LMS Vol 20 Chapter 8 Bahasa Indonesia


The Legendary Moonlight Sculptor Volume 20 Chapter 8
­Perang Ras di Las Phalanx  

"Serang."

Weed akhirnya memutuskan.

Golden Bird dan Eunsae, mereka berdua berbagi pendapat yang sama, yaitu mengabaikan perintah Weed.

Karena dia adalah manusia dengan level yang lebih rendah daripada mereka, mereka tidak melihatnya sebagai Master yang layak.

Namun, Weed jelas­jelas menyatakan bahwa dia ingin bergabung dengan pertempuran tersebut, sehingga mereka harus mengungkapkan pemikirannya.


"Itu sama saja dengan bunuh diri."

"Kau hanya memberikan hukuman mati pada dirimu sendiri."

Mereka tidak memiliki kepercayaan pada Weed sama sekali!

"Pendapat kalian tidaklah penting, kita semua berada pada situasi yang sama dan tidak banyak waktu tersisa."

Setelah menyadari apa yang akan terjadi, Tori dan juga Van Hawk menundukkan kepala mereka.

‘Aku sudah bertemu dengan master yang salah.’

‘Bagaimana aku bisa membiarkan diriku terlibat dengan pria ini lagi?’

Para bawahan Weed jatuh dalam keputusasaan yang mendalam.

Geumini dan Yellowy, keduanya diliputi rasa takut, berbeda dengan Seoyoon yang bahkan tidak menunjukkan sedikitpun keraguan.

Itu karena semakin ganas kondisi di medan perang, maka semakin “cerah” Seoyoon bersinar disana.

Weed mengalihkan pandangannya dari Seoyoon dan kembali mengamati pertempuran.

"Meskipun aku bilang bahwa kita akan bergabung dalam pertempuran tersebut, tetapi untuk sekarang, mari kita tunggu disini."

Para Chaos Warrior yang dipimpin oleh Kubichya yang tengah berperang melawan para Inferno Knight sekarang ini sudah terpecah­belah.

Beberapa dari mereka memutuskan untuk melawan para Fire Giant, sementara yang lain menargetkan para Baovant.

Sementara para Fire Giant dan Baovant membalas serangan mereka, para Inferno Knight, entah bagaimana caranya, mendapatkan sedikit waktu untuk beristirahat.

Setiap ras berusaha untuk mendominasi satu sama lain, ini benar­benar suatu perang untuk menentukan siapakah pemuncak tertinggi pada hierarki di Las Phalanx.

Setiap kali para Fire Giant mengeluarkan kekuatan mereka, seluruh dungeon berguncang, sementara serangan api besar yang terkonsentrasi dari para Baovant yang sangat panas sudah cukup untuk melelehkan batuan di sekitarnya.

Jika Weed sekarang bergerak bersama­sama dengan party dan pasukan undead­nya, mereka akan sulit mempengaruhi alur jalannya pertarungan.

Weed hanya memiliki segelintir undead Chaos Warrior yang tersisa, dan bahkan jika dia memiliki

Golden Bird dan Eunsae, mereka masihlah akan menghadapi musuh yang jumlahnya jauh lebih besar.

"Apakah Inferno Knight akan mengikutiku jika aku mengkomando mereka? Tetapi bahkan jika mereka melakukannya, itu masih belum cukup untuk menjamin kemenangan melawan Chaos Warrior."

Weed berpikir untuk menggunakan skill Necromancer tahap Advanced untuk menghasilkan lebih banyak pasukan undead, tapi mereka kemungkinan besar tidak akan bertahan lama jika diadu melawan para Chaos Warrior.

Membuat Inferno Knight muncul sebagai ras yang bisa berdiri tegak pada akhir pertempuran ini adalah suatu hal yang sulit.

Sementara Weed merenung untuk memikirkan strategi pertempuran, 30 menit telah berlalu.

Sekarang, sekitar seratus Chaos Warrior telah tumbang, tetapi pada saat yang sama, 50 Warrior lagi akan datang sebagai bala bantuan.

Sementara itu, Inferno Knight mengalami 70 korban.

Cukup jelas untuk melihat pihak manakah yang kalah, bahkan jika seseorang menyaksikan pertempuran tersebut dari kejauhan.

* * *

"Ah!"

"Kenapa dia tidak melakukan apa­apa?"

Sejak awal dari quest Weed di Las Phalanx, staf KMC Media selalu bekerja lembur.

Tim Operasi terus bekerja untuk mengedit audio dan video. Bahkan para karyawan dari Departemen Pembantu Umum yang tidak terkait, Departemen Sumber Daya Manusia, dan Staf Departemen lainnya juga terus berada di stasiun TV.

Tidak ada yang ingin pergi karena mereka semua ingin menonton petualangan Weed.

Para staf bahkan mempersiapkan kopi hangat dan selimut.

Jika Weed gagal dalam questnya maka seluruh Benua Versailles akan sangat terpengaruh.

Oleh karena itu, perhatian semua orang terfokus pada quest tersebut.

Royal Road tidak hanya populer di kalangan generasi muda baik laki­laki dan perempuan, tetapi juga populer di kalangan orang tua.

"Bunuh! Bunuh mereka semua!"

"Hancurkan!"

"Item! Baru saja, Item apa yang mereka jatuhkan?"

"Jackpot!"

Pyeon Seong Gu, juga dikenal sebagai maskot perempuan cantik dari stasiun, terus­menerus mengisi seluruh ruangan bioskop dengan teriakan, sorakan, dan pukulan sampai semua orang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

Meskipun staf hanya menonton dari layar, petualangan di Royal Road masihlah terlalu hidup.

Itu adalah hal yang bagus bahwa waktu di Royal Road 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu di dunia nyata, karena mereka bisa melewatkan bagian yang membosankan seperti ketika anggota party sedang makan, berjalan­jalan, ataupun beristirahat, dll

Karena mereka sedang menonton siaran langsung, mereka mendapatkan banyak bahan video.

Itu adalah petualangan Weed, sehingga tidak banyak bagian yang dipotong.

Dan juga, petualangan di Las Phalanx disertai banyak gempa bumi yang tiba­tiba terjadi dan menyebabkan bencana seperti permukaan tanah yang retak, dan dinding runtuh, itu semua mengejutkan setiap orang kapanpun mereka menontonnya.

"Weed, kenapa kau belum juga menyerang?"

Setiap staf memikirkan pertanyaan yang sama seperti Direktur Kang.

Sekarang adalah tahap terakhir dari quest tingkat kesulitan kelas S. Jika Weed berhasil, maka namanya akan tercatat dalam sejarah Benua Versailles.

Tapi pemirsa di ruangan kini mulai khawatir karena quest sepertinya akan berakhir dengan kekecewaan.

KMC Media hanya bisa memberikan harapan rendah setelah melihat bahwa musuh terakhir adalah dinding yang sulit untuk diterobos.

Tapi jika quest tersebut tidak bisa dilakukan oleh Weed, maka siapa lagi yang dapat menyelesaikan quest sulit seperti itu?

"Hmm, apakah kau tidak kunjung membuat pergerakan?"

Direktur Kang merasa cemas sehingga dia mencoba menenangkan diri dengan menenggak gelasnya yang berisi air, tetapi sekretarisnya yang menonton di samping membuat dia jadi bingung ketika tiba­ tiba mengucapkan beberapa patah kata.

"Aku pikir dia sudah menyerah."

"Menyerah?"

Direktur Kang bertanya dengan ragu.

"Weed sudah sampai sejauh ini, akankah dia menyerah sekarang? Jika dia memenangkan pertempuran ini, maka dia akan mendapatkan imbalan yang luar biasa. Jadi aku berpikir, tidak ada alasan baginya untuk menyerah."

"Namun, sekarang aku yakin bahwa dia tak bisa menang. Dia tidak memiliki pilihan yang tersisa selain menyerah."

"Itu mungkin terjadi tapi....."

Direktur Kang memiliki ekspresi pahit di wajahnya.

Meskipun situasinya tanpa harapan, dia hanya bisa mendapati harapan samar­samar bahwa Weed akan menyerang!

Chaos Warrior, Inferno Knight, Fire Giant, dan Baovant, jika kau melihat situasi itu, seakan­akan party Weed adalah sekelompok lobster yang menantang lautan penuh dengan ikan paus.

"Yang terbaik adalah meninggalkan quest dan kembali hidup normal seperti biasa."

Bahkan anak TK akan memikirkan kesimpulan rasional dan masuk akal itu.

Tapi meski begitu, Direktur Kang dan staf KMC media lainnya masih merasa tegang ketika melihat tindakan antisipasi yang akan Weed lakukan melalui video tersebut.

“Quest­nya terlalu sulit. Menyerah saja pada quest kali ini, karena masih ada quest­quest lainnya di luar sana."

Adalah hal yang umum ketika melihat pemain meninggalkan suatu quest di tengah jalan karena kesulitan yang tinggi, tapi petualangan saat ini melibatkan Weed, sehingga mereka ingin melihatnya sampai akhir.

Karena Weed selalu menghasilkan hasil yang luar biasa!

* * *

Mata Weed terus terpaku pada medan perang, dia terus memperhitungkan tindakan berikutnya yang mungkin dia ambil. Dia menganalisa pertempuran tanpa istirahat.

‘Masih belum….’

Chaos Warrior yang dipimpin oleh Kubichya membantai Inferno Knight satu per satu.

Para Fire Giant masih membabi­buta dan mengayunkan pedang mereka untuk membelah tanah, dan membuat langit­langit dan dinding gua runtuh.

Karena langit­langit runtuh, sejumlah besar Baovant di danau lava terbunuh oleh reruntuhan yang jatuh.

Ditengah­tengah kekacauan ini, Weed masih tetap fokus agar tidak ketinggalan kesempatan untuk menyerang.

Skill Kubichya pada pertempuran ini sangatlah beragam.

Selama pertempuran, dia mengambil kapak dan sekarang memegang dua senjata yang berbeda di kedua tangannya.

Dia bahkan melancarkan serangan tujuh combo beruntun dengan menggunakan kapak.

Dan setiap kali dia mengayunkan kapaknya di udara kosong, ledakan kuat menghantam Inferno Knight.

"Wrath of Fire."

Sihir api Dragon Sword Red Star dilepaskan.

Para Inferno Knight mencoba untuk memblokir sihir api dengan perisai mereka, tetapi kekuatan destruktif lawannya begitu kuat, sehingga mereka terpentalkan.

Kubichya bahkan mampu merobohkan Fire Giant. Dia kemudian meluncurkan suatu serangan membingungkan pada Fire Giant dengan kombinasi kapak dan pedang.

"RAAAAAAAAA!"

Saat Fire Giant runtuh, gerombolan Chaos Warrior terdekat berteriak dengan serempak, ini menunjukkan bahwa mereka segera melancarkan serangan berikutnya.

Fire Giant yang sekarat itu berguling­guling karena menderita rasa sakit yang parah!

Salah satu Fire Giant akhirnya mati, sekitar kurang dari setengah jumlah Inferno Knight yang tersisa, dan mereka terus menjaga Imbeol's Circle.

Para Fire Giant lainnya mengamuk bahkan lebih ganas lagi, dan para Inferno Knight yang memegang pedang dan perisai berteriak mati­matian untuk melanjutkan peperangan.

Setelah Kubichya menyerap Mana dari Imbeol's Circle, dia akan berkembang menjadi monster yang bahkan lebih kuat.

Weed yang memiliki kesabaran super masih terus menunggu walaupun situasi di depan matanya terus memburuk.

"Masih... Masih belum waktunya."

Menunggu layaknya perampok yang bersiap untuk merampok bank, Weed memusatkan konsentrasinya.

Dalam lautan api, sekitar seribu monster beratribut api masih terlibat peperangan yang kacau.

Setelah beberapa saat, Kubichya sekali lagi mampu membunuh Fire Giant lain.

Menunda­nunda waktu disini sama saja dengan membiarkan para Chaos Warrior menang, jadi sekarang saatnya untuk bertindak.

"Sekarang."

Weed akhirnya mulai bergerak.

"Yellowy, Geumini, kalian berdua tidak akan terlibat dalam pertempuran, jadi tetaplah berada disini. Jika situasi semakin memburuk, segeralah kabur."

"Mengerti, golgolgol!"

"Semua undead, ikuti perintahku. Undead Commander!”

Skill Necromancer!

Dengan mengaktifkan skill itu, memungkinkan dia untuk mendapatkan kontrol penuh dari undead tanpa memperdulikan kehendak pribadi mereka, seolah­olah para undead adalah boneka kayu yang terhubung oleh senar.

Setelah menunggu dengan tenang di garis samping selama lebih dari satu jam, akhirnya Weed memulai serangannya.

"Blink!"

Mengangkat kapak mereka, undead Chaos Warrior mulai berlari.

Dengan menggunakan skill teleport, mereka langsung menuju lokasi Kubichya.

Tapi itu bukan satu­satunya hal yang dipikirkan oleh Weed.

Sebelum undead­nya tiba, dia membidikkan sihirnya ke arah tubuh Fire Giant yang baru saja dibunuh Kubichya.

"Corpse Explosion!"

Dari tubuh Fire Giant itu, ledakan besar memekakkan telinga terjadi dan menyebar ke seluruh area.

"Keuaak!"

Kubichya dilahap oleh ledakan tersebut dan beberapa pasukan Chaos Warriror di dekatnya ikut terpental.

Kemampuan skill Corpse Explosion telah meningkat pesat.

Permusuhan dari Fire Giant meningkat sebesar 55%.

Banyak jendela pesan sistem yang bermunculan.

Itu karena Weed telah melantunkan sihir kutukan pada Kubichya secara beruntun. Sekitar dua­pertiga dari mantra­mantra itu ditolak mentah­mentah, dan hanya Blinding Jinx dan tiga kutukan lainnya yang berhasil memberikan efek.

Sebelum asap dan api menghilang di area tersebut, para undead Chaos Warrior mulai menghantam Kubichya dengan kapak mereka.

"Kuaaa!"

Tikaman dari para undead!

Undead memulai semua serangan sebelum Chaos Warrior bisa campur tangan.

Kubichya mampu melakukan serangan balik dengan pedangnya dan membakar beberapa undead, tapi tidak menimbulkan damage yang berarti.

Bagaimanapun juga, Weed sangat cepat dalam mengontrol pasukan undead­nya.

"Golden Bird, bawa aku terbang. Eunsae, kau pergi langsung ke arah Kubichya. Tori, Van Hawk, kalian berdua ikuti aku."

""Dimengerti""

Dengan menggunakan kedua kakinya, Golden Bird meraih bahu Weed dan mulai terbang ke atas medan pertempuran.

Melewati kedua kaki Fire Giants, mereka terbang sambil melakukan manuver yang luar biasa, bahkan bisa menghindari para Chaos Warrior yang berteleportasi untuk mengejar mereka!

Tori dengan jubah hitamnya yang berkibar mengikuti mereka sambil membawa Van Hawk.

"Turunkan aku sekarang!"

Mereka masih berada 10 meter di atas Kubichya, tetapi setelah mendengar perintah dari Weed, Golden Bird melepaskan cakarnya.

Melewati asap dan api, Weed berhasil menghantam Kubichya.

Weed menggunakan undead­nya untuk menarik perhatian Kubichya sembari membingungkan dia dengan sihir kutukan. Ini adalah rencana Weed untuk memanfaatkan tubuh besar Kubichya, dan dia pun berhasil mendarat di punggungnya.

Namun, Kubichya juga memiliki lengan panjang sehingga dia menggunakan kapak untuk ayunannya di atas Weed yang menempel di punggung.

"Kurang ajar! Pasang perisai, Closed Eyes!”

Pada saat ini, Weed hanya bisa mengandalkan Endurance miliknya.

Kapak tersebut menghantam perisai dan menghantam Weed.

Sebuah dampak yang sangat kuat!
Kamu telah menerima hantaman berat. Kamu kehilangan 38.900 HP.

Sampai kamu sembuh dan pulih sepenuhnya, kamu akan memiliki 2.590 penurunan maksimal HP. Kamu terkena stun selama 7 detik.

Kamu tidak dapat menggunakan sihir karena hilangnya rasa keseimbangan.
Bahkan setelah menerima damage tersebut, Weed masih bertahan dan menempel di punggung Kubichya.

Dia berjuang mati­matian sambil meraih helm raksasa milik Kubichya. Apapun yang terjadi, dia tak akan melepaskannya

Jika dia jatuh di sini, dia akan mati dengan sia­sia.

Bahkan jika dia tidak dibunuh oleh Kubichya, masih mungkin bahwa dia akan diinjak oleh Fire Giant atau terjebak dalam bombardir bola api oleh para Baovant ketika jatuh.

Weed mati­matian menghindari berbagai kemungkinan kematian yang menantinya.

Bagi Weed, itu adalah 7 detik terlama seumur hidupnya.

Kubichya sangat cepat, Weed bisa merasakan itu karena gerakan intens tubuhnya.

Para undead terus mengganggu, dan hal itu membuat target dari kapak dan pedang milik Kubichya beralih pada mereka bukannya pada Weed.

Dengan dukungan dari para undead, Weed nyaris gagak untuk bertahan selama 7 detik!

Pandangan Weed dan rasa keseimbangan tubuhnya telah kembali normal.

Sampai saat ini, dia masih mencengkeram helm Kubichya.

Dan sementara tangannya masih memegang erat helm itu, dia mengaktifkan sihirnya.

"Life Drain! Mana Drain!”

Mantra­mantra Lich ini sangatlah berguna, tapi itu hanya dapat diaktifkan dari jarak dekat. Dan Weed melakukan aksi gila­gilaan untuk bisa mengaktifkan sihir ini.

Menggantung di punggung suatu monster berlevel ultra­tinggi, Chaos Daejeonsa mengayunkan Dragon Sword, menyerap HP dan Mana­nya, itu adalah suatu pergerakan yang tak pernah terpikirkan oleh siapapun!

"Skeleton pengganggu dan pengecut, kau masih belum mati?!"

Kubichya yang masih sibuk menangkis undead, belum sanggup menghentikan Weed.

Jika tidak ada undead yang menangkis dan mengganggu serangan Kubichya, Weed tidak akan bertahan selama ini.

Weed menyegel tubuh Kubichya di tempat, dengan suatu pergerakan yang sangat beresiko!

Meskipun Weed mungkin memiliki keuntungan dalam posisi seperti itu, masihlah sangat sulit baginya untuk menyerang atau mengaktifkan serangan sihir macam Dark Spear.

"Kuaaa!"

Kubichya berteriak sambil melampiaskan semua kemarahannya pada serangan, dan terus mengurangi jumlah undead!

Tidaklah mudah bagi Weed untuk mempertahankan posisinya di punggung Kubichya.

Setiap kali Kubichya bergerak, Weed harus berpegang lebih kuat agar terus menempel, dan ketika Kubichya mengayunan kapak ke bagian belakang kepalanya, Weed menghindarinya dengan bergerak gesit bolak­balik.

Weed bagaikan seekor belalang yang menempel pada badan seekor badak yang sedang mengamuk!

Aksi menempel pada tubuh Daejeonsa Kubichya membuat Weed begitu tegang, sampai­sampai semua rambut di tubuhnya berdiri tegak.

Dan juga, bahkan hanya menyentuh dia sudah cukup untuk membakar seseorang.

"Blink."

Kubichya mencoba menggunakan skill teleportasi, tapi gagal.

Karena Weed terus­menerus menguras HeP dan Mana­nya, dia tidak bisa menggunakan skill­nya.

"Skeleton sialan! Kau berani menjadikan punggungku sebagai pelana, aku akan membunuhmu!”

Kubichya sekarang terfokus untuk membunuh Weed, tapi seperti sebelumnya, Weed masih mampu menghindari serangan yang terus­menerus mengganggunya.

Tiba­tiba dari dalam asap, Golden Bird dan Eunsae muncul.

Menggunakan kemampuan transformasi, mereka berubah menjadi tombak dan pedang.

Mencapai kecepatan maksimum, kedua senjata itu merubah haluannya ke arah Kubichya!

Serangan itu seperti dua kilatan cahaya yang memotong udara.

Meskipun serangan itu mungkin memberikan damage besar, belum tentu mereka bisa mengenai target dengan situasi seperti ini.

Kubichya pasti akan mencoba untuk menghindari serangan itu, sehingga Weed membutuhkan gangguan dari para undead untuk menjaga dia tetap di tempat.

Weed memperhitungkan waktu sebelum Kubichya memulai tindakan menghindarnya. Sembari berencana untuk mengantisipasi tindakan lawannya, Weed pun meneriakkan perintahnya.

"Undead, serang dia!"

Para undead Chaos Warrior bergegas dengan kecepatan tinggi untuk menubruk Kubichya, dan melakukan apapun yang bisa mengganggu pergerakannya.

Kubichya terpaku di tempat, sehingga tombak dan pedang menembusnya di bahu dan pinggul.

"View Status!"

Sementara menjadi seorang Necromancer, Weed bisa menggunakan skill yang dapat mengungkapkan status Kubichya.
Chaos Daejeonsa Kubichya

Salah satu monster kelas bos di Las Phalanx.

Secara kebetulan, dia bisa memperoleh Dragon Sword ketika dia masih kecil. Sejak saat itu, dia mampu memenangkan berjuta pertempuran di Las Phalanx dan menjadi Chaos Daejeonsa. Memiliki kekuatan begitu besar, dia punya keinginan membara untuk mendominasi.
  • Mampu menggunakan sebagian sihir yang tersegel pada Dragon Sword.
  • Setiap kali berada di area atribut api, regenerasi HP akan meningkat hingga 3 kali lipat.
  • Pandangannya kabur, hampir mati, kelelahan, dan bingung karena efek dari sihir kutukan.
  • Karena luka parah, efisiensi tempur sedikit berkurang.
  • Health: 21%
  • Mana: 9%
Memiliki Leadership yang tinggi, Kubichya mampu memimpin para Chaos Warrior untuk membunuh dua Fire Giant hanya dalam rentang waktu satu jam.

Tapi akumulasi damage yang dia terima dari pertempuran sampai sejauh ini, ditambah lagi dari Corpse Explosion, serangan keroyokan dari undead, Tori, Van Hawk, Golden Bird dan Eunsae, itu semua mengurangi HP­nya sampai tersisa 21%.

Tetapi meskipun demikian, si Chaos Warrior kelas bos itu masih terbukti menjadi lawan yang tangguh karena level pemulihannya sangatlah tinggi!

Namun, Kubichya juga mulai putus asa sehingga dia meminta bala bantuan.

"Kuaaaaa! Musuh menyerangku. Para Warrior, datanglah kesini!”

Para Chaos Warrior terdekat menanggapi panggilan tersebut.

"Daejeonsa dalam bahaya."

"Musnahkan musuh baru!"

Menggunakan skill teleportasi mereka, para Chaos Warrior bergegas ke tempat Kubichya namun, para

Inferno Knight dan Fire Giant menghalangi jalan mereka.

Weed harus memberikan damage lebih besar pada Kubichya sebelum bala bantuannya tiba, karena tidak ada jaminan bahwa monster­monster itu dapat menahan mereka untuk waktu yang lama.

Tapi setelah mempertimbangkan segala situasi, Weed sudah memikirkan penanggulangan terlebih dahulu.

"Situasi ini semakin buruk setiap detiknya. Corpse Explosion!”

Tubuh pertama dari Fire Giant yang sudah mati digunakan untuk mantra itu.

Gelombang kejut mengguncang seluruh dungeon, dan menyebabkan gumpalan asap dan api mengisi seluruh area.

Corpse Explosion telah meningkat 1 level.

Permusuhan dari para Fire Giant telah mencapai nilai maksimum.

Pengaruh item yang menurunkan permusuhan akan melemah.

Disarankan bahwa kau harus menghindari menarik perhatian Fire Giant.


Beberapa serpihan yang berasal dari mayat Fire Giant terbang menuju Weed.

Karena ledakan besar yang terjadi, enam Chaos Warrior tewas.

Dan banyak musuh lainnya tergeletak di tanah.

Weed sekarang telah memperoleh lebih banyak waktu sehingga dia tidak bisa membuang­buang kesempatan ini.

Van Hawk memulai serangannya untuk memanfaatkan kesempatan ini bersama­sama dengan Tori.

Weed juga memanipulasi para undead untuk menyerang Kubichya yang terluka, sementara Golden Bird dan Eunsae bersiap untuk menghimpitnya dari kedua sisi.

"Potong dia!"

Golden Bird dan Eunsae meluncur ke bawah dengan kecepatan sangat tinggi, mencakar Kubichya, memberikan sejumlah besar damage.

"Bagaimana bisa prajuritku tumbang dengan mudah disini? Anjing­anjing Inferno Knight sialan! Aku harus secara menyeluruh menghancurkanmu dan para undead­mu disini."

Para undead terus menyerang tapi kali Kubichya melancarkan serangan balik yang kuat dengan kapaknya.

Para undead hanya bisa mengorbankan diri mereka sendiri.

Hanya sekitar tujuh undead Chaos Warrior yang selamat.

"Aerial Bind!"

Sebuah badai terbentuk di area sekitar, dengan Kubichya sebagai pusatnya. Rasanya seperti penghalang yang membatasi area, lantas mencegah Van Hawk dan para undead melarikan diri.

"Keuheuheuheu, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"

Dengan Van Hawk yang terjebak di dalam penghalang angin tersebut, Kubichya memulai pertempuran satu lawan satu.

Kubichya mengayunkan kapaknya dengan kecepatan yang luar biasa. Melihat serangan itu, Van Hawk fokus ke pertahanan tetapi dia tidak mampu menahan kekuatannya dan terpental.

Akhirnya Kubichya, setelah mengacaukan Van Hawk, menebas dia dengan pedangnya.

"Ku... uugh."

Setelah pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, Van Hawk akhirnya tewas.

Tapi karena tubuh dan jiwanya telah tersegel oleh black magic didalam kalung, masih memungkinkan untuk memanggil ulang dia setelah cooldown item.

Namun, karena dia mati lebih awal, sebagian besar kekuatan pada party Weed telah menghilang dari medan pertempuran.

Tapi setidaknya, dia, entah bagaimana caranya, mampu menurunkan HP Kubichya sebesar 3%.

‘Kami benar­benar terisolasi.’

Weed sudah menganggap bahwa peluang untuk menang sekarang sangatlah tipis.

HP tersisa Kubichya masih sangat tinggi, dan dia memiliki level dan defense yang tinggi. Hal itu semakin memperburuk keadaan.

‘Aku harus membiarkan Golden Bird dan Eunsae mundur sebelum terlambat.’

Dengan situasi seperti ini, Weed tidak dapat melarikan diri, sehingga dia menginstruksikan Golden Bird dan Eunsae untuk terbang melalui celah penghalang angin sebelum mereka ikut terbunuh.

Adapun untuk Seoyoon, dia langsung bergegas menuju Kubichya melewati asap tebal, yang terbentuk setelah Fire Giant meledak.

Pedangnya sekarang memancarkan cahaya merah ganas.

Sementara HP dan Mana Kubichya terus terkuras, rentetan hujan meteor meluncur ke arahnya.

Sebuah serangan yang mengabaikan segala macam pertahanan.

* * *

Di ruang pemutaran KMC Media, semua orang sibuk bekerja.

"Aku ingin bagian itu dipotong. Fokuskan pada arah dimana banyak monster bisa terlihat pada layar. Pemandangan dari lava terlalu terang."

"Haruskah aku menurunkan tingkat kecerahan?"

"Mari kita buat bagian lava­nya sedikit lebih gelap. Kita tidak boleh membiarkan adegan itu menyakiti mata pemirsa."

Sejumlah besar bahan video dikirimkan dari pertempuran Weed.

Jadi KMC Media mencoba untuk memotong sebanyak mungkin bagian yang tidak perlu.

Pada saat itu, Drinfeld, armada II dari Kerajaan Haven, Griffith dan kru bajak laut, mereka masih berburu diatas tanah Las Phalanx.

Sebuah video klip yang tiba­tiba ditayangkan di televisi menunjukkan letusan gunung berapi, kemudian gambarnya bergeser pada adegan dimana banyak Chaos Warrior berkumpul.

"Chaos Daejeonsa Kubichya menghasut perang ras."

"Jika mereka memenangkan perang ini, maka mereka akan menjadi ras yang mendominasi Las Phalanx. Saat ini, para Inferno Knight, Fire Giant, dan Baovant terlibat dalam pertempuran besar dengan mereka."

Setelah itu, dua ledakan besar terjadi dibawah tanah Las Phalanx.

* * *

Di bawah langit Las Phalanx, awan perang berkumpul.

"Kita akan mengganggu si Skeleton itu."

"Kumpulkan lebih banyak pasukan!"

"Kita tidak akan membiarkan dia menghentikan Kubichya."

* * *

Setiap orang yang melihat video itu segera mengenalinya sebagai quest milik Weed.

Pemirsa dari CTS Media berbondong­bondong ke forum KMC Media, dan meminta untuk menyiarkan seluruh acaranya.

Rumor dari kelanjutan quest Weed tersebar dari mulut ke mulut melalui internet.

* * *

Direktur Kang menganggap bahwa Drinfeld dan juga Griffith tidak dapat mengganggu quest Weed pada saat ini.

"Masalahnya adalah, apakah dia akan berhasil ataukah tidak......"

Apakah quest akan sukses atau gagal, itu masihlah layak untuk disiarkan.

Dan jika dia tidak menyiarkan quest itu dengan segera, pemirsa yang terus menanyakan kapan acara tersebut akan mengudara, dan mereka juga akan segera memanas­manasinya.

Tapi informasi tentang program yang menampilkan quest Weed masih disembunyikan dan dirahasiakan dengan ketat, dia bahkan mengatakan kepada pengiklan untuk bersiap saja.

Bahkan perusahaan yang tidak biasanya mengiklankan, juga patuh terhadap permintaan itu.

"Perusahaan kita berafiliasi dengan beberapa kelompok sekarang... Jadi, 5 kelompok manakah yang harus beriklan terlebih dahulu? "

"Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan editing? Dan kapan kita bisa memulai siaran? Adapun untuk iklannya, aku ingin agar pihak sponsor baru mengudarakannya pertama kali."

"Pihak dengan rating iklan tinggi, ya aku paham. Dengan begini, perusahaan saingan kita tidak bisa

mengalahkan peringkat kita."

Kontrak iklan sudah ditetapkan, yang tersisa adalah cara untuk mengimbangi waktu siaran.

Program ini akan dimulai pada saat adegan Weed mulai menjelajahi Dungeon Inferno, menghadapi letusan gunung berapi, dan akhirnya partisipasi dalam perang antar ras.

Setelah beberapa saat, beberapa tim mengalami kesulitan melakukan editing pada menit terakhir siaran.

"Mulai siaran di bagian satu. Setelah pembukaan, masukkan iklan diantara setiap sepuluh bagian interval."

"Mulai siaran sekarang."

Program yang hendak mengudara adalah yang sudah disiapkan oleh para staf sebelumnya.

Adapun sisa adegan dari questnya, karena itu masih berlangsung, maka akan diedit secara bersamaan ketika siaran tersebut ditayangkan.

"Pukul!"

"Ahhh, itu tidak cukup untuk memberikan pukulan fatal."

"Sangat disesalkan!"

Tim Operasi mengalami kesulitan sementara staf lain yang tidak ada hubungannya malah sibuk menonton video.

* * *

Presiden Jeong Deuk Soo sedang membaca laporan yang disampaikan oleh Dr. Cha Eunhee dari Rumah Sakit Rehabilitasi Saemaul.

"Dia telah menunjukkan begitu banyak kemajuan. Ini seperti suatu keajaiban."

Putri yang dia pikir tidak akan pernah lagi mengatakan sepatah katapun, kini telah berbicara dengan seseorang.

Meskipun itu adalah percakapan yang canggung dan pendek, tindakan berbicara memiliki arti khusus pada dirinya sendiri.

Si dokter telah menulis semua kemajuan Seoyoon pada laporan. Jika dia mampu menaruh kepercayaannya pada orang lagi, maka mungkin saja gadis itu bisa mendapatkan kembali suaranya.

Hanya soal waktu sampai dia sepenuhnya pulih.

Presiden Jeong Deuk Soo tersenyum saat melihat hasilnya.

"Apakah Seoyoon benar­benar menghabiskan sebagian besar waktunya dengan pria itu?"

Dia telah menerima segala macam informasi yang berkaitan dengan Seoyoon dari pengawalnya.

Sejak dia mengunjungi Lee Hyun dirumahnya untuk acara lain, semuanya dilaporkan tanpa terkecuali.

"Ya."

"Jadi, tidak sekalipun dia melakukan penolakan?"

"Seoyoon tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan dia."

Tanpa bertemu Lee Hyun secara langsung, para pengawal melakukan pemeriksaan menyeluruh pada latar belakang pria itu.

Lee Hyun memiliki masa kecil yang menyedihkan karena utang besar yang terakumulasi sehingga keluarganya jatuh miskin. Dia telah mengembangkan kepribadian bakhil karena terus­menerus diganggu oleh rentenir. Tapi terlepas dari semua itu, dia tampaknya sangat peduli tentang kesejahteraan keluarganya.

Tampaknya dia membenci berkencan dengan wanita karena dia pikir itu hanya membuang­buang waktu dan uang. Dalam artian tertentu, karakternya agak mirip dengan Seoyoon, yaitu mereka berdua sama­sama tidak terbuka pada orang lain, tapi dalam kasus Seoyoon, dia hanya takut terluka sehingga dia mencoba untuk tidak terlibat dengan orang lain, lantas mengisolasi dirinya.

Dia telah berlatih ilmu pedang di dojang. Telah memelihara banyak binatang dirumahnya, tapi dia melakukan itu untuk meningkatkan cadangan makanan, bukannya ingin membesarkannya sebagai hewan piaraan. Seoyoon tampaknya telah jatuh hati pada anjingnya yang bernama Mohm Boshin, lantas dia memperbolehkan Seoyoon untuk merawatnya. Dokter hewan tampaknya tidak menemukan masalah pada kesehatan si anjing tersebut.

Dia tidak memiliki hobi tertentu dan hidupnya tampaknya hanyalah: pergi ke dojang — sekolah — pasar

— lantas pulang.... dan dia melakukan siklus itu setiap hari.

Pada catatan khusus, dia memiliki karakter bernama Weed dalam permainan virtual reality populer berjudul Royal Road, dan tampaknya dia cukup terkenal dalam game tersebut.

Data yang dikumpulkan untuk karakternya relatif besar, dan semua catatan menunjukkan bahwa dia memiliki cukup banyak prestasi yang mengesankan dan luar biasa.

Presiden Jeong Deuk Soo memainkan Royal Road beberapa kali ketika dia sedang berlibur, tapi dia tidak pernah mendengar tentang karakter bernama Weed.

"Dia tampaknya menjadi pendamping yang baik bagi Seoyoon."

"Aku pikir juga begitu... Jadi kita harus terus mengijinkan mereka bertemu?"

"Aku akan mengijinkannya untuk saat ini. Aku tidak ingin secara tegas memisahkan mereka dan berakhir dengan menyakiti perasaan Seoyoon."

Presiden Jeong Deuk Soo tidak ingin melihat Seoyoon terluka dan menderita lagi.

Namun, dia akan sepenuhnya menghentikan hubungan mereka jika pria itu memutuskan untuk mengencaninya nanti.

Penampilan, kekayaan, keturunan, ada perbedaan besar dalam aspek­aspek tersebut pada dua insan ini.


"Menurut penyelidikan, kelemahannya adalah uang, jadi aku hanya bisa memberinya uang sebagai ungkapan terima kasih atas tindakannya yang dermawan. Aku akan memberinya cukup uang untuk seumur hidupnya. Aku yakin itu akan membuatnya paham bahwa hubungan antara dia dan Seoyoon

tidak boleh melewati batas ‘teman baik’."