Stone Village, meskipun desa kecil. Namun ramai dikunjungi para pemain.
Tempat ini adalah ladang berburu, banyak goblin berkeliaran disekitar desa.
Selain para pemain datang untuk berburu, ada juga yang berkunjung untuk
melihat-lihat keunikan desa ini.
"Ini adalah senjata level 25 khusus Warrior, STR +50. Dijual murah
dibandingkan di toko Blacksmith."
"Beli item disini diskon 15%."
"Ayo beli barang disini, harga murah kualitas terjamin!"
Dari tengah-tengah keramain di alun-alun desa, teriakan keras terdengar.
Itu adalah seorang Merchant yang sedang mengobral barang dagangannya.
Dia adalah Merchant yang kebetulan mampir kedesa ini, dia biasa membeli
item dari para pemain yang sedang berburu, dan membawanya ke kota untuk di jual
kembali. Impian dia adalah menjadi orang terkaya di Benua Javanes, dan namanya
terkenal diantara para Marchant lainnya.
"Hei, kau yang disana."
Tiba-tiba suara seseorang memanggil, orang itu adalah Anonim yang
baru kembali ke desa. Dia dan partynya memutuskan menjual item yang didapat
dari Gua Orc, dan ketika mereka mendengar suara Marchant tersebut, mereka
langsung menghampiri dan bertanya.
"Apakah kau seorang Merchant? kami ingin menjual item, apa kau mau
membeli?"
"Oh, tentu saja aku seorang Marchant." Marchant tersebut
buru-buru mengangguk.
"Kalau begitu, berapa banyak yang akan kau bayar untuk sebuah
item?"
"Aku bisa membayar setidaknya 5% lebih banyak daripada di toko, dan
jika kau menjual dalam jumlah besar, aku akan membayar 10% lebih banyak."
Setelah berpikir, Anonim memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan
dia. "Baiklah, Aku akan menjual semua item yang aku miliki kepadamu."
"Baiklah, tunjukkan barangnya..." Marchant tersebut menjawab
penuh semangat.
Anonim, Fatty, Qilin dan Asia secara bersamaan mengeluarkan semua
barang dari penyimpannanya. Ada pedang, taring Orc, tualang, pisau, tombak
pendek, cincin, celana, sepatu dan item-item lainnya. Mereka semua menumpuk
sampai menjadi sebuah gunung kecil.
"Item sebanyak ini..." mata si Marchant terbelalak syok. Dia
tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan menjual item sebanyak ini.
Melihat sikap si Marchant yang diam saja, Fatty berkata. "Jadi, kau
akan membeli atau tidak?"
"Tentu, aku akan membeli semuanya!" si Marchant langsung
menjawab tanpa ragu.
"Pedang ini 100 gold, cincin 50 gold, sepatu yang ini karena
memiliki efek api 250 gold..." dia terus menghitung dengan cepat, tumpukan
gunung item tersebut mulai dihitung satu persatu. Dan setelah semua item-item
tersebut berhasil dinilai...
"Ini uang pembayaran, semua total 6.765 gold koin."
Marchant itu memberi uang pembayaran pada Anonim, dan dengan penuh
sukacita dia memindahkan item-item itu kedalam penyimpanannya. Dan membutuhkan
empat tas besar untuk bisa mengangkut semua item-item tersebut.
"Terimakasih." kata Anonim sopan mengambil uang tersebut.
"Akulah yang seharusnya berterimakasih, karena kalian mau berbisnis
denganku. Jika kalian ingin menjual item-item lagi, datanglah padaku
kap..."
Pada saat sebelum
si Marchant selesai bicara, kerumunan pemain tiba-tiba mengerumuni
Anonim dan partynya.
"Tolong beritahu aku dimana kalian berburu!"
"Bagaimana kalian bisa mendapatkan item sebanyak itu?"
"Aku akan memberi kalian uang, asal memberitahuku lokasi berburu
kalian."
*****
"Ah, pengeluaranku bulan ini sangat boros! 789.000 rupiah
dihabiskan pada biaya internet dan listrik, itu belum termasuk biaya
makan."
Vetra Nabatea tengah mencatat biaya pengeluaran keuangan miliknya.
Setiap bulannya dia akan melakukan hal ini, untuk mengetahui kemana uangnya
akan lenyap.
"Bulan ini aku menghabiskan terlalu banyak. Aku harus mengurangi
pemakain listrik, mungkin lampu dikamar mandi harus aku copot untuk menghemat
biaya. Lagi pula, hanya aku yang tinggal disini. Aku juga biasa mandi
gelap-gelapan, tidak masalah kalau gak ada lampu."
"Dan lagi... Sisa tabunganku sekarang 7.650.000 rupiah, ini hanya
cukup untuk beberapa bulan lagi."
Vetra jatuh kedalam keputusasaan. Sudah waktunya untuk memulai gaya
hidup yang lebih hemat.
Jika seseorang terlalu banyak berpikir, sebuah kerutan akan muncul diwajahnya.
Tidak bisa dipungkiri banyak kerutan muncul diwajah Vetra.
Sejak memutuskan hidup mandiri, Vetra telah berusaha keras tidak
menyusahkan orang tuanya. Dia berbeda dengan anak-anak orang kaya, dia
menyadari keuangan orang tuanya sangan miskin.
Dia tahu kenapa orang tuanya selalu memaksanya untuk kembali kerumah.
itu karena hidup sendiri menghabiskan biaya yang tidak kecil, itu membebani
pikiran mereka.
Bahkan jika Vetra sendiri tidak bisa makan, dia tidak akan menhubungi
orang tuanya untuk meminta uang, dia akan memastikan hidup dengan usahanya
sendiri.
Selain biaya sekolah, Vetra tidak pernah meminta uang kepada orang
tuanya. Itu membuat kedua orang tuanya sedikit bingung, namun mereka berpikir
mungkin dia bekerja untuk mendapatkan uangnya sendiri. Itu sebabnya di
tahun-tahun ini mereka tidak telalu memaksanya kembali kerumah.
Namun, itu mungkin akan berubah sebentar lagi. Tabungan Vetra yang dia
kumpulkan ketika menjual item-item di game The World saat ini semakin menipis.
Setelah berhenti bermain The World, dia tidak memiliki pendapatan lagi.
Setiap hari uangnya semakin berkurang, dan jika dia tidak menemukan jalan
keluar, tinggal menghitung hari ketika tabungannya habis.
High Avatar, itu adalah solusi terakhir. Namun untuk saat ini, dia tidak
bisa mendapatkan penghasilan dari game ini. Dia harus memaksa dirinya sendiri
untuk bekerja lebih keras untuk meningkatkan level lebih tinggi dan setelah
itu, barulah dia bisa mendapatkan item-item yang layak untuk dijual.
"Vetra, kamu harus berusaha lebih keras, dan memastikan bahwa kamu
bisa membiayai hidupmu sendiri." Vetra bergumam seperti orang kesurupan
pada dirinya sendiri. Dia ingin memastikan bahwa setidaknya dia bisa hidup
tanpa merepotkan orang tuanya.
*****
"Hallo pemirsa, kami hari ini akan membahas tentang guild terkenal
di provinsi selatan yang baru-baru ini ramai dibicarakan oleh para pemain.
Jeremi, aku dengar sekarang ada sebuah guild bernama Bloody Misty yang populer,
apa kau tahu itu?"
"Ya, itu benar! guild ini baru didirikan satu bulan. Namun
ketenarannya tidak kalah dengan guld besar lainnya. Oh, para pemanin laki-laki
pasti banyak yang ingin bergabung dengannya. Sayang sekali... mimpi mereka
tidak akan terwujud"
"Oh, kenapa begitu Jeremi?"
"Mereka adalah gulid khusus wanita. Jika itu kau, mungkin bisa
bergabung dengannya, namun itu hanya mimpi bagi kami para laki-laki."
"Hohoho... Ternyata begitu Jeremi, sayang sekali yah."
Dengan banyaknya gamer yang memainkan High Avatar, stasiun televisi juga
mulai membahas dan menyiarkan berita seputar High Avatar. Rating siaran
meningkat dan pendapatan iklan sangat besar seiring dengan banyaknya pemain
yang memainkan High Avatar.
"Hmm, Bloody Misty seperti yang dikatakan Fatty?"
Setelah selesai mencatat pengeluaran keuangannya. Saat ini Vetra sedang
duduk di kamarnya menonton TV, mendengar informasi terbaru seputar High Avatar.
Indogamer adalah stasiun televisi yang secara rutin memberikan update
terbaru tentang hal-hal yang terjadi di High Avatar. Seorang MC perempuan dan
laki-laki berbicara satu sama lain secara bergantian.
"Ya, itu disayangkan. Mungkin aku harus menyamar sebagai wanita
untuk bisa bergabung?"
"Hehe, itu bukan ide yang buruk. mungkin para pemirsa juga ingin
melihat penampilan Jeremi memakai pakaian wanita."
"Haha, mungkin aku akan mempertimbangkan lagi ide itu, harga diriku
akan jatuh."
"Baiklah, selanjutnya ada berita tentang apa Jeremi? coba beritahu
pemirsa yang sudah penasaran."
"Apa kau tahu, Melody? saat ini class pengrajin mulai digemari.
Banyak pemain memilih class ini, terutama Marchant, Alchemist dan Blacksmith.
Tiga class tersebut sangat populer."
"Oh, kenapa class pengrajin begitu digemari, coba jelaskan
Jeremi?"
"Setelah kami mewawancarai mereka, ternyata alasan kenapa mereka
memilih class pengrajin daripada petarung sangat sederhana. Itu untuk
mengumpulkan uang."
"...Apa kau tahu? pengasilan Alchemist yang sudah ahli dalam
meracik potion kualitas normal, 20.000 gold koin per hari."
"Wow, pencapaian itu membuat aku iri. dia pastilah sangat kaya
dengan penghasilan sebesar itu."
"Ya, kau benar. Aku juga sedikit iri pada mereka."
"...Oke, kita beralih ke berita berikutnya yang telah kalian
tunggu-tunggu pastinya... hari ini kami akan menayangkan secara lengkap tentang
Lord Dinasty yang berhasil menyelesaikan quest rank B, mungkin pemirsa pernah
melihat videonya di forum High of Hall. Asal kalian tahu, itu hanya
setengahnya."
"...Dan kali ini, kami akan menyiarkan penuh dari awal sampai akhir
quest, bagaimana mereka dengan sukses menyelesaikannya."
Di layar TV mulai menampilkan cuplikan video dalam game High Avatar. Di
lembah pegunungan, sekumpulan pemain tengah berkumpul. Berdiri disamping
bendera perwakilan guild Lord Dinasty, mereka tengah
menunggu datangnya musuh.
"Berapa banyak pemain yang ada disana?" Vetra sangat terkejut.
Dia telah mendengar bahwa jumlah anggota Lord Dinasty telah meningkat banyak,
tetapi ini terlalu banyak.
Seolah-olah Jeremi telah membaca pikiran para pemirsa, dia berkata.
"Mereka yang berkumpul untuk quest tersebut mencapai 3.000 pemain."
"Wow, 3.000? Itu adalah jumlah terbesar party yang berpartisipasi
dalam sebuah quest pertempuran sejauh ini!"
"Tepat sekali, dan para pemain level tinggi Lord Dinasty juga ikut
berpartisipasi dalam quest ini. Kita akan melihat kejadiannya sekarang, ribuan
Lizarman akan segera muncul menyerang mereka."
Akhirnya, perang meletus. Dari sisi lain Lord Dinasty, ribuan Lizarman
keluar dari balik lembah yang gelap. Dengan keberanian memenuhi udara,
pertarungan dimulai.
Itu adalah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. 3.000 pemain
melawan Lizarman secara terus menerus. Panah beterbangan dimana-mana, dan sihir
menghantam musuh-musuhnya. batu terus-menerus dilemparkan dan para Lizarman
terus maju menyerang.
Aura pedang melonjak diudara, darah bercipratan dan sihir meledak
dimana-mana.
Vetra mematikan TV dan bangun dari tempat duduknya. Karena mereka
menyiarkan tentang Lord Dinasty, dia sudah tidak memiliki minat untuk menonton
lagi.
*****
Anonim dan Partynya berkumpul didepan gerbang Stone Village.
"Apakah kalian semua sudah siap?"
"Ya, kami selalu siap kapan saja akan berangkat."
"Baiklah, diperkirakan kita akan membutuhkan waktu 5 jam berkuda
tanpa istirakhat untuk sampai ke Valley Hundred Flowers." Kata Anonim memberitahu.
"....."
Mereka semua menunggangi kuda. Karena Qilin sebelumnya mengeluh bosan
berjalan kaki, akhirnya mereka membeli kuda untuk menempuh perjalanan menuju
Valley Hundred Flowers.
Seekor kuda adalah komoditas berharga tinggi, setidaknya yang paling
murah dijual 500 gold koin. Dan mereka menghabiskan 2.000 gold koin untuk
membeli empat ekor kuda.
"Ayo kita pergi."
Dengan menunggangi kuda, akhirnya mereka berempat berangkat ke Valley
Hundred Flowers. Dan untuk sampai disana, kira-kira mereka membutuhkan waktu 5
jam perjalanan menunggangi kuda.
"Tempat bernama Valley Hundred Flowers itu pasti penuh dengan
bunga-bunga, monster macam apa yang akan kami hadapi..."
"Jika kami dapat menyelesaikan quest ini, hadiahnya akan semanis
madu!"
Sambil menunggangi kuda Anonim terus berpikir dalam benakya.