami blessing!"

"Qilin serang kepalanya dengan mantra apimu!

"Fatty, ayo akhiri!"

Dengan komando Anonim, anggota party bergerak sesuai instruksinya, penuh dengan kegilaan. Bagi mereka, para Orc sekarang bukanlah tandingannya. Mereka telah membunuh para Orc berulang kali, meninggalkan ratusan mayat dibelakang mereka.

"Mati kau! monster sialan!"

"Kau monster jelek, aku akan menghapusmu dari muka bumi."

Menggunakan taktik milik Anonim secara agresif, mereka menghancurkan pertahanan para Orc dengan serangan yang terkoordinasi secara menyeluruh.

Sekarang hanya butuh sekejap mata untuk membersihkan dungeon ini. Mereka hanya perlu membunuh sang BOSS, Orc Warrior. Mereka menyerbu dengan ganas dan akhirnya...

"Hahahahaa..." Anonim dan party-nya tertawa liar, telah memenangkan pertempuran.

*****

Mereka akhirnya keluar dari dungeon, sudah tiga hari mereka berada didalam sana. Mereka tak bisa menahan senyum akhirnya bisa menghirup udara segar.

"Akhirnya kita keluar, udara diluar cukup segar. Tidak seperti didalam gua, pengap." seru Qilin bersemangat.

"Tiga hari berburu level kita meningkat banyak."

"Hehe, kita sudah dekat level 30." kata Fatty menyeringai.

"Aku juga telah mendapat beberapa skill baru."

Setelah menginap di Gua Orc selama tiga hari, level mereka telah meningkat drastis. Fatty, Asia dan Qilin saat ini level 27 sementara Anonim level 28. selain itu, item-item drop yang mereka kumpulkan juga cukup berlimpah.

"Ayo kita pergi."

"Kemana kita akan pergi? Stone Village atau kembali ke Batavia Town?"

"Aku memiliki quest di Valley Hundred Flowers, apakah kalian ingin bergabung denganku?" kata Anonim

"Quest?"

"Ya, sebuah quest berburu harta karun." jawab Anonim

Anonim menceritakan quest yang dia dapat dari Froogy kepada teman-temannya dan mengundang mereka bergabung.

"Itu pasti akan menyenangkan..." seru Qilin bersemangat.

"Tentu, kami akan bergabung, Anonim."

Ding!

Partymu telah menerima quest!

Semua anggota party Anonim menerima quest tersebut.

"Sebelum itu, ayo kembali ke Stone Village untuk menjual semua item yang kita dapat dari Orc."

"Kau benar, tas penyimpananku penuh sesak. Terasa berat saat berjalan." kata Qilin mengeluh.

"Hehe.. tunggu apalagi, ayo pergi! uang telah menunggu kita." kata Fatty bersemangat.

Mereka memutuskan akan pergi ke Valley Hundred Flowers untuk mengerjakan quest. Namun sebelum itu, mereka akan kembali ke Stone Village untuk menjual semua item yang mereka dapatkan dari berburu di Gua Orc