LMS Vol 17 Chapter 7 Bahasa Indonesia


Volume 17 Chapter 7 ­ Kehidupan Seorang Gadis 


Weed mengeluarkan kulit King Hydra dan Imoogi. Bahkan setelah membuat boneka binatang dan gagal membuat boneka anak­anak, masih ada cukup banyak bahan tersisa. Kulit terbaik juga masih tersisa.

Untuk karya seni, yang pertama dibuat tidaklah selalu yang terbaik, dan yang terakhir belum tentu memiliki tingkat finishing tinggi. Namun, sebuah patung yang tidak bergerak tidak akan bisa menyampaikan emosi kepada pihak lawan.

Dia telah menyimpan bahan terbaik, untuk jaga­jaga jikalau dia mengetahui patung yang benar­benar harus dibuat!

"Aku harus bisa membuat 40 boneka. Ini memalukan, tapi ini harusnya lebih dari cukup."

Weed memotong kulit dan mulai membuat patung bayi yang baru lahir. Ini adalah seorang gadis kecil yang baru saja lahir. Kulitnya keriput, dan dia tampak seperti hendak menangis, seakan­akan dia benar­ benar datang ke dunia untuk pertama kalinya. Dia cukup kecil sehingga bisa dipegang dengan satu tangan.

"Makhluk hidup beberapa jam setelah lahir. Ini adalah bayi yang pertama kali membuat kontak dengan

dunia setelah keluar dari rahim ibunya."

Setelah menerima informasi tentang Mandol dan istrinya, Weed mengambil sedikit dari fitur mereka sembari membuat boneka. Meski begitu, bagaimanapun juga, tidak ada karakteristik tertentu pada bayi yang baru lahir.

"Baiklah. Yang pertama sudah selesai dilakukan."

Weed meletakkan boneka bayi dan mengangkat kulit lagi. Dia harus membuat boneka kedua sekarang.

Saat dia membuat boneka, tangan Weed sangatlah berhati­hati.

"Ini adalah bayi yang baru lahir. Pada tahun pertamanya, dia akan mulai bertatah, dan mengganti popoknya adalah suatu pekerjaan yang mengerikan juga. Dari sudut pandang orang tua, itu akan menjadi masa ketika mereka terus cemas sepanjang waktu."

Ketika membayangkan masa depan gadis kecil yang istri Mandol telah lahirkan, Weed membuat boneka dengan sangat tegang.

"Dia membutuhkan pakaian, juga."

Dia telah menutupi boneka bayi dengan kain bersih, tapi sekarang dia menggunakan Tailoring untuk membuat pakaian bayi tersebut.

Dia menyelesaikan boneka seorang gadis kecil yang tertawa cekikikan di hari ulang tahun pertamanya!

"Sekarang dia mengenal ibu dan ayahnya... itu adalah saat dia tumbuh dewasa seperti itu."

Boneka yang dia buat berikutnya haruslah sedikit lebih besar. Karena gadis itu semakin tinggi, dan jari tangan & kaki juga semakin tumbuh. Dia juga memiliki rambut dikuncir yang lucu.

"Ini adalah usia ketika dia mulai belajar bagaimana berbicara, dan mulai bertindak nakal."

Dia mengenakan boneka keempat yang dia buat dengan seragam TK. Itu adalah boneka pelajar muda yang mengenakan pakaian manis dan bahkan ransel.

Boneka kelima telah tumbuh dengan cepat, sudah waktunya bagi dia untuk pergi ke sekolah dasar.

Sampai sekarang, boneka anak­anak itu berwajah lucu dan imut, tapi mulai boneka keenam, dia memiliki pesona yang sedikit feminin.

"Anak laki­laki di sekelilingnya benar­benar bernafsu ingin membalik roknya, dan dia akan tumbuh menjadi seorang gadis dengan senyum yang manis."

Gadis kecil yang membuat kenakalan, dan berlarian layaknya seorang putri, akan tumbuh dengan apik. Matanya suka melirik ke sana­sini seperti sebelumnya, tapi lebih cerah, dan dia akan lebih tinggi.

Setiap boneka yang dia selesaikan setelahnya, semakin tinggi dan memiliki rambut yang juga semakin panjang. Gaya rambutnya juga berubah terus, mulai dari rambut panjang lurus yang disukai kaum lelaki sampai model rambut gaya peri yang bersemangat.

"Ini juga merupakan pekerjaan yang cukup sulit."

Dia harus pergi membeli rambut dari toko bahan patung dan menjahitnya semua; meski demikian, dia tidak kelelahan karena dia sedang mengupayakan sesuatu yang besar.

Pada boneka keempat belas, dia sudah lulus SMA dan menjadi dewasa.

Dia tumbuh menjadi seorang wanita yang tampak sangat energik dan banyak bicara. Seolah­olah dia tiba­tiba membawa pacarnya dan memperkenalkannya kepada orang tua, dia memiliki pipi kemerahan dan ekspresi menawan. Dia bahkan membuat aksesoris cantik seperti bando dan kalung dengan kerajinan. Dia hanya membutuhkan tas buku dan seragam ketika masa SMA, tapi dia sekarang adalah seorang gadis kuliahan. Weed harus membuatkan dia tas dan sepatu hak tinggi, seperti kehidupan seorang wanita normal.

"Tapi masih belum mewah!"

Weed tawar­menawar untuk mendapatkan harga kulit kelinci yang terjangkau sebagai barang yang akan dibawa si gadis berkeliling. Meski begitu, dia masih belum memiliki perasaan gadis kuliahan yang halus. Itu adalah aksesoris yang cocok dengan ekspresi, pakaian, nuansa, dan parfumnya. Seperti orang tua yang begitu menghargai anaknya, Weed membuatnya dengan sepenuh hati; seorang pelajar perempuan yang begitu dicintai layaknya manusia nyata.

Butuh waktu yang sangat lama untuk membuat patung, tetapi Weed berkonsentrasi penuh di setiap usahanya, sampai­sampai dia tidak menyadarinya.

Pada boneka ketujuh belas, seakan­akan tidak ada yang bisa menyadari berlalunya waktu, bayi kecil yang baru saja lahir, kini harus menemukan pekerjaan.

Boneka kedelapan belas bahkan menjadi seorang sukarelawan untuk membantu masyarakat dalam situasi sulit.

Boneka kesembilan belas, dia membawa pulang seorang pacar, dan pada boneka kedua puluh satu, dia akhirnya menikah. Dia bahkan mendapatkan suami yang handal dan bijaksana; mereka adalah pasangan yang cocok layaknya dua sejoli. Weed membuat para tamu undangan pernikahan dengan bahan seperti kulit rusa atau kelinci, dan mereka merayakan masa depan pasangan itu.

Boneka kedua puluh tiga bahkan memiliki seorang anak, dan dia tinggal di suatu rumah dengan bahagia. Dia mencuci piring bersama suaminya, mencuci pakaian lantas mengeringkannya, dan pergi untuk bekerja sembari hidup dengan bahagia.

Setiap kali boneka selesai, wanita itu semakin menua, dan berlalunya waktu jelas­jelas menyebabkan keriput muncul di wajah cantiknya.

Boneka yang membesarkan anak­anak dan tinggal bersama suaminya.

"Ini terlalu cepat; orang­orang mengatakan bahwa hidup seseorang berjalan begitu cepat bagaikan tunas yang tumbuh dan tidak dapat kembali lagi, tetapi meskipun demikian, itu terlalu menyesalkan."

Melewati hari muda dan kekanak­kanakan yang berkilauan seperti permata, kehidupan boneka itu mengalami percepatan. Mulai dari boneka ketiga puluh enam dan seterusnya, boneka itu menghabiskan lebih banyak waktu sendirian; anak­anaknya tumbuh dewasa, menemukan pekerjaan, dan menikah. Dia menjadi seorang nenek dan sering tidur siang, membaca buku­buku, dan membuat syal benang untuk cucu­cucunya.

Kulit Imoogi dan Hydra yang tadinya begitu berlimpah, kini mulai habis.

Boneka keempat puluh satu dengan bahagia dan dengan tenang menutup matanya. Dia berada di tengah­tengah keluarganya.

Setelah membuat semua boneka, Weed duduk dalam keadaan masih patah semangat. Kulit telah benar­benar habis, dan tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.

Harap menetapkan nama untuk patung yang telah kau buat.

Jendela pesan muncul ketika Weed berdiri tanpa bergerak sembari memegang pisau pahatnya.

Patung yang menggambarkan seluruh kehidupan boneka telah selesai.

Weed dengan lemah menggeleng. "Aku tidak akan menetapkan nama."

Dia tidak ingin melampirkan nama apapun untuk patungnya sekarang.

Jika sebuah nama tidak ditentukan, maka nama Sculptor pembuatnya mungkin tidak diketahui, dan hal itu mungkin juga dibiarkan sebagai pekerjaan yang belum selesai. Apakah itu tidak masalah?

"Tidak masalah. Ini adalah pekerjaan yang syarat­syaratnya tidak bisa kupenuhi."

*Ding!*
Patung Misterius Tanpa Nama

Sebuah hadiah yang diserahkan pada dunia oleh seorang Sculptor yang memiliki bakat dan usaha pada tingkat yang menakjubkan layaknya Dewa!

Seluruh proses kehidupan manusia, dari lahir sampai mati, telah diungkapkan dalam patung.

Skill sang Sculptor begitu sempurna bahkan bisa dirasakan dalam pekerjaan jahit­menjahit yang sangat teliti – pekerjaan menjahit yang sangat sempurna, bahkan tanpa jahitan longgar sedikit pun ataupun tanpa hilangnya sehelai rambut pun.

Tidak diketahui siapakah Sculptor yang mampu membuat suatu karya seni dengan nilai magis seperti ini.

Nilai artistik:

Blessing pada memahat.

Ini akan menjadi kesempatan untuk mengembangkan pemahatan ke langkah yang lebih tinggi. 24.610.

Efek Khusus:

•             Mereka yang melihat Patung Misterius Tanpa Nama, mendapatkan peningkatan kecepatan regenerasi HP dan MP sebesar 32% selama satu hari.

•             Meningkatkan maksimum HP dan MP sebesar 30% selama satu hari.

•             Memperkuat efek sihir blessing untuk satu hari.

•             Meningkatkan Semua Statistik sebesar 20 poin.

•             Meningkatkan Agility dan Courage dengan tambahan 7%.

•             Meningkatkan kecepatan pergerakan sebesar 30%. Dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan ketika seseorang pergi, kecepatan pergerakan menjadi semakin cepat.

•             Meningkatkan angka kelahiran kota atau area dimana patung ini berada sebesar 100%. Mengurangi kecenderungan kekerasan dari warga. Ini akan menjadi bantuan yang sangat besar untuk keamanan, namun peningkatan alami Warrior dan Soldier akan berkurang.

•             Meningkatkan HP secara permanen sebesar 500.

•             Meningkatkan Wisdom dan Intelligence dari ras Human secara permanen sebesar maksimal 15.

Efek ini tidak ditumpuk dengan efek patung­patung lain.

Sebuah karya Mythical yang belum selesai.


•             Keahlian skill Sculpting telah meningkat drastis.

•             Keahlian skill Handicraft telah meningkat drastis.

•             Level skill Sculpture Comprehension telah meningkat sebesar 1.

•             Karena seniman yang membuat karya ini ditetapkan tidak diketahui, Fame telah meningkat sebesar 2 poin.

•             Statistik Art telah meningkat sebesar 89 poin.

•             Perseverance telah meningkat sebesar 41 poin.

•             Charm telah meningkat sebesar 26 poin.

•             Wisdom telah meningkat sebesar 10 poin.

Sebagai imbalan untuk menciptakan suatu patung mistis yang belum selesai, Semua Statistik naik dengan tambahan 5 poin.

Suatu berkah bagi pematung. Karena membuat suatu karya tentang kelahiran dan kematian, statistik terkait dengan pertempuran akan meningkat sebesar 8% selama satu minggu. Maksimum Mana dan tingkat pemulihannya akan meningkat sebesar 65%.
Hadiah itu cukup untuk membuat pikiran Weed menjadi kosong. Tampaknya dia harus benar­benar membuang prasangka bahwa Sculptor tidaklah sebaik Swordsman atau profesi lainnya sekarang.

"Periksa skill Sculpting!"
Skill Sculpting level 7 tahap Advanced (65%):

Bisa memahat suatu patung yang indah juga akan dijual dengan harga tinggi. Kau bisa menyebarkan namamu di benua dengan membuat patung yang mulia. Bagus untuk mendapatkan kasih sayang seorang wanita.

Pada tingkat yang mampu memimpin masyarakat artistik Benua Versailles. Sangat disesalkan bahwa tidak ada penerus yang bisa menandingi skill Sculptor unik ini.
Keahlian skill Sculpting­nya telah meningkat 29%.

Berkat mengerahkan upaya terbaiknya, Weed akhirnya telah membuat suatu karya yang bahkan tidak bisa dia mengerti.

"Aku berhasil membuat boneka..."

Weed merenung dalam­dalam. Ada alasan mengapa anak­anak dan wanita menyukai boneka.

Naluri merekalah yang bisa menemukan barang­barang berharga!

Dia telah membuat boneka untuk permintaan yang hampir tidak layak seharga 1 Copper, tapi masih ada kesalahan. Jumlah boneka yang diselesaikan sangatlah banyak. Dia telah membuatnya dalam ruang lapang yang dia gunakan sebagai ruang kerja di Lord's Castle, tetapi ia harus memindahkan boneka­ boneka itu ke tempat lain sehingga Mandol dan istrinya bisa melihat dengan nyaman. Dia bisa menggunakan ruang kosong di Kastil Morata, tapi dia tidak ingin melakukannya.

"Harus ada ruang terpisah untuk anak ini."

Weed bergumam pelan.

"Whisper, matikan pembatasan chatting."

*Ding!*

— Pembatasan whisper telah dilepas.

— Pembatasan Guild chatting telah dilepas.


Dia membuka fungsi whisper dan chatting yang ia telah matikan ketika kembali ke Morata. Dengan adanya pembatasan, ia tidak melihat atau mendengar guild chatting, dan ketika seseorang mengirim whisper padanya, ia hanya bisa mendengar mereka jika ia memberi izin. Itu langkah yang sudah dia atur karena ada begitu banyak orang yang mencari Weed.

Sabrina: Cepat pukul itu!

Edwin: Belum cukup terpukul.

Pin: Itu cukup keras kepala, sungguh menjengkelkan.

Edwin: Tapi aku pikir, kita sudah hampir mendapatkannya.

Tampaknya Guild Traveler of the Wilderness berada ditempat berburu yang khusus.

Weed mengabaikan sebagian besar pembicaraan guild, karena meskipun pembatasan mengobrol telah dimatikan, masih ada banyak pengintai seperti biasa.

— Pavo­nim.

Dia mengirim whisper pada Pave si Architect, yang pernah bertemu dengannya di Ekpedisi Utara. Sudah sangat lama sejak terakhir kali bertemu, tapi dia tidak pernah lupa pemain yang bisa dia manfaatkan.

'Dia adalah seorang Architect yang cukup menjanjikan.'

Pavo adalah Architect yang telah sibuk membuat tangga yang bagus untuk melihat Patung Dewi Freya di Morata.

— Weed! Apa itu kau?



Pavo juga tidak lupa pada Weed. Karena ia adalah Lord of Morata, tentu saja dia tidak bisa lupa.

— Kau dimana?

— Aku di Morata. Aku mendengar rumor bahwa kau kembali dan sedang membuat patung. Aku tidak bisa pergi menemuimu karena aku sedang menyiapkan toko di alun­alun.

— Apakah kau hampir selesai dengan pekerjaanmu?

— Aku hanya perlu memasang pintu. Jika aku bergegas, kupikir bisa menyelesaikan dalam waktu satu jam.

— Bagaimana dengan Gaston­nim?

— Dia bekerja denganku. Sekarang dia melukis sebuah lukisan pada dinding langit­langit, dia menyelesaikannya.

— Baguslah. Aku punya permintaan untukmu, Aku ingin kau membangunkan sebuah rumah untukku.

— Lord of Morata membutuhkan rumah?

Pavo tampak seperti tidak begitu mengerti. Tidak ada alasan bagi Weed, yang memiliki Lord's Castle, membutuhkan rumah. Bagaimanapun juga, untuk urusan­urusan seperti penyimpanan barang atau beristirahat di kamar tidur, ia bisa menggunakan Lord's Castle miliknya.

— Sebenarnya... Aku butuh ruang untuk meletakkan patung.

— Benarkah? Kalau begitu, apakah kau perlu rumah dengan gudang yang besar?

— Daripada sebuag gudang, aku ingin kau membangun sebuah rumah yang cukup bagus, jadi dapat ditampilkan pada suatu ruangan.

— Itu tidak sulit, dimana patung­patung itu?

— Ada di Lord's Castle. Aku akan menginstruksikan para penjaga agar mengijinkanmu masuk ke tempat dimana patung­patung itu berada.

— Mengerti. Aku akan pergi kesana malam ini, setelah senja. Kita akan membahas biaya permintaan setelah aku melihat patung­patung itu.

— Terima kasih.

Setelah Weed menyelesaikan percakapannya dengan Pavo, ia menerima whisper dari pemain bernama Hon.

— Ini Hon dari ekspedisi penjara bawah tanah. Eksplorasi dungeon hampir selesai.

— Apakah kau menemukan tahanan dari Order of Matallost?

— Ya. Kami telah menemukan satu untuk saat ini, dan katanya, para tahanan itu berada di sekitar sini.

— Kau telah bekerja keras. Aku juga akan pergi kesana segera.

Sudah waktunya bagi Weed pergi ke penjara bawah tanah untuk mengerjakan quest itu.

* * *

Lembah River of Lamentation terhubung dengan Morata oleh portal perpindahan! Quest tahap kedua dengan kesulitan kelas S dan Rescue the Prisoners of the Order of Matallost akan terjadi disana. Ketika Weed kembali ke River of Lamentation lagi bersama Yellowy, dia bisa melihat orang­orang berkumpul dalam kelompok­kelompok di dekatnya.

"Orang itu adalah Weed..."

"Dia orang yang disebut God of War?"

"Shh! Berbicaralah pelan­pelan. Dia mungkin mendengar kita, jadi hati­hatilah!"

Mereka adalah orang­orang yang mendengar kabar bahwa Weed telah berhenti membuat patung dan berangkat ke River of Lamentation. Teman­teman mereka di Morata telah menunggu untuk melihat dia.

Sejumlah besar pemain berlevel tinggi di Utara membayar biaya cukai dan berburu di dekat River of Lamentation. Mengingat jarak dari Morata dan level monsternya, bisa dikatakan bahwa tak ada tempat berburu yang lebih baik. Ada kasus sesekali dimana party berani berkelana jauh ke utara, tapi seketika seluruh party itu dimusnahkan karena sedikit kesalahan yang berakibat fatal. Karena bantuan dapat ditemukan pada lingkungan sekitar setiap saat, River of Lamentation adalah tempat berburu yang bagus.


Weed melihat pemain di sekelilingnya dengan mata dingin dan membeku. 'Ada banyak orang.'

Di Morata, ia menjadi Lord sederhana yang menjual makanan dan japtem, tapi ia tidak bisa seperti itu di tempat berburu. Ada beberapa sosok yang menatap Weed dengan mata menantang. Jika para pemain berlevel tinggi ini menyerang ke arahnya sekaligus, bahkan Weed sekalipun tidak akan bisa menghindari kematian. Dia bahkan lebih sensitif karena dia memiliki barang­barang ultimate unik seperti Necromancer's Magic Tome, Armor Tallock, Ancient Shield, dan Koldeurim's Daemon Sword.

'Ini bukan Morata.'

Di Morata, orang­orang bahkan tidak bisa bermimpi menantang Weed karena adanya para Prajurit atau Knight. Jika seseorang mengacungkan pedang pada Lord, maka mereka akan ditundukkan oleh para Prajurit atau para Paladin dari Order of Freya akan benar­benar menghancurkan mereka. Namun, apapun bisa terjadi di tempat berburu. Dia bisa bertemu pembunuh dan bahkan menjatuhkan sebuah item.

Agar tidak memandang rendah, Weed pura­pura tak acuh sambil memandang orang.

"Potongan sampah ada dimana­mana."

"..."

Kerumunan itu terdiam.

God of War Weed yang telah mereka bayangkan ­ adalah seorang pemain sombong terkuat di Continent of Magic.

"Apakah mereka menunggu disini tanpa berburu untuk melihatku? Meskipun ada monster dimana­ mana... cih cih."

Weed mencedak saat dia menghina mereka secara langsung. Bahkan orang­orang yang telah membeli makanan atau patung Weed di Morata tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka pada sikapnya saat ini yang sungguh berbeda.

Lantas, mereka memikirkan sesuatu!

'Ini mungkin adalah watak Weed yang sebenarnya...'

'Apakah dia bertindak sopan pada pemain pemula atau individu saja? Kami berkumpul dalam kelompok dan dia sebenarnya sedang mengkritik kita... dia mungkin adalah serigala berbulu domba.'

Ada lebih dari 200 pemain berlevel tinggi berkumpul disini, namun ia meremehkan mereka semua secara langsung. Pada awalnya, kebanggaan seorang pemain membumbung tinggi ke langit setelah mereka melewati level 300. Koneksi pribadi yang mereka bentuk dari berbagai tempat dan kekuatan yang mereka tunjukkan sambil berburu adalah suatu hal yang membuat orang lain iri. Jumlah pemain itu sangat besar karena Benua Versailles begitu luas, tapi semakin tinggi naiknya peringkatmu, maka jumlah pemain akan semakin berkurang. Level 300 adalah pada level dimana mereka tidak akan diremehkan dimanapun mereka berada. Pada posisi itu, mereka bisa bergabung dengan guild bergengsi dan berbicara kepada beberapa orang dari guild kecil ataupun menengah. Kebanggaan dan ego pemain berlevel tinggi naik setinggi gunung, tapi tidak ada orang disini yang berani mengganggu Weed. Mereka mungkin menyerang dia jika mereka sendirian, tapi saat ini suasana hati mereka melarang untuk melakukan itu karena pemain­pemain lainnya juga diam terpaku. Weed telah mendominasi atmosfer dengan beberapa kata­kata yang tersusun rapih.

"Sungguh menyedihkan."

"..."

Semuanya bahkan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun sebagai tanggapan. Pada saat­saat tertentu, adalah suatu hal yang biasa bagi Weed untuk berbicara seperti ini. Dia ramah di Morata, namun ia mengungkapkan arogansinya di depan para pemain berlevel tinggi yang berkumpul. Itu adalah kekuatan dari yang terkuat, sesuatu yang mereka impikan, namun tidak tau kapan bisa mencapainya.

Namun, beberapa orang memendam kebencian terhadap penghinaan yang terus­menerus dilontarkan. Setelah menjadi kuat sembari berkeliaran di tempat berburu, semangat persaingan mereka berkobar pada Weed, yang berlagak layaknya jagoan terkuat. Akan menjadi suatu kehormatan bahkan jika mereka mati disini, dan mereka punya perasaan untuk ingin menantangnya.

Suatu perubahan mood yang halus mulai mengalir pada pikiran kerumunan pemain itu.

Kemudian, Weed berteriak menggunakan Lion's Roar,

"Bingryong! Phoenix! Kenapa kalian tidak datang kesini untuk menyambutku meskipun aku sudah datang!"

Suatu suara menyebar seperti kilat!

Menanggapi panggilan Weed, Bingryong dan Phoenix merentangkan sayap mereka dan terbang mendekat dari kejauhan. Dengan ukuran tubuh saja yang sudah setara dengan Dragon, Bingryong sudah cukup untuk membuat merinding orang­orang yang pertama kali melihatnya. Bingryong dan Phoenix melepaskan teriakan ke langit sebelum akhirnya turun dan duduk di gunung berbatu.

ROOAAAR!

SCREEECH!

Retakan terbentuk pada batu gunung dan pasir berjatuhan.

"Master, aku datang menjawab panggilanmu."

"Master, aku juga sudah datang."

Bingryong terlihat begitu menarik ­ ia memiliki bobot seperti Dragon, mata halus, dan moncong yang cekatan! Dengan karakteristik acuh dari seekor burung, Phoenix terkesan dingin, namun sepertinya dia siap kapanpun untuk membakar segala sesuatu di sekitarnya. Bingryong dan Phoenix dengan sopan menundukkan kepala mereka untuk Weed.

"Ooh."

"Luar biasa."

Seakan­akan, kerumunan pemain merasakan semacam tembok yang memisahkan mereka dengan Weed, yaitu orang yang telah menjinakkan dan meluluhkan dua ekor dewa binatang liar. Terus­ menerus mengeluh, Bingryong dan Phoenix yang pemalu namun menakutkan, tampaknya begitu bodoh sehingga mereka menyebabkan kecelakaan! Tidak menyadari hubungannya dengan Weed, yaitu orang yang memperbudak mereka dengan frustrasi dan intimidasi, orang­orang hanya bisa melihatnya sebagai pemandangan yang menakjubkan. Tidak akan ada orang yang bisa menantang Weed bahkan setelah melihat Bingryong dan Phoenix menundukkan kepala mereka kepadanya.

"Dasar kalian idiot. Aku jadi marah hanya karena melihat kalian." Weed mengernyitkan alisnya.

Sepertinya, Bingryong dan Phoenix menerimanya tanpa perlawanan.

'Jenis kemurkaan kotor macam apa yang akan dia lontarkan sekarang...'

'Kita abaikan saja. Mungkin kita salah melakukan sesuatu.'

Weed mengatakan,

"dasar bajingan tidak kompeten dan tidak berguna."

Bingryong dan Phoenix memutar mata mereka karena rasa bersalah sia­sia dan permohonan maaf sembari melihat sekeliling. Setiap kali Weed menghina mereka, ada beberapa jenis alasan yang tegas. Jika mereka balik bicara padanya dan membentaknya, rasa frustrasi ini dan hinaan ini akan berlangsung lebih lama, sehingga mereka tidak bertanya atau berdebat. Mereka memutuskan untuk melakukan hal yang sama saat ini juga, dan hanya menunggu.

Weed menggelengkan kepalanya ke arah Bingryong dan Phoenix seolah­olah itu menjengkelkan. "Aku bahkan tidak ingin mendengar omong kosong dari kalian, jadi pergilah!"

Menganggap itu adalah pembebasan, Bingryong dan Phoenix membentangkan sayap mereka dan terbang menjauh. Mereka harus menjauh sebisa mungkin dari dia, sebelum Weed berubah pikiran. Mereka melarikan diri dengan begitu cepat, sampai­sampai gunung berbatu terguncang dan angin keras tertiup.

Semangat kerumunan pemain itu bahkan semakin menciut. Mereka menatap dia dengan rasa dengki dan rasa hormat, bukannya semangat kompetitif untuk bertarung. Dengan penghinaan sebesar itu pada Bingryong dan Phoenix, yaitu binatang buas yang sulit ditemukan lawannya bahkan di Benua Versailles, mereka berpikir bahwa penghinaan yang ditujukan pada mereka adalah suatu hal yang wajar.

Weed berjalan menuju ke arah Benteng Embinyu. Rescue the Prisoners of the Order of Matallost ­ monster berkumpul pada suatu gerombolan bersama dengan labirin yang sangat besar didalam ruang

bawah tanah Benteng Embinyu.

'Dua orang lebih baik daripada satu untuk membersihkan dungeon seperti ini. '

Karena kekhawatiran adanya racun atau kutukan sihir, lebih baik berangkat dengan satu atau dua rekan tim.


* * *

Sembari memegang sekop, Pavo berjalan ke kastil hitam bersama Gaston.

"Apakah kau datang untuk memenuhi permintaan Lord?" tanya penjaga yang mengawasi Lord's Castle dengan tombak.

Pavo cukup sering datang ke Lord's Castle karena lisensi Architect dan memiliki hubungan yang baik, sehingga para penjaga itu sudah mengenalinya.

"Ya."

"Lord telah memintamu membangun sebuah rumah untuk menyimpan hasil karyanya. Aku akan memandumu ke tempat dimana patung­patung itu berada."

"Terima kasih."

Pavo dan Gaston mengikuti penjaga Lord's Castle. Tempat itu adalah ruang pribadi Lord, dimana orang­orang biasanya tidak boleh masuk. Bahkan tak ada hiasan sederhana yang digantung pada dinding, dan mereka tidak bisa melihat barang­barang yang berharga.

"Tidak ada yang istimewa."

kata Gaston dengan kekecewaan.

Sebagai seorang Painter, statistik Art atau wawasan akan naik jika ia mengapresiasi karya seni yang mengesankan. Adalah karena ambisi alami mereka, sehingga seorang berprofesi seni ingin mengapresiasi banyak karya.

"Inilah ruangannya."

Penjaga itu membuka salah satu ruangan tertutup milik Lord.

Pada saat itu!

Suatu cahaya terang terpancarkan dari dalam ruangan.
Kau telah menemukan suatu patung Mythical. Kelahiran dan kematian!

Untuk pertama kalinya, kau telah menemukan suatu karya yang keterampilannya akan membuat iri para Dwarf dan raja­raja bahkan ingin memperolehnya dengan mengobarkan perang.

Sculptor yang membuat karya ini tidak mengungkapkan namanya.

— Untuk suatu penemuan yang akan menyebabkan sensasi pada dunia, Fame telah meningkat sebesar 1.290 poin.

— Kau telah memperoleh gelar Mythical Sculpture Discoverer. Jika kau menceritakan kisah menemukan patung ini di suatu kedai, kau akan dapat minum dan makan makanan tak terbatas, dan alkohol secara gratis. Bangsawan dan keluarga kerajaan yang suka keindahan akan menyambut kunjunganmu, dan mereka ingin mendengar ceritamu secara detail.
Begitu pintu dibuka, Fame yang begitu sulit meningkat, naik sebesar lebih dari 1.000 poi.

Hal itu terjadi sebelum Pavo dan Gaston menyadari dengan panca inderanya.
Kau telah melihat Unnamed Mythical Sculpture.

Bunga kesenian, karya ini layak disebut sebagai karya seni yang luar biasa.

Seorang Sculptor yang tak diketahui namanya membuat patung kelahiran dan kematian dengan segenap jiwa sebagai tema untuk menunjukkan keahliannya. Mereka yang melihat patung ini dan memahami akan merayakan hidup dengannya.

•             Regenerasi HP, MP, dan Stamina telah meningkat sebesar 32%.

•             Maksimum HP dan MP telah meningkat sebesar 30%.

•             Semua Statistik meningkat 20 poin.

•             Agility dan Courage telah meningkat lebih lanjut.

•             Kecepatan pergerakan telah dipercepat sebesara 30%. Efeknya akan lebih besar ketika berpindah pada jarak yang jauh.

•             Setelah menikmati kenikmatan hidup, HP secara permanen meningkat 500 Poin.

•             Sulit untuk memahami karya ini karena Wisdom rendah. Wisdom dan Intelligence telah secara permanen meningkat 2 poin.

•             Kau harus melihat dengan cermat dan sering untuk memahami karya ini.

Architect adalah profesi yang memerlukan Wisdom yang sangat tinggi. Itu karena mereka perlu tau bagaimana menggunakan sihir sederhana untuk membangun suatu bangunan. Namun, bahkan Wisdom dan Intelligence miliknya tidaklah cukup untuk memahami karya ini.

Itu adalah untuk Pavo, tapi Gaston begitu terkejut seolah­olah dia telah tersambar petir.

— karena mengapresiasi patung Mythical, statistik Art telah meningkat sebesar 47 poin.

Suatu peningkatan yang besar dalam statistik Art!

Dalam kasus Mage, seorang murid yang belajar dari seorang guru bisa tumbuh lebih cepat. Namun, para seniman hanya bisa membuktikan diri dengan karya­karya mereka sendiri!

Boneka yang ditampilkan dalam cahaya tampak begitu realistis sehingga sulit dipercaya bahwa itu adalah boneka kulit. Pakaian yang mereka kenakan, terutama kancing, dibuat dengan sangat tepat; tak ada satu pun yang terlihat aneh.

"Tak disangka bahwa patung­patung ini adalah skill sebenarnya dari Weed..."

Sang Sculptor yang membuat boneka­boneka ini tidaklah diketahui, tapi siapa lagi yang bisa membuatnya kalau bukan Lord of Morata, Weed? Mereka yakin tentang hal itu karena Weed telah meminta mereka membangun rumah untuk karya­karya yang ada di Lord's Castle.

Pavo mengirim whisper pada Weed dengan suara gemetar.

— A­Apakah kau sedang sibuk sekarang?

Balasan Weed datang dengan cepat.

— Tidak masalah. Ngomong saja.

— Ada satu hal yang aku ingin tau.

— Apa itu?

— Kenapa kau tidak mempublikasikan namamu setelah membuat patung­patung ini? Meskipun kami bisa mendapatkan Fame penemu berkat hal itu...



Itu adalah sesuatu yang Pavo dan Gaston benar­benar tidak bisa mengerti, meskipun berterima kasih padanya. Jika ia telah membuat patung seperti ini, tentu saja dia bisa memamerkannya dan membuat orang lain tau akan karyanya.

Jika Gaston telah melukis suatu karya Mythical, ia akan pergi berjalan­jalan di sekitar sambil koar­koar.

— Karena aku malu.

— Apanya yang bikin malu?!

— Aku terlalu malu untuk mengungkapkan namaku karena skill­ku terlalu kurang dan jelek...

— *Uhuk*

Dia terlalu malu untuk mencantumkan namanya setelah membuat patung Mythical seperti ini!

Kesopanan Weed sudah cukup untuk membuat mereka tersedak.



Architect adalah profesi yang memerlukan Wisdom yang sangat tinggi. Itu karena mereka perlu tau bagaimana menggunakan sihir sederhana untuk membangun suatu bangunan. Namun, bahkan Wisdom dan Intelligence miliknya tidaklah cukup untuk memahami karya ini.

Itu adalah untuk Pavo, tapi Gaston begitu terkejut seolah­olah dia telah tersambar petir.

— karena mengapresiasi patung Mythical, statistik Art telah meningkat sebesar 47 poin.

Suatu peningkatan yang besar dalam statistik Art!

Dalam kasus Mage, seorang murid yang belajar dari seorang guru bisa tumbuh lebih cepat. Namun, para seniman hanya bisa membuktikan diri dengan karya­karya mereka sendiri!

Boneka yang ditampilkan dalam cahaya tampak begitu realistis sehingga sulit dipercaya bahwa itu adalah boneka kulit. Pakaian yang mereka kenakan, terutama kancing, dibuat dengan sangat tepat; tak ada satu pun yang terlihat aneh.

"Tak disangka bahwa patung­patung ini adalah skill sebenarnya dari Weed..."

Sang Sculptor yang membuat boneka­boneka ini tidaklah diketahui, tapi siapa lagi yang bisa membuatnya kalau bukan Lord of Morata, Weed? Mereka yakin tentang hal itu karena Weed telah meminta mereka membangun rumah untuk karya­karya yang ada di Lord's Castle.

Pavo mengirim whisper pada Weed dengan suara gemetar.

— A­Apakah kau sedang sibuk sekarang?

Balasan Weed datang dengan cepat.

— Tidak masalah. Ngomong saja.

— Ada satu hal yang aku ingin tau.

— Apa itu?

— Kenapa kau tidak mempublikasikan namamu setelah membuat patung­patung ini? Meskipun kami bisa mendapatkan Fame penemu berkat hal itu...



Itu adalah sesuatu yang Pavo dan Gaston benar­benar tidak bisa mengerti, meskipun berterima kasih padanya. Jika ia telah membuat patung seperti ini, tentu saja dia bisa memamerkannya dan membuat orang lain tau akan karyanya.

Jika Gaston telah melukis suatu karya Mythical, ia akan pergi berjalan­jalan di sekitar sambil koar­koar.

— Karena aku malu.

— Apanya yang bikin malu?!

— Aku terlalu malu untuk mengungkapkan namaku karena skill­ku terlalu kurang dan jelek...

— *Uhuk*

Dia terlalu malu untuk mencantumkan namanya setelah membuat patung Mythical seperti ini!

Kesopanan Weed sudah cukup untuk membuat mereka tersedak. — Daemon Sword’s Freezing Curse.

Sebagian tubuh telah dibekukan, sehingga Strength dan Agility akan menurun dengan drastis. Akan mengurangi HP sebesar 35 poin setiap detik karena damage ber­atribut es.
— Daemon Sword Cracked Rock Curse.

Suatu celah telah terbentuk pada armor yang dipakai, menyebabkan daya tahan terus menurun. Mengurangi defense.

— Daemon Sword Nightmare Curse.

Roh­roh jahat akan menyerang untuk menyebabkan ilusi optik; setelah kehendak telah melemah, tubuhnya akan cepat hancur.
Para Dark Knight terjebak dalam kekacauan yang disebabkan oleh gangguan dari Weed. Hwaryeong memanfaatkan celah yang terbuka dengan seketika untuk menekan para Knight.

"Seduction Dance!"

Bubi bubi sensual, yang hanya bisa dilihat di suatu klub atau panggung malam! [2]

Ketika tubuh Hwaryeong ini menyerempet mereka, Dark Knight membeku di tempat. Mereka meneteskan air liur dengan mata kabur dan bahkan kehilangan pikiran. Hwaryeong telah berkembang sangat pesat ketika mereka terpisah, sehingga saat dia menari, kupu­kupu terbang di sekitar dan bunga berserakan.

"Seorang Dancer harus selalu anggun!"

Dia bahkan menggunakan skill Flower Scattering!

Sembari Hwaryeong menari, dia meninggalkan aroma mengundang di belakangnya. Dalam sekejap, lebih dari 10 Dark Knight terpesona dan kehilangan keinginan mereka untuk bertarung.

"Arrrghhh!"

Weed dengan mudah menghabisi Priest dengan pertahanan yang lemah terlebih dahulu. Membunuh Priest tidak butuh waktu lama karena HP mereka rendah meskipun mereka berlevel tinggi. Pada saat dia menyingkirkan si Priest, Dark Knight yang menyerang Weed telah berkurang menjadi hanya 3 orang berkat kerja Hwaryeong.

"Terlalu mudah."

Weed dan Hwaryeong bersinkronisasi dengan sempurna.

Weed menyelinap melewati serangan dari tiga Dark Knight dengan mudah sembari dia memberikan serangan balik yang agresif.

— Serangan fatal telah dihantamkan.

Pukulan akurat dilepaskan setiap kali dia menyerang!

Weed dengan efektif menggunakan Kolderim's Daemon Sword, yaitu golok iblis. Daemon Sword mengijinkan skill untuk terbang. Itu penting untuk mendaratkan pukulan yang fatal dengan Strength dan damage, tapi dia mendapat banyak luka kecil. Dia membunuh Dark Knight setelah mereka sangat melemah, melalui 7 kutukan bergiliran dari Daemon Sword. Weed bergerak begitu fantastis, bahkan armor yang dia kenakan terasa seperti beban berat yang sia­sia.

Rahang penonton ternganga.

"Apa apaan itu?"

"Bagaimana bisa seseorang bergerak seperti itu? Apakah dia melihat serangan dari para Dark Knight?"

"Itu bukan sesuatu yang bisa kau lakukan hanya dengan melihat serangan. Dia menghujamkan pedang yang dia ayunkan ke tengah untuk mengubah arah mereka."

Adegan itu tidak bisa mereka percaya, bahkan setelah menggosok mata mereka satu demi satu.

Warrior pemula atau Knight bertarung sembari menerima sebagian besar serangan lawannya, dan mempercayakan pertahanan pada Toughness, skill, dan armor mareka. Bahkan jika mereka mengumpulkan sejumlah skill, mereka hanya pada tingkat menggunakan perisai atau menempatkan senjata di depan untuk memblokir. Weed mengelak serangan musuh yang hanya berjarak selebar jari, menembus titik vital, dan menyelinap keluar. Jika mereka sudah tau bahwa Weed memiliki banyak skill, orang­orang mungkin akan semakin ragu dan frustasi.

"Bahkan video Swordsmen yang terkenal di Benua Versailles tidak sampai pada tingkatan seperti ini."

"Namun, apakah dia tidak memiliki rasa takut sama sekali? Bagaimana dia bisa berlari ke depan dalam situasi seperti itu?"

"Aku mengenalinya saat dia bertarung menunggangi Wyvern. Suatu pertarungan seperti itu benar­ benar terlalu biasa bagi Weed!"

Pertempuran setara dengan apa yang penonton telah pikirkan itu tersaji di depan mata mereka. Mereka hanya bisa terpesona oleh gerakan alami Weed. Mereka tidak akan terkejut seperti ini jika dia berlevel tinggi atau bertarung sembari menggunakan skill, tetapi gerakan tubuh Weed adalah suatu karya seni.

Adegan pertarungan itu tampak seolah­olah dia sedang menikmati pertempuran dan mengendalikan setiap gerakan!

Para pemain tau betapa luar biasa aksi Weed saat ini.

"Statistik dan skill­nya, semuanya begitu optimal."

"Dia mencurahkan segala yang dia punya ke dalam pertempuran."

Standar biasa untuk pemain berlevel tinggi adalah menggunakan teknik khas mereka dengan baik. Mereka memutuskan berbagai skill serangan untuk mencocokkan situasi dan bertarung untuk menang.

Sebagai perbandingan, layaknya seseorang yang lahir untuk bertarung, Weed menunjukkan prediksi dan gerakan yang tepat.

Bahkan jika karakternya sama, kinerja mereka dalam pertempuran hanya bisa dibedakan berdasarkan bagaimana cara mereka bertarung. Dalam suatu game berkelahi, itu seperti perbedaan antara langit dan bumi bahkan jika karakter dengan kemampuan yang sama digunakan untuk bertarung.

Seorang pemain normal tidak akan mau melompat tepat ke tengah­tengah Dark Knight yang mengayunkan pedang mereka, dan bahkan tidak akan mencoba untuk menyerang mereka dengan menyelipkan pedang. Tidak, sejak awal mereka bahkan tidak akan bertarung dengan Dark Knight secara berlebihan, dan akan memilih untuk secara aman mengumpulkan lebih banyak rekan tim.

Ketika penonton yang bergegas tanpa reservasi melihat pertempuran Weed, ada sesuatu yang membuat darah mereka mendidih. Itu membuat mereka tenggelam di dalam kegembiraan yang liar, dan mereka seakan­akan terserap ke dalam pertempuran tersebut.

"Ada lebih dari 10 Dark Knight, tapi dia benar­benar memburu mereka dengan 4 orang. Itu mungkin saja terjadi jika mereka adalah party beranggotakan pemain berlevel 300'an, tapi..."

"Lihat saja Painter yang ada disana! Dia mengenakan tunik dengan persyaratan level 30."

"Apakah dia benar­benar di bawah level 50?"

"Profesinya adalah Painter. Dia bahkan tidak bergabung dalam pertempuran, dan hanya mencoret­ coret."

Yurin menggambar Dark Knight yang kuat mengenakan armor normal sebagai manusia gua yang buruk. Dengan jenggot lebat dan rambut hidung yang mencuat, dan mereka malah mengenakan stoking elastis, bukannya armor.

"Senjata yang telah pakai oleh Shaman juga tidaklah bagus?"

"Dia adalah seorang Shaman yang sangat terkenal di Morata. Aku berada di party yang sama dengannya sekali sebelumnya, tapi... dia bahkan belum berada di level 250."

"Maksudmu dia memburu para Dark Knight meskipun kemampuannya hanya segitu? Bahkan jika Weed ada disini, itu adalah hal yang konyol."

"Shaman itu juga mengesankan, dan aku belum pernah melihat seorang Dancer yang begitu agresif terlibat dalam pertempuran. Andaikan saja aku juga bisa menari dengan penari menawan seperti dia..."

Ketika penonton terus memuntahkan pujian, Weed hanya memberikan ekspresi acuh.

‘Ini membosankan.’

Kemampuan Dark Knight sangat mengesankan. Mereka adalah Knight, dan mereka menghujani lawan dengan serangan berat dan besar, sehingga kau tidak boleh gegabah. Jika dia berada pada level 300 seperti sebelumnya, dia akan berburu dengan kegembiraan besar karena mereka monster yang secara obyektif lebih kuat dari dirinya. Tapi karena Weed sekarang berada pada level 370, dia bisa mengalahkan mereka dengan cukup mudah. Setelah tumbuh saat bertarung dalam situasi tidak menguntungkan, lawan yang sempurna di mata orang lain, hanyalah membuat Weed mengantuk.

‘Terlalu lemah.’

Bahkan setelah memburu beberapa Dark Knight sekaligus, dia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak signifikan.

Bahkan setelah memasuki penjara bawah tanah, Weed dengan mudah membantai monster. Dia mampu berburu monster dengan sangat simpel, dan itu semua sia­sia karena Hwaryeong telah membuat mereka tertidur. Itu juga karena dia tidak menerima pukulan langsung dari Dark Knight, untuk tujuan meningkatkan Toughness­nya, sebab ada banyak penonton. Karena ini terjadi setelah dia membuat patung, kecepatan pemulihan HP dan Mana­nya berada pada tingkat yang luar biasa, sehingga dia akan lambat merasa lelah bahkan setelah bertarung dan terus bertarung.

Para Monk Order of Embinyu muncul di depan Weed. Mereka sangatlah kuat dan kelompok cepat yang menggunakan pukulan atau tendangan sebagai serangan utama mereka.

Weed menumpul skill lain pada Sculpting Blade. Itu adalah serangan yang mungkin terjadi karena Sculpting Blade adalah suatu teknik yang diterapkan secara murni pada Sword Mastery itu sendiri.

"15 Chain Strike."

Ba­ba­ba­ba­ba­ba­ba­ba­ba­ba­bam!

Dia berlari tanpa ancang­ancang, dan tanpa ampun mengalahkan mereka dengan pedangnya. Dia benar­benar tidak punya belas kasihan, dan juga tidak memiliki kemurahan hati.

"Hammer Fist!"

Ketika para Monk hendak membentangkan tinju mereka, dia berdiri dan menerima semua pukulan itu. Perlengkapan Weed cukup memadai, sehingga menerima beberapa hantaman langsung dari Monks tidaklah masalah baginya.

"Apakah kau barusan memukul aku?"

Mata Weed berkedut. Perseverance atau Toughness bahkan tidak naik ketika menerima pukulan­ pukulan itu. Dia benar­benar tidak perlu menahannya dan menerima pukulan bahkan saat statistiknya tidak naik!

"15 Chain Strike!"

Pa­ba­ba­ba­ba­ba­ba­ba­bam!

Dia dengan ganas memukuli para Monk. Dia mengalahkan mereka disini, mengalahkan mereka disana, mengejar dan mengalahkan mereka, dan mengalahkan mereka sekali lagi. Adalah suatu tindakan yang mubazir ketika menggunakan skill tepat sebelum musuh mati. Pedangnya mengamuk saat dia tanpa ampun mengalahkan para Monk. Pemandangan yang disaksikan oleh para penonton bahkan membuat mereka merasa kasihan pada para Monk Order of Embinyu tersebut.

Kecepatan pemulihan Mana­nya sangat cepat sehingga seketika terisi penuh lagi, walaupun dia menggunakan skill­nya.

"Weed! Kau bisa sampai sejauh ini...! Aku mendengar banyak tentang kejahatan kotormu. Aku akan membalaskan dendam Order of Embinyu."

Elite Dark Knight mendekatinya di penjara bawah tanah dengan jubah yang berkibar. Andaikan saja itu adalah orang selain Weed, suasana yang menarik dan tegang mungkin telah terbentuk.

"Elite Dark Knight, kau muncul juga. Sword Kaiser!"

Dia menghindari serangan Elite Dark Knight dan mengaktifkan skill pamungkasnya secara langung!

"Argh!"

Elite Dark Knight terlempar ke dinding seberang dengan begitu mudah.

— Elite Dark Knight telah berada dalam keadaan panik akibat kejutan besar.

Weed mengangkat pedangnya dan mengayun­ayunkannya.

"Lalu mengapa kau muncul, cepat mati sana. Mati! Mati!"

Elite Dark Knight menjatuhkan sebuah pelindung bahu dan kehilangan nyawanya sia­sia.

"Equipment!"

Weed menjilat bibir bawah dengan lidahnya. Ini adalah situasi dimana dia membasahi bibirnya dengan keserakahan dan rasa haus mencekik tenggorokannya.

"Sementara kau seperti ini, kukira, aku akan mengumpulkan beberapa Sword Mastery dan kemampuan skill serangan!"

Babaaam!

Crunch! Boom! Whaam!

"EEEK!"

Powowowow!

Menyenangkan dirinya sendiri dalam perburuan tanpa memikirkan peningkatan statistiknya untuk pertahanan, sehingga yang tersisa hanyalah monster yang mengerikan.

Penonton yang mengikutinya dari belakang, kini semakin jauh dan terus menjauh.

"Euu..."

"Jadi inilah mengapa mereka mengatakan bahwa tempat­tempat yang dilewati Weed akan bersih dari monster."

"Tak disangka kepribadiannya sebusuk ini. Dia tidak menyisakan bahkan satupun, dan hanya mengalahkan mereka lagi dan lagi dan lagi."

"Apakah kau melihatnya barusan? Dia memukul monster yang sudah tewas tiga kali sebelum akhirnya monster itu jatuh ke tanah."

"Aku belum pernah melihat suatu metode berburu yang membunuh monster seperti itu."

"Kemasyurannya bukan hanya rumor palsu."

Penonton mundur dengan cepat, karena takut pada orang yang sedang berburu dengan sifat begitu kotor! Meskipun mereka mundur jauh, mereka masih bisa mendengar kata­kata Weed. Itu merupakan ucapan setelah dia memusnahkan kawanan yang terdiri dari 5 Dark Knight beserta murid­murid dari Order of Embinyu.

"Mari kita bertarung lebih cepat."

"Bagaimana caranya?"

"Fiery Pebble, keluarlah."

Delapan roh api premium dipanggil dengan Mana miliknya yang meluap­luap. Roh­roh dengan tubuh yang menyala, dan berwarna merah­panas, keluar dan berlutut di hadapan Weed, dan mereka mempertontonkan pertunjukan berapi­api sembari bertingkah secara mempesona. Sepertinya,

pengendalian Weed terhadap roh­roh telah mencapai puncaknya.

"Apakah kau memanggil kami, wahai pencipta kami yang juga merupakan makhluk paling luar biasa di bawah langit ini!"

"Kalian, bermain­mainlah dengan api sebentar. Dari ujung lorong pada sisi ini, sulutlah api pada segala sesuatu secara berurutan."

"Mengerti, Master."

Weed tahu tentang jalan terblokir pada penjara bawah tanah yang rumit ini dari ekspedisi yang pernah dia lakoni. Ada perangkap di pada beberapa bagian lorong, dan juga dipenuhi oleh monster.

"Pastikan kalian memeriksa dan memilih tempat tanpa membakar orang,"

Weed memperingatkan mereka. Jika tempat dimana party berburu, dibakar dan mereka mati tanpa sengaja, dia bisa menjadi seorang pembunuh.

"Kami akan mengabdikan hidup kami untuk memenuhi perintahmu. Adalah suatu kehormatan besar bahwa kau tidak melupakan kami, dan mempercayakan tugas ini. "

Dark Knight dan monster menumpuk di lorong untuk memblokir penjara bawah tanah.

"Rawr."

"Kekeke."

Udara kering mengaliri lorong sehingga membuat monter­monster menjadi lebih panas dan semakin panas.

"RAAAGGHH!"

Air liur beterbangan ketika para monster meronta­ronta! Setelah api meningkat secara eksplosif dari menyumbat lorong, mereka berteriak dalam penderitaan sembari bergegas keluar.

"Ini adalah panen. 15 Chain Strikes!"

Weed membunuh setiap monster berpijar yang muncul.

Layaknya petani terampil yang memegang sabit, dia dengan jitu membidik tenggorokan, kepala, dan titik tubuh penting dari monster­monster tersebut.

"Ini adalah nikmatnya berburu."

Monster jatuh tersapu di depan Weed. Ketika japtem dan equipment berjatuhan sembari monster berubah menjadi cahaya abu­abu, Weed mengurutkan harganya dan menempatkan harta­harta itu ke punggung Yellowy, bahkan dia melakukan hal itu di tengah­tengah pertempuran. Tangannya bergerak secara otomatis untuk menangani urusan yang sama sekali berbeda.

"Wah! Itu benar­benar konyol."

"Apakah mungkin berburu dengan cara seperti ini?"

Penonton belum pernah melihat cara berburu seperti ini. Suatu party yang berburu dengan normal, akan berburu dengan berkemah di salah satu sudut lorong atau hutan yang terbuka. Mereka juga akan ngobrol, membuat masakan untuk dimakan, dan beristirahat. Jika kecepatan munculnya monster cukup

lambat, mereka akan bergerak sembari berburu lebih banyak. Ketika mereka melakukannya, pemimpin party akan mempercayakan berbagai hal pada Thief, Adventurer, atau Assasin, karena mereka harus mencari jejak monster dan mengejar mereka. Menemukan monster dengan baik sembari mempertimbangkan keadaan anggota party­nya, adalah tanggung jawab seorang pemimpin. Oleh karena itu, mengetahui kondisi geografi, memahami karakteristik monster, dan meningkatkan efisiensi berburu... ketiganya adalah standar mutu yang harus mereka jaga.

Namun, Weed berbeda. Kisaran berburunya tidak menetap di suatu lorong sempit, atau satu titik saja. Dia memahami karakteristik dari penjara bawah tanah yang sangat besar ini, dungeon ini, lantas mengubah pengetahuan itu menjadi suatu pertimbangan, kemudian menjadikan semua area di sekitarnya sebagai kawasan berburunya.

"EXP miliknya pasti meningkat dengan begitu baik."

"Lihat saja japtem­japtem itu. Kecepatan berburunya sangatlah cepat, sehingga banyak item dijatuhkan."

Penonton hanya bisa cemburu!

Ini adalah metode berburu yang Weed hanya bisa lakukan karena kecepatan pemulihan Mana­nya sudah dipercepat. Itu cara Weed untuk bertarung, sambil mengatur Vitality dan Mana­nya dengan baik, akan tetapi masih ada batas yang jelas. Situasinya juga cukup nyaman, karena dia mengurus monster licik menakutkan yang sulit dilawan dengan menidurkannya melalui Seduction Dance milik Hwaryeong. Berkat Dain yang memiliki skill mengesankan sebagai seorang Shaman, dan gadis itu memberi dukungan yang sangat efektif dalam pertempuran ini. Agility­nya meningkat dan Strength­nya juga berkembang, itu memungkinkan dia untuk membatalkan serangan dari Dark Knight dengan lebih tepat. Pertempuran itu menjadi cukup nyaman dan lebih mudah, semua ini berkat Dain.

* * *

Salah satu party yang telah berburu di penjara bawah tanah sedang istirahat.

"Fiuh."

Seorang Warrior menyeka keringat yang menetes di dahinya. "Level monster disini cukuplah tinggi."

Cleric juga merebahkan diri tanpa memikirkan untuk merapikan jubahnya yang kusut.

"Aku harus membanggakan cerita ini pada teman­temanku, ketika kita kembali ke Morata nanti. Kita berburu di penjara bawah tanah ini dengan serius."

"Kita mestinya bisa berburu lebih baik jika kita membawa rekan..."

"Pft. Jangan mengatakan itu, karena seharusnya tak banyak orang yang berburu sembari meningkatkan EXP mereka sebaik kita."

"Kita bertarung tujuh kali penuh selama 2 jam. Itu adalah catatan bertarung yang luar biasa."

"Ini adalah pertarungan tercepat yang pernah kujalani sepanjang tahun. Banyak monster keluar, jadi itu adalah tempat yang sangat bagus untuk berburu."

"Ini sedikit kurang karena kita hanya memiliki 7 anggota party saat ini. Lain kali, mari kita tambahkan lagi anggota lain, Swordman dan Mage yang memiliki damage tinggi, dan mari kita coba berburu dengan cara yang lebih layak."

Mereka mengobrol sembari beristirahat, di saat itu juga, 11 Heretic Hunters Order of Embinyu mendekati mereka dari dalam lorong.

Para anggota party mengambil senjata mereka dan bangkit dari duduknya.

"Mereka tidak memberi kita kesempatan untuk beristirahat."

"Apa yang harus kita lakukan? Masih ada jarak antara kita dan musuh, jadi haruskah kita lari?"

Ketika mereka berbagi pendapat disertai rasa cemas, makhluk besar dan orang­orang mendekati lokasi para Hunters Heretic. Seorang pria dilengkapi dengan Armor Tallock, helm, dan sarung tangan berwarna hitam legam berlari dengan cepat. Setelah dia, seorang tentara bayaran tua dan tiga wanita datang sembari naik sapi hitam besar yang berotot.

"Seductive Dance!"

Seorang Dancer yang turun dari sapi mengganggu Hunters Heretic saat dia menari. Si Shaman pun menggunakan sihirnya.

"Kaburkan mata, memperkuat rasa takut agar mereka melihat apa yang paling mereka benci."

Tekad dari para Heretic Hunter sangat rentan, dan mereka adalah para pria, sehingga tatapan mereka dengan mudah dicuri oleh tarian Hwaryeong. Kemahiran tinggi dari sihir Dain membuat celah. Dain bahkan tidak turun dari punggung Yellowy.

"God Embinyu, sudahkah engkau mengabaikan aku?"

"Aku sesat. Hukum aku!"

Sementara para Heretic Hunter berteriak, Weed mengacungkan pedangnya. "15 Chain Strikes!"

Pedangnya tidak mundur atau berhenti. Dengan limu pedang yang ditambahkan ke kekuatannya saat dia maju, dia dengan tepat menebas titik­titik lemah dari para Heretic Hunter. Strength, Agility, dan kemampuan bertarung miliknya secara keseluruhan, semuanya diperkuat karena sihir buff Dain.

"15 Chain Strikes!"

Dia menggunakan skill yang efektif untuk berburu dalam kelompok, dan dia menumbangkan para Heretic Hunter. Heretic Hunter bersiap untuk pertarungan dan mengayunkan senjata mereka, tapi mereka tak berdaya. Mereka dikutuk setiap kali Weed menebaskan pedangnya, dan tubuh mereka terbakar oleh api, serangga merangkak di atas mereka, atau rambut mereka berubah menjadi ular yang berserabut. Pada akhir pertempuran, Yurin turun dari Yellowy dan mengambil japtem­japtem yang dijatuhkan.


"Lari!"

Setelah membersihkan para Heretic Hunter dalam sekejap, mereka lari ke tujuan berikutnya. Kemunculan party itu, cara berburu, dan gerakan mereka, semuanya terjadi seperti secepat kilat!

Monster saling bertabrakan satu sama lain karena mereka berlari dari jauh bersama dengan gelombang panas. Party melaju ke arah kelompok monster tersebut, melawan mereka dalam sekejap, dan pergi ke lokasi lain yang belum mereka singgahi.

Orang­orang yang dari tadi sudah berburu disana, bergumam kebingungan.

"Apa­apaan ini?"

"Mereka yang mengalahkan para Heretic Hunter begitu cepat... apakah kau melihat gerak kaki Swordsmen itu? Bahkan jika itu adalah murni skill, bagaimana bisa dia berjalan ke arah musuh pada sudut seperti itu? Dia berputar ke belakang musuh terlalu mudah, lantas menikam mereka, meskipun begitu dia terkena pukulan beberapa kali."

"Bukankah itu tampak seperti dia sengaja menerima serangan karena sudah bosan menghindar?"

Belum 5 menit sesudah mereka pergi, segerombolan orang mendesak masuk pada lorong searah dengan Weed, Yellowy, dan yang lainnya muncul. Mereka adalah penonton yang telah mengikuti mereka sejak tadi berada di River of Lamentation.

"Permisi."

"Ya?"

"Apakah Weed dan rekan timnya melewati sini?"

"Weed?"

"God of War Weed. Dia tidak datang ke arah sini?"

Seorang Warrior muda berbicara dengan mendesak dan cemas, seolah­olah dia telah melewatkan sesuatu yang penting!

"Aku tidak tahu ada orang seperti itu... Ah, party yang datang menunggangi seekor sapi hitam sungguh­ sungguh membantai para Heretic Hunter dan berlalu begitu saja."

"Para Heretic Hunter!"

penonton lain yang juga bertanya, "Berapa banyak mereka?"

"11 orang."

"11 orang! Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk mengalahkan mereka?"

"Huh, bagaimana ya cara menghitung waktunya... agak sulit, karena itu benar­benar terjadi dalam waktu yang singkat."

"Tolong beritahu kami juga."

"Kira­kira sekitar 2 sampai 3 menit?"

"Sangat cepat!"

Para penonton bersorak sembari mereka lari ke tempat Weed dan Yellowy menghilang.

"Apa itu tadi?"

"Mungkin... itu adalah Weed yang itu? God of War Weed! Dia berburu di penjara bawah tanah!"

* * *

Saat terengah­engah mengikuti Weed, Dain bisa merasakannya.

‘Dia benar­benar... sudah banyak berkembang.’

Dia telah menawarkan untuk membentuk party bersama­sama dengan Sculptor yang dia temui di Lavias karena dia menganggap bahwa berburu sendirian tanpa adanya tim tidaklah memuaskan. Meskipun adanya keterbatasan pada profesi Sculptor, dia mampu merasakan kemauan yang kuat dari dirinya sendiri, karena dia melawan monster dengan segenap kekuatannya. Seorang Sculptor yang telah meningkatkan Perseverance­nya dengan melakukan tindakan nekad, yaitu menerima pukulan langsung dari monster dengan sengaja, dan sekarang dia menguasai skill Blacksmith dan Tailoring. Dia juga pernah membuat makanan untuk dirinya sendiri di Lavias, tapi skill Cooking­nya juga meningkat menjadi Intermediate di waktu mereka terpisah. Dia bahkan menyeret banteng bernama Yellowy bersama dengannya.


"Dasar sapi lamban."

Moooooooooo!

"Yurin, jika kau memiliki cat yang tersisa, cat dia menjadi kuning."

Moooooooooooo!

Sementara mereka sedang beristirahat sebentar karena telah bertarung berulang kali, pemandangan pertengkaran mereka dengan patung hidup bernama Yellowy terlihat begitu ceria. Yurin dan bahkan Hwaryeong bermain sembari menyesuaikan diri dengannya.

"Oppa, bagaimanapun juga, dia akan dimakan kelak, jadi kenapa harus dicat?"

"Mereka mengatakan bahwa babi hitam Jeju sangat bergizi dan lezat; kalau begitu biarkan saja dia berwarna hitam."
(Haruskah aku memberi penjelasan tentang pulau Jeju, sepertinya tidak perlu...)

MOOO!

Yellowy meratap sedih dan meminta belas kasihan. Namun, dia tidak selalu diperlakukan tidak ramah. Ketika waktu makan tiba, Weed memberinya jerami yang sangat bergizi, meskipun begitu, tidak ada yang mengetahui kapan dia mendapatkannya. Yurin memberinya makan tumbuh­tumbuhan yang dia punya di tangan, dan Hwaryeong yang baik hati mengambil air dan membasuh wajah dan tubuhnya.

* * *

Hari kedua berburu di penjara bawah tanah!

Di waktu sudah lewat tengah malam, ketika orang lain sudah tidur, Weed bangun pagi­pagi buta dan login. Saat dia bergerak lebih dalam lagi dalam dungeon, dan log out, para penonton tak bisa mengikuti dia lagi. Weed sedang berlatih penanganan patung cahaya dengan memanfaatkan waktu ketika dia menjauh dari orang­orang. Dain juga telah sudah login pada pagi­pagi buta, jadi hanya mereka berdua yang ada disana.

Dengan tenang, Weed sedang asyik pada patung cahayanya. Ada suasana hati yang berat antara mereka berdua.

‘Ini adalah kesempatan untuk berbicara dengan dia.’

Dain lah yang memulai pembicaraan pertama kali, dengan kesulitan. "Permisi."

"Ya?"

Weed menjawabnya dengan sigap dan terus waspada. Itu adalah cara yang sama ketika dia bertemu Weed untuk pertama kalinya di Lavias. Weed telah curiga sejak awal, seolah bertanya­tanya apakah dia akan mencuri japtemnya meskipun mereka hanya bertemu secara kebetulan di dungeon.

"Patung apa yang sedang kau buat sekarang?"

Cahaya warna­warni bergerak senada dengan setiap pergerakan tangan Weed. Dia tidak menggunakan hanya satu jenis cahaya, tetapi warna yang beragam terjalin dan bercampur ketika itu memberikan perubahan yang tak terhitung jumlahnya. Cahayanya mengembang ketika dia menjentikkan lengannya, dan itu tersebar dengan cemerlang ketika dia membengkokkan pergelangan tangannya.

"Ini bukan apa­apa, hanya untuk latihan."

Patung yang Weed buat secara bertahap membentuk wujud seseorang, seperti peragawati. Dain masih duduk di sampingnya dan hanya menonton penggunaan pamahatan cahaya. Karena Weed mencoba untuk membuat bentuk dengan memanfaatkan helaian cahaya, itu bukanlah hal yang mudah. Terdapat warna yang tak terhitung jumlahnya, jadi cahayanya juga mencoba untuk mencocokkan satu sama lain.

Dain tidak tahan pada keheningan berat yang menghentikan percakapan mereka seketika, dan dia pun berbicara lagi.

"Apakah ada seorang gadis yang kau sukai?"

Setelah menanyakan itu, hatinya dipenuhi kekhawatiran. Dia telah menanyakan sesuatu yang selalu membuatnya penasaran setelah melihat bahwa dia membuat patung dewi Freya di Morata berdasarkan wajah Hwaryeong. Dain berharap bahwa Weed akan mengatakan dia masih menyukainya.

Weed menggeleng. "Tidak ada."

Menyesakkan kekecewaannya, dan terus berusaha, Dain pun membalas,

"Ah, begitukah. Maafkan aku karena telah menanyakan sesuatu yang tidak perlu."

"Tidak, tidak apa­apa."

Weed kembali berkosentrasi pada patungnya. Meskipun konsentrasinya kuat dan dia membuat patung bahkan dalam waktu istirahatnya, anehnya, sikapnya berbeda dari biasanya. Ketika ada orang lain bersama dengan dirinya, dia tidak pernah mengabaikan seseorang tersebut, yang mencoba untuk berbincang­bincang. Namun, karena tertekan oleh kata­kata yang terucap dari mulut Weed, Dain tidak menyadari itu.

'Kita sudah pernah mengucapkan selamat tinggal dulu, jadi tak apa­apa jika dia tidak menyukaiku.'

Dain menahan hatinya yang berdebar kencang dan berbicara lagi. "Lalu... adakah seorang gadis yang kau suka di masa lalu?"

Meskipun dia kadang­kadang bertindak tak terduga dan memiliki banyak sisi aneh, misalnya: menyembuhkan monster seperti Ghoul, si gadis mengerahkan segenap keberanian untuk mengajukan pertanyaan itu.

Jari­jari Weed berhenti sejenak, dia gemetar sedikit dan tegang. Namun, dia segera menahannya dan menjawab.

"Tidak ada gadis yang pernah aku sukai."

"Ya ampun!"

Dain bersusah payah tersenyum.

"Kalau begitu, kau tidak pernah mengatakan kepada siapapun bahwa kau menyukainya, bahkan tidak sekali pun?"

"Ya, karena tidak ada yang aku suka."

Dain menggigit bibirnya. Dia berpikir bahwa ternyata di dunia ini ada seorang pria yang berputus­asa pada gadis dengan hati yang dingin.

"Aku paham. Ada sesuatu yang harus aku lakukan sebentar, jadi aku akan pergi sekarang."

Weed bahkan tidak melihat ketika membalas. "Silakan saja."

"Lalu..."

Dain log out.

"Fiuh."

Weed mengumpulkan patung cahaya. Cahaya yang menyilaukan matanya menghilang, dan dungeon menjadi gelap. Hanya ada bunyi api unggun yang telah dinyalakan untuk merebus air dan menyiapkan makanan.

"Yellowy."

Mooooooo!

Sembari duduk di tanah, Yellow mengangkat kepalanya dan menjawab.

"Apakah kau tahu siapakah gadis itu tadi?"

Moooo!

Yellowy memukulkan ekor pendeknya di tanah sambil memiringkan telinganya. Dia mungkin akan mendapatkan ribuan omelan jika dia pura­pura mengabaikan Weed.

Weed berbicara dengan tenang. "Cinta pertamaku."

Cinta pertama yang seorang pria tak pernah bisa lupakan. Dia tidak bisa melupakan kenangan yang

tercipta oleh cinta pertamanya, bahkan dengan berlalunya waktu.

"Namanya Dain... profesinya adalah Shaman. Aku pertama kali bertemu dengannya di Lavias."

Dia tidak bisa mengenalinya pada pandangan pertama, karena penampilannya telah sangat berubah karena kutukan. Namun, dia adalah gadis yang mendengarkan perkataan orang lain dengan baik, dan juga begitu menyenangkan untuk diajak berbicara tentang segala sesuatu. Weed sudah menyadari eksistensi gadis itu hanya dari salam ataupun beberapa patah kata yang dia ucapkan. Sebagai Shaman, kemahiran skill miliknya bisa disebut tiada bandingnya, dan kemampuannya dalam menggunakan berbagai macam sihir juga tiada lawannya. Dia memberikan sihir dukungannya begitu saja karena itu nyaman baginya, layaknya suatu kebiasaan. Tapi dari perspektif Weed, dia bisa dengan jelas menyadari siapa si gadis yang seketika dia menggunakan sihir pendukungnya.

"Dain. Itulah dia. Bagaimana bisa aku lupa pada seseorang yang begitu penting?"

Itulah perasaan batin Weed, dia tidak sanggup mengkhianati perasaan tersebut ketika gadis itu hadir di dekatnya.

"Aku senang melihat dia karena setelah sekian lama kami tidak bertemu. Fakta bahwa dia masih hidup, agaknya... tapi apakah dia ingin melupakan masa lalu karena dia menyelesaikan operasi dan mendapatkan hidup baru? Aku tidak tau mengapa dia pura­pura tidak mengenaliku, tapi pasti ada suatu situasi atau alasan."

Yellowy menatap Weed dengan matanya yang besar dan jernih. Yang tercermin di mata si sapi lugu adalah seorang pria yang sedang dalam keadaan sedih dan melemaskan bahunya.