High Avatar Chapter 3


Pembukaan Resmi dan 3 Juta Rupiah


Hari ini akhirnya game yang ditunggu-tunggu telah diliris. Banyak orang berbondong-bondong membeli software High Avatar ditoko game. Toko-toko game penuh sesak dengan kerumunan orang-orang yang ingin membelinya. Walaupun software High Avatar telah di jual, namun saat ini orang-orang masih belum bisa memainkan gamenya. Itu karena pembukaan resminya dijadwalkan pukul 06.00 malam untuk bisa memasuki gim High Avatar.

Kenapa Softwarenya telah dijual sekarang? Itu karena agar para player dapat menginstal dikapsul mereka masing-masing sebelum pembukaan dan bersiap-siap menunggu pukul 06.00 malam untuk memainkannya secara bersama-sama dengan seluruh player di dunia.

"Baiklah mulai hari ini aku akan melakukannya." Dari seberang jalan Vetra melihat keramaian di toko game, dia memperhatikan orang-orang yang keluar masuk untuk membeli Software High Avatar.


Vetra pergi bukan untuk membeli software High Avatar. Akan tetapi hari ini dia mulai bekerja di restoran yang terletak didepan toko game tersebut. Dia berencana bekerja keras mengumpulkan uang untuk dapat membeli software tersebut.

"1 bulan.. hanya 1 bulan." Vetra bertekat untuk melakukannya dan kembali bekerja.

Vetra merasa menyesal karena tidak bisa langsung memainkan High Avatar saat pembukaan berlangsung pada pukul 06.00 malam ini. Sebenarnya Vetra memiliki tabungan dan bisa membeli softwarenya. Namun dia bertekat tidak akan menggunakan tabunganya karena itu hanya untuk biaya sekolah.

Andai item-item di akun The Worldnya masih ada, dia pasti sudah menjualnya untuk dapat membeli Software tersebut. Vetra berpikir begitu namun dia tidak menyesali apa yang sudah terjadi. Selama pulang sekolah dia bertekat bekerja selama 1 bulan untuk mengumpulkan uang. Dia memiliki uang yang dapat digunakan sebanyak 1 juta jadi dia harus mengumpulkan kekurangannya sebesar 2 juta rupiah.

"Aku harus bekerja sampai tubuhku tidak kuat lagi menahannya. Aku harus bertahan selama 1 bulan."

Selain bekerja direstoran, Vetra bekerja di sebuah stasiun sebagai OB, dan kadang-kadang dia berkeliling menjual koran.

Setelah pulang ke rumah, Vetra tergeletak lemas di tempat tidur kamarnya karena lelah setelah bekerja. Dia mengambil handphone disakunya dan melihat berita di internet, banyak orang sedang membicarakan High Avatar sepertinya game ini sudah menjadi kegilaan para gamer di seluruh dunia. Game ini telah menjadi topik utama bahkan saat pembukaan disiarkan di TV.

"Sayang aku tidak bisa memainkannya sekarang." gumam Vetra yang menyesalinya dan lekas tertidur karena kelelahan.


* * *

Vetra mengangkat wajahnya dari meja menandakan bahwa pelajaran telah usai dan waktu istirahat makan siang. Karena kebiasaan tidurnya, dia hapal waktu kapan harus bangun. Sudah seminggu semenjak Vetra bekerja setiap pulang sekolah, dia merasakan lelah diseluruh tubuhnya. Membuatnya tak beranjak pergi dari kursinya untuk membeli makan siang. Dia memilih melanjutkan tidur untuk memulihkan staminanya.

Vetra dapat mendengar suara teman sekelasnya sedang membicarakan High Avatar. Game ini sekarang menjadi sangat populer. Entah itu anak-anak, remaja, ataupun orang tua memainkannya. Dihari pertama game ini dibuka secara resmi, murid-murid sibuk membicarakannya. Bahkan yang tadinya tidak suka bermain game sampai memainkannya karena penasaran.

Seperti yang diduga. High Avatar sangat populer didunia. Memiliki lebih dari 90% gamer di indonesia yang memainkan game ini. High Avatar adalah game Virtual Reality nomor satu terpopuler saat ini dengan lebih dari 85% gamer di dunia yang memainkannya.

Yang membedakan game Virtual Reality ini dengan game lain adalah 95% realisme ketika bermain seperti terasa di dunia nyata. Selain itu strategi pemasarannya begitu mengesankan. Terkandung aroma kompetisi untuk menarik minat pemain. Berkompetisi untuk membuat avatar terkuat, menjadi orang pertama mencapai level 1000 dan mendapatkan hadiah sebesar 1000 Millyar. Itu semua membuat game ini begitu meledak, menarik perhatian setiap orang untuk mencobanya. Seperti monster, High Avatar telah menginvasi orang-orang diseluruh dunia.

Para murid yang baru pertama kali bermain game ini sibuk membicarakan pengalamannya bermain High Avatar. Tentang quest, berburu monster ataupun merasakan rasa sakit ketika diserang monster. Sedangkan murid yang sudah berpengalaman mereka mendiskusikan cara cepat naik level ataupun tempat dungeon-dungeon yang bagus.

Itu sebabnya akhir -akhir ini Vetra tidak seberapa diganggu oleh murid disekolah. Itu karena murid disini sekarang memiliki hobi yang sama dengannya. Namun hal itu akan kembali menjadi musibah ketika sang dewi mendekatinya, bukan tepatnya bagi Vetra dia adalah setan. Tatapan permusushan dari setiap murid kembali datang kepadanaya. Terutama dari Albert dan kelompoknya.

"Vetra, Jarang sekali melihatmu ada di kelas. Apa kau sudah makan? Aku membeli banyak makanan dari kantin, kalau mau ayo makan bersama."

Vetra mengerang dalam hati "sial" . Biasanya sebelum Eriana berinteraksi dengannya dia sudah pergi meninggalkan kelas. namun hari ini setelah bekerja keras setiap hari membuatnya begitu kelelahan. Dia begitu mengantuk dan ingin tidur.

Sekali lagi atmosfir permusuhan memenuhi kelas, Vetra berteriak dalam hatinya. Tidak, kenapa kau memperhatikanku? Perhatianmu bisa membunuhku! Hampir saja Vetra meneriaki kata-kata tersebut. Namun dia berhasil menahan kata-kata tersebeut keluar dari mulutnya.

"Ah. Terimakasih untuk tawarannya Eriana. Tapi aku sudah makan."

Vetra menolak tawaran tersebut untuk menghindari tatapan tajam dan gerutuan murid lain. Namun penolakan ringan seperti itu tak cukup untuk membuat sang dewi untuk berhenti mencoba.

"Eh. Bukankah dari tadi kau duduk disana, aku tak melihatmu keluar pergi untuk membeli makanan."

Hentikan! hentikan! sadari atmosfirnya. ketika Vetra merasakan keringat dingin karena semakin meningkatnya tekanan yang ada. Tiba-tiba penyelamat datang. itu adalah teman-teman yang selalu bersama Eriana.

"Eriana, Jangan menggangu dia. Sepertinya dia belum cukup tidur biarkan beristirahat."

Eriana hanya tertawa ringan mendengar ucapan sahabatnya. Sementara Vetra mengeluh pada dirinya sendiri dan menghela napas.


* * *

Sekolah telah berakhir, Vetra buru-buru beranjak pergi meninggalkan kelas. Pulang ke rumah lalu lekas berangkat menuju restoran untuk bekerja. Setiap hari itulah rutinitas yang selalu Vetra lakukan. Bekerja di restoran, stasiun dan kadang-kadang berkeliling menjual koran.

1 minggu, 2 minggu, 3 minggu ...

"Bagus. Akhirnya ..."

Selama 1 bulan. Vetra bekerja dengan keras. Waktu 1 bulan ini bukan hanya untuk mencari uang, itu juga dipakai untuk mengamati perkembangan High Avatar. mempelajari tentang sistem game, class, kota, dan skill. Vetra membuat tabel analisa, dan mencatatnya di dalam buku.

Vetra menerima gaji pertamanya setelah bekerja keras selama 1 bulan dan bergegas ke toko game terdekat. Hari ini akhirnya dia membeli software High Avatar seharga 3 juta rupiah. Harganya yang mahal cukup untuk meneteskan air mata dengan usaha kerasnya dia mampu membelinya, Namun dia masih belum tenang, apakah software ini bisa diinstal di kapsul lamanya atau tidak. Keraguan menyelimuti diri Vetra.

Jika software ini tidak bisa diinstal dia harus kecewa dan menunda memainkan game ini untuk sekarang. Bekerja keras kembali mengumpulkan uang untuk bisa membeli kapsul model baru yang bisa menginsal game tersebut. Namun Vetra bukanlah orang bodoh dia telah mencari info di forum diskusi apakah software High Avatar ini bisa diinstal di kapsul model lamanya atau tidak. Dan hasilnya cukup memuaskan, banyak yang mengatakan "bisa" jadi Vetra cukup tenang tanpa rasa khawatir dia menginsal sortware tersebut. Dan ternyata sukses. Semua persiapan telah selesai.

Itu adalah awal dari game. seperti seorang prajurit yang maju menuju medan perang. Vetra mengenakan kapsul dan memulai permainan.
Login ke High Avatar?

Ya | Tidak
Ketika pesan tersebut muncul, Vetra tanpa ragu-ragu berteriak.

"YAA!!"